dengan Menggunakan Metode Movement and Assistance of Hospital Patients (mapo) index
(Studi : Kasusu : (RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau )
Penulis :
1. Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,UIN Sultab Syarif Kasim Riau
2. Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,UIN Sultab Syarif Kasim Riau
T ( Time ) : Waktu penelitian ini dilakukan Tanggal 14-21 Juni 2016 di Ruang
Cenderawasih dan Dahlia RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau .
Analisis Personal Hygiene Dan Keberadaan Sarpcoptes Scabiei di debu alas tidur warga
Binaan Pemasyarakatan pada kejadian Skabies di Lapas Kelas IIB Jombang
Penulis :
I (Intervention) : Desain dalam Penelitian ini menggunakan studi Cross Sectional.Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 638 orang. Besar sampel sebanyak 85 orang menggunakan
uji chi square , hasil penelitrian menunjukan sebagianj besar responden personal
hygienenya sudah baik yaiutu 56 orang (65,9%) ,sedangkan keberadaan sarcoptes
scabie pada debu alas tidur responden, ditemukan 5 sempledebu yang Positif
sarcoptes scabie.Berdasarkan pemeriksaan oleh dokter sebagian besar
respondenmenderita scabies yaitu sebanyak 63 orang (74,1%) Hasil uji chi square
menunnukan ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian scabies
dengan nilai P (0,001) < (0,05) dan tidak ada hubungan antara keberadaan
sarcoptes scabies pada debu alas tidur dengan kejadian scabies dengan nilai
P(0,321) > (0,05).
O (Outcome) : Berdasarkan tabel statistic antara keberadaan sarcoptes scabiel dengan kejadian
scabies didapatkan nilai P ( 0,321) yang artinya tidak ada hubungan antara
keberadaan sarcoptes scabiei pada debu di alas tidur dengan kejadian scabies di
lapas kelas IIB Jombang. Menurut hasil penelitian dari celtus menyatakan juga
bahwa dari hasil pengamatan mikroskop tungau sarcoptes pada alas tidur maupun
karpet . Meskipun tidak ada hubungan antara keberadaan scabie dengan kejadian
scabies, tetapi tungau ini ditemukan di alas tidurnya maka kemungkinan resiko
penularan penyakit scabies antara WBP di lapas kelas IIB jiombang juga akan
semakin gtinggi terutama melalui alas tidurnya .
T ( Time) : Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 3-10 Juli 2019 di Lapas Kelas IIB
Jombang.
INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN KELAINAN REFRAKSI MATA TERHADAP
KELELAHAN MATA
Penulis :
P ( Problem) : Keselamtan dan kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar tidak
membawa dampak akibat buruk kepada tenaga kerja yang berupa penyakit
gangguan kesehatan. Salah satu faktor fisik ditempat kerja yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yaitu peneranagn.
Masalah Penelitian adalah bagaimana hubungan antara intensitas pencahayaan
dan kelaianan refraksi mata dengan kelelahan mata pada tenaga para medis di
bagian rawat inap RSUD dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
I (Intervention) : Metode Penelitian cross sectional , dengan populasi Perawat RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Berjumalah 299 orang. Sample Berjumlah
41 responden , menggunakan random sampling. Instrumen berupa lux meter dan
pengukuran reaction timer.
O ( Outcome) : Hasil dari Penelitian ini Selaras dengan teori yang mengemukakan Apabila
lingkungan kerja memiliki pencahyaan yang buruk dapat berakibat sbb: kelelahan
mata dengan berkurangnya daya dan efisien kerja , kelelahan mental, keluhan
pegal dan sakit kepala di sekitar mata , kerusakan alat penglihatan dan kecelakaan
kerja.
Penulis :
P ( Problem) : Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai bahan obat-obatan adalah
daun afrika selatan (Venornia amygdalina Delile). Daun ini memiliki senyawa
imia Flavonoid dan alkaloid yang berpotensi sebagai stimulant sistem syaraf
pusat.oleh sebab itu,pada penelitian ini telah dilakukan penelitan mengenai uji
efek stimulant sistem saraf pusat ekstrak etanol daun Afrika selatan pada mencit
putih betina.
C ( Conclusion) : Ekstra Etanol daun Afrika Selatan ( Vernonia amygdalina Delile) memiliki
efek sebagai stimulant sistem saraf pusat terhadap mencit putih betina, dimana
efek yang paling efektif diberikan oleh ekstrak etanol daun afrika selatan
( Vernonia amygdalina Delile) pada dosis 600 mg/ kgBB yang lebih tinggi
efeknya dari dosis 300 mg/kgBB , 450 mg/kgBB , dan Pembanding.
O ( Outcome) : Hasil dari uji renang dianalisa secara statistic dengan menggunakan ANOVA
satu arah dan diperoleh hasil bahwa , kelompok sediaan uji memberikan efek
yang signifikan bila dibandingkan dengan kelompok control ( P
<0,05) .Kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan.Berdasarkan hasil uji Duncan
diketahui bahwa dosis 300 mg/kgBB tidak berbeda signifikan dengan control
negative tetapi berbeda signifikan dengan dosis 450,600 mg/kgBB dan
pembanding. Dosis 450 mg/kgBB berbeda dengan signifikan dengan control
negative, dosis 300 mg/kgBB dosis 600 mg/kgBB dan pembanding.