Anda di halaman 1dari 7

Tugas ARS 203 JOURNAL INTERNATIONAL

JENJANG KARIR KEPERAWATAN

Professional Development and Career Pathway in Nursing

Nama : Haekal Mahargias

NIM : 20190309136

Dosen : Dr. Kemala Rita W, SKp., Sp.Kep.Onk., ETN., MARS., FISQua

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

PERIODE 2019-2020
Nursing

Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat mengembangkan rencana
asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim
lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.

Perawat bekerja dalam sebagian besar spesialisasi dimana mereka bekerja secara independen
maupun sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi perawatan.

Ilmu keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk berdasarkan kontribusi dari ilmuwan
keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan praktik yang dibuktikan berbasis. Ini
merupakan bidang yang dinamis praktik dan penelitian yang didasarkan dalam budaya
kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream dan subkultur terpinggirkan
dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya paling sensitif dan kompeten.

Pendidikan profesi perawat semakin maju, berbagai universitas telah menawarkan spesialisasi
dalam pendidikan masternya, diantaranya spesialis keperawatan anak, keperawatan jiwa,
keperawatan maternitas, keperawatan medikal bedah, dan keperawatan komunitas.

Pendidikan keperawatan di Nigeria di golongan menjadi 3 kelompok besar yakni :

1. Pendidikan keperawatan awal yang paling umum adalah Gelar Associate dua tahun
dalam Keperawatan (Associate of Applied Science in Nursing, Associate of Science in
Nursing, Associate Degree in Nursing), gelar sarjana dua tahun yang disebut sebagai
ADN. Program keperawatan gelar D3 memiliki program prasyarat dan inti (yang mungkin
mencakup Bahasa Inggris, Matematika, dan Anatomi dan Fisiologi Manusia) dan pada
akhirnya memperpanjang proses perolehan gelar menjadi sekitar tiga tahun atau lebih.
2. Gelar Bachelor of Science in Nursing (BSN), gelar empat tahun yang juga
mempersiapkan perawat untuk pendidikan tingkat pascasarjana. Selama dua tahun
pertama di program BSN, mahasiswa biasanya memperoleh persyaratan pendidikan
umum dan menghabiskan sisa waktunya di mata kuliah keperawatan. Dalam beberapa
program baru, dua tahun pertama dapat diganti dengan lisensi LPN aktif bersama
dengan studi umum yang diperlukan. Advokat program ADN dan diploma menyatakan
bahwa program tersebut memiliki pendekatan on the job training dalam mendidik
mahasiswanya, sedangkan BSN adalah gelar akademik yang menekankan pada teori
penelitian dan keperawatan . Beberapa negara bagian mensyaratkan jumlah
pengalaman klinis yang sama untuk siswa BSN dan ADN. Gelar BSN memenuhi syarat
pemegangnya untuk posisi administrasi, penelitian, konsultasi dan pengajaran yang
biasanya tidak tersedia bagi mereka yang memiliki ADN, tetapi tidak diperlukan untuk
sebagian besar fungsi perawatan pasien. Sekolah keperawatan dapat diakreditasi oleh
Komisi Akreditasi Pendidikan Keperawatan (ACEN) atau Komisi Pendidikan Keperawatan
Collegiate (CCNE).
3. Pendidikan lanjutan dalam keperawatan dilakukan di tingkat master dan doktoral. Ini
mempersiapkan lulusan untuk spesialisasi sebagai perawat terdaftar praktik lanjutan
(APRN) atau untuk peran lanjutan dalam kepemimpinan, manajemen, atau pendidikan.
Pemimpin perawat klinis (CNL) adalah generalis tingkat lanjut yang berfokus pada
peningkatan kualitas dan hasil keamanan untuk pasien atau populasi pasien dari fokus
administrasi dan manajemen staf. Program doktor dalam keperawatan mempersiapkan
siswa untuk bekerja dalam pendidikan keperawatan, administrasi perawatan kesehatan,
penelitian klinis, kebijakan publik, atau praktik klinis lanjutan. Sebagian besar program
memberikan gelar PhD dalam bidang keperawatan atau Doctor of Nursing Practice
(DNP).

Sedangkan di Indonesia pendidikan keperawatan di Indonesia di golongkan menjadi 4 kelompok


besar yakni:

1. Pendidikan vokasi, ditempuh dalam waktu 3 tahun untuk diploma 3 dengan gelar Ahli
Madya Keperawatan (Amd.Kep.) dan 4 tahun untuk diploma 4 dengan gelar Sarjana
Sains Terapan (S.ST.)
2. Pendidikan profesional, ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk program Sarjana
Keperawatan (S.Kep.) dan tambahan 1 tahun untuk pendidikan profesi Ners (Ns.)
3. Pendidikan Master dan Spesialis, yakni Master Keperawatan (M.Kep.) dan terdapat
spesialis keperawatan anak (Sp.Kep.A.), keperawatan jiwa (Sp.Kep.J.), keperawatan
maternitas (Sp.Kep.Mat.), keperawatan medikal bedah (Sp.Kep.MB), dan keperawatan
komunitas (Sp.Kep.Kom.)
4. Pendidikan doktoral, ditempuh untuk melakukan riset tentang keperawatan

Prospek karir dan remunerasi sangat bergantung pada spesialisasi, pengalaman bertahun-
tahun, keterampilan dan kompetensi klinis, dan dalam beberapa kasus tingkat pendidikan.
Kesempatan kerja tersedia di unit perawatan intensif, untuk spesialis perawatan perawatan
kritis, yang mungkin untuk orang dewasa, atau unit perawatan intensif anak (ICU).

Perawat anak juga dapat bekerja di ICU pediatrik jika mereka memiliki pengalaman dan
kompetensi bertahun-tahun di bidang spesialisasi pediatric. Perawat umum memiliki peluang
kerja di unit medis dan bedah umum. Perawat perioperatif bekerja di bioskop bersama ahli
bedah. Perawat anestesi juga bekerja di unit perawatan kritis serta di teater, memberikan
anestesi, dan merawat pasien hingga pemulihan di unit perawatan pasca anestesi. Bidan dapat
bekerja di bangsal persalinan, rumah bersalin, atau di komunitas, bersama dengan perawat
kesehatan masyarakat di tingkat perawatan kesehatan primer. Perawat ginjal bekerja di unit
dialisis, dan pusat transplantasi ginjal, merawat pasien dengan penyakit ginjal yang menjalani
dialisis, atau transplantasi ginjal, atau prosedur invasif lainnya yang melibatkan ginjal, seperti
biopsi ginjal. Perawat kesehatan kerja di Nigeria bekerja di lokasi industri dan klinik pabrik,
untuk memberikan perawatan pertolongan pertama untuk bahaya terkait pekerjaan dan cedera
yang diderita di tempat kerja.

Asuransi kesehatan adalah salah satu rute perawat yang menakjubkan di Nigeria, mengejar
karir mereka. Mereka bekerja di unit yang berbeda di perusahaan asuransi kesehatan swasta,
umumnya di call center, tempat mereka berinteraksi antara perusahaan, pasien, dan rumah
sakit yang menyediakan perawatan pasien.

Penelitian klinis juga merupakan jalur karir yang layak yang tersedia untuk perawat di Nigeria,
meskipun peluang di bidang ini terbatas. Perawat dapat mengamankan posisi sebagai perawat
penelitian klinis, mengkoordinasikan proses penelitian klinis, bersama dengan peneliti utama.
Peluang semacam itu tersedia di lembaga penelitian di Nigeria, seperti Institut Penelitian Medis
Nigeria, serta beberapa organisasi penelitian internasional dengan situs di Nigeria.

Akhirnya, perawat juga dapat bekerja sebagai pendidik dan profesor universitas di sekolah dan
perguruan tinggi keperawatan di seluruh Nigeria. Perawat di Nigeria hanya berpenghasilan
sedikit, beberapa yang memiliki majikan yang sangat baik, atau bekerja di spesialisasi yang
sangat menguntungkan berpenghasilan tinggi, sementara mereka yang bekerja di fasilitas
kesehatan milik pribadi di daerah pedesaan berpenghasilan di bawah margin.

Rata-rata, perawat yang bekerja di sektor kesehatan publik berpenghasilan lebih tinggi daripada
perawat di lingkungan swasta. Seorang pemula baru, dengan sertifikat keperawatan umum,
menghasilkan rata-rata N70,000 (sekitar 184 dolar AS), perawat pediatrik, seperti kebanyakan
perawat spesialis lainnya, mendapatkan rata-rata N100,000, sementara perawat perawatan
kritis, serta perawat perawat anestesi, mendapatkan rata-rata N140,000.

Seorang perawat penelitian klinis mendapatkan rata-rata N110,000. Perawat yang bekerja di
perusahaan asuransi kesehatan mendapatkan rata-rata N120,000. Pendapatan bukanlah harga
tetap di parastatal swasta, karena tidak ada skala tetap. Setiap manajemen menentukan apa
yang harus dibayar karyawannya. Namun, untuk perawat sektor kesehatan masyarakat di
Nigeria, pendapatannya relatif stabil karena mereka dibayar dengan skala gaji standar yang
disebut CONHESS (Consolidated Health Gaji Structure).
Sedangkan untuk jenjang karir menurut Permenkes tentang jenjang karir perawat– yaitu
Permenkes No. 40 tahun 2017 -, pengembangan jenjang karir profesional perawat di Indonesia
mencakup 4 peran utama perawat yaitu, Perawat Klinis (PK), Perawat Manajer (PM), Perawat
Pendidik (PP), dan Perawat Peneliti/Riset (PR).

1. Perawat Klinis

Perawat klinis merupakan perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada
klien sebagai individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dalam arti lain, perawat klinis
merupakan perawat yang terjun langsung ke lapangan, semisal perawat pelaksana yang bekerja
di Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, dan lain sebagainya yang erat kaitannya dengan pelayanan.

2. Perawat Manajer

Berbeda dengan perawat klinis, perawat manajer yaitu perawat yang mengelola pelayanan
keperawatan di sarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager),
tingkat menengah (middle management), maupun tingkat atas (top manager). Dalam arti lain,
perawat manajer dapat berupa Kepala Ruangan, Kepala Bidang, Owner Homecare, Owner
Praktik Mandiri Keperawatan dan lain sebagainya.

3. Perawat Pendidik

Yaitu perawat yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan
keperawatan (Dosen Keperawatan).

4. Perawat Peneliti/Riset

Yaitu perawat yang bekerja di bidang penelitian keperawatan atau kesehatan. Masing masing
pengembangan karir tersebut memiliki 5 level atau tingkatan, baik yang di Rumah Sakit maupun
di Pelayanan Primer. Ke 5 level tersebut dimulai dari level I sampai dengan level 5, seperti yang
ditunjukan gambar bagan dibawah ini ; Setiap level tersebut dimulai dari level generalis (level I),
dasar kekhususan (level II), lanjut kekhususan (level III), spesialis (level IV) dan
subspesialis/konsultan (level V).

Ketika seorang perawat ingin menjadi seorang Perawat Manajer level I, maka ia harus sudah
memiliki kompetensi sebagai Perawat Klinis level II. Pun ketika ingin menjadi seorang Perawat
Pendidik level I, maka harus terlebih dahulu memiliki kompetensi sebagai Perawat Klinis level
III. Atau mungkin ingin menjadi Perawat Riset level I, maka disyaratkan harus memiliki
kompetensi sebagai Perawat Klinis IV terlebih dahulu. Intinya, setiap perawat yang ingin beralih
peran (meningkatkan peran ke jenjang yang lebih tinggi), harus dimulai dari peran sebagai
Perawat Klinis terlebih dahulu. Untuk menjadi PM I, syaratnya harus PK II terlebih dahulu.
Untuk PP I, maka harus PK III terlebih dahulu. Dan untuk menjadi PR I, maka harus menjadi PK
IV terlebih dahulu.

Dalam Panduan Jenjang Karir Perawat menurut Permenkes No. 40 tahun 2017, mekanisme
jenjang karir profesional perawat ditentukan sesuai dengan perkembangan karir perawat yang
bersangkutan. Apakah ia merupakan perawat baru, perawat lama, atau perawat yang pindah
tugas. Untuk perawat baru – perawat yang baru lulus pendidikan atau baru pertama kali
bekerja dengan masa kerja 0 – 1 tahun – tahapan untuk masuk dan diakui sebagai Perawat
Klinis, harus melalui beberapa tahapan proses yang dimulai dari ;

1. Proses Rekruitmen dan Seleksi

Proses ini dimulai dari penerimaan perawat baru (lowongan kerja) yang meliputi seleksi
administrasi, kesehatan, dan kredensial edukasi yang meliputi keaslian ijazah, transkrip nilai,
dan juga STR.

2. Orientasi

Orientasi biasanya dilakukan oleh setiap pegawai baru untuk memberikan informasi,
pengenalan dan indoktrinisasi pegawai baru.

3. Internship/Magang

Yaitu proses melaksanakan asuhan di unit kerja bersama preceptor atau perawat yang ditunjuk
untuk menjadi role model bagi perawat baru yang akan mengarahkan dan mengevaluasi
pencapaian kompetensi serta melaksanakan asuhan bersama dengan perawat baru.

4. Kredensial

Yaitu proses penetapan jenjang karir yang mempunyai 2 tahapan yaitu Assesmen Kompetensi
dan Penetapan Kewenangan Klinik sesuai dengan hasil dari Assesmen Kompetensi yang telah
dilakukan sebelumnya.

Implementasi jenjang karir bagi perawat klinis lama (yang telah mempunyai pengalaman
kerja) pada awal pengembangan karir di suatu institusi dimulai dengan tahapan pemetaan
( mapping) kompetensi. Setelah pemetaan, diperoleh profil perawat di rumah sakit.
Selanjutnya akan dilakukan kredensial asesmen kompetensi dan penetapan kewenangan klinik
serta penugasan kerja di area praktik yang sesuai penjenjangannya. Intinya bahwa, untuk
setiap peningkatan level, maka perawat yang bersangkutan akan selalu melalui tahapan
kredensialing sebelum akhirnya jika dinyatakan lulus – di Rumah Sakit, kredensialing dilakukan
oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit – maka akan mempunyai penetapan peran dan level
yang baru.

Anda mungkin juga menyukai