Anda di halaman 1dari 3

SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST

LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI

Pilih salah satu jawaban yang benar

Seorang laki-laki dirawat di ruangan dengan keluhan 6. Salah satu komplikasi imobilisasi lama adalah :
anggota gerak atas kanan sulit digerakkan sejak 3 minggu a. Hipertropi
yang lalu. Hal ini terjadi setelah mengalami kecelakaan lalu b. Deafness
lintas, bahu kanan terbentur, sehingga terjadi fracture c. Pressure ulcer
clavicula dextra. Pada pemeriksaan didapatkan kekuatan d. Bronkitis
otot bahu rata-rata 4, otot-otot lengan bawah rata-rata 3 e. Osteoarthritis
dan otot-otot pergelangan tangan dan jari-jari rata-rata 2
disertai hipostesi dan anastesi pada kulit lengan dan 7. Pada penderita drop hand didapatkan kelemahan
tangan kanan. pada otot :
a. Ekstensor digitorum
1. Pernyataan manakah yang tepat untuk diagnosa b. Fleksor carpi ulnaris
kasus di atas : c. Ekstensor carpi radialis longus
a. Lesi N. radialis d. Fleksor digitorum
b. Lesi N. musculocutaneus e. Brachialis
c. Lesi N. ulnaris
d. Lesi plexus brachialis Seorang wanita usia 76 tahun mengeluh nyeri sendi
e. Lesi N. Medianus panggul kanan sejak 2 hari yang lalu setelah perubahan
posisi dari duduk ke berdiri. Dari pemeriksaan fisik
2. Modalitas latihan yang paling dianjurkan diberikan didapatkan keterbatasan luas gerak sendi panggul kanan,
untuk penderita tersebut adalah : kelemahan otot-otot flexor maupun ekstensor panggul
a. Latihan endurance dan relaksasi kanannya karena nyeri yang sangat. Dari pemeriksaan
b. Iatihan ROM dan penguatan palpasi ditemukan krepitasi, bengkak dan teraba hangat
c. Latihan peregangan dan penguatan pada area sendi panggul kanannya.
d. Latihan penguatan dan koordinasi
e. Latihan ROM dan relaksasi 8. Diagnosa yang paling tepat untuk pasien di atas
adalah :
3. Agar penderita dapat melakukan aktifitas sehari-hari a. Ruptur ACL
secara optimal diperlukan tindakan yang tepat : b. Strain sendi panggul
a. Latihan okupasi terapi dan ortesa c. Sprain sendi panggul
b. Exercise dan ortesa d. Dislokasi sendi panggul
c. Exercise dan protesa e. Fraktur femur
d. Exercise
e. Ortesa 9. Penanganan rehabilitasi medik yang paling awal
untuk pasien cedera olahraga adalah :
4. Pasien Leprosy (MH) mengeluh mengalami a. Diathermy
kelemahan otot tibialis ant & post dan otot-otot b. Latihan penguatan otot
peroneus. Tanda ini merupakan lesi pada : c. Terapi dingin
a. Plexus brachialis d. Latihan peregangan
b. N. Radialis e. Treadmill
c. N. Peroneus communis
d. N. Tibialis 10. Pasien dengan keluhan pada siku tidak bisa
e. N. Peroneus superfisialis diluruskan setelah operasi (6 minggu), maka latihan
yang diberikan adalah :
5. Dua prediktor gangguan aspirasi saat pemeriksaan a. Latihan peregangan
menelan pada penderita stroke adalah : b. Latihan luas gerak sendi
a. Dysarthria, dysinergia c. Latihan okupasi
b. Dysphonia, aphonia d. Latihan endurance
c. Batuk setelah menelen, dysarthria e. Latihan relaksasi
d. Batuk yang tidak normal, dysinergia
e. Gag reflex yang tidak normal, batuk
11. Stimulus Asymmetric Tonic Neck (ATNR) dengan 16. Bila dari hasil pemeriksaan radiologist dinyatakan
menggerakan leher ke arah : tidak ada rupture ligament/tendon, maka penderita
a. Lateral bending bisa bermain bola basket kembali setelah :
b. Lateral fleksi a. 5 hari kemudian
c. Fleksi b. 2 minggu kemudian
d. Forward bending c. 2 minggu kemudian dengan memakai ankle
e. Ekstensi support
d. 4 minggu kemudian dengan memakai ankle
12. Gangguan fungsi bladder dapat ditangani dengan support
melakukan : e. 4 bulan kemudian dengan ankle ortesa
a. Latihan penguatan otot
b. Pelvic floor exercise dan pemakaian catheter 17. Penderita stroke MRS, anggota gerak atas dan
c. Rangsangan listrik bawah kanan mengalami kelumpuhan dengan
d. Kompres hangat pada daerah kendung kemih kekuatan otot nilai 3 (dapat melawan gravitasi).
e. Latihan luas gerak sendi (ROM exercise) Program rehabilitasi yang diberikan adalah :
a. Program latihan fleksibilitas
Seorang laki-laki 18 tahun mengeluh nyeri pada ankle b. Program latihan luas gerak sendi
setelah bermain bola basket, jatuh ketika dihadang pemain c. Program latihan penguatan
lawan. Empat jam kemudian berobat ke UGD RS dr. Saiful d. Program latihan endurance
Anwar. Setelah diperiksa didapatkan bengkak (odema) e. Program latihan peregangan
pada sekitar ankle kanan, tidak ada fraktur.
18. Pada penderita fraktur humerus kanan dilakukan
13. Di bidang rehabilitasi medik pada penderita tersebut fiksasi external pada lengan kanan, maka latihan
paling tepat mendapat terapi modalitas berupa : yang dianjurkan pada saat itu supaya tidak terjadi
a. USD atropi adalah :
b. MWD a. Latihan ROM pasif
c. SWD b. Latihan isokinetik
d. Icing (terapi dingin) c. Latihan isometrik
e. TENS d. Latihan ROM aktif asistif
e. Latihan isotonik
14. Sedangkan terapi latihan yang tepat, meskipun masih
ada keluhan nyeri diberikan : 19. Pada penderita COPD dengan keluhan sesak karena
a. Latihan penguatan isotonic, latihan koordinasi dan banyak sputum, maka latihan yang dianjurkan :
latihan jalan dengan kruk a. Latihan nafas
b. Latihan luas gerak sendi pasif, latihan fleksibilitas b. Latihan batuk dan nafas
dan latihan frenkle c. Latihan nafas perut
c. Latihan luas gerak sendi aktif (gentle), latihan d. Latihan breathing control & ekspansi dada
penguatan isometrik dan wheel chair e. Relaksasi bahu dan ROM
d. Latihan luas gerak sendi aktif (gentle), latihan
penguatan otot isometrik, jalan dengan bilateral 20. Urge incontinence sering terjadi pada wanita dengan :
kruk (non weight bearing) pada kaki yang sakit. a. Kelemahan otot destrusor buli-buli
e. Latihan luas gerak sendi aktif (gentle), latihan b. Kelemahan otot sphincter urethra internum
penguatan otot secara isometrik, jalan dengan c. Kelemahan otot sphincter urethra eksternum
walker (partial weight bearing) d. Kelemahan otot dasar panggul
e. Kelemahan otot destrusor buli-buli dan dasar
15. Bila pada pemeriksaan didapatkan tes drawer panggul
anterior positif, maka pemeriksaan penunjang
(radiologis) yang tepat adalah : 21. Sphincter urethra externum dikontrol oleh :
a. X – foto a. N. Pelvicus
b. U S G b. N. Hipogastricus
c. CT – scan c. N. Pudendus
d. M R I d. N. Femoralis
e. CT – scan dengan kontras e. N. Ischiadicus
Seorang anak laki-laki umur 2 tahun dibawa ke Puskesmas 28. Latihan proper positioning, turning, range of motion
oleh ibunya dengan keluhan belum bisa berjalan. Pada dilakukan pada :
anamnesa didapatkan anak tersebut lahir prematur dan a. Fase akut
pemeriksaan fisik didapatkan reflek moro positif, reflek b. Fase stabil
grasp positif, flexor withdrawal positif dan reflek fisiologis c. Fase recovery
meningkat. d. Fase sub akut
e. Setelah fase akut
22. Pada pemeriksaan fisik didapatkan refleks moro
positif ditandai dengan gerakan respon : 29. Bila penderita cerebral palsy terjadi kaku sendi maka
a. Gerakan abduksi anggota gerak atas dan bawah program yang diberikan adalah :
b. Gerakan adduksi anggota gerak atas dan bawah a. Program isotonik
c. Gerakan abduksi anggota gerak atas b. Program isometrik
d. Gerakan adduksi anggota gerak bawah c. Program inhibisi spastik
e. Gerakan abduksi diikuti gerakan adduksi dan d. Program endurance
fleksi anggota gerak atas e. Program isokinetik

23. Refleks moro yang normal seharusnya menghilang 30. Pada kasus patah tulang radius pasca plat & screew,
pada umur : terjadi keterbatasan ROM sebesar Flexi 15 derajat,
a. 2 bulan maka program yang diberikan adalah :
b. 3 bulan a. Latihan isokinetik
c. 4 bulan b. Latihan peregangan
d. 5 bulan c. Terapi laser
e. 6 bulan d. Latihan koordinasi
e. Pemberian protesa
24. Stimuli palmar grasp reflek pada :
a. Palmar
b. Ibu jari
c. Jari telunjuk
d. Jari kelingking
e. Jari – jari tangan
---===<<<((“(o_O)“))>>>===---
25. Pada kasus di atas kemungkinan ada gangguan
maturitas otak pada level :
a. Spinal
b. Brainstem
c. Midbrain
d. Subcortek
e. Cortical

26. Keluhan tidak dapat jalan pada kasus di atas


disebabkan gangguan utama pada organ :
a. Otot
b. Tulang
c. Otak
d. Anggota gerak atas
e. Anggota gerak bawah

27. Terapi pada pasien dengan bronchopneumoni :


a. Breathing exercise, postural drainage dan manual
technique
b. Breathing exercise dan postural drainage
c. Breathing control, postural drainage dan manual
technique
d. Breathing control dan postural drainage
e. Breathing control, breathing exercise dan postural
drainage

Anda mungkin juga menyukai