Anda di halaman 1dari 5

1. Daerah termonetral pada manusia : d. Inhibition of agonist muscle  inhibisi d.

Simpati
a. 26-36 antagonist 13. Konsumsi O2 otot jantung secara ritmik :
b. 24-32 7. The annulospiral ending is the primary afferent a. 50-60 %
c. 36,5 – 37,5 (Downey & Darling hal 508) fibre coming from the : b. 60-70 % (Downey & Darling hal 170)
d. 26-30 a. Nuclear chain c. 70-80 %
2. Jaras asenden yang berfungsi membawa rasa nyeri b. Nuclear band d. 80-90 %
dan suhu : c. Golgi tendon organ 14. Komponen yang terlibat cardiac output :
a. Spinotalamic anterior d. Intrafusal fibre (Downey & Darling hal 83) a. Sistolik
b. Spinoserebelar anterior 8. Rehabilitasi psikososial merupakan proses : b. Diastolic
c. Spinotalamic lateral (Downey & Darling hal a. Meningkatkan fungsi fisik agar mandiri dalam c. Heart rate (Downey & Darling hal 172, CO = HR x
824) mobilisasi SV)
d. Spinoretikuler b. Meningkatkan aktivitas sehari2 agar mandiri d. Kontraksi miokard
3. Jaras desenden yang berfungsi memfasilitasi otot- c. Meningkatkan fungsi bicara agar dapat 15. Energi expenditure ke jaringan pada orang yang
otot fleksor : Downey & Darling hal 6-11 komunikasi melakukan aktivitas ringan :
a. Retikulospinal d. Fasilitas pemulihan kondisi fungsional a. 1 – 2,6 kkal/mnt/kgBB
b. Rubrospinal  sbg pengganti kalau mandiri ke level optimal di dalam kehidupan b. 2,6 – 4,9 kkal/mnt/kgBB (Downey & Darling hal 424)
cortikospinal rusak masyarakat c. 5,0 – 7,5 kkal/mnt/kgBB
c. Cortikospinal  motor control function 9. Tidak termasuk problema rehabilitasi psikososial d. 7,6 – 10,0 kkal/mnt/kgBB
d. Vestibulospinal u/ equilibrium, posture, adalah : 16. Energi expenditure bila amputasi, lebih tinggi :
orientasi 3 dimensi a. Pekerjaan a. Lebih besar (Downey & Darling hal 425)
4. Dalam sistem sirkulasi bagian yang mempunyai b. Partisipasi dalam hubungan social b. Sama besar
terkanan tertinggi : c. Memberikan santunan dan fasilitas pada c. Lebih kecil
a. Vena pasien d. BSSD
b. Aorta (pelajaran faal dulu) d. Hubungan seksual 17. Latihan yang tidak boleh dilakukan pasien jantung
c. Kapiler 10. Tim rehabilitasi yang berperan cukup besar dalam iskemik :
d. Arteriol program rehabilitasi social adalah : a. Kontraksi isotonic
5. The following is the type of the primary afferent a. Ortotik prostetik b. Kontraksi isometric (Downey & Darling hal 180)
fibre originated from the nuclear bag of the muscle b. Psikolog c. –
spindle : c. Fisioterapi d. Aerobic
a. Alfa fibre d. Okupasi terapi 18. Parameter yang memudahkan untuk memberikan
b. Beta fibre 11. Metode yang sering digunakan dalam rehabilitasi latihan pada pasien :
c. Delta fibre psikososial adalah : a. CO
d. Gamma fibre (Downey & Darling hal 83, fig.6-1) a. Konseling b. VO2max
6. Primary ending dynamic and static portion : b. Psikosupport c. HR
a. Have monosynaptic connection (Downey & c. Psikoterapi d. Stroke volume
Darling hal 91) d. IQ test 19. Steady state pertama tercapai pada :
b. Coordinating mechanism that present at the 12. Konseling akan mengubah perilaku social a. Menit pertama
supraspinal cord level  seharusnya spinalcord penderita sesuai dengan harapan dan kondisinya b. Menit keempat (Downey & Darling hal 172)
level karena konseling merupakan metode : c. Menit keenam
c. Facilitation of the antagonist muscle  a. Paksaan d. Menit keduabelas
fasilitasi agonist b. Pilihan 20. Nilai yang paling variasi pada latihan :
c. Nasehat a. CO
b. HR (Downey & Darling hal 173) d. diability dapat diselesaikan sekalipun a. Percaya keluhan pasien
c. VO2max penyakit masih diderita. b. Anamnesis
d. – 27. Menilai gangguan fungsi, maka keluhan utama c. Pemeriksaan neurologis
21. Ukuran kapasitas paru normal / saat istirahat : pasien yang terkait dengan gangguan aktivitas d. Visual analogue scale
(Downey & Darling hal 182, kalo ada jawaban fungsi, dikembangkan dari keluhan pada 34. Otot scapula-dinding thorax:
functional residual capacity, itu yang bener) seseorang: a. Infraspinatus
a. Inspirasi maksimal a. musculoskeletal b. Seratus anterior
b. Forced ekspirasi volume 1 menit b. neuromuscular c. Latisimus dorsi
c. Tidal volume c. kardiorespirasi d. Rhomboid
d. d. betul semua 35. Plexus brachialis:
22. Merupakan otot inspirasi : 28. Komponen assessment KFRM, menentukan a. Akar C1-C8
a. M. intercostae eksterna (Downey & Darling hal kontraksi residual capacity: b. Akar T1-T8
183) a. Chief complaint c. Akar C1-T8
b. M. intercostae interna b. Present illness d. Bukan salah satu diatas (C5-T1  buku neurologi)
c. M. rectus abdominis c. Social and vocasional 36. intolerans orthostatic tirah baring lama, kecuali
d. M. obliqus abdominis d. Review of system dan past medical history  a. Pengosongan volume intravascular sebelumnya
23. Akreditasi RS bagian RM dipimpin oleh : aku jawabnya ini, g tau mana yang bener b. Meningkatnya pengisian vena pada extremitas
a. Awam 29. Fungsi pemeriksaan fisik oleh SpRM: bawah
b. Dokter umum a. Memeriksa hubungan gangguan fisik dan c. Penurunan ‘venous compliance’ setelah tirah baring
c. Dokter umum terlatih fungsi (Downey & Darling hal 450)
d. SpRM b. Masalah sekunder daripenyakit d. Adanya perubahan volume intravaskuler dan tonus
24. Upaya preventif pada rehabilitasi medik, kecuali : c. Sisa …. vena
a. Penyuluhan hidup sehat d. Betul semua 37. Impairment berdasarkan ICIDH adalah
b. Pencegahan morbiditas  aku jawabnya ini, tp 30. Pemeriksaan paripurna: a. Gangguan tingkat organ
g tau mana yang bener a. Fisik b. Gangguan tingkat diri sendiri
c. Pencegahan kecacatan b. Psikosoal c. Gangguan Tingkat integrasi social
d. – c. Kultur d. Gangguan Tingkat kecacatan
25. Pelayanan kesehatan dengan model pendekatan d. Betul semua 38. Program upaya RM meliputi
rehab mencakup pendekatan: 31. Pemeriksaan tambahan melingkupi status mental a. promotif
a. impairment pasien dengan disability b. Promotif, preventif
b. disabilitas a. Recent memory c. Promotif, preventif, kuratif
c. handicap b. Perception d. Promotif, preventif, kuratif, rehabilitative
d. betul semua c. Affect 39. Handicap ICIDH
26. Pernyataan benar, kecuali: d. Semua betul Yang termasuk handicap adalah sebagai berikut
a. Gejala dan tanda yang dibutuhkan untuk 32. Sec obyektif, penilaian nyeri a. H. orientasi
menegakan diagnose kecacatan tidaklah sama a. Keluhan utama b. H.kemandirian fisik
dengan menegakan diagnose penyakit b. Pemeriksaan c. H. mobilitas
b. disability seseorang,tergantung pada c. Visual analogue scale  aku bilang sih ini ya d. H. situasional (ICIDH)
kebutuhan total seorang pasien jwbnya, krn dari pemeriksaan lebih sulit 40. kritik ICF sudah ada pada 2005 pada buku DeLisa
c. disability tidak mungkin diatasi apabila dinilai mengenai
penyakit tidak dapat diatasi d. MMSE a. Kesulitan dalam penerapan
33. langkah awal assessment nyeri b. Kesulitan dalam Konsep
c. Kesulitan dalam Proses 48. wallerian degeneration, adalah : b. Jalan nafas
d. Kesulitan dalam falsafah a. Proses degenerasi axon yang hanya terjadi c. Dinding thorax
41. apabila klien mendatangi dept RM, termasuk pada serabut saraf pusat  pada saraf d. Spinal cord
strategi perifer 55. flaccid dan tonus menurun
a. Rehab institusi b. Sering terjadi di proximal axon dari tempat a. LMN
b. Rehab Keliling trauma  terjadinya distal tempat trauma b. UMN
c. Rehab Bersumberdaya masy c. Prosesnya dimulai segera setelah injury c. Parkinson
d. Rehab berbasis masy d. Ada beberapa tahapan: axon degeneration, d. ……
42. professional mengunjungi penca, temasuk myelin clearance, baru regeneration aku 56. babinski
a. Rehab institusi jwbnya ini mbak, hehehe mbak kan ahlinya a. Hallux ekstensi dan fleksi jari lain
b. Rehab Keliling wallerian degeneration b. plantar ekstensi
c. Rehab Bersumberdaya masy 49. Kekuatan otot poor bila : c. Teknik dengan cara stroke…..
d. Rehab berbasis masyarakat a. Gerakan aktif dapat melawan tahanan ringan d.….
43. Apabila keluarga mampu hidup bersama penca b. Gerakan aktif tidak dapat melawan gravitasi 57. bangsal ganglia are group of …. Except:
sebagai pelatih penca, dibina oleh kader, (MMT) a. It’s concern with motor control
tetangganya, dan mengkonsultasikan kpd tenaga c. Gerakan aktif dapat melawan gravitasi b. It’s composed primary of corp striatum dan
professional, termasuk d. Hanya ada kontraksi otot lanticular
a. Rehab institusi 50. motor korteks neuron area 4 c. Lesion in basal ganglia --- rebound fenomen
b. Rehab Keliling a. Lob occipitalis d. Dopamine turun slow ….
c. Rehab Bersumberdaya masy b. Parietal 58. Cerebellum co….. movement and maintenance
d. Rehab berbasis masy c. Frontalis (Aku lihat di slide di USB m linda, yg equilibrium and muscle tone …. Is complex
44. Penca dalam program RBM, adalah: judulnya Ggn SSP neo) a. Its receive somatosensory input from spinal cord
a. 1 macam kecacatan d. Temporalis b. Its receive motor info from cerebral cortex
b. Segala kecacatan 51. tractus yang membawa sensasi nyeri ke c. Its receive input about…..
c. Penca anak thalamicus medial d. …..
d. Segala umur dan segala kecacatan a. Spinothalamicus 59. Based on severity of injury, seddon has classified
45. Peran dr RM dalam tim RM adalah sbb, kecuali b. Spinohypothalamicus peripheral nerve injury into 3 categories listed below,
a. Memimpin tim RM c. Spinoretikular (Downey & Darling hal 825) except :
b. Melakukan assessment pasien d. Spinomesenterikus a. Neuropraxia
c. Membuat diagnosis penyakit dan kecacatan 52. tujuan rehab jantung b. Neurotmesis
d. Melaksanakan pemeriksaan urine sedimen a. Membantu pasien cepat pulih c. Neurognosia (Braddom hal 194)
46. Serabut otot dengan sifat: warna merah, myoglobin b. Menghambat progresif penyakit d. Axonotmesis
dan glikogen tinggi, densitas kapiler tinggi: c. Beri layanan optimal 60. A patient with brachial plexus injury shows “winging of
a. Type I d. Betul semua the scapula” sign, this suggested that the lesion is
b. Type IIa (Downey & Darling hal 69) 53. PPOK pada spiromeytri. Gambarannya yang located at the :
c. Type IIb meningkat: a. Middle trunk
d. Type IIc a. Vital kapasitas b. Lower trunk
47. Neurotransmitter saraf simpatis untuk preganglion b. Forced expiration volume c. Upper roots (C5-C6-C7, n.thoracic longus)  buku
a. Asetilkolin (Downey & Darling hal 60) c. Max voluntary ventilation neuro
b. Norepinefrin d. Residual volume d. Lower roots
c. Asetilkolin dan norepinefrin 54. Penyakit paru obstruktif mengenai 61. The annulospiral ending is the primary afferent fiber
d. Adrenergic a. Jaringan paru coming from the :
a. Nuclear chain a. Kemampuan ekspirasi paksa 1 menit a. intermediate grasp, duduk menopang pada lengan
b. Nuclear bag b. Ekspansi thoraks b. sudah mengenal ibu dan membedakan orang lain
c. Golgi tendon organ c. Skala sesak c. kepala posisi midline, prone dengan mengangkat
d. Intrafusal fiber d. Volume tidal kepala 90 derajat (table molnar)
62. The nociceptive system ends at the level of : 68. The following is the type of the primary afferent d. memindahkan kubus dari tangan satu ke tangan lain
(Downey & Darling hal 823) : reseptor nosiseptif di fibers, originated from the nuclear bag of the 74. physical medicine in rehab:
perifer  kornu dorsalis medulla spinalis  muscle spindle : a. cabang dari kedokteran menggunakan satu
thalamus  cortex and subcortical structure (jadi a. Alfa fiber pendekatan
apa jawabnya?) b. Beta fiber b. the modes of therapy use only physical agent
a. Spinal cord c. Delta fiber c. develops the compensatory mechanism in
b. Medulla oblongata d. Gamma fiber (lihat no. 5) management of impairment in function
c. Pons 69. Pedoman pelayanan rehabilitasi medic di RS kelas d. given only when other curative managements are
d. Midbrain A, B dan C diputuskan pemerintah di tingkat : finished
63. Tidak termasuk dalam pemeriksaan inspeksi a. Presiden 75. yang termasuk dalam physiatric anamnesis kecuali:
musculoskeletal adalah : b. Menteri coordinator a. history of present illness
a. Postur c. Menteri b. review of systems
b. Atrofi otot d. Direktur Jendral (kata om) c. family history
c. Sensibilitas 70. The biggest nerve fiber is the following : d. gait analysis
d. Pembengkakan a. Fibers coming from the nuclear chain of the 76. otot tipe II: Downey & Darling hal 67
64. Milestone perkembangan bicara dan bahasa muscle spindle a. white fibers  aku rasa ini, krn tipe II relatif lebih
seorang anak 14 bulan adalah : b. Fibers coming from anterior horn to the putih dari tipe I
a. Menggunakan 1 suku kata ekstrafusal muscle fibers b. abundant mitochondria  type IIb gak
b. Menyebutkan bagian2 tubuh c. Efferent fibers from anterior horn to the c. low glycogen content  jelas gak
c. Mengoceh muscle spindles d. slow twitch contraction  jelas gak
d. Mengerjakan perintah sederhana (table d. Sympathetic preganglionic fibers 77. otot tipe I:
molnar) 71. Muscle weakness LMN except : a. fast twitch
65. Otot yang berfungsi sebagai fleksor lutut dan a. GBS b. abundant mitochondria (Downey & Darling hal 69)
berinsersio pad apes anserinus adalah : b. DM c. abundant glycogen
a. M. Semitendinosus c. Polio d. anaerobic contraction
b. M. Semimembranosus d. multiple sclerosis (Dari slide LMN di folder 78. yang dimaksud dengan saraf perifer:
c. M. Bicep caput longum tutorial m linda) a. ke 31 saraf spinal
d. M. Bicep caput Brevis 72. Pernyataan yang benar ttg cerebellum, kec: b. ke 31 saraf spinal dan 12 saraf cranial
66. Apabila melakukan pemeriksaan pediatric, maka a. receive a large part of its input from sensory c. saraf yang keluar dari tractus corticospinalis
pemeriksaan yang pertama sebaiknya dimulai system d. n. radialis, n. medianus
dengan kemampuan : b. is one of the higher neural structures that 79. yang bukan saraf parasimpatis: (Downey & Darling hal
a. Komunikasi automatically regulate muscle tone 60) III, VII, IX & X
b. Gross motor  aku jawabnya ini c. plays an integral part in virtually all simple and a. n. oculomotorius (III)
c. Fine motor complex muscle action b. n. vagus (X)
d. Reflex d. is not concerned with the coordination c. vestibulocochlearis
67. Pada pemeriksaan kasus paru, yang merupakan complex reciprocal inervation (Downey & Darling d. n. facialis (VII)
gambaran kapasitas paru, adalah : (Downey & hal 34) 80. manakah cedera saraf perifer ini yang benar:
Darling hal 182) 73. tumbuh kembang anak perempuan umur 4 bulan:
a. saddon mengklasifikasikan berdasarkan 86. Sindrom klinik dengan gejala seperti gangguan
neuropraxia, axonatmesis, neurotmesis pola gerakan involunter, gangguan keseimbangan
b. pada cedera saraf neurotmesis, perineural dan dan pola jalan pada lesi (C):
epineural juga kena a. korteks serebri dan traktus kortikospinal
c. neurotmesis merupakan cedera reversible b. thalamus
(Braddom hal 195) c. cebellum dan basal ganglia
d. wallerian degeneration terjadi distal setelah d. hypothalamus
beberapa hari 87. gejala pada lesi SSO:
81. cedera pada tendon yang tidak benar: a. horner syndrome
a. inflamasi pada paratendon disebut b. neurogenic bladder
paratendonitis c. autonomic disreflexia
b. atrofi dan degenerasi pada tendon disebut d. semua benar
tendinosis 88. Tahapan evaluasi pada PF pediatrik:
c. cedera dan peradangan pada tendon disebut a. gross-fine-komunikasi- personal sosial
tendinitis b. komunikasi-gross-fine-personal sosial
d. ruptur dapat terjadi pada tendinosis kronik 89. IKFR, tujuan:
82. pemeriksaan di bawah ini termasuk pemeriksaan 90. Penatalaksanaan penderita jantung koroner
keseimbangan dan koordinasi : adalah:
a. Pem Romberg d. Dokter dan paramedik RM sebagai suatu tim
b. Pem proprioseptif 92. Yang termasuk anamnesis fisiatrik, kec:
c. pem token - Riw penyakit sekarang
d. pem posturografi 93. The role of muscle spindle in voluntary motor
83. Pemulihan setelah trauma saraf perifer bervariasi. action: (E)
Pernyataan yang benar : (Braddom hal 195-196) 1. detects relative muscle length
a. pada neurapraxia pemulihan setelah 3 bulan 2. has dynamic and static response
b. neurapraxia dan axonatmesis bisa terjadi 3. stretch reflex is feedback mechanism to
pemulihan komplit ini kayaknya control muscle length
c. axonatmesis pemulihan berakhir dengan 4. in series with the muscle fiber
neuroma 94. Disabilitas adalah (D):
d. pemulihan pada neurotmesis waktu lebih dari 2 1. gangguan pada tingkat organ
tahun 2. gangguan integrasi social
84. Pemeriksaan gerakan bola mata: 3. gangguan pada tingkat diri sendiri
c. III, IV, VI 4. gangguan ADL
85. Pelaksanaan program RM selain diagnosa masalah 95. Yang termasuk PF fisiatrik neuromuscular: (A)
maupun rehabilitasi harus memperhatikan derajat 1. koordinasi
kemandirian dalam melaksanakan aktivitas 2. sensomotorik
fungsional sehari-hari: 3. keseimbangan
a. goal dan tujuan 4. fungsi luhur
b. skala indeks Barthel
c. RAP (rehabilitation activity profile)
d.Kurtzke

Anda mungkin juga menyukai