Anda di halaman 1dari 10

1.

Daerah termonetral pada manusia :


a. 26-36 4. Dalam sistem sirkulasi bagian yang mempunyai tekanan tertinggi :
b. 24-32 a. Vena
c. 36,5 – 37,5 b. Aorta  punya arterial baroreceptors u/ blood pressure
d. 26-300C c. Kapiler
d. Arteriol

Low pressure baroreceptors  large systemic veins, pulmonary vessels, right atrium
and ventrikel of heart. Response to blood volume (mean pressure)

5. The following is the type of the primary afferent fibre originated from the nuclear bag
of the muscle spindle :
a. Alfa fibre
2. Jaras asenden yang berfungsi membawa rasa nyeri dan suhu : b. Beta fibre
a. Spinotalamic anterior  geli, gatal, sentuhan, tekanan c. Delta fibre
b. Spinoserebelar anterior (bukan jaras asenden) d. Gamma fibre (Downey & Darling hal 83, fig.6-1)
c. Spinotalamic lateral
d. Spinoretikuler (bukan jaras asenden)
e. Lemniscus medialis-kolumna posterior  membedakan 2 titik, stereognosis,
propriosepsi, membedakan berat, sensasi getaran

3. Jaras desenden yang berfungsi memfasilitasi otot-otot fleksor :


a. Retikulospinal
b. Rubrospinal  sbg pengganti kalau cortikospinal rusak
c. Cortikospinal  motor control function
d. Vestibulospinal u/ equilibrium, posture, orientasi 3 dimensi

6. Primary ending dynamic and static portion :


a. Have monosynaptic connection (Downey & Darling hal 91)
b. Coordinating mechanism that present at the supraspinal cord level 
seharusnya spinalcord level
c. Facilitation of the antagonist muscle  fasilitasi agonist
d. Inhibition of agonist muscle  inhibisi antagonist
d. IQ test

12. Konseling akan mengubah perilaku social penderita sesuai dengan harapan dan
kondisinya karena konseling merupakan metode :
a. Paksaan
b. Pilihan
c. Nasehat
d. Simpati

13. Konsumsi O2 otot jantung secara ritmik :


a. 50-60 %
b. 60-70 % (Downey & Darling hal 170)
c. 70-80 %
7. The annulospiral ending is the primary afferent fibre coming from the : d. 80-90 %
a. Nuclear chain
b. Nuclear band 14. Komponen yang terlibat cardiac output :
c. Golgi tendon organ a. Sistolik
d. Intrafusal fibre contains: 2 nuclear bag fibers and 4-5 nuclear chain fibers b. Diastolic
c. Heart rate (Downey & Darling hal 172, CO = HR x SV)
8. Rehabilitasi psikososial merupakan proses : d. Kontraksi miokard
a. Meningkatkan fungsi fisik agar mandiri dalam mobilisasi
b. Meningkatkan aktivitas sehari2 agar mandiri 15. Energi expenditure ke jaringan pada orang yang melakukan aktivitas ringan :
c. Meningkatkan fungsi bicara agar dapat komunikasi a. 1 – 2,6 kkal/mnt/kgBB
d. Fasilitas pemulihan kondisi fungsional mandiri ke level optimal di dalam b. 2,6 – 4,9 kkal/mnt/kgBB (Downey & Darling hal 424)
kehidupan masyarakat c. 5,0 – 7,5 kkal/mnt/kgBB
d. 7,6 – 10,0 kkal/mnt/kgBB
9. Tidak termasuk problema rehabilitasi psikososial adalah :
a. Pekerjaan Energy expenditure is the sum of the basal metabolic rate (the amount of energy
b. Partisipasi dalam hubungan social expended while at complete rest), the thermic effect of food (TEF, the energy required to
c. Memberikan santunan dan fasilitas pada pasien digest and absorb food) and the energy expended in physical activity.
d. Hubungan seksual
16. Energi expenditure bila amputasi, lebih tinggi :
10. Tim rehabilitasi yang berperan cukup besar dalam program rehabilitasi social adalah : a. Lebih besar (Downey & Darling hal 425)
a. Ortotik prostetik b. Sama besar
b. Psikolog c. Lebih kecil
c. Fisioterapi d. BSSD
d. Okupasi terapi

11. Metode yang sering digunakan dalam rehabilitasi psikososial adalah :


a. Konseling
b. Psikosupport
c. Psikoterapi
c. M. rectus abdominis  ekspirasi
d. M. obliqus abdominis  ekspirasi

17. Latihan yang tidak boleh dilakukan pasien jantung iskemik :


a. Kontraksi isotonic
b. Kontraksi isometric (Downey & Darling hal 180)
c. –
d. Aerobic

18. Parameter yang memudahkan untuk memberikan latihan pada pasien :


a. CO
b. VO2max
c. HR
d. Stroke volume

19. Steady state pertama tercapai pada :


a. Menit pertama
b. Menit keempat (Downey & Darling hal 172)
c. Menit keenam
d. Menit keduabelas

20. Nilai yang paling variasi pada latihan :


a. CO
b. HR (Downey & Darling hal 173) 23. Akreditasi RS bagian RM dipimpin oleh :
c. VO2max a. Awam
d. – b. Dokter umum
c. Dokter umum terlatih
21. Ukuran kapasitas paru normal / saat istirahat : (Downey & Darling hal 182, kalo ada d. SpRM
jawaban functional residual capacity, itu yang bener)
a. Inspirasi maksimal 24. Upaya preventif pada rehabilitasi medik, kecuali :
b. Forced ekspirasi volume 1 menit a. Penyuluhan hidup sehat
c. Tidal volume b. Pencegahan morbiditas  aku jawabnya ini, tp g tau mana yang bener
d. c. Pencegahan kecacatan
d. –
22. Merupakan otot inspirasi :
a. M. intercostae eksterna 25. Pelayanan kesehatan dengan model pendekatan rehab mencakup pendekatan:
b. M. intercostae interna  ekspirasi a. impairment
b. disabilitas e.
c. handicap 32. Sec obyektif, penilaian nyeri
d. betul semua a. Keluhan utama
b. Pemeriksaan
26. Pernyataan benar, kecuali: c. Visual analogue scale  aku bilang sih ini ya jwbnya, krn dari pemeriksaan
a. Gejala dan tanda yang dibutuhkan untuk menegakan diagnose kecacatan lebih sulit dinilai
tidaklah sama dengan menegakan diagnose penyakit d. MMSE
b. disability seseorang,tergantung pada kebutuhan total seorang pasien
c. disability tidak mungkin diatasi apabila penyakit tidak dapat diatasi 33. langkah awal assessment nyeri
d. diability dapat diselesaikan sekalipun penyakit masih diderita. a. Percaya keluhan pasien
b. Anamnesis
27. Menilai gangguan fungsi, maka keluhan utama pasien yang terkait dengan gangguan c. Pemeriksaan neurologis
aktivitas fungsi, dikembangkan dari keluhan pada seseorang: d. Visual analogue scale
a. musculoskeletal
b. neuromuscular 34. Otot scapula-dinding thorax:
c. kardiorespirasi a. Infraspinatus
d. betul semua b. Seratus anterior
c. Latisimus dorsi
28. Komponen assessment KFRM, menentukan kontraksi residual capacity: d. Rhomboid
a. Chief complaint
b. Present illness 35. Plexus brachialis:
c. Social and vocasional a. Akar C1-C8
d. Review of system dan past medical history  aku jawabnya ini, g tau mana b. Akar T1-T8
yang bener c. Akar C1-T8
d. Bukan salah satu diatas (C5-T1  buku neurologi)
29. Fungsi pemeriksaan fisik oleh SpRM:
a. Memeriksa hubungan gangguan fisik dan fungsi 36. intolerans orthostatic tirah baring lama, kecuali
b. Masalah sekunder daripenyakit a. Pengosongan volume intravascular sebelumnya
c. Sisa …. b. Meningkatnya pengisian vena pada extremitas bawah
d. Betul semua c. Penurunan ‘venous compliance’ setelah tirah baring (Downey & Darling hal
450)
30. Pemeriksaan paripurna: d. Adanya perubahan volume intravaskuler dan tonus vena
a. Fisik
b. Psikosoal 37. Impairment berdasarkan ICIDH adalah
c. Kultur a. Gangguan tingkat organ
d. Betul semua b. Gangguan tingkat diri sendiri  disabilitas
c. Gangguan Tingkat integrasi social  handicap
31. Pemeriksaan tambahan melingkupi status mental pasien dengan disability d. Gangguan Tingkat kecacatan
a. Recent memory
b. Perception 38. Program upaya RM meliputi
c. Affect a. promotif
d. Semua betul b. Promotif, preventif
c. Promotif, preventif, kuratif a. Memimpin tim RM
d. Promotif, preventif, kuratif, rehabilitative b. Melakukan assessment pasien
c. Membuat diagnosis penyakit dan kecacatan
39. Handicap ICIDH d. Melaksanakan pemeriksaan urine sedimen
Yang termasuk handicap adalah sebagai berikut
a. H. orientasi 46. Serabut otot dengan sifat: warna merah, myoglobin dan glikogen tinggi, densitas
b. H.kemandirian fisik kapiler tinggi:
c. H. mobilitas a. Type I
d. H. situasional (ICIDH) b. Type IIa (Downey & Darling hal 69)
c. Type IIb
40. kritik ICF sudah ada pada 2005 pada buku DeLisa mengenai d. Type IIc
a. Kesulitan dalam penerapan
b. Kesulitan dalam Konsep 47. Neurotransmitter saraf simpatis untuk preganglion
c. Kesulitan dalam Proses a. Asetilkolin (Downey & Darling hal 60)
d. Kesulitan dalam falsafah b. Norepinefrin
c. Asetilkolin dan norepinefrin
41. apabila klien mendatangi dept RM, termasuk strategi d. Adrenergic
a. Rehab institusi
b. Rehab Keliling 48. wallerian degeneration, adalah :
c. Rehab Bersumberdaya masy a. Proses degenerasi axon yang hanya terjadi pada serabut saraf pusat  pada
d. Rehab berbasis masy saraf perifer
b. Sering terjadi di proximal axon dari tempat trauma  terjadinya distal tempat
42. professional mengunjungi penca, temasuk trauma
a. Rehab institusi c. Prosesnya dimulai segera setelah injury
b. Rehab Keliling d. Ada beberapa tahapan: axon degeneration, myelin clearance, baru regeneration
c. Rehab Bersumberdaya masy aku jwbnya ini mbak, hehehe mbak kan ahlinya wallerian degeneration
d. Rehab berbasis masyarakat
49. Kekuatan otot poor (2) bila :
43. Apabila keluarga mampu hidup bersama penca sebagai pelatih penca, dibina oleh a. Gerakan aktif dapat melawan tahanan ringan
kader, tetangganya, dan mengkonsultasikan kpd tenaga professional, termasuk b. Gerakan aktif tidak dapat melawan gravitasi (MMT)
a. Rehab institusi c. Gerakan aktif dapat melawan gravitasi
b. Rehab Keliling d. Hanya ada kontraksi otot
c. Rehab Bersumberdaya masyarakat
d. Rehab berbasis masy 50. motor korteks neuron area 4
a. Lob occipitalis
44. Penca dalam program RBM, adalah: b. Parietal
a. 1 macam kecacatan c. Frontalis (Aku lihat di slide di USB m linda, yg judulnya Ggn SSP neo)
b. Segala kecacatan d. Temporalis
c. Penca anak
d. Segala umur dan segala kecacatan 51. tractus yang membawa sensasi nyeri ke thalamicus medial
a. Spinothalamicus
45. Peran dr RM dalam tim RM adalah sbb, kecuali b. Spinohypothalamicus
c. Spinoretikular (Downey & Darling hal 825) Neurologic Etiologies Characterized
d. Spinomesenterikus disorders
UMN - Stroke - Lesions in central nervous syst
52. tujuan rehab jantung - Multiple sclerosis (CNS)
a. Membantu pasien cepat pulih - Traumatic & - Hypertonia
b. Menghambat progresif penyakit nontraumatic brain - Weakness
c. Beri layanan optimal - Spinal cord injuries - Hyper-reflexia
d. Betul semua - Without atrophy, fasciculation,
fibrilation
53. PPOK pada spiromeytri. Gambarannya yang meningkat: - Hemiparetic, paraparetic,
a. Vital kapasitas tetraparetic pattern
b. Forced expiration volume LMN - Hypotonia
c. Max voluntary ventilation - Weakness
d. Residual volume - Hyporeflexia
- Significant muscle atrophy,
54. Penyakit paru obstruktif mengenai fasciculation, EMG changes
a. Jaringan paru - Affected nerve root, peripheral
b. Jalan nafas  COPD (chronic obstructive pulmo disease) is the name for a group nerve, muscle
of lung conditions that cause breathing difficulties.
c. Dinding thorax
d. Spinal cord 56. babinski
a. Hallux ekstensi dan fleksi jari lain
b. plantar ekstensi
c. Teknik dengan cara stroke…..
d.….

57. bangsal ganglia are group of …. Except:


a. It’s concern with motor control
b. It’s composed primary of corp striatum dan lanticular
c. Lesion in basal ganglia --- rebound fenomen
d. Dopamine turun slow ….

55. flaccid dan tonus menurun 58. Cerebellum co….. movement and maintenance equilibrium and muscle tone …. Is
a. LMN complex
b. UMN a. Its receive somatosensory input from spinal cord
c. Parkinson  kerusakan di basal ganglia dg gejala (1). Twitching atau tremor di b. Its receive motor info from cerebral cortex
ekstremitas, (2). Small handwriting, (3). Loss of smeel/anosmia, (4). Trouble c. Its receive input about…..
moving or walking, the limbs are stiffness or rigidity, (5). A soft and low voice, (6). d. …..
Maked face (rarely blinked), (7). Slowness of movement (bradykinesia), (8).
Trouble sleeping/insomnia, (9). Constipation, urinary incontinences and erectile 59. Based on severity of injury, seddon has classified peripheral nerve injury into 3
dysfunction. categories listed below, except :
d. …… a. Neuropraxia
b. Neurotmesis d. M. Bicep caput Brevis
c. Neurognosia (Braddom hal 194)
d. Axonotmesis 66. Apabila melakukan pemeriksaan pediatric, maka pemeriksaan yang pertama
sebaiknya dimulai dengan kemampuan :
60. A patient with brachial plexus injury shows “winging of the scapula” sign, this a. Komunikasi
suggested that the lesion is located at the : b. Gross motor
a. Middle trunk c. Fine motor
b. Lower trunk d. Reflex
c. Upper roots (C5-C6-C7, n.thoracic longus)  buku neuro
d. Lower roots Determinan perkembangan (development):
1. Motorik kasar  kemampuan dasar, berjalan dan aktifitas fisik lanjutan
61. The annulospiral ending is the primary afferent fiber coming from the : 2. Motorik halus  beradaptasi, manipulatory hand skills, abilities to tasks of daily
a. Nuclear chain life
b. Nuclear bag 3. Bahasa  vokalisai, pemahaman, ekspresi
c. Golgi tendon organ 4. Personal – sosial  penerimaan standar budaya dan sosial
d. Intrafusal fiber
67. Pada pemeriksaan kasus paru, yang merupakan gambaran kapasitas paru, adalah :
62. The nociceptive system ends at the level of : (Downey & Darling hal 823) : reseptor (Downey & Darling hal 182)
nosiseptif di perifer  kornu dorsalis medulla spinalis  thalamus  cortex and a. Kemampuan ekspirasi paksa 1 menit
subcortical structure (jadi apa jawabnya?) b. Ekspansi thoraks
a. Spinal cord c. Skala sesak
b. Medulla oblongata d. Volume tidal
c. Pons
d. Midbrain 68. The following is the type of the primary afferent fibers, originated from the nuclear
bag of the muscle spindle :
63. Tidak termasuk dalam pemeriksaan inspeksi musculoskeletal adalah : a. Alfa fiber
a. Postur b. Beta fiber
b. Atrofi otot c. Delta fiber
c. Sensibilitas d. Gamma fiber (lihat no. 5)
d. Pembengkakan
69. Pedoman pelayanan rehabilitasi medic di RS kelas A, B dan C diputuskan pemerintah
64. Milestone perkembangan bicara dan bahasa seorang anak 14 bulan adalah : di tingkat :
a. Menggunakan 1 suku kata (7 bulan) a. Presiden
b. Menyebutkan bagian-bagian tubuh (18 bulan) b. Menteri coordinator
c. Mengoceh (10 bulan – imitates speech sound) c. Menteri
d. Mengerjakan perintah sederhana (table molnar) dan menggunakan 1 kata d. Direktur Jendral (kata om)
(uses single words)
70. The biggest nerve fiber is the following :
65. Otot yang berfungsi sebagai fleksor lutut dan berinsersio pada pes anserinus adalah : a. Fibers coming from the nuclear chain of the muscle spindle
a. M. Semitendinosus b. Fibers coming from anterior horn to the ekstrafusal muscle fibers
b. M. Semimembranosus c. Efferent fibers from anterior horn to the muscle spindles
c. M. Bicep caput longum d. Sympathetic preganglionic fibers
b. the modes of therapy use only physical agent
71. Muscle weakness LMN except : c. develops the compensatory mechanism in management of impairment in
a. GBS function
b. DM d. given only when other curative managements are finished
c. Polio
d. Multiple sclerosis 75. yang termasuk dalam physiatric anamnesis kecuali:
a. history of present illness
Neurologic Etiologies Characterized b. review of systems
disorders c. family history
UMN - Stroke - Lesions in central nervous syst d. gait analysis
- Multiple sclerosis (CNS)
- Traumatic & - Hypertonia  History of present illness (location, onset, quality, duration, modifying factors)
nontraumatic brain - Weakness  Functional history (mobility, ADL, instrumental activities, cognition, communication)
- Spinal cord injuries - Hyper-reflexia  Post medical and surgical history (specific condition and medical)
- Without atrophy, fasciculation,  Social history (home environment and living circumstances)
fibrilation  Family history
- Hemiparetic, paraparetic,  Review of systems
tetraparetic pattern (braddom bab I)
LMN - Hypotonia
- Weakness 76. otot tipe II: Downey & Darling hal 67
- Hyporeflexia a. white fibers  aku rasa ini, krn tipe II relatif lebih putih dari tipe I
- Significant muscle atrophy, b. abundant mitochondria  type IIb gak
fasciculation, EMG changes c. low glycogen content  jelas gak
- Affected nerve root, peripheral d. slow twitch contraction  jelas gak
nerve, muscle
77. otot tipe I:
72. Pernyataan yang benar ttg cerebellum, kec: a. fast twitch
a. receive a large part of its input from sensory system b. abundant mitochondria (Downey & Darling hal 69)
b. is one of the higher neural structures that automatically regulate muscle tone c. abundant glycogen
c. plays an integral part in virtually all simple and complex muscle action d. anaerobic contraction
d. is not concerned with the coordination complex reciprocal inervation (Downey
& Darling hal 34) 78. yang dimaksud dengan saraf perifer:
a. ke 31 saraf spinal
73. tumbuh kembang anak perempuan umur 4 bulan: b. ke 31 saraf spinal dan 12 saraf cranial
a. intermediate grasp, duduk menopang pada lengan (7 bulan) c. saraf yang keluar dari tractus corticospinalis
b. sudah mengenal ibu dan membedakan orang lain (7 bulan) d. n. radialis, n. medianus
c. kepala posisi midline, prone dengan mengangkat kepala 90 derajat (table
molnar) 79. yang bukan saraf parasimpatis: (Downey & Darling hal 60) III, VII, IX & X
d. memindahkan kubus dari tangan satu ke tangan lain (7 bulan) a. n. oculomotorius (III)
b. n. vagus (X)
74. physical medicine in rehab: c. vestibulocochlearis
a. cabang dari kedokteran menggunakan satu pendekatan d. n. facialis (VII)
d. hypothalamus
80. manakah cedera saraf perifer ini yang benar:
a. saddon mengklasifikasikan berdasarkan neuropraxia, axonatmesis, neurotmesis 87. gejala pada lesi SSO:
b. pada cedera saraf neurotmesis, perineural dan epineural juga kena a. horner syndrome
c. neurotmesis merupakan cedera reversible (Braddom hal 195) b. neurogenic bladder
d. wallerian degeneration terjadi distal setelah beberapa hari c. autonomic disreflexia
d. semua benar
81. cedera pada tendon yang tidak benar:
a. inflamasi pada paratendon disebut paratendonitis 88. Tahapan evaluasi pada PF pediatrik:
b. atrofi dan degenerasi pada tendon disebut tendinosis a. gross-fine-komunikasi- personal sosial
c. cedera dan peradangan pada tendon disebut tendinitis b. komunikasi-gross-fine-personal sosial
d. ruptur dapat terjadi pada tendinosis kronik
89. IKFR, tujuan:
82. pemeriksaan di bawah ini termasuk pemeriksaan keseimbangan dan koordinasi : 1. Meniadakan kecacatan
a. Pem Romberg 2. Mengurangi kecacatan
b. Pem proprioseptif 3. Melatih penderita dari sisa keadaan cacat badan untuk dapat hidup dan
c. Pem token bekerja dengan apa yang tertinggal padanya dengan semaksimal mungkin
d. Pem posturografi 4. Menyesuaikan mental penderita untuk menghadapi kehidupan dari
ketidakmampuannya
83. Pemulihan setelah trauma saraf perifer bervariasi. Pernyataan yang benar : (Braddom 5. Menyadarkan keluarga dan lingkungannya agar dapat menerimanya.
hal 195-196)
a. pada neurapraxia pemulihan setelah 3 bulan 90. Penatalaksanaan penderita jantung koroner adalah:
b. neurapraxia dan axonatmesis bisa terjadi pemulihan komplit ini kayaknya d. Dokter dan paramedik RM sebagai suatu tim
c. axonatmesis pemulihan berakhir dengan neuroma
d. pemulihan pada neurotmesis waktu lebih dari 2 tahun 92. Yang termasuk anamnesis fisiatrik:
 History of present illness (location, onset, quality, duration, modifying factors)
84. Pemeriksaan gerakan bola mata:  Functional history (mobility, ADL, instrumental activities, cognition,
c. III, IV, VI communication)
 Post medical and surgical history (specific condition and medical)
85. Pelaksanaan program RM selain diagnosa masalah maupun rehabilitasi harus  Social history (home environment and living circumstances)
memperhatikan derajat kemandirian dalam melaksanakan aktivitas fungsional sehari-  Family history
hari:  Review of systems
a. goal dan tujuan (braddom bab I)
b. skala indeks Barthel
c. RAP (rehabilitation activity profile) 93. The role of muscle spindle in voluntary motor action: (E)
d.Kurtzke 1. detects relative muscle length
2. has dynamic and static response
86. Sindrom klinik dengan gejala seperti gangguan pola gerakan involunter, gangguan 3. stretch reflex is feedback mechanism to control muscle length
keseimbangan dan pola jalan pada lesi (C): 4. in series with the muscle fiber
a. korteks serebri dan traktus kortikospinal
b. thalamus 94. Disabilitas adalah (D):
c. cerebellum dan basal ganglia 1. gangguan pada tingkat organ  impairment
2. gangguan integrasi social  handicap
3. gangguan pada tingkat diri sendiri
4. gangguan ADL

95. Yang termasuk PF fisiatrik neuromuscular: (A)


1. koordinasi
2. sensomotorik
3. keseimbangan
4. fungsi luhur

Anda mungkin juga menyukai