Referat
Manajemen Tinitus Subjektif pada Pasien
Tinitus
dengan Tinnitus Retraining Therapy (TRT)
Oleh:
Lisdawaty Naomi S (H1AP13012)
Pembimbing:
dr. Andri Sudjatmoko, Sp.KJ
KEPANITERAAN
ILMU KEDOKTERAAN JIWA
Latar Belakang
Suara yang terdengar begitu nyata dan serasa berasal dari dalam telinga atau kepala.
Pada sebagian besar kasus, gangguan ini tidak begitu menjadi masalah, namun bila
terjadinya makin sering dan berat maka akan menganggu juga.
Yew S. Kenneth. 2014. Diagnostic Approach to Patients with Tinnitus. American Family Physician, Vol. 89, Number 2.
Latar Belakang
Latar Belakang
Penatalaksanaan terkini yang dikemukakan oleh Jastreboff,
berdasarkan pada model neurofisiologinya adalah berupa
kombinasi konseling terpimpin, terapi akustik dan medikamentosa
bila diperlukan. Metode ini disebut dengan Tinnitus Retraining
Therapy.
Tujuan dari terapi ini adalah memicu dan menjaga reaksi
habituasi dan persepsi tinitus dan atau suara lingkungan yang
mengganggu.
Jastreboff PJ, Gray W.C., Gold SL. Neurophysiological approach to tinnitus patients. Am J Otol. 1996. 17:236-40.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI TINITUS
KLASIFIKASI TINITUS
Tinitus Subjektif
Berdasarkan
Objek
Tinitus Objektif
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS TINITUS
Beberapa kuesioner kesehatan menilai efek
dari tinitus, antara lain; tinnitus handicap
inventory dan tinnitus functional index.
Tidak ada tes objektif untuk kebanyakan Kuesioner untuk menilai gejala yang berkaitan
kasus tinitus seperti hiperakusis dan distres psikologis
●
Protokol dalam mendiagnostik Tinitus antara
lain anamnesis, pemeriksaan fisik, identifikasi
kondisi psikologis atau psikiatrik (menggunakan
pengukuran derajat beratnya dan keparahan
tinitus, dan pengukuran kecemasan dan
depresi), dan pengukuran psikoakustik dari
tinitus.
TINJAUAN PUSTAKA
Tatalaksana Tinitus
Penatalaksanaan tinitus merupakan masalah
yang kompleks dan merupakan fenomena
psikoakustik murni sehingga tidak dapat diukur.
Terapi Psikologis
Stimulasi Auditorik
Pendekatan
Farmakologi
Stimulasi Otak
TINJAUAN PUSTAKA
Tatalaksana Tinitus
Penatalaksanaan tinitus dengan stimulasi
audiotorik dan modulasi syaraf berupa terapi
suara.
Perangkat pengalihan
4 cara kerja yang
berbeda: Perangkat habituasi
●
Model neurofisiologi adalah
kombinasi konseling
terpimpin, terapi akustik, dan
medikamentosa bila
diperlukan
Tinnitus Retraining Therapy
Tinnitus
Tinnitus
Retraining
Retraining
Therapy
Therapy
Reaksi Directive
Habituasi Counseling (DC)
●
Dasar Teori Neurofisiologis
●
Terdiri dari:
●
Sistem Auditori Perifer
●
Struktur Auditori Subcortical
●
Cortical Centers
●
Sistem Limbik ‘
●
Struktur Saraf Autonom
Tinnitus Retraining Therapy
Tinnitus Retraining Therapy
Mahoney dan Arnkoff 2011 mencoba untuk mengorganisasikan CBT kedalam tiga
focus tujuan terapi, yaitu:
(a)Cognitive restructuring (restrukturisasi kognitif)
(b)Coping skills therapies
(c)Problem solving therapies
Tinnitus Retraining Therapy
Low Level Sound
Therapy (ST)
Tinnitus Retraining Therapy
Low Level Sound
Therapy (ST)
Tinnitus Retraining Therapy
Getting Tinnitus Relief Using Tinnitus Sound Therapy - Best Tinnitus Treatment.mp4
Tinnitus Retraining Therapy
Reaksi Habituasi
Tinnitus Retraining Therapy
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anna Rita et al tahun 2016 dengan
hipotesis pertamanya bahwa tinnitus menentukan kondisi psikiatrik; sebaliknya
kelainan terkompensasi yang sebelumnya ada akan ditemukan karena tinnitus.
Tinitus yang ditoleransi baik muncul kembali Psikosis, gangguan tidur dan
insomnia juga sering disebabkan oleh tinnitus kronis Peningkatan depresi,
anxietas dan keparahan gejala somatik.
Rauschecker dkk (2010) Fokus pada peran jaringan limbik-kortikostriatal dalam
persepsi subjektif tinnitus.
Tidak ada rekomendasi dalam penggunaan medikasi rutin oleh US FDA untuk terapi
tinnitus kecuali pada pasien yang bersamaan dengan gangguan anxietas dan
depresi.
Tinnitus Retraining Therapy
• TAHAPAN:
●
Anamnesis awal untuk mengidentifikasi masalah dan keluhan pasien
Pertama ●
●
Ditujukan terapi / profesional untuk mengumpulkan informasi lengkap pasien
Dalam hal ini juga mencakup menentukan pengaruh tinitus dan penurunan toleransi terhadap suara sekitarnya
●
Mengevaluasi kondisi emosional dan derajat distres
Kedua pasien