Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DALAM BEROBAT

Penulis1

Jurusan, Fakultas, Nama Universitas

Email:xxx@mail.com

Pendahuluan

HIV atau Human Immunodefi- ciency Virus adalah sejenis virus yang
menginfeksi sel limfosit-CD dan menyebabkan turunnya kekebalan tubuh
manusia. Penatalaksanaan HIV salah satunya adalah dengan pemberian terapi
Antiretroviral (ARV). Pada bulan Desember 2017 diperkirakan 21.7 juta orang di
dunia menerima terapi ARV. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan akses
ARV sebanyak 2.3 juta orang yang menerima terapi tersebut sejak akhir tahun
2016. Cakupan rata-rata terapi ARV secara global mengalami peningkatan dari
7% di 2005 menjadi 59% di 2017 (UNSAID,2018)..

Kepatuhan individu dalam penatalaksaan terapi ARV merupakan hal


yang sangat penting karena pasien yang patuh dan rutin menjalankan terapi ARV
akan mengurangi dampak terjadinya komplikasi yang berkelanjutan, terkontrolnya
CD4, meningkatkan kualitas hidup dan mencegah resistensi. WHO (2017)
menyatakan bahwa dari hasil laporan Tim Kajian Nasional 2017 didapatkan
hampir separuh (48%) dari mereka yang pernah mendapatkan terapi ARV hilang
kontak (loss to follow up) merupakan faktor terbesar tidak dapat mempertahankan
pengobatannya yaitu (46%), diikuti dengan individu yang meninggal sebanyak
(32%), dan terakhir menghentikan terapi ARV karena efek samping obat efavirenz
sebanyak (10%).

Metode
Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui
karakteristik responden dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisa bivariat
yaitu uji Chi square.

Hasil

Hasil analisa data bivariate menggunakan uji Chi-Square pada penelitian


menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variable jenis kelamin
dengan kualitas hidup, sedangkan variable lain tidak memiliki hubungan
signifikan, yaitu Nilai p 0.027, dimana nilai yang diperoleh adalah Nilai p < 0,05
yang dimana artinya H0 ditolak

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 267.909 a
272 .559
Likelihood Ratio 108.651 272 1.000
Linear-by-Linear Association .406 1 .524
N of Valid Cases 50
a. 305 cells (99.7%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is .02.

Hasil uji normalitas pada variabel yang di uji dengan Kolmogorov-smirnov test
menunjukan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya data berdistribusi normal.

Hasil uji regresi linier berganda yang digunakan, menunjukan hasil pada nilai
Adjusted R square sebesar 0,031. Kemudian untuk nilai ANOVA sebesar 0,277.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .360 a
.130 .031 .382
a. Predictors: (Constant), B_TOT, TOTDEP, ES_TOT, A_TOT, EF_TOT
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .956 5 .191 1.310 .277b
Residual 6.424 44 .146
Total 7.380 49
a. Dependent Variable: EFSAMP1
b. Predictors: (Constant), B_TOT, TOTDEP, ES_TOT, A_TOT, EF_TOT

Nilai signifikansi dapat diketahui berdasarkan tabel di bawah ini:

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .805 .570 1.414 .164
TOTDEP .013 .009 .194 1.355 .182
EF_TOT .002 .003 .085 .533 .596
ES_TOT -.016 .008 -.288 -2.032 .048
A_TOT -.002 .005 -.047 -.294 .770
B_TOT .003 .004 .101 .694 .491
a. Dependent Variable: EFSAMP1

Hasil diatas dapat dicermati bahwa nilai signifikansi pada variabel DEP sebesar
0,182. Variabel EF dan ES sebesar 0,596 dan 0,048. Untuk variabel A sebesar
0,77 dan variabel B sebesar 0,491.

Pembahasan

Hasil uji normalitas pada variabel yang di uji dengan Kolmogorov-smirnov test
menunjukan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya data berdistribusi normal.
Artinya data yang digunakan dalam penelitian ini bisa dilanjutkan untuk analisis
selanjutnya.

Hasil uji regresi linier berganda yang digunakan, menunjukan hasil pada nilai
Adjusted R square sebesar 0,031. Kemudian untuk nilai ANOVA sebesar 0,277.
Berdasarkan hasil tersebut artinya keterkaitan antara variabel yang digunakan
memiliki korelasi sebesar 3,1%. Sedangkan untuk Anova yang didapatkan
signifikansi nya sebesar 0,277 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel yang di uji.

Hasil diatas dapat dicermati bahwa nilai signifikansi pada variabel DEP sebesar
0,182. Variabel EF dan ES sebesar 0,596 dan 0,048. Untuk variabel A sebesar
0,77 dan variabel B sebesar 0,491.

Variabel DEP terkait Suatu keadaan atau kondisi psikis yang memberikan tekanan
dari lingkungan sosial mendapatkan nilai sebesar 0,182 < 0,05 artinya terdapat
hubungan yang signifikan pada variabel tersebut.

Variabel EF dan ES terkait Keyakinan ODHA untuk melakukan pengobatan ARV


mendapatkan nilai sebesar 0,596 dan 0,048 < 0,05 artinya variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan. Bahwa responden yakin untuk melakukan
pengobatan ARV.

Kesimpulan

Dari analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan terapi Antiretroviral


(ARV) yaitu pengetahuan, pelayanan kesehatan, dukungan sosial, dukungan
teman sebaya, efek samping obat dan depresi terdapat hubungan yang signifikan.

Referensi

Nursalam, Ninuk Dian Kurniawati dkk. (2018). Asuhan Keperawatan pada Pasien
Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika

UNSAID. (2018). UNAIDS Data 2018. Programme on HIV/AIDS, 1–376.


Retrieved from http://www.unaids.org/sites/default/file
s/media_asset/unaids-data- 2018_en.pdf%0Ahttp://www.unaids.or
g/sites/default/files/media_asset/20170 720_Data_book_2017_en.pdf

Anda mungkin juga menyukai