Anda di halaman 1dari 27

Made Ratna Savitri Indraswari

2002612117
Visus normal
Keratitis

Ulkus kornea
Mata merah

Uveitis anterior
Visus turun
Glaukoma akut

Endoftalmitis
Inflamasi pada kornea akibat adanya gangguan pada sistem pertahanan
kornea melalui injuri atau defek epitel. Keratitis dapat dibagi menjadi akut dan
kronis

Etiologi Tanda Gejala


• Dry eyes syndrome • Penurunan visus ▪ Mata merah
• Keracunan obat, reaksi alergi • Blefarospasme ▪ Visus turun
obat topikal
• Mixed injection
• Lagoftalmus
• Infeksi (virus, bakteri, jamur) (CVI & PCVI) ▪ Nyeri Stimulasi langsung
• Sinar UV, trauma kimia ringan, • Infiltrat pada ▪ Fotofobia ke ujung-ujung
pemakaian lensa kontak kornea ▪ Lakrimasi/nerocoh N.V

Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Visus
2. Inspeksi dengan slit lamp : infiltrat inflamasi berbentuk cincin pada stroma
kornea, penipisan atau perforasi kornea, hipopion
3. Pemeriksaan fluorescein, pemeriksaan corneal sensibility (normal refleks
menutup mata +)
4. Pemeriksaan TIO dan Fundus (TIO diperiksa apabila fluorescein (-) curiga
perforasi
▪ Distribusi : Diffuse, focal, multifocal
▪ Kedalaman : Epithelial, stromal
▪ Lokasi : Central, paracentral, peripheral
▪ Bentuk : dendritic, disciform, nummular, geographic, punctate

▪ Corneal swab
✓ Gram
✓ KOH
✓ Kultur antibiotik dan tes sensitivitas
▪ Merupakan keratitis yang dutandai dengan infiltrat berbentuk bercak halus pada
permukaan luar kornea yang dapat disebabkan oleh infeksi, radiasi, dan mata
kering.

▪ KERATITIS PUNGTATA SUPERFISIALIS


Merupakan keratitis superfisialis dengan adanya
infiltrate berbentuk bintikk-bintik putih pada
permukaan kornea terutama area pupil. Terjadi ▪ KERATITIS PUNGTATA SUBEPITEL
pada kornea superfisial (epitel kornea) dan
menunjukkan warna hijau dalam pewarnaan ▪ Keratitis yang terjadi di area lapisan bowman.
fluorescein Terjadinya bilateral dan kronis
Penyebabnya antara lain: blefaritis, keratopati,
sensitivitas obat topical (neomisin, tobramisin), sinar ▪ Dapat disertai kelainan pada konjungtiva
UV, trauma kimia ringan, pemakaian lensa kontak
Pengobatan: artificial tear, tobramisisn tetes mata,
siklopegik
Keratitis Pungtata superfisialis
▪ Merupakan infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus. Bila tidak
diobati dapat menyebabkan ulkus pada kornea.
▪ Dapat terjadi berulang dengan infeksi HSV, hipersensitifitas terhadap bakteri stafilokokus,
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus aegepty, Moraxella lacunata
▪ Keluhan pasien dapat berupa nyeri seperti kelilipan, lakrimasi, fotofobia berat, dan buram

▪ KERATITIS MARGINAL HSV


1. Dihasilkan oleh infeksi virus yang aktif.
2. Gambaran lesi injeksi siliar, infiltrate stroma dan neovaskularisasi di sekitar lesi lebih awal.
3. Inflamasi lebih berat, durasi lebih lama, dan lebih sulit difiltrasi
4. Tanda yang didapatkan: defek epitel, injeksi siliar, neurovaskularisasi, kemungkinan diikuti
adanya infiltrate stroma pada daerah yang terlibat.
5. Keratitis marginal HSV sifatnya self-limited disease namun dapat diberikan terapi yang
memperpendek durasi dengan antivirus sistemik dan topikal
▪ KERATITIS MARGINAL STAFILOKOKUS
1. Terjadi karena respons imun terhadao antigen bakteri yang terdapat di kelopak mata
(hipersensitivitas tipe 3 – kompleks imun) sehingga terjadi aktivasi komplemen dan
rangsangan neutrophil menuju kornea marginal dan kemudian membentuk keratitis marginal
2. Lesi biasanya terbentuk pada 1-2 mm dari limbus sehingga terdapat area jernih diantara lesi
dan limbus. Hal ini karena kornea yang terletak pada jarak tersebut memiliki rasio antigen
antibody yang kondusif untuk kompleks imun dan inflammogenic
3. Ditandai dengan nyeri, fotofobia, sensai benda asing dan adanya injeksi konjungtiva.
4. Muncul pada arah 2, 4, 8, 10 dimana terdapat lid margin mengenai limbus.
5. Dapat membentuk ulkus jika tidak diobati dengan baik terutama pengobatan terhadap
blepharitis.
▪ Terjadi pada jaringan kornea lebih dalam (stroma), merupakan keratitis non-supuratif profunda yang
disertai dengan neovaskularisasi.
▪ Pasien biasanya mengeluhkan fotofobia, lakrimasi, dan penurunan visus. Keluhan dapat bertahan
seumur hidup
▪ Ditemukan adanya injeksi silier yang disertai invasi vaskuler dan nekrosis stroma yang dapat menyebar
atau terlokalisir. Kondisi ini menyebabkan munculnya perubahan warna merah muda dari jaringan
kornea normal yang bening dan transparan (Salmon patch of Hutchinson)
▪ Adanya vaskularisasi menyebabkan penurunan tajam pengelihatan akibat jaringan parut stroma
kornea serta penipisan kornea

ETIOLOGI PENGOBATAN
Penyebab yang paling umum adalah penyakit - Didasarkan pada penyebab. Dapat diberikan
sifilis. Namun, ada 2 kemungkinan penyebab sulfas atropine tetes mata untuk mencegah
respons inflamasi kornea: infeksi dan respons adanya sinekia akibat terjadinya uveitis dan
imunologis. kortikosteroid tets mata.
Selain sifilis, dapat disebabkan oleh bakteri lain
(TB, lepra, lyme) dan infeksi parasite
(Acanthamoeba, onchocerciasis, leismaniasi)
Antibiotik KOMPLIKASI KERATITIS
topical
spektrum luas
Kontrol infeksi
dan inflamasi Tersering : ulkus kornea
Steroid topical - Descemetocele
(hanya stromal - Corneal perforation
Prinsip terapi keratitis) - Anterior uveitis
- endoftalmitis
Lubrikasi
Mempercepat
dengan
penyembuhan
artificial tear

CATATAN
Tetes steroid tidak dapat diberikan ketika ada kondisi
kerusakan/defek epitel aktif yang dapat memicu ulserasi dan
kebutaan
Peradangan kornea yang diikuti kerusakan lapisan kornea yang dimulai dari laposan
epitel. Terbentuknya ulkus pada kornea banyak ditemukan oleh adanya kolagenase sel
epitel baru dan sel radang. Dapat dijumpai dalam kondisi steril ataupun karena infeksi.
Ulkus dapat terbentuk karena adanya infiltrat proses imun yang menyebabkan
akumulasi sel atau cairan di bagian kornea

Etiologi Faktor Risiko Gejala dan Tanda


• Bakteri (Streptococcus pneumoniae) • Trikiasis, insufisiensi air mata, sumbatan
• Virus (herpes simpleks, zoster, saluran lakrimal
• Luka pada kornea (erosi kornea), ▪ Fotofobia, peningkatan sekresi air
varicella)
• Jamur (candida, fusarium, trauma, penggunaan lensa kontak, luka mata
aspergillus, sefalosporium) bakar area wajah ▪ Bintik nanah pada kornea yang
• Reaksi hipersensitivitas: reaksi • Kelainan kornea karena edema kornea berwarna kuning keputihan
kronik, exposure-keratitis (pada
terhadap stafilokokus (ulkus ▪ Terbentuk pus di belakang kornea
marginal), TBC (keratokonjungtivitis lagopthalmus, bius umum, koma)
• Keratitis ▪ Gangguan pengelihatan
flikten), allergen tak diketahui ▪ Mata merah (CVI, PCVI), gatal,
• Kelainan sistemik
(ulkus cincin) • Obat-obatan imunosupresan kotoran di mata

Komplikasi
Infeksi bagian kornea yang lebih dalam (endoftalmitis, panoftalmitis)
Perforasi kornea (pembentukan lubang pada kornea
Descemetocele
Ulkus kornea
Sentral
Marginal
Bakteri Virus Jamur

Ulkus Kornea oleh Bakteri


Ulkus Kornea oleh Jamur
Terdapat 2 kelompok bakteri Ulkus Kornea oleh Virus
penyebab yakni Beberapa kondisi yang dapat
a. Tanpa faktor pencetus • Ulkus kornea oleh herpes mencetuskan ulkus jamur, yakni:
(sebelumnya mata sehat): simpleks cukup sering dijumpai. a. Penggunaan antibiotika atau
Streptokokus pneumoniae, • Bentuk khas: dendrit yang dapat kortikosteroid jangka Panjang
Pseudomonas, klebsiella, diikuti oleh vesikel-vesikel kecil b. Infeksi pasca trauma oleh
moraksella) di lapisan epitel yang bila pecah fusarium dan sefalosporium
b. Dengan faktor pencetus : akan menimbulkan ulkus (terutama erosi epitel akibat
bakteri oportunistik pada mata, • Ulkus dapat juga terjadi pada ranting atau hewan yang
kulit, periocular bentuk disiform bila mengalami terbang)
(Staphylococcus epidermidis, nekrosis di bagian sentral c. Faktor ekologi (iklim tropis)
streptokokus beta hemolitik, sebagai salah satu faktor risiko.
Proteus)
▪ Pengobatan umum untuk ulkus kornea adalah dengan sikloplegik, antibiotika yang
sesuai, serta pasien dapat dirawat apabila terdapat ancaman perforasi, pasien
tidakdapat membarikan obat sendiri, dan perlunya obat sistemik.
▪ Tujuan pengobatan:
a. Tidak boleh dibebat karena akan mnaikkan suhu yang dapat sebagai incubator
b. Sekret yang terbentuk dapat dibersihkan 4 kali sehari
c. Debridement untuk membantu penyembuhan
d. Antibiotika sesuai jenis bakteri. Biassanya modalitas topical kecuali dalam keadaan
berat
Pengobatan dihentikan apabila terjadi epitelisasi dan mata terligat tenang
Dilakukan pembedahan keratoplasty apabila pengobatan tidak sembuh, dan terjadi
jaringan parut yang mengganggu pengelihatan
▪ Peradangan kornea bagian perifer yang dapat berbentuk bulat atau
rectangular (segiempat) dapat satu atau lebih.
▪ Ulkus marginal dapat ditemukan pada orang tua dan sering dihubungkan
dengan penyakit rematik. Selain itu, ulkus marginal dapat terjadi Bersama
dengan konjungtivitis akibat Moraxella, basil Koch weeks, Proteus vulgaris.
Pada beberapa kondisi dapat dihubungkan pula dengan alergi.

Gejala Tanda
➢ Visus menurun ➢ Blefarospasme
➢ Nyeri ➢ Injeksi konjungtiva
➢ Lakrimasi ➢ Infiltrat
➢ Fotofobia ➢ Ulkus sejajar limbus
Katarak
Cincin Mooren
simpleks

Ulkus Mooren
Ulkus Cincin
Ulkus Katarak Simpleks • Merupakan ukus kronik yang
• Merupakan ulkus kornea biasanya dimulai dari bagian
perifer yang dapat mengenai • Letak ulkus di perifer yang perifer kornea yang berjalan
seluruh lingkaran kornea, tidak dalam, berwarna abu- progresif ke arah sentral tanpa
bersifat destruktif dan abu dengan sumbu adanya kecenderungan
unilateral terpanjang ulkus sejajar perforasi.
• Disebabkan oleh reaksi alergi dengan limbus • Gambaran khas: tepi ulkus
dan ditemukan Bersama • Terdapat bagian bening di bergaung dengan bagian sentral
dengan penyakit disentri antara ulkus dan limbus tanpa tampak kelainan. Ulkus
basile, influenza berat dan • Umumnya terjadi pada pasien akan berhenti apabila seluruh
penyakit imunologis tua permukaan kornea terkena
• Bersifat rekuren • Pengobatan dapat diberikan • Pengobatan dapat dengan
• Apabila tanpa infeksi dapat antibiotic, steroid, vitamin steroid, radioterapi, flep
diberikan steroid konjungtiva,
keratektomi,keratoplasti
▪ Uveitis anterior adalah suatu radang pada uvea yang
mengenai bagian depan jaringan uvea yaitu iris (iritis) dan
bagian tengah uvea yaitu korpus silier (siklitis).
▪ Biasanya terjadi unilateral dengan onset akut

1. Non-Granulomatosa akut
nongranulomatosa Dapat disertai dengan rasa nyeri, fotofobia, pengelihatan buram
keratik presipitat kecil, pupil mengecil, sering terjadi
Uveitis anterior
akut
kekambuhan.
Disebabkan oleh trauma, diare kronis, penyakit Reiter, herpes
granulomatosa simpleks, sindrom Bechet, pasca bedah, infeksi adenovirus,
parotitis, influenza, dan klamidia
2. Non granulomatosa kronik
Disebabkan oleh arthritis rheumatoid dan Fuchs heterokromik
iridosiklitis
1. Granulomatosa akut
Tanpa nyeri, fotofobia ringan, buram, keratik presipitat besar (mutton fat), benjolan Koeppe
(penimbunan sel pada tepi pupil) atau benjolan Busacca (penimbunan sel pada permukaan iris),
Dapat terjadi karena sarkoiditis, sifilis, tuberculosis, virus, jamur (histoplasmosis), atau parasite
(toksoplasmosis)
▪ Keluhan ▪ Pengobatan ▪ Penyulit
Pasien datang dengan mata Diperlukan pengobatan segera Terbentuknya sinekia
untuk mencegah kebutaan.
sakit, merah, fotofobia, posterior dan sinekia
pengelihatan turun ringan, Dapat diberikan steroid tetes pada anterior perifer yang dapat
lakrimasi. siang hari dan salep pada malam memicu munculnya
hari. glaucoma sekunder sudut
Sikloplegik diberikan untuk tertutup.
Pasien juga dapat mengurangi nyeri dan melepaskan
mengeluhkan sukar melihat sinekia yang umumnya terjadi pada
pasien uveitis serta
dekat akibat ikut mengistirahatkan iris yang
meradangnya otot akomodasi meradang.
lensa
Glaukoma sudut tertutup akut dapat ditandai dengan mata
merah dengan pengelihatan turun mendadak dan disertai
tekanan intraocular yang meningkat secara mendadak terjadi
pada usia lebih dari 40 tahun dengan sudut biik mata depan
sempit.

Tanda Gejala
Adanya tanda kongestif • Khas: nyeri pada mata yang
(peradangan) dengan kelopak mata berlangsung beberapa jam dan
bengkak, mata merah, TIO sangat hilang setelah tidur sebentar.
tinggi yang mengakibatkan pupil • Melihat Pelangi (halo) sekitar
lebar, kornea suram dan edema, iris lampu dan keadaan ini
sembab meradang, papil saraf optic merupakan stadium prodromal.
hiperemis, lapang pandang • Terdapat gejala gastrointestinal
menyempit berat. berupa nek muntah yang kadang
Sulit dievaluasi dengan funduskopi dapat mengaburkan gejala
karena terjadi kekeruhan media daripada serangan glaucoma
refraksi akut
Pemeriksaan Fisik
Terapi
• Pemeriksaan visus : edema kornea menyebabkan
Turunkan tekanan intra okuler dengan
pengelihatan tidak membaik dengan menggunakan
pilokarpin 2% @5 menit ,dilanjutkan @1 jam
pinhole
Pasien dengan mual dapat diberikan
• Tonometri : ada peningkatan tekanan mata yang
Asetozolamid 500 mg IV, yang disusul dengan
progresif, lebih dari 10% . Atau peningkatan 1-2 mmHg
tablet 250 mg tablet @4jam sesudah keluhan
disertai gejala optic neuropati dan penyempitan lapang
enek hilang.
pandang
Dapat diberikan mannitol 1.5-2 mg/kg bb
• Gonioskopi: melihat kedalaman BMD
dalam larutan 20% atau urea IV mg/kg bb
• Slit lamp: kedalaman sudut dan derajat glaucoma
Anestesi retrobulbar xilokain 2% untuk
• Pemeriksaan lapang pandang
mengurangi produksi aqueous humour.
• Funduskopi
▪ Peradangan berat di dalam bola mata akibat infeksi setelah trauma
atau pembedahan. Dapat juga karena mekanisme endogen akibat
sepsis.
▪ Berbentuk radang supuratif di dalam bola mata yang akan
memberikan abses di dalam badan kaca

ETIOLOGI GEJALA PEMERIKSAAN FISIK


✓ Eksogen : Trauma tembus atau ✓ Rasa sangat sakit, kelopak • Pemeriksaan visus hingga HM atau
infeksi sekunder pada Tindakan merah dan bengkak, kelopak LP
• Hipopion pada ~80& kasus post op
pembedahan. sukar dibuka, konjutiva kemotik
katarak
✓ Endogen: penyebaran bakteri, dan merah, kornea keruh, BMD • Funduskopi : tanda radang
jamur atau parasite dari fokus keruh dan kadang disertai intraokuler, kekeruhan vitreous,
infeksi di dalam tubuh dengan hippopion refleks fundus menghilang, sulit
✓ Kekeruhan ataupun abses di visualisasi retina. Pada kasus berat
▪ Bakteri: stafilokokus, badan kaca sehingga refleks ditemukan defek pupil aferen.
streptokokus, pneumokokus, pupil berwarna putih. Daat • Infiltrat pada bekas luka operasi
pseudomonas, bacillus spp. terlihat gambaran seperti akibat gram negative
• Infeksi MRSA dapat menyebabkan
▪ Jamur: aktinomises, aspergillus, retinoblastoma atau
retinal detachment
phitomikosis sporothrix dan pseudoretinoblastoma • Pada infeksi jamur, ditemukan lesi
kokidoides ✓ Bila sudah muncul hipopion putih menggumpal (clump)
Inkubasi oleh jamur lambat maka kondisi sudah lanjut dan berbatas tegas pada pole posterior
sampai 14 hari pasca infeksi prognosis buruk. koroid dan retina
Hipopion
Temuan funduskopi endoftalmitis

PENGOBATAN
✓ Diagnosis harus dibuat dengan cepat untuk mencegah kondisi kebutaan.

Endoftalmitis dapat diobati dengan antibiotika periocular atau subkonjungtiva


Diberikan sikloplegik 3 kali sehari tetes mata
Pemberian kortikosterioid secara hati-hati

Apabila medikamentosa gagal dapat dilakukan eviserasi


Tindakan enukleasi dilakukan apabila mata tenan dan phitisis bulbi (severe eye
damage)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai