Abstrak: Karakteristik adalah ciri-ciri dari individu. kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan
dan berdisiplin. Pemasangan infus merupakan pemberian cairan dan elektrolit untuk
memenuhi kebutuhan cairan. Tujuan Penelitian : hubungan karakteristik perawat (Tingkat
pendidikan, masa kerja, pelatihan gawat darurat) dengan kepatuhan terhadap SOP
pemasangan infus. Metode: menggunakan desain penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 40 responden yang didapat dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
lembar observasi. Hasil : hasil analisis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =0,387
untuk tingkat pendidikan, p=0.369 untuk masa kerja, dan p= 0,552 untuk pelatihan gawat
darurat. Simpulan: tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, masa kerja, dan
pelatiihan gawat darurat dengan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur
pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Saran:
bagi perawat lebih pertahankan kualitas pelayanan dalam kepatuhan terhadap standar yang
telah ditetapkan.
Kata Kunci : Karakteristik perawat, kepatuhan, pemasangan infus
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5. Nomor 1, Februari 2017
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan gawat pemasangan infus yang dilakukan di
darurat meliputi pelayanan keperawatan Instalasi Gawat Darurat non trauma
yang ditujukan kepada pasien yang tiba- mencapai 1.185 orang pada bulan Juli,
tiba berada dalam keadaan gawat atau 1.164 orang bulan Agustus dan bulan
akan menjadi gawat dan terancam 1105 orang pada bulan September.
nyawanya bila tidak mendapat Menurut data surveilans World
pertolongan secara cepat dan tepat Health Organisation (WHO) dinyatakan
(Musliha, 2010). Pemasangan infus bahwa angka kejadian pemasangan infus
(pemberian cairan intravena) merupakan di Instalasi Gawat Darurat cukup tinggi
tindakan pada kondisi gawat darurat yang yaitu 85% per tahun, 120 juta orang dari
sangat menentukan keselamatan hidup 190 juta pasien yang di rawat di rumah
pasien (Riyadi S & Harmoko, 2012). sakit menggunakan infus dan didapatkan
Maka dari itu perawat yang bertugas di juga 70% perawat tidak patuh dalam
Instalasi Gawat Darurat (IGD) dituntut melaksanakan standar pemasangan infus
untuk memiliki kemampuan lebih berdasarkan standar yang telah
dibandingkan yang lain, karena IGD ditetapkan.
merupakan sebuah pelayanan awal pada Hasil penelitian yang dilakukan
rumah sakit. Ayu S, 2014 dari 36 responden hanya 15
Perawat harus memiliki dasar responden (41.7%) dikatakan patuh
pengetahuan dan kompetensi mengenai sedangkan 21 responden (58.3%) tidak
protokol pelaksanaan dan implementasi patuh. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa
untuk mencegah terjadinya komplikasi masih banyak perawat yang belum
(Suprapto 2015). Penelitian yang melakukan pemasangan infus sesuai
dilakukan Tippins (2005) pada sebuah dengan standar yang berlaku. %.
rumah sakit pendidikan di London Penelitian lain yang dilakukan oleh Maria,
didapatkan bahwa perawat IGD tidak 2012 dikatakan bahwa 90% pasien yang
selalu memberikan tindakan keperawatan mendapat terapi intravena atau infus dan
dengan hasil yang optimal pada pasien, 50% dari pasien tersebut beresiko
walaupun mereka memiliki pengalaman mengalami kejadian infeksi komplikasi
pengetahuan tentang bagaimana lokal (phlebitis).
melakukan intervensi keperawatan pada Infeksi nasokomial dalam hal ini
pasien dengan berbagai macam tingkat phlebitis dapat terjadi karena kurangnya
kegawatan, namun terkadang masih ada higenitas petugas pada saat pelaksanaan
yang mengalami kegagalan yang tindakan. Infeksi dari tindakan
membuat pasien mengalami perburukan pemasangan infus (phlebitis) bagi pasien
kondisi klinis (Puspitasari 2015). menimbulkan dampak yang nyata yaitu
Tindakan pemasangan infus akan ketidaknyamanan pasien, pergantian
berkualitas apabila dalam pelaksanaannya kateter baru, menambah lama perawatan
selalu patuh pada standar yang telah menambah biaya lama perawatan di
ditetapkan demi terciptanya pelayanan rumah sakit bahkan dapat menyebabkan
kesehatan yang bermutu (Priharjo,2008). kematian (Djoni Djunaedi, 2001).
Menurut Depkes RI Tahun 2006 jumlah Sehingga dari uraian di atas penelitian
pemasangan infus di rumah sakit di tentang hubungan antara karakteristik
Indonesia sebanyak (17,11%) (Suprapto, perawat dengan kepatuhan terhadap
2015). Data yang diperoleh dari RSUP standar operasional prosedur pemsangan
Prof.DR.R.D Kandou Manado diruangan infus di Instalasi Gawat Darurat RSUP
Instalasi Gawat Darurat didapatkan data, Prof.DR.R.D.Kandou Manado perlu
jumlah tenaga perawat pelaksana ada 69 dilakukan penelitian.
orang dengan jumlah tindakan
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5. Nomor 1, Februari 2017