Anda di halaman 1dari 2

laki-laki 20-30 tahun, bawa mobil nabrak truk gitu kalo ga salah, kepala

bentur kaca depan dan kaca depan pecah. Dibawa ke RS tempat kita
tugas dengan keadaang ngga sadar, terpasang collar neck, OPA, oksigen
face mask 6-8 liter, infus 1 line. TD 90/60, Nadi 120an kalo ngga salah,
RR 46-48. Terus aku masuk ruang ujian, dan mulai beraksi. Jadi
kasusnya itu tension pneumothorax + hemothorax sin, dan CKB.
Pastinya langkah yang diharapkan pasang airway definitif, dan mulailah
bertebar pertanyaan-pertanyaan dari beliau, pengertian airway definitif,
gimana nentuin ukuran ETT, cara pegang laringoskop. Terus pemfis
toraks, inget ya, kalo di ATLS, langkahnya itu inspeksi, auskultasi,
perkusi, baru palpasi, yang paling minim menimbulkan harm lebih dulu
dikerjain, beda sama pemfis umumnya. Terus langkah pasang needle
torakosentesis, lokasinya, langkah pasang chest tube, lokasinya, sejauh
apa chest tube dimasukkan, apa tandanya chest tube udah di kavum
pleura, pasiennya terus mau dikonsul kemana. Dan selesai.. aku banyak
salah di hal-hal sepele, tapi beliau bilang "Kamu ini yang segini-segini
yang kamu ngga tau (sambil nunjukin seruas kelingkinnya). Untung
kesalahan-kesalahan kamu kecil, dan kamu tau dimana kesalahan kamu,
kalo kamu salah fatal dan ngga tau kesalahan kamu, itu yang parah, bisa
saya suruh keluar kamu". Jadi aku itu ngga inget pas beliau tanyain
gimana nentuin ukuran ETT yang jawabannya adalah seukuran
kelingking, disiapkan juga satu ukuran di atas dan di bawahnya. Terus
juga ditanyain kenapa perlu masukin jari ke lubang tempat mau masikin
chest tube.. yaaa, yang kecil-kecil gitu aku ngga bisa jawab tapi akhirnya
aku paham banyak dan insyaAllah susah lupanya. Beliau banyak
ngajarinnya juga.

Anda mungkin juga menyukai