SKRIPSI
Untuk Mememuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb) Universitas Haji Sumatera Utara
DINAMIKA HIA
2115302142
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (PROGRAM SARJANA TERAPAN)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
BAB 1 TERLAMPIR
BAB 2 TERLAMPIR
BAB 3 TERLAMPIR
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Lahusa terletak di Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat. Luas wilayah Puskesmas Lahusa adalah
± 1.200 Km yang memiliki 5 wilayah Desa yang termasuk dalam lingkup Puskesmas Lahusa. Puskesmas Lahusa
memiliki sarana prasarana kesehatan berupa 5 Posyandu dan 2 Pusat kesehatan pembantu sebagai fasilitas
kesehatannya. Jumlah kader di Puskesmas Lahusa pada tahun 2022 tercatat 35 kader.
JenisKelamin
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA-PT 3 8.6 8.6 8.6
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 17 48.6 48.6 48.6
BEKERJA 18 51.4 51.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Tabel 4.2.4 Frekuensi Responden berdasarkan pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 3 8.6 8.6 8.6
Kurang 32 91.4 91.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Tabel 4.1.6 Frekuensi Responden berdasarkan Status Gizi
Status Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Gizi Baik 4 11.4 11.4 11.4
Gizi Kurang 31 88.6 88.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) Exact Sig. (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square .430a 1 .512
Continuity Correctionb .003 1 .959
Likelihood Ratio .436 1 .509
Fisher's Exact Test .603 .478
Linear-by-Linear .418 1 .518
Association
N of Valid Cases 35
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai yang signifikan (p= 0.959) yang lebih besar dari nilai (α=0,05).
Sehingga kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak, tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan status gizi balita.
3. Hubungan Pendapatan orangtua dengan Gizi kurang pada Balita
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2-
Value Df sided) sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .100a 1 .752
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .095 1 .758
Fisher's Exact Test 1.000 .603
Linear-by-Linear Association .097 1 .756
N of Valid Cases 35
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai yang signifikan (p= 1,000) yang lebih besar dari nilai (α=0,05). Sehingga
kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak, tidak ada hubungan antara pendapatan dengan status gizi balita.
4. Hubungan Pengetahuan orangtua dengan Gizi kurang pada Balita
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) Exact Sig. (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square 25.430a 1 .000
Continuity Correctionb 16.760 1 .000
Likelihood Ratio 15.977 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear 24.703 1 .000
Association
N of Valid Cases 35
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai yang signifikan (p= 0,001) yang lebih kecil dari nilai (α=0,05).
Sehingga kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima, ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita.
4.4 Pembahasan
1. Hubungan Pendidikan orangtua dengan status gizi balita
Penelitian ini didapatkan hasil bahwa pendidikan ibu secara statistik berhubungan dengan status gizi
balitanya (p= 0,015). Sebagian besar ibu 32 orang memiliki pendidikan rendah dan memiliki anak balita
dengan status gizi kurang.
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Mira Susanti yang menunjukkan tidak adanya hubungan
yang bermakna antara pendidikan ibu dengan status gizi balita dengan hasil (p=0,642).
Pendidikan orangtua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tubuh kembang anak, karena
dengan pendidikan yang baik maka orangtua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang
cara pengasuhan anak yang baik. pendidikan formal maupun informal diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan gizi ibu (Mira Susanti : 2019)
2. Hubungan Pengetahuan orangtua dengan status gizi balita
Penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu secara statistik berhubungan dengan status gizi
balitanya (p= 0,001). Sebagian besar ibu 32 orang memiliki pengetahuan kurang dan memiliki anak balita
dengan status gizi kurang.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Natalia Sihombing yang menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara pendidikan ibu dengan status gizi balita dengan hasil ρ-value (0,004)<0,05
Tingkat pengetahuan yang rendah dapat menyebabkan kesalahan dalam pemahaman kebenaran yang tidak
lengkap dan tidak terstruktur dimana manifestasinya berupa kesalahan manusia atau individu dalam
melakukan praktek kehidupannya karena dilandasi pengetahuan yang salah. (Mira Susanti : 2018)
Penelitian ini didapatkan hasil bahwa pekerjaan ibu secara statistik tidak berhubungan dengan status gizi balitanya
(p= 0,959). Penelitian ini menunjukkan sebanyak 17 ibu yang tidak bekerja memiliki anak balita dengan status gizi baik 2
dan gizi kurang 15, serta ibu yang bekerja memiliki anak balita dengan status gizi baik 1 dan gizi kurang 17.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mira Susanti didapatkan hasil bahwa pendidikan ibu secara statistik
tidak berhubungan dengan status gizi balitanya (p= 0,784).
Dalam penelitian Nazmiah (2012) menyatakan bahwa pada masyarakat tradisional, suatu pembagian kerja
yang jelas menurut jenis kelamin cenderung memaksimalkan waktu ibu untuk merawat anaknya. Sebaliknya
dalam masyarakat yang ibunya bekerja, maka waktu ibu mengsuh anaknya sangat kurang.
Analisis regresi yang digunakan yaitu regresi logistik dengan metode enter. Metode enter yaitu dengan cara
Dari ouput tersebut terlihat bahwa F hitung = 17.694 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka model
regresi dapat dipakai untuk memprediksi variable status gizi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Puskesmas Lahusa dapat disimpulkan bahwa :
1) Sebagian besar responden memiliki pendapatan keluarga yang rendah, sebagian besar responden bekerja,
memiliki pendidikan rendah dan mempunyai pengetahuan yang kurang tentang gizi balita.
2) Status gizi balita di wilayah Puskesmas lahusa sebagian besar adalah kurang.
3) Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan status gizi balita di Wilayah Puskesmas
Lahusa .
4) Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan status gizi balita di Wilayah Puskesmas
Lahusa
5) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan status gizi balita di Puskesmas Lahusa .
6) Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Wilayah Puskesmas
Lahusa .
7) Faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di wilayah puskesmas lahusa adalah pendidikan dan
5.2 Saran
1) Bagi Peneliti
Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sebagai pengalaman nyata dalam
penelitian serta meningkatkan pelaksanaan promosi kesehatan tentang pentingnya pemenuhan gizi balita secara
seimbang.
2) Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti lebih lanjut faktor-faktor lain yang berhubungan dengan status gizi
balita agar diketahui masih banyak faktor yang berpengaruh dengan ststus gizi balita.
TERIMAKASIH