Abstrak

Latar Belakang: Masalah kesejahteraan mental pada remaja telah menjadi perhatian
utama di era modern ini. Depresi merupakan salah satu masalah utama yang
memengaruhi kesejahteraan mental remaja. Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai
faktor yang mungkin berperan dalam mencegah terjadinya depresi pada populasi
remaja. Namun, hubungan yang jelas antara aktivitas fisik dan depresi masih
memerlukan penelitian yang lebih mendalam untuk pemahaman yang lebih holistik.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan metode potong lintang yang dilakukan
di lingkungan sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Manado, Indonesia, pada bulan
Januari 2023. Penelitian ini menggunakan Kuesioner Aktivitas Fisik Internasional
(IPAQ) untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dan Indeks Depresi Anak (CDI) untuk
mengukur tingkat depresi.
Hasil: Total 471 responden dengan median (IQR) usia 16.8(16.2-17.7) dalam penelitian
dimana 160 (34.0%) dikategorikan mengaami depresi. Sebagian besar responden yang
mengalami depresi berjenis kelamin perempuan sejumlah 129 (80.6%) responden.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas
fisik dengan kejadian depresi pada remaja. Dalam analisis multivariat (penyesuaian
terhadap usia. jenis kelamin dan status ekonomi dan sosial), remaja dengan tingkat
aktivitas fisik yang tinggi memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami depresi
dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah dengan
OR 0.47 (95% IK 0.29:0.74).
Kesimpulan: Ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian depresi pada
remaja. Temuan ini menekankan pentingnya memperhatikan peran aktivitas fisik dalam
mencegah dan mengurangi risiko depresi. Oleh karena itu, perlunya strategi
pencegahan yang menekankan pentingnya aktivitas fisik dalam program kesehatan
remaja perlu dipertimbangkan. Penelitian lebih lanjut dan pengembangan intervensi
yang lebih terarah diperlukan untuk lebih memahami dan mengoptimalkan hubungan
antara aktivitas fisik dan kesejahteraan mental remaja.

Abstract

Background: Mental welfare problems in adolescents have become a major concern in

this modern era. Depression is one of the main problems that affects the mental well-
being of teenagers. Physical activity has been identified as a factor that may play a role
in preventing depression in the adolescent population. However, a clear link between
physical activity and depression still requires more in-depth research for a more holistic
understanding.
Method: This research used a cross-sectional approach, which was carried out in
senior high schools (SMA) in the Manado region of Indonesia in January 2023. This
research used the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) to measure
physical activity levels and the Child Depression Inventory (CDI) to measure the level of
depression.

Results: A total of 471 respondents with a median (IQR) age of 16.8 (16.2–17.7) in the
study, of which 160 (34.0%) were categorized as experiencing depression. Most of the
respondents who experienced depression were female, 129 (80.6%). The results of the
study showed that there was a significant relationship between the level of physical
activity and the incidence of depression in adolescents. In multivariate analysis
(adjusting for age, gender, and economic and social status), adolescents with high
levels of physical activity had a lower risk of experiencing depression compared with
those with low levels of physical activity, with an OR of 0.47 (95% CI 0.29–0.74).

Conclusion: There is a relationship between physical activity and the incidence of

depression in adolescents. These findings emphasize the importance of paying
attention to the role of physical activity in preventing and reducing the risk of
depression. Therefore, the need for prevention strategies that emphasize the
importance of physical activity in adolescent health programs needs to be considered.
Further research and development of more targeted interventions are needed to better
understand and optimize the relationship between physical activity and adolescent
mental well-being.

Lampiran statistik

Kategori
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <19 311 66.0 66.0 66.0
>=19 160 34.0 34.0 100.0
Total 471 100.0 100.0

JK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 144 30.6 30.6 30.6
Perempuan 327 69.4 69.4 100.0
Total 471 100.0 100.0

Descriptives
Statistic Std. Error
usia Mean 16.965 .0424
95% Confidence Interval for Lower Bound 16.882
Mean Upper Bound 17.048
5% Trimmed Mean 16.964
Median 16.900
Variance .845
Std. Deviation .9192
Minimum 14.4
Maximum 19.5
Range 5.1
Interquartile Range 1.5
Skewness .039 .113
Kurtosis -.715 .225

Percentiles
Percentiles
5 10 25 50 75 90 95
Weighted usia 15.500 15.800 16.200 16.900 17.700 18.200 18.500
Average(Definition
1)
Tukey's Hinges usia 16.250 16.900 17.700

JK * Kategori Crosstabulation
Kategori
<19 >=19 Total
JK Laki-laki Count 113 31 144
% within Kategori 36.3% 19.4% 30.6%
Perempuan Count 198 129 327
% within Kategori 63.7% 80.6% 69.4%
Total Count 311 160 471
% within Kategori 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 14.316 1 .000
b
Continuity Correction 13.528 1 .000
Likelihood Ratio 15.012 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 14.285 1 .000
N of Valid Cases 471
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 48.92.
b. Computed only for a 2x2 table

Tingkat_aktivitas_fisik * Kategori Crosstabulation

Kategori
<19 >=19 Total
Tingkat_aktivitas_fisik tingkat aktivitas tinggi Count 102 32 134
% within Kategori 32.8% 20.0% 28.5%
tingkat aktivitas sedang Count 33 11 44
% within Kategori 10.6% 6.9% 9.3%
tingkat aktivitas rendah Count 176 117 293
% within Kategori 56.6% 73.1% 62.2%
Total Count 311 160 471
% within Kategori 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 12.302a 2 .002
Likelihood Ratio 12.642 2 .002
Linear-by-Linear Association 11.442 1 .001
N of Valid Cases 471
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 14.95.

Analisis bivariat

Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step Tingkat_aktivitas_fisik 12.075 2 .002
a
1 Tingkat_aktivitas_fisik(1 -.751 .235 10.200 1 .001 .472 .298 .748
)
Tingkat_aktivitas_fisik(2 -.690 .368 3.518 1 .061 .501 .244 1.031
)
Constant -.408 .119 11.717 1 .001 .665
a. Variable(s) entered on step 1: Tingkat_aktivitas_fisik.

Analisis Multivariat

Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B)

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper

Step 1a Tingkat_aktivitas_f 9.819 2 .007
isik
Tingkat_aktivitas_f -.724 .238 9.235 1 .002 .485 .304 .773
isik(1)
Tingkat_aktivitas_f -.473 .379 1.554 1 .213 .623 .296 1.311
isik(2)
usia -.082 .110 .549 1 .459 .922 .742 1.144

JK(1) -.833 .238 12.241 1 .000 .435 .273 .693

SES(1) -.008 .201 .002 1 .968 .992 .668 1.472

Constant 1.183 1.891 .392 1 .531 3.265

a. Variable(s) entered on step 1: Tingkat_aktivitas_fisik, usia, JK, SES.