Nim : 11119412
Uts stastistik berbasis computer
Dosen : Riska Rosdiana SE.M.SI
Link youtobe : https://youtu.be/UCaaFk4Krrc
Pengujian Analisis
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Uji Heterokedastisitas
Uji Regresi Berganda
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (indepeden). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya Multikolinearitas di dalam model regresi. Pengujian dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model
regresi. Kriteria pengambilan keputusan terkait uji multikolinearitas adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2016) :
Jika nilai VIF < 10 atau nilai Tolerance > 0,01, maka dinyatakan tidak
terjadi multikolinearitas.
Jika nilai VIF > 10 atau nilai Tolerance < 0,01, maka dinyatakan terjadi
multikolinearitas.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.271 2.645 2.749 .007
Tingkat Religiusitas .347 .086 .345 4.028 .000 .557 1.797
Motivasi .188 .102 .141 1.835 .068 .688 1.453
Lingkungan Kerja .191 .065 .227 2.922 .004 .675 1.481
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Berdasarkan Hasil Uji Multikolinearitas Untuk tolerance sebesar 0,675 dan VIF sebesar 1.481
yang artinya keduanya menunjukkan tidak terjadinya multikolinearitas.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terdapat ketidaksamaan variansi residual antara suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena data ini
menghimpun daya mewakili berbagai ukuran. Salah satu cara mendeteksi
terjadinya homoskedatisitas atau heteroskedastisitas yaitu dengan
menggunakan scatter plot. Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut.
1) Pada scatter plot jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2) Pada scatter plot data menyebar pada empat kuadraan, sehingga data
bersifat homogen dan tidak terjadi penyimpangan heteroskedastisitas.
Berdasarkan gambar diatas tersebar secara acak dan berpola diatas angka 0, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
B. Analisis Data
1. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 906.869 3 302.290 29.171 .000b
Residual 1626.932 157 10.363
Total 2533.801 160
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Motivasi, Tingkat Religiusitas
Df 1 = K(jumlah variabel) – 1
=3
Df 2 = n (jumlah responden) – k(jumlah variabel)
= 161 – 4
= 157
F Hitung > F Tabel
29.171 > 3,05
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa Tingkat Religiusitas, Motivasi, Lingkungan Kerja
Berpengaruh terhadap Kinerja karyawan.
2. Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
T Tabel = 1,97
DF =n–k
= 161 - 4
= 157
Hipotesis 1
4,028 > 1,97 (X1 berpengaruh terhadap y secara parsial)
Hipotesis 2
1,835 < 1,97 (X2 Tidak berpengaruh terhadap y secara parsial)
Hipotesis 3
2,922 > 1,97 (X3 Tidak berpengaruh terhadap y secara parsial)
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .598a .358 .346 3.219 1.690
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Motivasi, Tingkat Religiusitas
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
KD = r²
0,35 = 35%
Artinya 35% Tingkat Religiusitas, motivasi, lingkungan kerja berkontribusi berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
Persamaan Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics