Berkesinambungan
Pendidikan dokter spesialis ilmu rehabilitasi medik (ilmu kedokteran
fisik dan rehabilitasi) merupakan lanjutan pendidikan sarjana
kedokteran (stratum I) dapat dilanjutkan ke pendidikan doktor
(stratum II) dan pendidikan dokter spesialis ilmu rehabilitasi medik (
kedokteran fisik dan rehabilitasi )
Belajar aktif
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Rehabilitasi Medik (Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi) di Indonesia memakai kaidah pendidikan
tinggi (higher education) yang bersifat pendidikan aktif dan mandiri
dengan kreativitas, motivasi, dan integritas peserta yang tinggi.
Proses pendidikan terutama ditekankan pada pendekatan student
centered, problem solving oriented dan self – directed learning,
sehingga staf pengajar lebih berperan sebagai fasilitator.
Sekuensial
Strategi proses pembelajaran, supervisi, dan evaluasi disusun
sekuensial dan berjenjang melalui berbagai tahapan.
Prasyarat
Setiap tahap merupakan prasyarat yang harus dicapai lebih dahulu
untuk dapat mengikuti tahapan berikutnya.
Sistim matriks
Setiap kemampuan (akademik dan pelatihan keprofesian) dan
setiap tugas dalam proses pembelajaran diatur dalam matriks
sehingga jenis, distribusi dan variasi kegiatan untuk setiap peserta
sama.
B.Masa Bakti
1.Telah menjalani masa bakti yang dibuktikan dengan surat Kepala
Dinas Kesehatan Propinsi tempat calon peserta menjalani masa
bakti sebagai dokter PTT (Pasca PTT)
2.Bagi calon peserta yang belum menjalani masa bakti (tunda PTT)
:
a.Menyertakan surat tanda registrasi (STR) dan surat penundaan
masa bakti dari Dinas Kesehatan setempat yang masih berlaku.
b.Penundaan masa bakti hanya diperbolehkan selama maksimal
dua tahun semenjak kelulusan calon peserta dari Fakultas
Kedokteran.
c.Memiliki pengalaman bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
minimal selama satu tahun (menjalankan profesi sebagai dokter
umum)
C.Kemampuan berbahasa Inggris
Calon peserta memiliki kemampuan berbahasa Inggris dibuktikan
dengan nilai TOEFL atau test lain yang sesuai misal IELTS