Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 9

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Disusun Oleh
Mochammad Adam Eldi
NIM 20200309087
Kelas B

Dosen:
Dr. dr. Andry, MM., MHKes.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TAHUN 2020
1. A. Jelaskan tentang Patient Centered Care?
Patient Centerd Care / Pelayanan Berfokus Pasien (PBP) adalah asuhan yang
menghormati dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien
serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi panduan bagi semua keputusan
klinis. Delapan konsep utama PBP menurut Lembaga Picker adalah 1. hormati nilai-
nilai, pilihan dan kebutuhan yang diutarakan oleh pasien, 2. koordinasi dan integrasi
asuhan, 3. informasi, komunikasi dan edukasi, 4. kenyamanan fisik, 5. dukungan
emosional dan penurunan rasa takut & kecemasan, 6. keterlibatan keluarga & teman,
7. asuhan yang berkelanjutan dan transisi yg lancar, 8. akses terhadap pelayanan.

B. Mengapa rumah sakit perlu melakukan PCC?

Patient Centered Care adalah model terdepan yang saat ini sering diterapkan untuk
mengatasi masalah-masalah dalam perawatan primer. Dengan Patient Centered Care
Rumah sakit dapat menyediakan perawatan yang holistik untuk mengobati kebutuhan
akut serta berfokus pada tujuan yang lebih luas seperti manajemen kesehatan
masyarakat, koordinasi perawatan, meningkatkan keterlibatan pasien, implementasi
perawatan berbasis bukti, menggunakan teknologi informasi kesehatan, serta jam
praktik yang lebih berkualitas agar komunikasi pemberi pelayanan-pasien dapat
berjalan lebih baik. Dari suatu Penelitian yang dilakukan Luxford, Piper, Dunbar, dan
Poole (2010) menunjukkan manfaat dari pelaksanaan PCC yaitu: tingkat kepuasan
pasien meningkat dari 10% sampai dengan 95%, hari rawatan berkurang hingga 50%,
kesalahan medis menurun hingga 62%, dan tingkat kekosongan staf menurun dari
7,5% menjadi 0%. Sehingga PCC bukan hanya menguntungkan dari sisi pasien, tetapi
juga dapat menguntungkan dari sisi rumah sakit.

C. Apa kendala yg mungkin terjadi dan bagaimana mengatasinya?


Dengan PCC proses perawatan yang didapatkan oleh pasien merupakan proses yang
kompleks karena melibatkan berbagi profesi kesehatan mulai dari perawat, dokter,
farmasis, gizi, juga tenaga administrasi. Berbagai disiplin ini memiliki tanggung
jawabnya sendiri untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien.
Kolaborasi interprofessional sebagai komponen penting dalam keselamatan
mempunyai kualitas tinggi dalam memberikan pelayanan perawatan berpusat pada
pasien.
Kendala yang terjadi di lapangan adalah komunikasi diantara tim kesehatan tidak
sepenuhnya berjalan baik dari segi waktu dan komitmen yang belum satu visi. Untuk
mengatasinya diperlukan komunikasi efektif yang dilakukan antara tim kesehatan.
Komunikasi efektif antar tim kesehatan merupakan syarat yang penting dalam
memberikan pelayanan keperawatan terutama pelayanan keperawatan yang berfokus
kepada pasien. Pada PCC diperlukan Case Manager untuk membantu menyelesaikan
kendala di lapangan.

2. Pandemi Covid membuka wawasan para manajemen RS, bahwa design RS, pengendalian
infeksi dsb akan sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan serta keselamatan pasien
dan staf. Berikan gambaran singkat tentang kondisi RS tempat anda bekerja dan rencana
apa yang akan dilakukan untuk memastikan mutu layanan, keselamatan pasien dan staf
dapat terlaksana dengan baik.

Gambaran singkat tentang kondisi RS saya bekerja :


RSUD Taman Sari Jakarta adalah Rumah sakit tipe D dan bukan merupakan RS Rujukan
Covid-19. Pada saat ini Rumah sakit tempat saya bekerja dapat merawat pasien covid 19
dengan gejala ringan sedang dan pasien non covid 19. Karena Rumah sakit saya bukan
merupakan Rumah Sakit rujukan Covid19 tentu memerlukan rencana yang matang untuk
dapat memastikan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dan karyawan RS. `
Rencana yang dilakukan RSUD Taman Sari untuk memastikan mutu pelayanan,
keselamatan pasien dan staf terlaksana dengan baik saat pandemi Covid 19 diantaranya:
1. Membuat Tim Penanganan Covid 19
2. Membuat kebijakan-kebijakan dan SPO sesuai protokol pencegahan dan pengendalian
Covid-19 di Rumah Sakit. Contoh Surat Edaran pemakaian masker, SPO Isolasi
Mandiri, SPO Pelaporan pelacakan kontak erat covid 19
3. Melakukan renovasi ruangan
 Melakukan renovasi Ruang IGD menjadi 2 tempat yaitu IGD Covid dan IGD
non Covid
 Melakukan renovasi Ruang Rawat Inap sehingga memiliki Ruang Isolasi
untuk perawatan pasien Covid lebih banyak.
 Melakukan renovasi Poli Gigi sehingga bisa dilakukan tindakan.
4. Melakukan Pemeriksaan rutin Swab PCR terhadap semua karyawan RS setiap bulan
5. Melakukan Kegiatan sterilisasi ruangan (General Cleaning) secara berkala
6. Membuat Signage terkait Covid 19
7. Membuat Zonasi Covid19 di Rumah Sakit

Tabel Zonasi Covid 19 RSUD Taman Sari

Anda mungkin juga menyukai