Anda di halaman 1dari 33

KELAS AHLI

MATA
Sep-Okt 2022

Mata tenang visus turun


perlahan, Mata tenang
visus turun mendadak
Mata Tenang
Visus Turun
Perlahan
MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN

Anamnesis Diagnosis PF dan PP


Kelainan Refraktif SKDI 4A

Kondisi mata normal, tanpa bantuan lensa, bayangan


Emetropia difokuskan di retina

Anisometropia Perbedaan dioptri >2 D pada kedua mata

Antimetropia Perbedaan jenis kelainan refraksi pada mata kanan dan kiri
(miopia, hipermetropia, campuran)

Perbedaan ukuran gambar yang diterima mata kanan dan


Aniseikonia kiri

Tidak adanya lensa


Afakia Biasanya akibat operasi, luka terbuka mata, ulkus, atau
kelainan kongenital

Pseudoafakia Kondisi lensa diganti oleh lensa buatan (IOL)

Kondisi jatuhnya bayangan difokuskan di depan retina


Miopia (rabun jauh)

Hiperopia Kondisi jatuhanya bayangan di belakang retina (rabun


dekat)

Kondisi refraksi sinar tidak dibiaskan dalam satu titik


Astigmatisme fokus

Kelainan visual akibat adanya penurunan daya akomodasi


Presbiopia lensa, terkait penuaan

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Astigmatisme SKDI 4A

Gangguan refraksi akibat sinar sejajar tidak dibiaskan pada


Definisi satu titik fokus yang sama pada semua meridian

Berdasarkan titik fokus


● Astigmatisme simpleks
● Astigmatisme kompositus
● Astigmatisme mikstus

Klasifikasi lain
Klasifikasi ● Astigmatisme regular → meridian tegak lurus
○ With the rule → refraksi lebih besar
pada meridian vertikal
○ Against the rule → refraksi lebih
besar pada meridian horizontal
● Asitmatisme irregular → meridian tidak tegak
lurus

● Kelainan kornea
Etiologi ● Pterigium
● Kekeruhan lensa

Penglihatan dekat buruk, penglihatan jauh buruk, maju


Manifestasi dengan pinhole, objek membayang
Komplikasi: ambliopia, astenopia

Terapi Lensa silindris dengan BCVA → menyatukan 2 titik fokus

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Astigmatisme SKDI 4A

Berdasarkan titik fokus

Astigmatisme simpleks:
• fokus salah satu median jatuh di retina,
sedangkan yang lain jatuh di depan atau di
belakang retina
• Astigmatisme miopia simpleks → bayangan
lain jatuh di depan retina
• Astigmatisme hipermetropia simpleks →
bayangan lain jatuh di belakang retina C+, S- | C>S
C-, S- C-
C-, S+ | C>S
Astigmatisme kompositus: C+, S- | S>C
• kedua cahaya difokuskan di depan retina atau
di belakang retina
• Asitgmatisme miopia kompositus → kedua
bayangan jatuh di depan retina
• Astigmatisme hipermetropia simpleks →
kedua bayangan jatuh di belakang retina

Astigmatisme mikstus:
• salah satu fokus jatuh di depan retina dan
yang lain jatuh di belakang retina C+, S+
C+
C-, S+ | S>C
Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
No. 4
Ny. H, 23 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sulit melihat jarak jauh. Dari pemeriksaan fisik diperolah VOD
6/20 dengan koreksi S+0.5 C-1.0 aksis 90, visus menjadi 6/6. VOS 6/12 dengan koreksi S-1.0 C-0.5 aksis 40, visus
menjadi 6/6. Apakah diagnosis dari pasien tersebut?

A. OD Astigmatisma miopia simpleks, OS astigmatisma mixtus


B. OD Astigmatisma mixtus, OS astigmatisma miopia kompositus
C. OD Astigmatisma mixus, OS astigmatisma miopia simpleks
D. OD Astigmatisma hipermetropi simpleks, OS astigmatisma miopia simpleks
E. OD Astigmatisma hipermetropi simpleks, OS astigmatisma miopia kompositus
No. 4
Ny. H, 23 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sulit melihat jarak jauh. Dari pemeriksaan fisik diperolah VOD
6/20 dengan koreksi S+0.5 C-1.0 aksis 90, visus menjadi 6/6. VOS 6/12 dengan koreksi S-1.0 C-0.5 aksis 40, visus
menjadi 6/6. Apakah diagnosis dari pasien tersebut?

A. OD Astigmatisma miopia simpleks, OS astigmatisma mixtus


B. OD Astigmatisma mixtus, OS astigmatisma miopia kompositus
C. OD Astigmatisma mixus, OS astigmatisma miopia simpleks
D. OD Astigmatisma hipermetropi simpleks, OS astigmatisma miopia simpleks
E. OD Astigmatisma hipermetropi simpleks, OS astigmatisma miopia kompositus
Presbiopia SKDI 4A

Gangguan penglihatan akibat berkurangnya daya


Definisi Jaeger Chart
akomodasi akibat penuaan (sejak usia 40 tahun)

Kerusakan protein kristalin lensa dan kehilangan


Etiologi elastisitas lensa akibat penuaan → gangguan
akomodasi → lensa membulat

Penurunan tajam penglihatan ketika melihat dekat


Manifestas
(membaca), mata lelah (astenopia), perih
i Komplikasi: astenopia

Terapi

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Katarak SKDI 2

Definisi Kekeruhan pada lensa

Etiologi
● Kongenital
● Acquired
○ Senilis
○ Penyakit sistemik
○ Katarak sekunder
Klasifikasi
○ Katarak traumatika
○ Drug-induced
Morfologi
Kapsular, subcapsular, kortikal,
supranuklear, polar

● Visus turun, tidak maju


dengan pinhole Shadow Test
● Keluhan seperti melihat ● Cahaya secara oblique dari temporal
Manifestasi
kabut ● Imatur: masih ada sisa korteks lensa (katarak nuklear) → cahaya dapat
● Silau ketika melihat cahaya
dipantulkan ke arah pupil → membentuk bayangan crescent = shadow
(glare)
test (+)
● Second sight
● Lensa keruh, shadow test ● Matur: sudah tidak ada lagi sisa korteks lensa → cahaya tidak dapat
dipantulkan → shadow test (-)

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Katarak SKDI 2

Mekanisme: perubahan degeneratif yang menyebabkan


warna lensa menjadi lebih kuning dan terjadi sklerosis
nuklear (usia 60-70 tahun)
Nuclear
Cataract Gejala:
● Penglihatan jauh menurun
● Mampu melihat dekat tanpa kacamata
● Penurunan diskriminasi warna

Mekanisme: dapat terjadi pada kapsul posterior maupun Nuclear cataract Cortical cataract
anterior, usia lebih muda dibandingkan coritcal dan
nuclear cataract
Subcapsular
Gejala:
Cataract ● Visus dekat turun > visus jauh
● Penglihatan turun pada cahaya terang
● Berhubungan dengan peradangan, penggunaan
steroid, trauma, radiasi

Mekanisme: perubahan komposisi ion dan hidrasi pada


korteks lensa (40-60 tahun)
Cortical
cataract Gejala:
● Glare (silau)
● Penurunan penglihaatan jauh dan dekat

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Katarak SKDI 2

● Pemberian kacamata pada katarak imatur atau pada


pasien dengan risiko pembedahan lebih besar
Konservatif
● Pencegahan perburukan → mengendalikan diabetes,
menghindari pajanan UV, berhenti merokok

Intracapsular Cataract Surgery


● Insisi pada limbus atau kornea perifer → lensa dan
ICCE kapsulnya diangkat
● Indikasi: katarak hipermatur, tidak stabil
● Kontraindikasi: anak, miopia tinggi, marfan, morgagni
Extracapsular Cataract Surgery

ECCE
● Nukleus dan korteks lensa diangkat, meninggalkan
sebagian kapsul anterior dan seluruh kapsul
posterior, kemudian diberikan IOL

● Melalui lubang insisi kecil (3 mm) pada kornea


Facoemulsifika bagian temporal dan superior, lensa dipecah menjadi
si dan beberapa bagian (dengan ultrasound) → divacuum
Implantasi IOL ● Ditanam IOL foldable
● Minimal risiko infeksi, penyembuhan luka lebih cepat

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Glaukoma Sudut Terbuka SKDI 3A

Primary open angle glaucoma (POAG), GSTa


Peningkatan tekanan intraokular secara progresif (TIO >21 mmHg)
Definisi
dengan glaucomatous optic nerve, sudut iridokonjungtiva terbuka, defek
lapang pandang tanpa tanda glaukoma sekunder

Hipertensi okuli, usia lebih tua, riwayat keluarga, DM, miopia, pil KB,
Faktor risiko
penyakit vaskular

● Visus: menurun
● Lapang pandang: menyempit, tunnel vision
○ Melihat seperti lubang kunci
○ Sering terjatuh
○ Seperti terowongan
Gejala dan ● TIO menurun pada malam hari (diurnal variation test), menetap
Tanda pada fase lanjut
● RAPD (+) pada stadium lanjut
● Delayed dark adaptation
● BMD → sudut terbuka
● Diskus optik → atrofi, asimetris, cupping (>0.3-0.4), batas tidak
tegas, bulat, bayonet sign

● Ishihara → sering terjadi buta warna

Pemeriksaan
● Tonometri → mengukur TIO untuk pemantauan terapi

penunjang
● Gonioskopi → melihat sudut iridokornealis
● Perimetri, pachymetri (mengukur tebal kornea) → progresifitas
● Oftalmoskopi direk dan indirek → fundus

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Glaukoma Sudut Terbuka SKDI 3A

● Latanoprost 0,005% 1x1


Analog tetes/hari Meningkatkan uveoscleral Memiliki faktor Tanpa faktor
Kelompok Usia
prostagrandin ● Bimatoprost 0,003% 1x1 outflow risiko risiko
tetes/hari
<40 tahun Tiap 1-2 tahun Tiap 5-10 tahun
● Timolol 0,5% 2x1 tetes/hari Menurunkan sekresi
Penyekat beta ● Betaxolol 0,25% 2 kali/hari aqueous humor melalui 40-54 tahun Tiap 1-3 tahun Tiap 2-4 tahun

(lini pertama) ● Levobunolol 0,25%-0,5% 1-2 stimulasi reseptor beta di


55-64 tahun Tiap 1-2 tahun Tiap 1-3 tahun
kali/hari prosesus siliaris
>65 tahun Tiap 1-2 tahun Tiap 1-2 tahun
Meningkatkan outflow
aqueous humor melalui
Agonis alfa ● Apraklondin 0,5% 3x1
stimulasi reseptor alfa dan
tetes/hari Target penurunan TIO sebesar 20% (mild to
adrenergik beta; melalui stimulasi
● Brimonidine 2% 2 kali/hari
reseptor alfa di corpus
moderate 16-18 mmHg; severe 12-14 mmHg)
siliaris ● Tidak tercapai target? Diganti dengan analog
prostaglandin
Inhibitor Menurunkan produksi ● Menurun sebesar minimal 20% tetapi belum
Asetazolamid 125-250 mg PO aqueous humor melalui mencapai target yang diharapkan? Dapat
karbonat 4x/hari inhibisi enzim karbonik dikombinasikan dengan 1 jenis obat tetes mata lain
anhidrase anhidrase dengan mekanisme kerja berbeda
● Obat tetes mata tidak efektif?
● Pilocarpine 1, 2, 4% 3-4 Meningkatkan outflow ○ Tindakan laser trabekulopasti → meningkatkan
kali/hari aquous humor melalui aliran keluar aqueous humor
Parasimpatomi ● Cabachol 0.75 3% 2-3 kali kontraksi musculus ○ Tindakan bedah trabekulektomi → pembuatan
sehari longitudinalis corpus saluran baru yang mengalirkan aqueous humor
metik dari intraokular menuju ruang subkonjungtiva
● Physostigminei (Eserine) ciliaris yang membuka
○ Pemasangan glaucoma drainage device
0,5% 2 kali/hari trabecular meshwork
Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Retinopati Diabetika SKDI 2

Mikroangiopati progresif yang ditandai dengan adanya


Definisi
oklusi serta kerusakan pembuluh darah kecil pada retina

● Kontrol glikemik buruk


● Tekanan darah tinggi
Faktor Risiko
● Lipid tinggi
● kehamilan

● Visus → menurun, tidak maju dengan pinhole


● Lapang pandang → menurun
● TIO → meningkat atau tetap
Gejala
● Iris → rubeosis iridis
● BMD → dangkal atau normal
● Lensa → keruh

• Hiperglikemia --> stress oksidatif --> inflamasi:


• Peningkatan permeabilitas vaskular
Patogenesis
• Leukostasis --> hipoperfusi --> iskemia -->
peningkatan VEGF --> neovaskularisasi

• DM tipe 1 skrining saat pasien beruisa 10 tahun,


3-5 tahun sekali
• DM tipe 2 skrining segera pada saat awal
diagnosis
Pencegahan
• Pemeriksaan ulang:
• Kendali gula darah buruk 1 tahun sekali
• Kendali gula darah baik, retina normal 2-3
tahun sekali

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Retinopati Diabetika SKDI 2

Edema retina Kebocoran kapiler terutama pada makula (macular edema)

Hard exudate Kuning, transudasi plasma kronis

Pecahnya mikroaneurisma, dapat berbentuk blot dot atau flamed


Perdarahan retina
shaped

Berwarna putih, tidak berbatas tegas, disebabkan oleh iskemia


Cotton wool spots
retina

Iskemia menyebabkan peningkatan VEGF


Neovaskularisasi yang pecah → perdarahan vitreus → sikatriks
Neovaskularisasi → ablasio retina traksional
Neovaskularisasi pada anterior → rubeosis iridis → pecah →
glaukoma

Venous beading Cotton wool spot New vessel


Mikroaneurisma IRMA New vessel on the disc
elsewhere

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Retinopati Hipertensi SKDI 2

Perubahan retina dan nervus optikus karena adanya


Definisi peningkatan tekanan darah arteri sistemik

● Hipertensi kronis tidak terkontrol


Faktor Risiko ● Krisis hipertensi

Hipertensi kronis → peningkatan aktivitas nervus


simpatis serta RAAS → peningkatan tonus otot
Etiologi pembuluh darah pada retina → kerusakan pembuluh
darah retina dan nervus optikus

● TTV: tekanan darah tinggi


● Visus: turun, tidak maju dengan pinhole
● Lapang pandang: skotoma
● Funduskopi
○ Akut/maligna → hard exudate (macular
star), retinal edema, cotton wool, flame-
Gejala dan
shaped hemorrhage, papilledema Macular star
Silver wiring
Tanda ○ Kronik → AV nicking, arteriosclerosis white, occluded arterioles

(copper/silver wiring), cotton wool,


flame-shaped hemorrhage,
macroaneurysm, retinal vessel occlusion
○ Moderate to severe hypertension →
edema of the optic nerve head

● Pengendalian tekanan darah dan pencegahan


Terapi krisis hipertensi
AV nicking
where arterioles cross veins, the
Copper wiring
yellow arterioles instead of red
vein appear kinked

Salmon JF. Kanski’s clinical ophthalmology, 9th ed. China: Elsevier; 2020.
Age-related Macular Degeneration SKDI 2
Degenerasi makula (area sentral pada retina) bilateral yang dipengaruhi usia,
umumnya terjadi pada individu >50 tahun.
Definisi AMSLER GRID
Faktor Risiko: herediter, nutrisi, merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia, obesitas, Drusen : colloid
diet rendah zinc bodies, area
pucat akibat
● Penurunan tajam penglihatan secara gradual
atrofi RPE

● Metamorphopsia = distorsi penglihatan, melihat garis lurus seperti


Manifestasi bergelombang
klinis ● Mikropsia
● Skotoma
● Gangguan membedakan warna

● Dry AMD (noneksudatif, >80%)


○ Tanda: deposisi matriks ekstraselular (Drusen) di antara membran
Bruch dan RPE
■Drusen awalnya tampak seperti spot berwarna putih-kekuningan
diskret → meluas + pembuluh darah → geography atrophy
■soft drusen vs hard drusen

Klasifikasi
○ Gejala: asimtomatik, penglihatan sentral turun, sulit membaca karena
skotoma parasentral, sensitivitas terhadap gelap-terang berkurang

● Wet AMD (exudative, 10-15%)


○ Tanda: drusen dan cairan subretinal atau pelepasan RPE; vaskularisasi
baru (CNV)→ pecah → rapid loss of vision
○ Gejala: penurunan penglihatan sentral mendadak, visus turun,
mikropsia, skotoma sentral

● Mengontrol faktor risiko → berhenti merokok, kardiovaskular, obesitas

Tatalaksana
● AREDS (Vitamin C 500 mg, Vitamin E 400 IU, beta karoten 15 mg, zinc oksida
80 mg dan 2 mg cupric oksida) → mencegah Dry AMD jadi Wet AMD
● anti-VEGF intravitreal untuk Wet AMD
Mata Tenang
Visus Turun
Mendadak
MATA TENANG VISUS TURUN MENDADAK

Anamnesis Diagnosis PF dan PP


Ablasio Retina SKDI 2

Retinal detachment
Definisi Terlepasnya lapisan neurosensori (NS) retina dari retinal pigment epithelium (RPE)

● Miopia
● Retinopati diabetika
Faktor risiko ● ROP
● Trauma
● Keganasan → sickle cell retinopathy

● Penurunan lapang pandang secara mendadak tanpa mata merah maupun nyeri
● Fotopsia → sensasi melihat kilatan cahaya
Manifestasi Klinis ● Gambaran seperti tertutup tirai
● Floaters → vitreoretinal bands

Pemeriksaan ● Funduskopi dan foto fundus


● Perimetri untuk mengevaluasi defek lapang pandang
penunjang ● USG B-scan jika gambaran retina sulit dievaluasi (terhalang katarak, dll).

Tertutup tirai Floaters Fotopsia


Ablasio Retina SKDI 2

● Tipe yang paling umum


● Khas: terdapat retinal tear
● Mekanisme: robekan pada retina
Rhegmatogen
→ cairan masuk dan memisahkan
NS dan RPE → robek
● MIOPIA

● Khas: tidak ada tear, terdapat


perdarahan
● Mekanisme: perdarahan pada
Tractional
vitreus → fibrosis → menarik
lapisan NS dari RPE → robek
● RETINOPATI DIABETIKA

● Khas: tidak ada tear, terdapat


cairan serosa pada subretina
● Mekanisme: build up cairan →
Exudative memisahkan NS dan RPE → robek
● KEGANASAN, HIPERTENSI,
INFLAMASI(uveitis posterior,
Toxo)
Oklusi Vasa Retina SKDI 2

Central Retinal Artery Occlusion Central Retinal Vein Occlusion Branch Retinal Artery Occlusion Branch Retinal Vein Occlusion
(CRAO) (CRVO) (BRAO) (BRVO)

Sumbatan aliran darah pada arteri Sumbatan aliran darah pada vena retina Sumbatan aliran darah pada arteri Sumbatan aliran darah pada vena retina
retina sentral sentral retina cabang sentral

Penurunan visus/defek pada Penurunan visus/defek pada


Penurunan visus/defek ringan sedang Penurunan visus/defek pada sebagian
seluruh lapang pandang sebagian lapang pandang (lapang
(noniskemik) hingga berat (iskemik) lapang pandang dengan blind spot
mendadak, visus LP pandang sentral masih baik)

dot, blot, flame hemorrhage; cotton wool dot, blot, flame hemorrhage; cotton wool
spot (CWS), vena dilatasi dan berkelok spot (CWS), vena dilatasi dan berkelok
Cherry red spot edema retina (ground glass)
(tortuous) pada keempat kuadran (tortuous) pada regio supratemporal
(splashed tomato appearance) tidak melintasi midline
Neuritis Optik SKDI 2

Inflamasi akut pada nervus optikus Neuritis Retrobulbar


Definisi
Jika terdapat gambaran edema nervus optik disebut papilitis
● Patologi CN II di belakang bola mata
● Diskus optik normal
● Patient sees nothing and the doctor
● Neuritis retrobulbar → inflamasi nervus optikus saja. sees nothing
● Papilitis → inflamasi nervus optikus + gambaran edema ● Sering pada dewasa
Terminologi ● Berhubungan dengan MS
nervus optik
● Neuroretinitis → papilitis + eksudat makula (macular star)

Faktor
Multiple sclerosis, SLE, sifilis, toksoplasma
Risiko Papillitis
● Hiperemia dan edema nervus optik
● Mata tenang visus turun mendadak (partial atau komplit) ● Dapat terjadi prepapillary flame-
○ difus, altitudinal, arkuata, nasal step ●
shaped hemorrhage
Sering pada anak
● unilateral (dewasa), bilateral (anak)

Manifestasi
● Didahului nyeri periokular
○ diperburuk dengan menggerakkan mata
klinis
● Gangguan penglihatan warna
● Gangguan lapang pandang
● Penurunan sensitivitas kontras
● RAPD (+)

Neuroretinitis
Papilitis + inflamasi macula
● Dalam 1 minggu akan membaik sendiri ● Macular star → eksudat pada makula
● Kortikosteroid
● Jarang terjadi
● Disebabkan oleh infeksi virus
○ Prednisone oral 1 mg/kgBB/hari selama 14 hari,
tappering off
Tatalaksana
○ Inj metilprednisolone 4x250 mg selama 3 hari, diikuti
metilprednisolon oral 1 mg/kgBB/hari, kemudian
tappering off
● Menggunakan kacamata pelindung
Perdarahan Vitreus SKDI 1

Perdarahan intravitreal atau preretina yang


Definisi disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
retina

● Ruptur neovaskular retina (PDR, CRVO)


● Ruptur pembuluh darah normal retina
Etiologi (truama tumpul, PVD, robekan retina)
● Kelainan pembuluh darah koroid-retina
(tumor, makroaneurisma)

Faktor DM, hipertensi, trauma, operasi intraokular,


Risiko miopia gravis

● Mata tenang visus turun mendadak


● Melihat floaters
● Gangguan lapang pandang sentral dan
Manifestasi perifer
klinis ● Funduskopi:
○ Kekeruhan kemerahan difus,
hilang refleks merah fundus,
terhalangnya struktur posterior

● Observasi jika tanpa ablasio (4-8


minggu)
● Posisi kepala harus tetap tinggi (semi-
Tatalaksana Fowler 30-45º) → membantu
pemeriksaan funduskopi
Subhyaloid hemorrhage Sub-ILM hemorrhage Intragel hemorrhage ● Fotokoagulasi laser
● Vitrektomi
No. 5
Seorang pria usia 65 tahun datang dengan keluhan mata kanan buram mendadak sejak 8 jam SMRS. Riwayat
trauma disangkal. Pasien mengaku mata kanan sering tiba-tiba buram, namun kembali 1 menit setelahnya. Saat
ini pasien merokok dan mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Pada pemeriksaan fisik visus OD LP(+), OS
>3/60 bedside; mata tenang ODS, tidak ada nyeri. Pada funduskopi didapatkan dot and blot hemorrhage (-),
ground glass appearance (-), cherry red spot (+), cotton wool spot (-). Apa diagnosis pada pasien ini?

A.Ablasio retina traksional


B.Atrofi papil
C.Central retinal artery occlusion
D.Central retinal vein occlusion
E.Retinopati hipertensi
No. 5
Seorang pria usia 65 tahun datang dengan keluhan mata kanan buram mendadak sejak 8 jam SMRS. Riwayat
trauma disangkal. Pasien mengaku mata kanan sering tiba-tiba buram, namun kembali 1 menit setelahnya. Saat
ini pasien merokok dan mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Pada pemeriksaan fisik visus OD LP(+), OS
>3/60 bedside; mata tenang ODS, tidak ada nyeri. Pada funduskopi didapatkan dot and blot hemorrhage (-),
ground glass appearance (-), cherry red spot (+), cotton wool spot (-). Apa diagnosis pada pasien ini?

A.Ablasio retina traksional


B.Atrofi papil
C.Central retinal artery occlusion
D.Central retinal vein occlusion
E.Retinopati hipertensi
No. 6
Pasien pria, usia 40 tahun, datang dengan keluhan mata kiri seperti tertutup tirai tiba-tiba sejak 12 jam SMRS.
Melihat debu melayang, kilatan cahaya, mata merah dan nyeri disangkal. Riwayat DM dan hipertensi disangkal.
Pasien pernah mengalami kecelakaan yang membuat serpihan kaca menembus mata kirinya. Pada pemeriksaan
fisik oftalmologi ditemukan AV OS 1/300, pemeriksaan konfrontasi menunjukkan pasien tidak dapat melihat
kuadran superior. Apa diagnosis dan mekanisme kondisi pasien?

A. Ablasio retina traksional akibat lepasnya retina sisi inferior


B. Ablasio retina rhegmatogen akibat lepasnya retina sisi inferior
C. Ablasio retina traksional akibat lepasnya retina sisi superior
D. Ablasio retina rhegmatogen akibat lepasnya retina sisi superior
E. Ablasio retina eksudatif akibat lepasnya retina sisi superior
No. 6
Pasien pria, usia 40 tahun, datang dengan keluhan mata kiri seperti tertutup tirai tiba-tiba sejak 12 jam SMRS.
Melihat debu melayang, kilatan cahaya, mata merah dan nyeri disangkal. Riwayat DM dan hipertensi disangkal.
Pasien pernah mengalami kecelakaan yang membuat serpihan kaca menembus mata kirinya. Pada pemeriksaan
fisik oftalmologi ditemukan AV OS 1/300, pemeriksaan konfrontasi menunjukkan pasien tidak dapat melihat
kuadran superior. Apa diagnosis dan mekanisme kondisi pasien?

A. Ablasio retina traksional akibat lepasnya retina sisi inferior


B. Ablasio retina rhegmatogen akibat lepasnya retina sisi inferior
C. Ablasio retina traksional akibat lepasnya retina sisi superior
D. Ablasio retina rhegmatogen akibat lepasnya retina sisi superior
E. Ablasio retina eksudatif akibat lepasnya retina sisi superior
No. 7
Anak A, perempuan, usia 9 tahun, datang diantar orang tua nya ke puskesmas dengan keluhan kedua mata sangat
nyeri secara tiba-tiba setelah bangun tidur. Diketahui pasien sempat berenang sehari sebelumnya. Ayah pasien
memiliki riwayat yang sama. Dari pemeriksaan fisik ditemukan kedua mata pasien merah, TIO 30 mmHg pada
kedua mata, COA dangkal. Funduskopi tidak dapat dilakukan. Kemungkinan diagnosisnya adalah…

A. Glaukoma akut sudut terbuka


B. Glaukoma akut sudut tertutup
C. Hipertensi okuli
D. Glaukoma kronis sudut terbuka
E. Glaukoma sekunder
No. 7
Anak A, perempuan, usia 9 tahun, datang diantar orang tua nya ke puskesmas dengan keluhan kedua mata sangat
nyeri secara tiba-tiba setelah bangun tidur. Diketahui pasien sempat berenang sehari sebelumnya. Ayah pasien
memiliki riwayat yang sama. Dari pemeriksaan fisik ditemukan kedua mata pasien merah, TIO 30 mmHg pada
kedua mata, COA dangkal. Funduskopi tidak dapat dilakukan. Kemungkinan diagnosisnya adalah…

A. Glaukoma akut sudut terbuka


B. Glaukoma akut sudut tertutup
C. Hipertensi okuli
D. Glaukoma kronis sudut terbuka
E. Glaukoma sekunder
No. 8
Ny B, 25 tahun, datang dengan keluhan mata kanan buram sejak 2 hari SMRS disertai nyeri gerak bola mata. Pada
pemeriksaan visus 6/60 tidak maju dengan pinhole. Segmen anterior normal. Didapatkan relative afferent pupil
defect mata kiri. Ditemukan skotoma sekosentral dan buta warna merah hijau pada mata kanan. Apakah
penyebab paling sering dari kondisi pasien?

A. Inflamasi nervus optikus


B. Iskemia nervus optikus
C. Perdarahan nervus optikus
D. Kompresi nervus optikus
E. Trauma nervus optikus
No. 8
Ny B, 25 tahun, datang dengan keluhan mata kanan buram sejak 2 hari SMRS disertai nyeri gerak bola mata. Pada
pemeriksaan visus 6/60 tidak maju dengan pinhole. Segmen anterior normal. Didapatkan relative afferent pupil
defect mata kiri. Ditemukan skotoma sekosentral dan buta warna merah hijau pada mata kanan. Apakah
penyebab paling sering dari kondisi pasien?

A. Inflamasi nervus optikus


B. Iskemia nervus optikus
C. Perdarahan nervus optikus
D. Kompresi nervus optikus
E. Trauma nervus optikus

Anda mungkin juga menyukai