Tujuan Khusus
• Untuk memahami tentang anatomi dan fisiologi retina.
• Untuk memahami tentang ROP perdefinisi, etiologi, epidemiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan,
komplikasi, dan prognosis.
Manfaat
Sebagai referensi dalam pembelajaran, menambah ilmu pengetahuan
dan agar pembaca dapat lebih memahami tentang diagnosis dan
penatalaksanaan ROP.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI RETINA
1. Membrana limitan interna
2. Lapis serabut saraf
3. Lapis sel ganglion
4. Lapis pleksiform dalam
5. Lapis nukleus dalam
6. Lapis pleksiform luar
7. Lapis nukleus luar
8. Membrana limitan eksterna
9. Fotoreseptor, terdiri dari sel reseptor
batang dan sel reseptor kerucut
10. Retinal pigment epithelium (RPE)
LAPISAN
RETINA
Pada masa embriologi,vaskularisasi
retina dimulai pada 16 minggu
setelah gestasi. Proses vaskularisasi
retina berlangsung secara sentrifugal
dari nervus opticus, mengikuti
gelombang mesenkimal sel spindle
dan mencapai ora serata nasalis
pada usia gestasi 32 minggu dan ora
serata temporalis pada usia gestasi
40-42 minggu atau saat aterm
FISIOLOGI RETINA
Retinopathy of Prematurity (ROP)
DEFINISI
Retinopati prematuritas adalah suatu keadaan dimana
terjadi gangguan pada pembentukan pembuluh darah retina
pada bayi prematur. Retinopati yang berat ditandai
dengan proliferasi pembuluh retina, pembentukan jaringan
parut dan pelepasan retina.
EPIDEMIOLOGI
• Pada penelitian di Brazil tahun 2005 sampai tahun 2015,dari 520 bayi yang
lahir dengan masa gestasi dibawah 32 minggu atau berat lahir dibawah 1500
gram, 196 (37,6%) diantaranya mengalami ROP.
• Kelahiran prematur pada bayi lahir hidup di RSUPN Cipto Mangunkusumo
tahun 2007 adalah 20,22% dan 71% dari bayi lahir prematur
mengalami ROP
• Ras kulit hitam menderita ROP yang lebih ringan dibanding ras Kaukasian.
Faktor Genetik
Stadium 1
Demarcation line
MANIFESTASI KLINIK
Pembagian Sesuai Stadium
Stadium 2
Stadium 3
Stadium 4
Stadium 5
02 PEMERIKSAAN FISIK
03 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Persistent hyperplastic primary vitreous,
dapat mengakibatkan terlepasnya retina akibat
terjadinya tarikan.
DIAGNOSIS
BANDING
Exudative
vitreoretinopathymerupakan
kelainan genetik yang
merusak vaskularisasi retina
pada neonatus cukup bulan
PENATALAKSANAAN
TERAPI MEDIS
Terapi medis untuk retinopati prematuritas (ROP) terdiri dari screening
oftalmologis terhadap bayi-bayi yang memiliki faktor risiko. Saat ini,
belum ada standar terapi medis yang baku untuk ROP.
Prognosis makin buruk bila ROP ditemukan pada lokasi retina paling
posterior (zona I), retina yang terlibat cukup luas, serta stadium yang
paling berat.
Sebesar 90% ROP stadium 1 dan 2 serta 50% ROP stadium 3 akan
mengalami regrsi spontan. Prognosis stadium 4 dan 5 buruk, mengingat
tingginya insiden visual problem dan ablasio retina
KESIMPULAN
Retinopati prematuritas (Retinopathy of Prematurity = ROP) adalah suatu
keadaan dimana terjadi gangguan pada pembentukan pembuluh darah
retina pada bayi prematur. Retinopati prematuritas terjadi akibat
kepekaan pembuluh darah retina di masa perkembangan terhadap
oksigen konsentrasi tinggi (kondisi ketika neonatus harus bertahan akibat
ketidakmatangan paru).