Anda di halaman 1dari 14

MODUL

METODOLOGI RISET
(ARS 205)

MODUL SESI 3

MASALAH DAN PERUMUSAN MASALAH

DISUSUN OLEH

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0/
15
METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan ke 3
Penyusunan Masalah Penelitian

TUJUAN PEMBAHASAN
AGAR MAHASISWA
TOPIK BAHASAN MAMPU:

 Masalah penelitian Menjelaskan pengertian masalah


penelitian
 Sifat masalah penelitian
o Masalah bersifat deskriptif Menguraikan sifat-sifat masalah
o Masalah bersifat Komparatif penelitian
o Masalah bersifat Assosiatif
Menjelaskan sumber penemuan
 Sumber penemuan masalah masalah penelitian
o Berdasarkan pengalaman
(empiris) Menjelaskan kriteria masalah
o Berdasarkan literature yang baik
(teori)
Menguraikan pentingnya masalah
 Kriteria masalah yang baik
Menjelaskan cara merumuskan
 Pentingnya masalah penelitian masalah

 Cara merumuskan masalah

MASALAH PENELITIAN

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1/
15
P enelitian dilakukan karena adanya masalah yang ingin diketahui dan ingin diberikan jalan
keluarnya, oleh karena itu dalam penulisan skripsi/tesis selalu didahului dengan latar belakang

masalah, karena dengan berdasarkan latar belakang masalah tersebut tergambar persoalan apa yang

akan diteliti dalam skripsi/tesistersebut.Untuk memudahkan kita menyusun konsep masalah maka

terlebih dahulu perlu diketahui apa yang dimaksud dengan masalah.

Dari sekian banyak penjelasan tentang masalah mari kita ambil pengertian masalah yang paling mudah

dipahami:

1. Masalah adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan

2. Masalah adalah sesuatu yang memerlukan jalan keluar atau pemecahan masalah, dan

3. Masalah adalah sesuatu yang memilki sebab dan akibat.

Timbulnya perbedaan antara harapan dengan kenyataan,itulah awal munculnya masalah, karena

perbedaan tersebut akan menimbulkan akibat yang kurang baik terhadap perkembangan perusahaan.

Sebagai misal target penjualan produk dalam enam bulan kedepan adalah 600 unit atau 100 unit

perbulan.Setelah penjualan berjalan 4 (empat) bulan didapati bahwa jumlah unit yang terjual hanya 300

unit,hal ini berarti target 100 unit per bulan tidak tercapai.Bagi perusahaan hal ini merupakan masalah

karena harapan berbeda dengan kenyataan.

Pengertian lainnya, masalah adalah sesuatu yang memerlukan pemecahan masalah, dengan kata lain

sesuatu dikatakan masalah jika kegiatan yang dilaksanakan memerlukan pemecahan masalah. Seperti

contoh di atas keterlambatan penjualan dari target yang mengharapkan jalan keluar atau pemecahan

masalah agar hal tersebut tidak menimbulkan akibat yang lebih jauh terhadap kelangsungan perusahaan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2/
15
Sesuatu disebut masalah jika hal tersebut mempunyai akibat dan memiliki penyebab. Sebagai contoh:

Kegiatan penjualan yang kurang baik mengakibatkan target tidak tercapai. Penyebabnya adalah

diantaranya mungkin kualitas produk yang kurang baik, harga yang tidak terjangkau atau promosi yang

kurang gencar, hal-hal tersebut merupakan sebab dari masalah target tidak tercapai, sedangkan akibat

yang ditimbulkan adalah berkurangnya pendapatan (revenue) perusahaan, bertambahnya persediaan

barang (stock), akibat lebih jauh adalah menurunnya tingkat keuntungan (profit) perusahaan.

Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang disebut masalah adalah segala hal

yang berbeda antara harapan yang diinginkan dengan kenyataan yang terjadi, yang disebabkan oleh

beberapa faktor serta menimbulkan akibat (biasanya akibat negatif) sehingga harus dicarikan jalan

keluarnya.

Ada berbagai cara yang dapat ditempuh untuk menemukan masalah pertama yaitu permasalahan

berdasarkan teori atau premis yang bersifat umum, kemudian dari permasalahan tersebut selanjutnya

diaplikasikan ke objek penelitian, disebut dengan pendekatan deduktif.

Kedua menemukan masalah berdasarkan hasil observasi atau pengamatan atau pengalaman yang

dihadapai atau dirasakan/empirik. Penemuan masalah dengan cara ini disebut dengan pendekatan

induktif.

Kedua cara tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.Kelebihan cara pertama adalah

peneliti segera dapat merumuskan masalah karena rumusan masalah diambil dari kerangka teori.

Kekurangannya adalah rumusan masalah yang ditetapkan belum tentu sesuai dengan kondisi objek

penelitian

Cara yang kedua adalah rumusan masalah berdasarkan pengalaman. Pada perumusan ini masalah

bersumber dari objek penelitian, kekurangan dari cara ini adalah rumusan masalah kurang didukung

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3/
15
oleh kekuatan teori, karena didasarkan kepada pengalaman atau experience yang dihadapi oleh objek

penelitian

Oleh karena kedua cara tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sebaiknya

menggabungkan kedua cara tersebut dengan cara melakukan observasi awal kemudian menyusun

rumusan masalah berdasarkan kerangka teori, hal ini yang disebut dengan pendekatan ilmiah ( scientific

research)

Sifat Masalah Penelitian

Sifat permasalahan penelitian secara garis besarnya dapat dikelompokkan ke dalam 3(tiga) kelompok

besar yaitu :

1. Permasalahan yang bersifat deskriptif

2. Permasalahan yang bersiifat komparatif

3. Permasalahan yang bersifat Assosiatif

a. Permasalahan yang bersifat deskriptif

Permasalahan yang bersifat deskriptif adalah permasalahan yang pada umumnya hanya memiliki

variabel tunggal, dan selanjutnya variabel tersebut yang diteliti secara lebih mendalam.

Contoh:

1) Bagaimana tingkat kinerja keuangan perusahaan

2) Bagaimana kualitas pelayanan customer service

2. Permasalahan yang bersifat komparatif

Permasalahan yang bersifat komparatif adalah permasalahan yang pada umumnya memiliki

variabel tunggal akan tetapi memiliki objek atau waktu yang berbeda

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4/
15
Contoh:

a. Apakah terdapat perbedaan antara tingkat kepuasan konsumen produk minuman X dengan

kepuasan konsumen minuman Y

(ingat:variabelnya sama yaitu kepuasan tetapi objeknya yang berbeda yaitu produk minuman X dengan

produk minuman Y)

b. Apakah terdapat perbedaan antara kualitas pelayanan Bank ABC dengan kualitas pelayanan

Bank PQR (ingat :variabelnya sama yaitu kualitas pelayanan, tetapi objeknya yang berbeda yaitu

Bank ABC dan Bank PQR )

Catatan : dalam memilih objek yang akan dibandingkan haruslah memilih objek yang memiliki karakteistik
yang sama agar menghasilkan perbandingan yang ”adil”
Pada contoh di atas anda harus membandingkan minuman X dengan minuman Y yang memiliki
kandungan isi yang mirip, jangan membandingkan minuman dengan makanan.

Selain membandingkan objek penelitian, perbandingan juga dapat dilakukan dengan

membandingkan antar waktu, sebelumatau sesudah penerapan sesuatu terhadap suatu produk.

Contoh :

Apakah terdapat perbedaan antara tingkat kepuasan konsumen produk minuman X sebelum

dan sesudah perubahan label produk (ingat :variabel dan produk yangsama yaitu kepuasan

dan produk minuman X tetapi waktunya yang berbeda )

3. Permasalahan yang bersifat Assosiatif

Ciri utama permasalahan ini adalah terdapat dua atau lebih variabel penelitian, hal ini

disebabkan karena pada permasalahan yang bersifat assosiatif menghubungkan antara

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5/
15
konidisisatu variabel dengan kondisi satu atau lebih variabel lainnya. Oleh karena itu penelitian

ini dianggap bersifat assosiatif .

Ada dua jenis permasalahan yang bersifat assosiatif yaitu permasalahan assosiatif yang bersifat

korelasional dan permasalahan assoiatif yang bersifat kausalitas. Permasalahan yang bersifat

korelasional adalah penelitian yang jawabannya memperlihatkan bentuk hubungan antara

variabel sertasifat hubungan,bentuk hubungan diindikasikan dengan arah hubungan (searah

atau tidak searah), dan sifat hubungan diindikasikan dengan keeratan hubungan antar variabel.

Sedangkan permasalahan yang bersifat kausal adalah penelitian yang jawabannya selain

melihat bentuk hubungan antara variabel, juga dapat menentukan besarnya pengaruh

perubahan antar satu variabel terhadap perubahan variabel lainnya, sekaligus menentukan

variabel mana yang yang mempengaruhi dan variabel mana yang dipengaruhi.

Pada permasalahan yang bersifat assosiatif, jumlah variabel tidak tertentu tergantung kepada

bentuk penelitiannya apakah penelitian yang sederhana yang hanya melihat hubungan antara

satu atau dua variabel bisa juga lebih peneltian yang lebih kompleks lebih dari dua variabel.

Karena sifatnya yang menghubungkan beberapa variabel maka permasalahan assosiatif dapat

juga dikembangkan menjadi hubungan yang bersifat jalur yang menghubungkan-hubungkan tidak

hanya satu dengan satu variabel akan tetapi dapat dikembangkan dengan melibatkan berbagai

variabel lainnya, atau sering disebut dengan analisis jalur.

Sebagai contoh :

a. apakah terdapat hubungan antara kualitas layanan dengan kepuasan konsumen

b. apakah terdapat pengaruh antara dimensi kualitas layanan (tangibel, emphaty,

responsiveness, reliability, assurance) terhadap kepuasan konsumen

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6/
15
Catatan: pembuktian permasalahan dibahas dalam bab metode analisis

Sumber Penemuan Masalah

Sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya, bahwa sumber penemuan masalah dapat

dilakukan dalam beberapa cara namun demikian secara umum sumber penemuan masalah dapat

dilakukan dalam dua cara, diantaranya adalah berdasarkan sumber pengalaman, dan berdasarkan

sumber literatur atau teori

a. Pengalaman (empiris): yaitu permasalahan yang diperoleh berdasarkan pengamatan (observasi)

terhadap objek penelitian. Sumber ini lebih objektif karena permasalahan tersebut dapat

dirasakan atau dilihat secara langsung oleh mahasisa/peneliti berdasarkan pengalamannya.

Sebagai contoh mahasiswa dapat melihat data secara langsung mengapa ada konsumen yang

loyal terhadap satu produk dan ada juga yang tidak loyal. Atau mengapa ada dua perusahaan

yang sama tapi ada yang memberikan pelayanan yang sangat memuaskan ada juga yang

sangat mengecewakan.

Contoh lain mengapa ada produk yang sama dan memiliki karakteristik yang sama akan tetapi

produk yang satunya diminati konsumen sedangkan produk lainnya tidak diminati, faktor apa

yang menybabkannya, demikian sebaliknya.

b. Sumber Literature (teori): Permasalahan juga dapat diperoleh dari bacaan atau teori yang telah

dikemukakan oleh beberapa pakar yang menjelaskan pengertian variabel penelitian.

Permasalahan dari sumber ini berbeda dengan sumber pertama, karena pada sumber ini

permasalahan yang timbul berdasarkan konsep atau teori dimana kebenarannya berlaku pada

objek penelitian tersebut. Oleh karena itu harus dibuktikan terlebih dahulu berdasarkan objek

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7/
15
penelitian masing-masing. Pada saat ini sumber teori sudah tersedia secara luas,baik yang

bersumber dari internet maupun sumber lainnya.

Kriteria Masalah yang baik

Hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa/peneliti dalam merumuskan masalah adalah

permasalahan harus mengandung beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Masalah yang dikemukakan harus mencerminkan secara jelas variabel penelitiannya, agar

dapat dengan mudah ditentukan sifat masalahnya (deskriptif, komparatif, assosiatif atau

gabungan dari dua atau tiga sifat tersebut)

2. Masalah yang dikemukakan harus dapat diuji dengan metode analisis yang tersedia

(sebaiknya dengan metode analisis kuantitatif)

3. Permasalahan sebaiknya dinyatakan dalam kalimat tanya yang singkat dan jelas

Perumusan masalahyang memenuhi kriteria tersebut di atas akan mempermudah mahasiswa/

peneliti untuk menentukan langkah berikutnya.

Pentingnya Masalah Penelitian

Pentingnya masalahdirumuskan karena rumusan masalah merupakan fokus penelitian dan penulisan

skripsi/tesis. Perumusan masalah menjadi fokus penulisan skripsi/tesisdisebabkan karena jawaban

permasalahan merupakan tujuan akhir dari penelitian/penulisan skripsi/tesis.

Dengan kata lain tujuan penelitian adalah berusaha mencari jawaban atas permasalahan yang

ditetapkan dalam penelitian/penulisan skripsi/tesis

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8/
15
Dengan kata lain tanpa adanya perumusan masalah, maka penelitian tidak memiliki arah, oleh

karena itu perumusan masalah penting karena :

a.Sebagai tujuan dilaksanakannya penelitian

b. Memberikan arah/fokus penelitian

c. Jawaban terhadap masalah penelitian merupakan bahan pengambilan

keputusan

Cara merumuskan masalah

Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa sifat masalah penelitian terdiri atas 3 (tiga),

yaitu pertama, permasalahan yang bersifat deskriptif, kedua permasalahan yang bersifat komparatif, dan

ketiga permasalahan yang bersifat assosiatif.

Permasalahan bersifat Deskriptif: sebagaimana cirinya permasalahan deskriptif yaitu permasalahan yang

cenderung memiliki hanya satu variabel yang dianalisis secara mendalam, oleh karena itu pertanyaannya

diawali dengan pertanyaan yang menayakan kondisi variabel tersebut tanpa membandingkan atau

menghubungkan dengan variable lainnya.

Pertanyaan yang cocok untuk permasalahan seperti ini adalah menanyakan bagaimana kondisi atau

keadaan dari variabel penelitian :

Sebagai contoh:

1. Bagaimana kualitas pelayanan PT X

2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen PT X

3. Bagaimana Persepsi konsumen terhadap produk ABC

4. Bagaimana sikap konsumen terhadap produk ABC

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9/
15
Pada perumusan masalah deskriptif, fokus permasalahannya terhadap variable tunggal penelitian. Dalam

contoh di atas adalah kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, sikap dan persepsi konsumen.

Permasalahan bersifat Komparatif, sebagaimana cirinya permasalahan komparatif yaitu cenderung

memilikisatu variabel dengan dua atau lebih objek penelitian yang berbeda, atau dengan satu variable

satu objek akan tetapi dengan waktu yang berbeda.

Oleh karena itu pertanyaan permasalahan umumnya diawali dengan pertanyaan yang membandingkan

objek penelitian. Pertanyaan yang cocok untuk permasalahan seperti ini adalah menanyakan

perbandingan, atau perbedaan.

Sebagai contoh:

1. Apakah terdapat perbedaan antara kualitas pelayanan PT X dengan Kualitas pelayanan PT B

2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan konsumen PT X dengan kepuasan konsumen PT B

3. Apakah ada perbedaan Persepsi konsumen terhadap produk ABC dengan persepsi konsumen

terhadap produk BAC

4. Apakah terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap produk ABC dan produk BAC

Catatan : ingat sekali lagi, objek yang dibandingkan harus memiliki karakteristik yang sama

Selain perbedaan antar objek penelitian dengan variable yang sama, perbandingan juga dapat dilakukan

antar waktu dengan objek yang sama.

Sebagai contoh:

1. Apakah terdapat perbedaan antara nilai penjualan PT X sebelum dan sesudah merger

2. Apakah terdapat perbedaan antara kepuasan konsumen PT X tahun 2006 dengan tahun 2008

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
15
Permasalahan bersifat assosiatif, sebagaimana cirinya permasalahan assosiatif, yaitu cenderung memiliki

dua atau lebih variabel dengan satu atau lebih objek penelitian.

Permasalahan assosiatif dapat dilihat dari sisi hubungan antar variabel atau dari sisi kausalitas antar

variabel.

Dari sisi hubungan antar variable, rumusan masalah dapat diawali dengan pertanyaan apakah terdapat

hubungan satu variabel dengan satu atau lebih variable lainnya, Demikian pula halnya dengan sisi

kausalitas, dapat diawali dengan pertanyaan apakah terdapat pengaruh antar satu variabel dengan satu

variable atau beberapa variabel lainnya.

Sebagai contoh:

1. Apakah terdapat hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen pada PT X

2. Apakah terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan konsumen PT X

Catatan : ingat sekali lagi, yang dihubungkan adalah variabel kualitas pelayanan dengan variabel

kepuasan konsumen

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
15
Tugas : Pertanyaan untuk didiskusikan

1. Apa yang dimaksud dengan masalah


2. Jelaskan dengan contoh sifat masalah penelitian
a. Masalah bersifat deskriptif
b. Masalah bersifat Komparatif
c. Masalah bersifat Assosiatif
2. Bagaimana masalah ditemukan
3. Jelaskan kriteria masalah yang baik
4. Mengapa masalah penelitian dianggap sangat penting
5. Berikan contoh rumusan masalah dari masing-masing sifat permasalahan

Buku Bacaan :

1. Bowen, Earl dan Starr, Martin, Basic Statistic for Bussiness and Economics , McGraw Hill
International Edition, 1982
2. Cooper, Donald dan Schindler, Pamela, Business Research Method, McGraw Hill International
Edition, 2001.
3. Fred N.Kerlinger and Howard B.Lee Foundation of Behavioral Research, HarcourdCollege Publisher,
2000
4. Husen Umar, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Cetakan pertama, Jakarta : Ghalia, 2003.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 12 /
15
5. Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS : Statistik Multivariat, PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2004
6. -----------------------, Seri Solusi Bisnis Berbasis TI Menggunakan SPSS untuk Statistik
Multivariat, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2006
7. Sekaran Uma,: Research Methods for Business 3rd edition, 1999

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
15

Anda mungkin juga menyukai