Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

STUDI ISLAM IV KELAS A


PROGRAM SI KEPERAWATAN SEMESTER VII
STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

Nama : Elsa Nurhuzaefah


NIM : 1803277017
Kel : 4A / S1 keperawatan
Matkul : UTS Aik

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Apa Pengertian Mu’amalah menurut Bahasa dan Istilah ?


Jawaban :
Menurut Bahasa muamalah" berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti
perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan , Pengertian
muamalah menurut istilah syariat Islam adalah suatu kegiatan yang mengatur hal-hal
yang berhubungan dengan kegiatan sesama umat manusia.

2. Sebutkan 4 Prinsip dasar dan 4 Prinsip Umum dalam Bermu’amalah ?


Jawaban :
Dalam prinsip umum terdapat empat hal yang utama, yakni :
1) setiap muamalah pada dasarnya adalah mubah kecuali ada dalil yang mengharamkan
nya
2) mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan
3) keseimbangan antara yang transendent dan immanent
4) keadilan dengan mengenyampingkan kezaliman.
Prnsip Dasar :
1). Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang ditentukan oleh
al-qur’an dan sunnah rasul. Bahwa hukum islam memberi kesempatan luas
perkembangan bentuk dan macam muamalat baru sesuai dengan perkembangan
kebutuhan hidup masyarakat.
2). Muamalat dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur paksaan. Agar
kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan.
3). Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindari madharat dalam hidup masyarakat. Bahwa sesuatu bentuk muamalat
dilakukan ats dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat
dalam hidup masyarakat.
4). Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur
penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan. Bahwa segala
bentuk muamalat yang mengundang unsur penindasan tidak dibenarkan.

3. Bagaimana Akhlaq bermu’amalah Rosululloh ?


Jawaban :
1). Jagalah Kejujuran
Jujur adalah mata uang yang berharga dan berlaku dimana-mana. Begitulah menurut kata
bijak yang sering kita dengar. Kejujuran didalam berdagang akan memberikan
keberkahan kepada penjual dan pembeli. Kejujuran adalah akhlak para nabi dan rasul.
Semoga kita dimudahkan untuk senantiasa jujur.
2). Bersikap terbuka dan toleransi Sikap keterbukaan dan toleransi didalam perdagangan
adalah sikap yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang dari Allah. Semoga kita bisa
meraihnya.
3). Janganlah menipu dan bersikap curang. Menipu didalam perdagangan akan merugikan
konsumen dan mampu menghilangkan tingkat kepercayaan konsumen kepada penjual.
Semoga Allah jauhkan dari sifat ini.
4). Seringlah memberikan saran dan informasi Sikap terbaik bagi penjual ialah memberi
tahu kepada pembeli atau konsumen tentang kelebihan dan kekurangan atau cacat barang
yang akan dibelinya. Berikanlah saran dan informasi kepada pembeli untuk memudahkan
didalam memilih barang yang akan dibelinya. Dan janganlah pelit informasi dan
menyembunyikan kecacatan barang supaya laku keras.
5). Jangan mengurangi takaran Marilah kita renungkan sejenak betapa keuntungan yang
tidak seberapa dan kita berlaku curang itu tidak sebanding dengan beratnya hukuman
yang kita terima di akhirat kelak. Oleh karenanya takarlah sesuai takaran, dan takarlah
dengan baik serta janganlah mengurangi takaran.
6). Janganlah menimbun
Rasa senang ketika menimbun barang itu laksana berdiri diatas penderitaan orang lain
dan ia memanfaatkan rasa butuh orang lain atas barang tersebut dan mereka melepas
barang yang ia tinbun dengan harga tinggi. Semoga Allah lindungi kita dari praktik
seperti ini.

4. Sebutkan 4 Hakekat Mu’amalah dari 7 Hakekat ?


Jawaban :

a. Hukum asal dalam transaksi adalah keridhaan Kedua belah pihak yang Berakad,
hasilnya adalah berlaku sahnya yang dilakukan

b. Tiada seorangpun boleh melakukan tindakan hukum atas milik orang lain tanpa
izin si pemilik harta.
c. Manfaat suatu benda merupakan faktor pengganti kerugian

d. Akad yang objeknya suatu benda tertentu adalah seperti akad terhadap manfaat
benda tersebut

5. Apa yang disebut dengan Mu’amalah Madiyah dan Apa Mu’amalah Adabiyah ?
Jawaban :
Penjelasan: Mu'amalah al-Adabiyah merupakan cara tukar-menukar benda yang
bersumber dari panca indera manusia. Sedangkan Muamalah al-Madiyah merupakan
panduan tentang benda-benda yang layak atau tidak untuk dimiliki dan dilakukan
tindakan hukum atasnya.

6. Sebutkan Ruang Lingkup Mu’amalah Madiyah ?


Jawaban :
Ruang lingkup muamalah madiyah yaitu meliputi : jual beli, gadai, jaminan dan
tanggungan, syirkah, mukhabarah dan mudharabah.

7. Apa Komponen Dasar Etos Kerja dalam Agama Islam ?


Jawaban :
Dalam Al-Qur’an banyak memuat ayat yang manganjurkan taqwa dalam setiap perkara
dan pekerjaan. Ayat-ayat tentang keimanan selalu diikuti dengan ayat-ayat kerja,
demikian pula sebaliknya. Ayat seperti “orang-orang yang beriman” diikuti dengan ayat
“dan mereka yang beramal sholeh”. Keterkaitan ayat-ayat tersebut memberikan
pengertian bahwa taqwa merupakan dasar utama etos kerja, apapun bentuk dan jenis
pekerjaan, maka taqwa merupakan petunjuknya.

8. Tuliskan 1 (satu)Ayat Al-Qur’an yang berkaitan denga Etos Kerja ?


Jawaban :
arti :
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. At-Taubah : 105).

9. Apa yang disebut dengan Etos Kerja ?


Jawaban :
Etos berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini haruslah dimiliki oleh
individu,kelompok,masyarakat, apalagi oleh seorang ASN, Aparat militer
/TNI,Kepolisian dsb.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri
khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Kerja dalam arti pengertian luas
adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia baik dalam hal materi, intelektual
dan fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan keduniawian maupun keakhiratan.

10. Bagaimana Etos Kerja Menurut Musya Asy’arie ?


Jawaban :
Musya Asy’arie menjelaskan kata etos bisa dikaitkan dengan inidividu selain dikaitkan
dengan masyarakat.Sedangkan kata “kerja” sendiri didefiniskan sebagai kegiatan
melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian.
Islam mengatur setiap persoalan, termasuk memenuhi kebutuhan hidup (kerja), dengan
asas agama (religiusitas). Islam juga memadukan segala nilai material dan spiritual ke
dalam satu keseimbangan menyeluruh agar memudahkan manusia menjalani kehidupan
yang telah ditentukan oleh rahmat dan kasih sayang Allah di akhirat nanti.Makna bekerja
bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan
seluruh aset, fikir, dan dzikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakkan arti
dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya
sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik (khoiro ummah) atau dengan kata lain dapat
juga dikatakan bahwa hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai