Kerusakan sel-sel endotel jauh sifat transparan hilang dan edema kornea,
sedangkan kerusakan epitel hanya menyebabkan edema lokal sesaat karena akan
menghilang seiring dengan regenerasi epitel.
Kornea merupakan lensa cembung dengan kekuatan refraksi sebesar + 42.25 dioptri.
Jika kornea oedem karena suatu sebab, maka kornea juga bertindak sebagai prisma
yang dapat menguraikan sinar sehingga penderita akan melihat halo.
Kornea bersifat avaskuler, maka sumber-sumber nutrisi
kornea berasal dari pembuluh-pembuluh darah limbus, humor
aquaeus dan air mata.
•Fotofobia
•Berair
•keratitis bakterialis
Berdasarkan •keratitis fungal
•keratitis viral
penyebabnya •keratitis akibat alergi
•Keratitis Acanthamoeba
Lapisan yang
Keratitis Marginal
terkena
Keratitis Interstisial
1. KERATITIS PUNGTATA
• Etiologi :
• Bakteri (chlamydial, staphylococcal)
• Virus herpes
• Trauma
• UV
• Blefaritis
• Lensa kontak
• Sindrom dry eye, etc
Keratitis Pungtata
•Penyebab keratitis pungtata tidak spesifik, dapat terjadi pada
moluskum kontagiosum, akne rosasea, herpes simpleks, herpes
zoster, blefaritis neuroparalitik, infeksi virus, vaksinia, trakoma, dan
trauma radiasi, dry eyes, trauma, lagoftalmus, keracunan obat seperti
neomisin, tobramisin dan bahan pengawet lainnya.
Keratitis Pungtata Superfisial
• Terapi dengan air mata buatan, tobramisin tetes mata, dan sikloplegik.
Keratitis Pungtata Subepitel
• Pada mata akan terlihat blefarospasme pada satu mata, injeksi konjungtiva,
infiltrat atau ulkus yang memanjang, dangkal unilateral dapat tunggal atau
multiple, sering disertai neovaskularisasi dari arah limbus.
Pengobatan
•Antibiotik yang sesuai dengan penyebab infeksi lokalnya dan steroid
dosis ringan.
• Etiologi :
• Reaksi Alergi
• Infeksi ke dalam stroma, bisa
oleh TB
• Bakteri, Virus, Jamur
• Trauma
Keluhan bertahan seumur hidup
• Keratitis interstisial merupakan keratitis nonsupuratif profunda disertai dengan
neovaskularisasi.
• Terdapat injeksi siliar disertai dengan serbukan pembuluh ke dalam sehingga memberikan
gambaran merah kusam “ Salmon Patch”. Seluruh kornea dapat berwarna merah cerah.
•Pengobatan dengan sulfas atropin tetes mata untuk mencegah sinekia akibat terjadinya uveitis
dan kortikosteroid tetes mata.
Keratitis
Bakteri
Keratitis
Jamur
Keratitis
Virus Keratitis Infeksi
Herpes Zoster
Keratitis Keratitis
Herpetik Dendritik
Penyebab Keratitis Infeksi
Herpes Simplek
Keratitis
Disiformis
Keratokonjungtivitis
Keratokonjungtivitis
epidemi
Keratitis
fasikularis
Keratokonjungtivitis
vernal
KERATITIS BAKTERI
FAKTOR RESIKO
• Penggunaan lensa kontak
• Trauma
•Gatal
•Fotofobia
Ulkus Mooren
Keratokonjungtivitis
Penyebab Non Infeksi Fliktenular
Keratitis
neurotopik
Exposure
keratitis
Infiltrat dan Ulkus Marginal
• Bagian kornea yang tidak tertutupi kelopak akan kering selama tidur
ulkus berbentuk pada sepertiga inferior kornea
Keratokonjungtivitis
sika
Bentuk
klinis
Keratitis
Neuroparalitik
Keratitis Numularis
KERATOKONJUNGTIVITIS FLIKTEN
M. Klinis
ETIOLOGI
• Defisiensi komp. Lemak
Mata gatal, berpasir, silau, visus turun. Sekret
lengket, mata kering.
air mata
• Def. Kelenjar air mata
konjungtiva bulbi edema, hiperemi, menebal, • Def. Komp. Musin
kering, tak mengkilat, warnanya mengkilat. • Penguapan berlebihan
Terdapat infiltrat-infiltrat kecil, letak epiteleal, tes • Parut kornea
fluoresen (+).
Terdapat juga benang-benang (filamen) yang
sebenarnya sekret yang menempel, karena itu,
disebut juga keratitis filamentosa.
Tes Pemeriksaan
1) Tes Schirmer bila resapan air mata pada kertas Schirmer < 10
mm dalam 5 menit dianggap abnormal (dry eyes)
Visus turun, silau , tdk nyeri, jarang Pengobatan untuk mencegah infeksi
berkedip karena hilangnya refleks sekunder, berupa pengobatan
mengedip, injeksi siliar, permukaan keratitis, torsorafi, penutupan
kornea keruh, infiltrat dan vesikel pada pungtum lakrimal.
kornea. Air Mata buatan / salep
Komplikasi
1. Gangguan refraksi
2. Jaringan parut permanent
3. Ulkus kornea
4. Perforasi kornea
5. Glaukoma sekunder
PROGNOSIS
Keratitis dapat •ditangani dengan tepat
•tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan
sembuh dengan ulkus yang akan menjadi sikatriks dan dapat
baik mengakibatkan hilang penglihatan selamanya.
Prognosis visual
•Virulensi organisme
tergantung pada •Luas dan lokasi keratitis
beberapa faktor, •Hasil vaskularisasi dan atau deposisi kolagen
tergantung dari:
WASSALAMU’ALAIKUM WR WB