TRANSPORTASI MEDIS
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
BAB II PENGORGANISANSIAN….......................................................................7
BAB III JENIS PELAYANAN..................................................................................9
BAB IV PATIENT & STAFF SAFETY, INFECTION PREVENTION & CONTROL
PELAYANAN TRANSPORTASI MEDIS ………………………………………… 14
BAB V MONITORING, EVALUASI & CONTINUOUS IMPROVEMENT …….. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
1
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Transportasi pasien merupakan salah satu pelayanan yang disediakan oleh Metro
Hospital Cikupa dan merupakan salah satu jenis pelayanan berisiko. Risiko tersebut
muncul karena beberapa alasan :
• Pasien dipindahkan dalam keadaan sakit
• Sarana dan prasarana di dalam ambulans termasuk ruang untuk manuver terbatas
• Ketenagaan yang jumlahnya sangat terbatas.
• Berbagai keterbatasan lain seperti jarak dari fasilitas kesehatan terdekat jika ada kondisi
darurat.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan segala proses di
bidang transportasi medik.
2
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
• Undang-undang no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1333/Menkes/SK/XII/1999
Standar Pelayanan Rumah Sakit
• Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Depkes 2008.
• Buku Panduan Advanced Cardiac Life Support (ACLS)
• Buku Panduan Advance Trauma Life Support (ATLS)
3
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
• Unit Mutu & Keselamatan
• Tim K3RS
• Bangian Umum & Kepegawaian
• Bagian Keuangan & Akunting
1.5.2 Action
Pelayanan Transportasi Medis Darat
Pelayanan Event Escort
Pelayanan Emergency Response
1.5.3 Monitoring
• Waktu pelayanan ambulan
• Kecepatan Memberikan pelayanan ambulan
• Response time emergency call ≤ 30 menit
1.5.4 Evaluasi
Merupakan analisis dari data-data hasil monitoring di atas. Data angka disajikan
dalam bentuk trend, sedang hasil inspeksi disajikan dalam bentuk narasi.
Monitoring dilakukan oleh Supervisor Rawat Jalan & IGD dan Kabag
Pelayanan Medik & Penunjang Medik, bekerja sama dengan KPPI, Tim K3RS
dan KMKP.
Data hasil monitoring dianalisis, dengan membanding dengan standar yang
berlaku, kemudian dilengkapi dengan analisa penyebabnya
4
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
1.6 VISI
Visi dari Pelayanan Transportasi Medis adalah :
Pelayanan transportasi medis dengan mengutamakan patient safety
5
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
BAB 2
PENGORGANISASIAN
6
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Melakukan koordinasi baik intern maupun dengan struktur lain
Membuat perencanaan pengembangan staf di bidang transportasi medis
Kualifikasi (lihat Pedoman IGD Metro Hospital Cikupa)
7
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
2.2.4 Sopir Ambulan/Transportasi Medis
Tugas & Wewenang
Melakukan pemeliharaan berkala ambulan
Menyiapkan ambulan dalam keadaan siap pakai
Melakukan pengantaran/transportasi sesuai kondisi medis pasien dengan
aman
Kualifikasi
Menguasai BLS/BHD
Pengalaman di bidang evakuasi medis
Memiliki SIM B
BAB 3
8
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
JENIS PELAYANAN
3.1 PELAYANAN AMBULAN
3.1.1 Jenis pelayanan Ambulan :
• Evakuasi dan atau rujuk pasien Metro Hospital Cikupa
• Event escort (Pelayanan pada Acara Metro Hospital Cikupa)
• Panggilan Darurat/Emergency
3.1.2 Kebijakan
Ketersediaan 1 unit ambulans-siaga di area dalam kota
Penjadwalan transportasi medis minimal 2 jam sebelum keberangkatan
Escort event hanya melayani di area Tangerang dan sekitarnya.
Emergency response harus dilakukan maksimal ≤ 30 menit setalah
panggilan telepon.
9
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Early Warning Score)
Formulir monitoring pasien selama proses transportasi
Formulir Serah terima pasien di tempat tujuan.
Formulir Transfer Pasien Antar Rumah Sakit
10
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Kualifikasi per penugasan petugas transportasi medis proses transportasi medik harus
selalu menggunakan format minimal satu orang sopir dan atau satu orang perawat
terlatih.
Dokter ikut dalam proses transportasi medis dalam kondisi :
Pasien secara medis memerlukan pemberian continuous medication
selama transport.
Pasien dengan salah satu kriteria merah dari Early Warning Score atau
total Early Warning Score >=4
Pasien memerlukan pemasangan monitor, ventilator selama perjalanan.
Pasien bayi.
Permintaan khusus dari dokter penanggung jawab pasien maupun
keluarga.
11
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
dan satu orang sopir. Dua perawat diberangkatkan jika :
Coverage jumlah peserta event lebih dari 500 orang
Lama coverage event lebih dari 6 jam, maka dua perawat disertakan
dalam shift yang berbeda.
Dokter diberangkatkan jika ada permintaan dari penyelenggara event.
Emergency Call
Jumlah ketenagaan minimal untuk pelayanan emergency response adalah satu
orang perawat dan satu orang sopir.
Dokter diberangkatkan jika :
• Hasil pengkajian per telepon memerlukan kehadiran dokter.
• Ketenagaan yang ada di rumah sakit memungkinkan.
Berikut adalah kebijakan umum yang berlaku untuk seluruh proses transportasi medis.
• Seluruh pasien yang akan dilakukan evakuasi dilakukan pengkajian terlebih dahulu.
• Pengkajian dilakukan oleh petugas yang akan mengawal
• Pengkajian meliputi :
• Pengkajian medis standar, baik melalui anamnesis, pemeriksaan fisik maupun studi
dokumen penunjang dan surat-surat rujukan yang ada. Fokus pengkajian pada riwayat
singkat penyakit / kondisi pasien yang memerlukan transportasi, beserta alasan
transportasi dilakukan. Perawat melakukan proses skrining kebutuhan pasien yang akan
dirujuk / ditransport berdasarkan EWS (Early Warning Score).
• Untuk pasien evakuasi terencana :
• Kelayakan untuk transportasi. Dinilai apakan pasien stabil atau tidak selama perjalanan.
• Kelayakan dari sudut prognosis, dokter escorter berhak mengeluarkan opini terkait
dengan hal ini kepada DPJP maupun keluarga / pasien, namun keputusan akhir terletak
di keluarga / pasien.
• Untuk pasien evakuasi tidak terencana (emergency call / emergency response) :
• Tujuan (harus ke tempat yang mampu menangani pasien sesuai hasil pengkajian medis
12
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
yang dilakukan di tempat pasien / korban)
• Persiapan, meliputi :
• Mengisi checklist persiapan evakuasi, kecuali pada kasus emergency response.
• Memastikan seluruh dokumen yang diperlukan tersedia. Dokumen yang harus ada :
• Surat Rujukan (atau dapat digabungkan dengan Resume Medis)
• Resume Medis
• Dokumen penunjang (Diagnostic Imaging / Laboratorium / other diagnostics) yang
menunjang diagnosis pasien.
• Mengetahui seluruh pihak keluarga yang akan menyertai proses transportasi.
• Melakukan koordinasi dengan DPJP mengenai penyederhanaan jumlah line yang ada di
pasien, serta timing pemberian obat selama proses transportasi.
• Melakukan koordinasi dengan pihak carrier
• Melakukan koordinasi dengan pihak penerima pasien. Memastikan bahwa tempat tujuan
siap menerima pasien dengan kondisi seperti yang akan ditransport.
• Pelaksanaan
• Pelaksanaan transportasi medis dilakukan sesuai rencana yang telah disusun, dengan
mempertimbangkan kebutuhan kesinambungan penanganan pasien.
• Pelaksanaan transportasi medis dilakukan di bawah pengawasan petugas transportasi
medis yang kompeten.
• Pelaksanaan transportasi medik menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan
kondisi pasien.
• Pelaksanaan transportasi medis dilakukan dengan memperhatikan standar profesi medis
dan keperawatan yang berlaku.
• Pelaksanaan transportasi medik dilakukan dengan memperhatikan standar keselamatan
serta pencegahan dan pengendalian infeksi yang berlaku.
• Proses monitoring dilakukan sesuai dengan kondisi pasien, selama perjalanan.
• Setelah pasien tiba di rumah sakit / rumah sakit tujuan, maka dilakukan serah terima
yang lengkap antara petugas Pendamping dengan petugas penerima di rumah sakit.
BAB 4
PATIENT & STAFF SAFETY, INFECTION PREVENTION & CONTROL PELAYANAN
13
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
TRANSPORTASI MEDIS
14
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
4.2.4 Training
Meliputi pelatihan sebagai berikut :
• Pelatihan BHD untuk sopir ambulan
• Pelatihan ALS, ACLS, ATLS, PPGD, BTCLS
BAB 5
MONITORING, EVALUASI & CONTINUOUS IMPROVEMENT
15
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
5.1 MONITORING
Merupakan upaya untuk memonitor baik dari segi performance maupun dari segi mutu.
Untuk melakukan monitoring pelayanan transportasi medik ini, maka dilakukan dengan
dua cara :
• Penetapan beberapa parameter / indikator yang diukur
Untuk parameter / indikator yang diukur adalah sebagai berikut :
16
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Operasional yang dibutuhkan mulai permintaan ambulance diajukan oleh
pasien/keluarga pasien di rumah sakit sampai tersedianya
ambulance.
Maksimal 30 menit
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah penyediaan ambulance yang tepat waktu dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan ambulance dalam satu bulan
Sumber Data Catatan penggunaan ambulance
Standar 100 %
Penanggung IGD
jawab Pengumpul
Data
17
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
Data
• Melakukan inspeksi
Dalam inspeksi dilihat
2.2 Pengetahuan :
• Driver – Sertifkat BHD masih berlaku
• Dokter dan Perawat – Sertifikat ALS atau ACLS atau BTCLS yang masih berlaku
• Driver mampu menyebutkan langkah-langkah BHD yang betul
• Sertifikat Pelatihan Basic Ambulance Training
5.2 EVALUASI
Merupakan analisis dari data-data hasil monitoring di atas. Data angka disajikan dalam
bentuk trend, sedang hasil inspeksi disajikan dalam bentuk narasi. Monitoring dilakukan
oleh Penanggung Jawab IGD, Kepala ruang IGD dan Kabag Pelayanan & Penunjang
Medik, bekerja sama dengan KPPI, Tim K3RS dan KMKP.
Data hasil monitoring dianalisis, dengan membanding dengan standar yang berlaku,
kemudian dilengkapi dengan analisa penyebabnya.
Hasil evaluasi dilaporkan kepada supervisor IGD secara berkala setiap bulannya, untuk
dilaporka kepada manager pelayanan medik.
18
Panduan Transportasi Medis
Metro Hospital Cikupa
evaluasi. Hasil evaluasi yang dilengkapi dengan saran perbaikan ini dilaporkan ke
Direksi dan Departemen Mutu untuk diintegrasikan dalam aktivitas peningkatan mutu
rumah sakit.
Continuous improvement ini dapat berupa :
• Perbaikan / perubahan / penyusunan kebijakan dan/atau prosedur
• Pelatihan atau penambahan staf
• Perbaikan atau penambahan peralatan / perlengkapan maupun sarana / prasarana.
19