Anda di halaman 1dari 20

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2020-2021

Program Studi Manajemen Administrasi


Rumah Sakit

Fakultas Pasca Sarjana


UniversitasEsaUnggul
Mata Kuliah : Epidemiologi Klinik dan Biostatistik
Dosen : Idrus Jus’at Ph.D
Hari : Sabtu Waktu : 150 Menit
Tanggal : 18 Januari 2020 Seksi :
SifatUjian : Close Book Nomor soal: 2B
KolomVerifikasi Soal
Tanggal dan Tanda Tangan Dosen Tanggal dan Tanda Tangan KetuaJurusan

NAMA: Agus Sumartono Angkatan 8


NIM: 20190309027 Kelas A

PERHATIKAN:
 Isilah di lembar ini Nomor soal dan Nama/NIM
 Pelajari dengan seksama data yang saudara terima via email dalam file Excel;
 Pilih 7 (tujuh) soal saja;
 Simak perintah yang harus dikerjakan;
 Copy data tersebut ke SPSS dalam satu folder;
 Setiap jawaban harus disertai Hipotesis dan grafik (sesuai perintah di soal)
 Tulis jawaban (word) di halaman berikutnya (Append) di file ini, JANGAN membuat
file baru;
 Kirim hasil kerja saudara via email sebagai reply dari email soal yang saudara terima.
 SETIAP JAWABAN HARUS TERTULIS:
** Hipotesis :
** Uji statistik :
** Hasil Perhitungan statistik:
** Grafik
** Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:
Sheet 3

Lakukan pengelompokan umur sebagai berikut:


1 = 12-23
2 = 24-35
3 = 36+

Buktikan bahwa ada perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) ketiga kelompok umur tersebut

Sajikan pula grafiknya

 Hipotesis :
Ho: Tidak ada perbedaan indeks massa tubuh (IMT) diantara ketiga kelompok umur
(12-23, 24-35, 36+)
Ha: Terdapat sepasang kelompok umur yang memiliki indeks massa tubuh (IMT)
berbeda

 Uji statistik :
Uji One-Way ANOVA

Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:

A. Uji Normalitas

Tests of Normality

Umur Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk


Statistic df Sig. Statistic df Sig.

IMT 12-23 tahun .101 60 .200* .967 60 .101

24-35 tahun .084 41 .200* .972 41 .392

36+ tahun .112 25 .200* .963 25 .482

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (data relative besar ≥ 30), seluruh kelompok
umur memiliki nilai yang relatif lebih besar dari 0,05 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal sehingga uji beda terhadap
IMT dari 3 kelompok umur tersebut dilakukan dengan uji statistik parametrik yaitu Uji One-
Way ANOVA.
B. Uji One-Way ANOVA

Descriptives
IMT

95% Confidence Interval for

Std. Std. Mean

N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

12-23 tahun 60 15.5577 1.56440 .20196 15.1535 15.9618 10.39 19.81


24-35 tahun 41 15.5639 1.20640 .18841 15.1831 15.9447 13.35 18.20
36+ tahun 25 14.8092 1.06586 .21317 14.3692 15.2492 12.96 17.29
Total 126 15.4112 1.38904 .12375 15.1663 15.6561 10.39 19.81

Dari tabel ‘Descriptives’ terlihat bahwa kelompok umur 12-23 tahun memiliki rata-rata IMT
sebesar 15,557, kelompok umur 24-35 tahun memiliki rata-rata IMT sebesar 15,564, dan
kelompok umur 36+ tahun memiliki rata-rata IMT sebesar 14,809.

Test of Homogeneity of Variances


IMT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.913 2 123 .404

Pada tabel ‘Test of Homogeinity of Variances’ terlihat bahwa p=0,404 artinya variance dari
ketiga kelompok tersebut homogen (p>0,05), sehingga uji One-Way ANOVA valid untuk
dilakukan.

ANOVA
IMT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 11.303 2 5.652 3.024 .052


Within Groups 229.875 123 1.869
Total 241.178 125
Hipotesa :
Ho : Tidak ada perbedaan indeks massa tubuh (IMT) diantara ketiga kelompok umur (12-23,
24-35, 36+)
Ha : Terdapat sepasang kelompok umur yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) berbeda

Pembuktian :
Pada tabel ‘ANOVA’ diperoleh nilai p = 0,052, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan (p>0,05) pada indeks massa tubuh (IMT) diantara ketiga kelompok
umur (12-23, 24-35, 36+).

Grafik

C. Grafik IMT
Sheet 4

Dapatkah kita menyatakan bahwa asupan vitamin A sangat berpengaruh terhadap


kadar serum retinol.

* Buat hipotesa dan buktikan


* Buat persamaan garis

 Hipotesis :
Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan dari konsumsi Vitamin A terhadap kadar
serum retinol
Ha: Ada pengaruh yang signifikan dari konsumsi Vitamin A terhadap kadar serum
retinol

 Uji statistik :
Uji Regresi Linear Sederhana

Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:

A. Uji Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Konsumsi Vit.
. Enter
Ab

a. Dependent Variable: Kadar Serum Retinol


b. All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .230a .053 .044 7.63501

a. Predictors: (Constant), Konsumsi Vit. A


ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 358.372 1 358.372 6.148 .015b

Residual 6412.264 110 58.293

Total 6770.637 111

a. Dependent Variable: Kadar Serum Retinol


b. Predictors: (Constant), Konsumsi Vit. A

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 35.553 1.267 28.052 .000

Konsumsi Vit.
-.006 .002 -.230 -2.479 .015
A

a. Dependent Variable: Kadar Serum Retinol

Hipotesa :
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari konsumsi Vitamin A terhadap kadar serum retinol
Ha : ada pengaruh yang signifikan dari konsumsi Vitamin A terhadap kadar serum retinol
Pembuktian :
Hasil ini menunjukan bahwa nilai F (table ANOVA) sebesar 6,148 dan p= 0,015 sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi bermakna. Data dari table ‘Coeffisients’ berdasarkan
nilai-nilai B.

 Persamaan Garis:
Y = 35,553 - 0,006X
Dimana :
X = Konsumsi Vit. A
Y = Serum Retinol
Terlihat dari besaran nilai β1 (variable konsumsi Vit. A) sebesar 0,006 dan standar error = 0,002
dengan nilai t = -2,479 dan p=0,015 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan 1
konsumsi Vit. A menurunkan kadar serum retinol sebesar 0,006. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa konsumsi Vit. A berpengaruh terhadap kadar serum retinol.
Sheet 5
Lakukan uji korelasi hasil pengukuran tinggi badan dan lingkar pinggang, lengkapi hasilnya
dengan grafik dari interpretasi hasil

 Hipotesis :
Ho: tidak ada korelasi yang signifikan antara tinggi badan dan lingkar pinggang
Ha: Ada korelasi yang signifikan antara tinggi badan dan lingkar pinggang

 Uji statistik :
Uji Korelasi Pearson

Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:

A. Uji Normalitas

Dari hasil uji test normalitas Kolmogorov-Smirnov (data relative besar ≥ 30), tinggi badan dan
lingkar pinggang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal sehingga uji
korelasi antara tinggi badan dan lingkar pinggang dilakukan dengan uji statistik parametrik
yaitu Uji Korelasi Pearson.

B. Uji Korelasi Pearson


Hipotesis :
Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara tinggi badan dan lingkar pinggang
Ha : ada korelasi yang signifikan antara tinggi badan dan lingkar pinggang
Pembuktian :
Dari tabel diatas terlihat bahwa korelasi antara tinggi badan dan lingkar pinggang sebesar r =
0,202 dan p = 0,044 (p<0,05); ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara tinggi badan
dan lingkar pinggang.
Grafik
C. Grafik Korelasi tinggi badan dan lingkar pinggang

Sheet 6

Sepuluh murid dengan kemampuan membaca dibawah rata-rata kelas diberi pelajaran
tambahan selama 1 bulanuntuk meningkatkan kemampuan membaca dapatkah kita
menyatakan bahwa program tersebut sukses meningkatkan kemampuan membaca?

Sajikan grafiknya.
 Hipotesis :
Ho: tidak ada perbedaan kemampuan membaca sebelum dan sesudah program
Ha: Ada perbedaan kemampuan membaca sebelum dan sesudah program

 Uji statistik :
Uji T Paired

Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:

A. Uji Normalitas
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Oral Reading Score


.155 10 .200* .951 10 .677
Sebelum Program
Oral Reading Score Setelah
.139 10 .200* .927 10 .419
Program

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji test normalitas Shapiro-Wilk (data relative kecil < 30), oral reading score
sebelum dan setelah program memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal
sehingga uji beda terhadap oral reading score sebelum dan setelah program dilakukan dengan
uji statistik parametrik yaitu Uji T Paired.

B. Uji T Paired
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Oral Reading Score


25.9000 10 6.47130 2.04641
Sebelum Program

Oral Reading Score Setelah


36.2000 10 6.72970 2.12812
Program
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Oral Reading Score


Sebelum Program & Oral
10 .595 .070
Reading Score Setelah
Program

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the

Std. Std. Error Difference Sig. (2-


Mean Deviation Mean Lower Upper t Df tailed)

Pair Oral Reading


1 Score Sebelum
-
Program - Oral 5.945 1.880 -14.55288 -6.04712 -5.479 9 .000
10.300
Reading Score
Setelah Program

Hipotesa :
Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan membaca sebelum dan sesudah program
Ha : Ada perbedaan kemampuan membaca sebelum dan sesudah program

Pembuktian :
Dari tabel ‘Paired Samples Statictics’ tampak nilai rata-rata oral reading score sebelum
program 25,900±6,471 dan oral reading score setelah program 36,200±2,128. Pada tabel
‘Paired Samples Test’ terlihat perbedaan rata-rata oral reading score sebesar -10,300 dengan
standar deviasi 5,945 dan standar error 1,880; nilai t = -5,479, df = 9 dan sig. (2-tailed) = 0,000.
Karena nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata oral reading score yang signifikan antara sebelum dan setelah program,
artinya program tersebut sukses meningkatkan kemampuan membaca.
Grafik

C. Grafik Oral Reading Score


Sheet 8

Penelitian dengan topik 'Glycogenolytic Enzymes in Human Progressive Muscular Dystrophy'


dilakukan oleh satu Rumah Sakit. Indikator yang digunakan adalah kadar 'aldolase serum' pada
penderita kelainan otot yang dinyatakan dalam satuan 'Meyerhof' (miligram fosfor alkalilabil
yang dilepaskan per menit, per liter serum)

Buktikan adanya perbedaan kadar 'aldolase serum' antar kelompok.

Sajikan grafiknya.

 Hipotesis :
Ho: Tidak ada perbedaan kadar ‘Aldolase Serum’ diantara ketiga kelompok yang
diteliti
Ha: Terdapat sepasang kelompok yang memiliki kadar ‘Aldolase Serum’ yang
berbeda

 Uji statistik :
Uji Kruskall Wallis

Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:
A. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk


Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Kadar Aldolase Kelompok Kontrol .163 16 .200* .922 16 .182


Serum Anak-anak dengan
.146 18 .200* .943 18 .327
kelainan otot progresif

Anak anak penderita


.173 17 .188 .839 17 .007
poliomyelitis

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji test normalitas Shapiro-Wilk (data relative kecil < 30), ada kelompok yang
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak seluruh data berdistribusi normal. Oleh sebab itu uji beda terhadap kadar aldolase serum
dari 3 kelompok tersebut dilakukan dengan uji statistik nonparametrik yaitu Uji Kruskal
Wallis.

B. Uji Kruskal Wallis

Ranks

Kelompok N Mean Rank

Kadar Aldolase Serum Kelompok Kontrol 16 16.44

Anak-anak dengan kelainan


18 37.94
otot progresif

Anak anak penderita


17 22.35
poliomyelitis

Total 51

Test Statisticsa,b

Kadar Aldolase
Serum

Chi-Square 19.408
Df 2
Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Kelompok

Hipotesa :
Ho: Tidak ada perbedaan kadar ‘Aldolase Serum’ diantara ketiga kelompok yang
diteliti
Ha: Minimal ada sepasang kelompok yang memiliki kadar ‘Aldolase Serum’ yang
berbeda

Pembuktian :
Dengan nilai Asymp. Sig. (p value) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar aldolase serum diantara ke 3
kelompok tersebut, atau minimal ada satu pasang kelompok yang berbeda secara signifikan.
Grafik

C. Grafik Kadar aldolase serum

Pada grafik diatas terlihat bahwa:


1. Tidak ada perbedaan kadar serum aldolase yang signifikan antara kelompok kontrol dengan
kelompok anak-anak penderita poliomyelitis
2. Ada perbedaan kadar serum aldolase yang signifikan antara kelompok kontrol dengan
kelompok anak-anak kelainan otot progresif
3. Ada perbedaan kadar serum aldolase yang signifikan antara kelompok anak-anak penderita
poliomyelitis dengan kelompok anak-anak kelainan otot progresif
Sheet 9

Uji citarasa dilakukan oleh 4 orang penilai terhadap 14 kue yang dibuat oleh mahasiswa
lakukan uji statistik yang sesuai untuk menyatakan adanya perbedaan citarasa tersebut sajikan
pula grafiknya

 Hipotesis :
Ho: Tidak ada perbedaan cita rasa kue diantara keempat penilai (A, B, C, D)
Ha: Terdapat sepasang penilai yang menilai cita rasa kue yang berbeda

 Uji statistik :
Uji Friedman

Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:

A. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PENILAI A .194 14 .158 .929 14 .297


PENILAI B .210 14 .096 .895 14 .096
PENILAI C .218 14 .071 .857 14 .028
PENILAI D .221 14 .063 .916 14 .190

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji test normalitas Shapiro-Wilk (jumlah data relative kecil < 30, df=14), pada penilai
C memiliki nilai signifikansi (sig.) lebih kecil dari 0,05 (p value < 0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak semua data berdistribusi normal. Karena ada data yang tidak
berdistribusi normal sehingga uji beda terhadap ke 4 penilai tersebut dilakukan dengan uji
statistik nonparametrik yaitu Uji Friedman.
B. Uji Friedman

Ranks

Mean Rank

PENILAI A 2.61
PENILAI B 2.79
PENILAI C 2.54
PENILAI D 2.07

Test Statisticsa

N 14
Chi-Square 2.702
Df 3
Asymp. Sig. .440

a. Friedman Test

Hipotesa :
Ho: Tidak ada perbedaan cita rasa kue diantara keempat penilai (A, B, C, D)
Ha: Minimal ada sepasang penilai yang menilai cita rasa kue yang berbeda

Pembuktian :
Dengan nilai Asymp. Sig. (p value) sebesar 0,440 lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari uji citarasa kue yang dilakukan oleh ke 4
penilai tersebut.
C. Grafik Citarasa kue
Sheet 10

Dalam mempelajari pengaruh penghirupan kadmium oksida dalam waktu yang cukup lama
terhadap kandungan hemoglobin, suatu penelitian menggunakan 24 ekor hewan percobaan
yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu yang terpapar untuk menghirup kadmium oksida dan
kelompok kontrol. Dapatkah kita menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kadar hemoglobin
antar kedua kelompok

Sajikan grafiknya

 Hipotesis :
Ho: tidak ada perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok yang menghirup kadmium
oksida dan kelompok kontrol
Ha: Ada perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok yang menghirup kadmium
oksida dan kelompok kontrol

 Uji statistik :
Uji T Independent
Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:

A. Uji Normalitas
Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk


Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Kandungan Menghirup Kadmium


.205 12 .174 .889 12 .113
Hemoglobin Oksida

Kontrol .219 12 .116 .916 12 .251

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji test normalitas Shapiro-Wilk (data relative kecil < 30), kedua kelompok hewan
memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal sehingga uji beda terhadap
kandungan hemoglobin dari 2 kelompok hewan tersebut dilakukan dengan uji statistik
parametrik yaitu Uji T Independen.
B. Uji T Independen

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kandungan Menghirup Kadmium Oksida 12 15.4333 .98842 .28533


Hemoglobin Kontrol 12 16.5583 1.07235 .30956

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confidence

Sig. Interval of the

(2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Kandungan Equal
Hemoglobin variances .007 .936 -2.672 22 .014 -1.125 .42100 -1.998 -.252
assumed

Equal
variances not -2.672 21.855 .014 -1.125 .42100 -1.998 -.252
assumed

Hipotesa :
Ho : Tidak ada perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok yang menghirup kadmium oksida
dan kelompok kontrol
Ha : Ada perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok yang menghirup kadmium oksida dan
kelompok kontrol

Pembuktian :

Dari tabel ‘Group Statictics’ tampak nilai rata-rata untuk kelompok hewan yang menghirup
Kadmium Oksida 15,433±0,988 dan kelompok hewan kontrol 16,558±1,072. Pada tabel
‘Independent Samples Test’, kolom ‘Levene’s test for Equality of Variances’ terlihat sig. =
0,936 (p>0,05) sehingga asumsi kehomogenan ragam terpenuhi, maka gunakan baris pertama
‘Equal variances assumed’ terlihat nilai t = -2,672, df = 22 dan sig. (2-tailed) = 0,014 dan rata-
rata perbedaan kedua kelompok = -1,125. Karena nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai kandungan hemoglobin dari kelompok hewan
yang menghirup kadmiun oksida dan kelompok kontrol.

C. Grafik Kadar Hemoglobin

Anda mungkin juga menyukai