Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN

TRANSPORTASI MEDIS

METRO HOSPITALS CIKUPA


TAHUN 2019
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
BAB II PENGORGANISANSIAN….......................................................................7
BAB III JENIS PELAYANAN..................................................................................9
BAB IV PATIENT & STAFF SAFETY, INFECTION PREVENTION & CONTROL
PELAYANAN TRANSPORTASI MEDIS ………………………………………… 14
BAB V MONITORING, EVALUASI & CONTINUOUS IMPROVEMENT …….. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

1
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Transportasi pasien merupakan salah satu pelayanan yang disediakan oleh Metro
Hospital Cikupa dan merupakan salah satu jenis pelayanan berisiko. Risiko tersebut
muncul karena beberapa alasan :
• Pasien dipindahkan dalam keadaan sakit
• Sarana dan prasarana di dalam ambulans termasuk ruang untuk manuver terbatas
• Ketenagaan yang jumlahnya sangat terbatas.
• Berbagai keterbatasan lain seperti jarak dari fasilitas kesehatan terdekat jika ada kondisi
darurat.

Karena pertimbangan tersebut, maka pelayanan transportasi medik Metro Hospital


Cikupa perlu direncanakan dengan khusus dengan memperhatikan berbagai aspek demi
menjamin keselamatan pasien yang ditransport. Untuk itu maka disusunlah pedoman
transportasi medik berikut ini.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan segala proses di
bidang transportasi medik.

1.2.2 Tujuan Khusus


 Angka kematian dalam proses transportasi medis nol.
 Waktu Pelayanan Ambulan 24 jam
 Kecepatan memberikan pelayanan ambulans 100% kurang dari 30 menit.
 Respons time untuk emergency call ≤ 30 menit dari panggilan telepon selesai hingga
ambulan berangkat.

1.3 LANDASAN & REFERENSI

2
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
• Undang-undang no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1333/Menkes/SK/XII/1999
Standar Pelayanan Rumah Sakit
• Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Depkes 2008.
• Buku Panduan Advanced Cardiac Life Support (ACLS)
• Buku Panduan Advance Trauma Life Support (ATLS)

1.4 KERANGKA KERJA (FRAMEWORK)

1.5 RUANG LINGKUP


1.5.1 Planning
Penyusunan pedoman transportasi medik rumah sakit
Pengorganisasian
Penyusunan kebijakan dan prosedur di bidang transportasi medis
Koordinasi dengan :
• Bagian Pelayanan & Penunjang Medis
• Bagian Perawatan
• Komite medik
• Komite Pencegahan dan pengendalian infeksi
• Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

3
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
• Unit Mutu & Keselamatan
• Tim K3RS
• Bangian Umum & Kepegawaian
• Bagian Keuangan & Akunting

1.5.2 Action
 Pelayanan Transportasi Medis Darat
 Pelayanan Event Escort
 Pelayanan Emergency Response

1.5.3 Monitoring
• Waktu pelayanan ambulan
• Kecepatan Memberikan pelayanan ambulan
• Response time emergency call ≤ 30 menit

1.5.4 Evaluasi
Merupakan analisis dari data-data hasil monitoring di atas. Data angka disajikan
dalam bentuk trend, sedang hasil inspeksi disajikan dalam bentuk narasi.
Monitoring dilakukan oleh Supervisor Rawat Jalan & IGD dan Kabag
Pelayanan Medik & Penunjang Medik, bekerja sama dengan KPPI, Tim K3RS
dan KMKP.
Data hasil monitoring dianalisis, dengan membanding dengan standar yang
berlaku, kemudian dilengkapi dengan analisa penyebabnya

1.5.5 Peningakatan Berkelanjutan (Continuous Improvement)


Merupakan langkah setelah Evaluasi, berupa saran atau usulan perbaikan, baik
prosedur, kebijakan, pelatihan atau berbagai perbaikan lain terkait dengan hasil
evaluasi. Hasil evaluasi yang dilengkapi dengan saran perbaikan ini dilaporkan
ke Direktur, KMKP dan Unit Mutu & Keselamatan untuk diintegrasikan dalam
aktivitas peningkatan mutu rumah sakit.

4
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa

1.6 VISI
Visi dari Pelayanan Transportasi Medis adalah :
Pelayanan transportasi medis dengan mengutamakan patient safety

5
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
BAB 2
PENGORGANISASIAN

2.1 STRUKTUR ORGANISASI

Kepala instalasi gawat darurat

Kepala seksi keperawatan instalasi gawat darurat

Ambulans administrasi penanggung - ipcln dan mutu


Transportasi ruangan jawab shift - alat medis
- Alat non medis

Triase merah kuning hijau

2.2 URAIAN TUGAS


2.2.1 Penanggung Jawab IGD
Tugas & Wewenang
 Menyusun perencanaan dan pengembangan di bidang transportasi medis
 Melakukan pengorganisasian dan staffing
 Memimpin pelaksanaan harian proses / pelayanan transportasi medis
 Melakukan monitoring terhadap kinerja dan mutu dari pelayanan dan staf
transportasi medis
 Melakukan evaluasi dan merencanakan tindak lanjut perbaikan
berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan mutu dari pelayanan dan staf
transportasi medis
 Mengetahui dan berpartisipasi dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
 Mengetahui dan berpartisipasi dalam program pencegahan dan
pengendalian infeksi serta keselamatan kerja

6
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
 Melakukan koordinasi baik intern maupun dengan struktur lain
 Membuat perencanaan pengembangan staf di bidang transportasi medis
Kualifikasi (lihat Pedoman IGD Metro Hospital Cikupa)

2.2.2 Dokter Transportasi Medis


Tugas & Wewenang
• Melakukan triage pasien dan memastikan pengiriman transportasi sesuai
dengan kebutuhan pasien selama proses transportasi
• Melakukan triage pasien memastikan pelayanan yang tersedia di Metro
Hospital Cikupa sesuai dengan kebutuhan
• Melakukan pelayanan medik selama proses transportasi medis
• Melakukan pengawasan terhadap proses pengkajian dan pelayanan yang
dilakukan terhadap pasien selama proses transportasi medis dan
didokumentasikan.
Kualifikasi
• Dokter Umum
• ACLS dan ATLS atau PPGD
• Pengalaman di bidang evakuasi medis

2.2.3 Perawat Transportasi Medis


Tugas & Wewenang
• Melakukan triage pasien dan menyiapkan kebutuhan transportasi medis
• Melakukan pelayanan medis selama proses transportasi medis
• Melakukan pengawasan terhadap proses pengkajian dan pelayanan yang
dilakukan terhadap pasien selama proses transportasi medis
• Menyiapkan alkes yang dibutuhkan saat transportasi
Kualifikasi
• Perawat
• BTCLS atau ALS atau ACLS atau PPGD
• Pengalaman di bidang evakuasi

7
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
2.2.4 Sopir Ambulan/Transportasi Medis
Tugas & Wewenang
 Melakukan pemeliharaan berkala ambulan
 Menyiapkan ambulan dalam keadaan siap pakai
 Melakukan pengantaran/transportasi sesuai kondisi medis pasien dengan
aman
Kualifikasi
 Menguasai BLS/BHD
 Pengalaman di bidang evakuasi medis
 Memiliki SIM B

BAB 3

8
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa

JENIS PELAYANAN
3.1 PELAYANAN AMBULAN
3.1.1 Jenis pelayanan Ambulan :
• Evakuasi dan atau rujuk pasien Metro Hospital Cikupa
• Event escort (Pelayanan pada Acara Metro Hospital Cikupa)
• Panggilan Darurat/Emergency

3.1.2 Kebijakan
 Ketersediaan 1 unit ambulans-siaga di area dalam kota
 Penjadwalan transportasi medis minimal 2 jam sebelum keberangkatan
 Escort event hanya melayani di area Tangerang dan sekitarnya.
 Emergency response harus dilakukan maksimal ≤ 30 menit setalah
panggilan telepon.

3.1.3 Sarana & Prasarana


 Mobil Ambulan
 Metro Hospital Cikupa memiliki 1 mobil ambulan, yaitu ambulan transport
dengan oksigen fixed dan portable, dan stretcher yang dapat diatur untuk
posisi duduk.
 Air conditioning dan 2 jenis sirene.
 Ambulance Kit
 Merupakan tas baku, berisi obat dan alkes standar untuk persiapan
evakuasi maupun respon emergency. Isi dan pelatihan penggunaan serta
pemeliharaan diatur oleh tim ambulan, serta ditetapkan dalam SPO
tersendiri.
 Defibrilator dan monitor disiapkan bila diperlukan.
 Syringe & Infussion Pump disiapkan bila perlu
 Sarana angkut dan pemindahan pasien
 Dokumentasi
 Formulir Pengkajian Pasien sebelum transportasi medis (termasuk formulir

9
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Early Warning Score)
 Formulir monitoring pasien selama proses transportasi
 Formulir Serah terima pasien di tempat tujuan.
 Formulir Transfer Pasien Antar Rumah Sakit

3.1.4 Sumber daya manusia (SDM)


Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pelayanan transportasi medis
meliputi :
• Dokter
• Perawat
• Sopir/Pengemudi
Untuk dapat memberikan pelayanan transportasi medis yang baik maka beberapa
hal perlu diatur sehubungan dengan sumber daya manusia untuk pelayanan
ambulan ini.

• Kualifikasi dasar dan kualifikasi per penugasan


Kualifikasi dasar petugas transportasi medis meliputi :

DOKTER dan PERAWAT


Memiliki sertifikat ACLS atau ALS atau BTCLS (perawat)
Pernah mengikuti basic ambulance course yang meliputi :
 Penguasaan Ambulance Kit
 Penguasaan Ambulan
 Penguasaan Penggunaan Alat Medis (Syringe & Infusion Pump,
Ventilator serta Monitor Pasien)
 Bersedia stand by untuk penugasan selama 7 x 24 jam
SOPIR
• Mampu melakukan prosedur Bantuan Hidup Dasar / Basic Life Support
• Menguasai Rute ke seluruh rumah sakit di Tangerang dan sekitarnya.
• Menguasai teknik memindahkan pasien
• Menguasai Ambulance Kit

10
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa

Kualifikasi per penugasan petugas transportasi medis proses transportasi medik harus
selalu menggunakan format minimal satu orang sopir dan atau satu orang perawat
terlatih.
Dokter ikut dalam proses transportasi medis dalam kondisi :
 Pasien secara medis memerlukan pemberian continuous medication
selama transport.
 Pasien dengan salah satu kriteria merah dari Early Warning Score atau
total Early Warning Score >=4
 Pasien memerlukan pemasangan monitor, ventilator selama perjalanan.
 Pasien bayi.
 Permintaan khusus dari dokter penanggung jawab pasien maupun
keluarga.

Jumlah ketenagaan per penugasan


Jumlah ketenagaan minimal untuk pelayanan ambulance transport adalah satu orang
perawat dan satu orang sopir. Dua orang perawat atau satu perawat dan satu dokter
dibutuhkan jika :
 Pasien terpasang lebih dari 2 IV line dengan pemberian obat / cairan yang
berbeda.
 Pasien dengan GCS kurang dari 12, atau ada risiko aritmia / kedaruratan
jantung lain.
 Waktu tempuh perjalanan ambulan lebih dari 6 jam perjalanan.

Dua orang sopir dibutuhkan jika :


• Jarak tempuh perjalanan ambulan yang diperkirakan (estimated travel
time) lebih dari 6 jam perjalanan.

Event Escort (Pelayanan Ambulance pada Acara Mulia Insani)


Jumlah ketenagaan minimal untuk pelayanan escort event adalah satu orang perawat

11
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
dan satu orang sopir. Dua perawat diberangkatkan jika :
 Coverage jumlah peserta event lebih dari 500 orang
 Lama coverage event lebih dari 6 jam, maka dua perawat disertakan
dalam shift yang berbeda.
 Dokter diberangkatkan jika ada permintaan dari penyelenggara event.

Emergency Call
Jumlah ketenagaan minimal untuk pelayanan emergency response adalah satu
orang perawat dan satu orang sopir.
Dokter diberangkatkan jika :
• Hasil pengkajian per telepon memerlukan kehadiran dokter.
• Ketenagaan yang ada di rumah sakit memungkinkan.

3.2 KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI MEDIS

Berikut adalah kebijakan umum yang berlaku untuk seluruh proses transportasi medis.
• Seluruh pasien yang akan dilakukan evakuasi dilakukan pengkajian terlebih dahulu.
• Pengkajian dilakukan oleh petugas yang akan mengawal
• Pengkajian meliputi :
• Pengkajian medis standar, baik melalui anamnesis, pemeriksaan fisik maupun studi
dokumen penunjang dan surat-surat rujukan yang ada. Fokus pengkajian pada riwayat
singkat penyakit / kondisi pasien yang memerlukan transportasi, beserta alasan
transportasi dilakukan. Perawat melakukan proses skrining kebutuhan pasien yang akan
dirujuk / ditransport berdasarkan EWS (Early Warning Score).
• Untuk pasien evakuasi terencana :
• Kelayakan untuk transportasi. Dinilai apakan pasien stabil atau tidak selama perjalanan.
• Kelayakan dari sudut prognosis, dokter escorter berhak mengeluarkan opini terkait
dengan hal ini kepada DPJP maupun keluarga / pasien, namun keputusan akhir terletak
di keluarga / pasien.
• Untuk pasien evakuasi tidak terencana (emergency call / emergency response) :
• Tujuan (harus ke tempat yang mampu menangani pasien sesuai hasil pengkajian medis

12
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
yang dilakukan di tempat pasien / korban)
• Persiapan, meliputi :
• Mengisi checklist persiapan evakuasi, kecuali pada kasus emergency response.
• Memastikan seluruh dokumen yang diperlukan tersedia. Dokumen yang harus ada :
• Surat Rujukan (atau dapat digabungkan dengan Resume Medis)
• Resume Medis
• Dokumen penunjang (Diagnostic Imaging / Laboratorium / other diagnostics) yang
menunjang diagnosis pasien.
• Mengetahui seluruh pihak keluarga yang akan menyertai proses transportasi.
• Melakukan koordinasi dengan DPJP mengenai penyederhanaan jumlah line yang ada di
pasien, serta timing pemberian obat selama proses transportasi.
• Melakukan koordinasi dengan pihak carrier
• Melakukan koordinasi dengan pihak penerima pasien. Memastikan bahwa tempat tujuan
siap menerima pasien dengan kondisi seperti yang akan ditransport.
• Pelaksanaan
• Pelaksanaan transportasi medis dilakukan sesuai rencana yang telah disusun, dengan
mempertimbangkan kebutuhan kesinambungan penanganan pasien.
• Pelaksanaan transportasi medis dilakukan di bawah pengawasan petugas transportasi
medis yang kompeten.
• Pelaksanaan transportasi medik menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan
kondisi pasien.
• Pelaksanaan transportasi medis dilakukan dengan memperhatikan standar profesi medis
dan keperawatan yang berlaku.
• Pelaksanaan transportasi medik dilakukan dengan memperhatikan standar keselamatan
serta pencegahan dan pengendalian infeksi yang berlaku.
• Proses monitoring dilakukan sesuai dengan kondisi pasien, selama perjalanan.
• Setelah pasien tiba di rumah sakit / rumah sakit tujuan, maka dilakukan serah terima
yang lengkap antara petugas Pendamping dengan petugas penerima di rumah sakit.

BAB 4
PATIENT & STAFF SAFETY, INFECTION PREVENTION & CONTROL PELAYANAN

13
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
TRANSPORTASI MEDIS

4.1 IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN


4.1.1 Risiko Keselamatan Pasien
Risiko keselamatan pasien dalam proses transportasi medis meliputi :
• Risiko terkait dengan kondisi medis pasien tersebut.
• Risiko terkait dengan pemeliharaan alat medis untuk transportasi
• Risiko terkait dengan pemeliharaan isi ambulance kit
• Risiko terkait dengan kondisi kendaraan / sarana transportasi
• Risiko terkait dengan kualifikasi tenaga medis dan paramedis.

4.1.2 Risiko Keselamatan Staf


Risiko keselamatan staf meliputi :
• Risiko terkait kondisi medik pasien
• Risiko terkait dengan prosedur penanganan pasien
• Risiko terkait dengan kondisi kendaraan / sarana transportasi

4.2 MANAJEMEN RISIKO DI BIDANG TRANSPORTASI MEDIS

4.2.1 Pemakaian alat pelindung diri


Petugas mengenakan alat pelindung diri sesuai rekomendasi dari :
• Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Tim K3RS
• Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

4.2.2 Prosedur Keselamatan

4.2.3 Sarana Keselamatan


Basket stretcher, strapping pasien
Fire extinguisher (APAR)

14
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa

4.2.4 Training
Meliputi pelatihan sebagai berikut :
• Pelatihan BHD untuk sopir ambulan
• Pelatihan ALS, ACLS, ATLS, PPGD, BTCLS

4.2.5 Pemeliharaan sarana/prasarana


Seluruh peralatan baik monitoring, maupun peralatan evakuasi dan transport,
termasuk kendaraan ambulans dilakukan preventive maintenance sesuai standar
yang berlaku.

Pemeliharaan termasuk proses dekontaminasi pasca pengangkutan pasien


infeksius sesuai dengan standar yang ditetapkan Komite Pencegahan dan
pengendalian infeksi (KPPI).

BAB 5
MONITORING, EVALUASI & CONTINUOUS IMPROVEMENT

15
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa

5.1 MONITORING
Merupakan upaya untuk memonitor baik dari segi performance maupun dari segi mutu.
Untuk melakukan monitoring pelayanan transportasi medik ini, maka dilakukan dengan
dua cara :
• Penetapan beberapa parameter / indikator yang diukur
Untuk parameter / indikator yang diukur adalah sebagai berikut :

Waktu pelayanan ambulans


Judul Waktu pelayanan ambulance
Dimensi Mutu Kemudahan Akses
Tujuan Tersedianya pelayanan ambulance yang dapat diakses setiap
waktu oleh pasien/keluarga pasien yang membutuhkan
Definisi Waktu pelayanan ambulance adalah ketersediaan waktu
Operasional penyediaan ambulance untuk memenuhi kebutuhan
pasien/keluarga pasien
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Total waktu buka (dalam jam) pelayanan ambulance dalam satu
bulan
Denominator Jumlah hari dalam bulan tersebut
Sumber Data Instalasi Gawat Darurat
Standar 24 jam
Penanggung Instalasi Gawat Darurat
jawab Pengumpul
Data

Kecepatan Memberikan pelayanan ambulans


Judul Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance Di Rumah Sakit
Dimensi Mutu Waktu Tanggap ( Response Time )
Tujuan Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance
Definisi Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance adalah waktu

16
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Operasional yang dibutuhkan mulai permintaan ambulance diajukan oleh
pasien/keluarga pasien di rumah sakit sampai tersedianya
ambulance.
Maksimal 30 menit
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah penyediaan ambulance yang tepat waktu dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan ambulance dalam satu bulan
Sumber Data Catatan penggunaan ambulance
Standar 100 %
Penanggung IGD
jawab Pengumpul
Data

Response time emergency call


Judul Response time Emergency Call
Dimensi Mutu Waktu Tanggap (Response Time)
Tujuan Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam menyediakan
kebutuhan masyarakatakan ambulance
Definisi Response Time Emergency Call adalah waktu yang dibutuhkan
Operasional mulai permintaan ambulance diajukan oleh pasien/keluarga
pasien via teleponsampai ambulance dan petugasnya berangkat
dari SBIH.
Maksimal 10 menit
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah response time emergency call yang tepat waktu dalam 1
bulan
Denominator Jumlah seluruh emergency call dalam waktu satu bulan
Sumber Data Catatat emergency call
Standar 100 %
Penanggung IGD
jawab Pengumpul

17
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Data

• Melakukan inspeksi
Dalam inspeksi dilihat

2.1 Bukti pemeliharaan :


• Kendaraan dan fasilitas di dalamnya,
• Ambulance Kit, isi, expiry date obat di dalamnya
• Alat Medik terkait pelayanan ambulance

2.2 Pengetahuan :
• Driver – Sertifkat BHD masih berlaku
• Dokter dan Perawat – Sertifikat ALS atau ACLS atau BTCLS yang masih berlaku
• Driver mampu menyebutkan langkah-langkah BHD yang betul
• Sertifikat Pelatihan Basic Ambulance Training

5.2 EVALUASI
Merupakan analisis dari data-data hasil monitoring di atas. Data angka disajikan dalam
bentuk trend, sedang hasil inspeksi disajikan dalam bentuk narasi. Monitoring dilakukan
oleh Penanggung Jawab IGD, Kepala ruang IGD dan Kabag Pelayanan & Penunjang
Medik, bekerja sama dengan KPPI, Tim K3RS dan KMKP.
Data hasil monitoring dianalisis, dengan membanding dengan standar yang berlaku,
kemudian dilengkapi dengan analisa penyebabnya.
Hasil evaluasi dilaporkan kepada supervisor IGD secara berkala setiap bulannya, untuk
dilaporka kepada manager pelayanan medik.

5.3 CONTINUOUS IMPROVEMENT


Merupakan langkah setelah Evaluasi, berupa saran atau usulan perbaikan, baik
prosedur, kebijakan, pelatihan atau berbagai perbaikan lain terkait dengan hasil

18
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
evaluasi. Hasil evaluasi yang dilengkapi dengan saran perbaikan ini dilaporkan ke
Direksi dan Departemen Mutu untuk diintegrasikan dalam aktivitas peningkatan mutu
rumah sakit.
Continuous improvement ini dapat berupa :
• Perbaikan / perubahan / penyusunan kebijakan dan/atau prosedur
• Pelatihan atau penambahan staf
• Perbaikan atau penambahan peralatan / perlengkapan maupun sarana / prasarana.

5.4 STAFF DEVELOPMENT


Pelatihan terkait dengan pelayanan transportasi medik ini dilaksanakan bekerjasama
dengan unit staff development. Pelatihan ini terdiri dari :
• Basic Ambulance Training – Diadakan setahun sekali
• BHD untuk Driver – Diadakan 1 tahun sekali (tergabung dalam pelatihan BHD untuk
staf non medik lain)
• Pengiriman pelatihan ALS/ACLS / ATLS / PPDG / BTCLS sesuai kebutuhan.
• Internal Safety Training dari tim K3RS, KPPI dan KMKP.

Kepala Instalasi Gawat Darurat Ka. Bag Pelayanan Medik

dr, Haekal Mahargias dr. Stevanus Bram Mario Wongso

DIREKTUR METRO HOSPITAL CIKUPA

dr. Lily A. Widya Winata, M.Kes

19

Anda mungkin juga menyukai