PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar
yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis,
dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan
dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki,
dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang di persepsikan sakit oleh individu
(Nursalam, 2008).
Cara pandang dasar dalam melihat suatu permasalahan dalam suatu disiplin ilmu disebut
dengan paradigma. Paradigma juga sering diartikan sebagai suatu perangkat bantuan yang
memiliki nilai dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara
pandang dasar dalam melihat, memikirkan, menentukan makna serta menyikapi dan memilih
tindakan dalam menyelesaikan masalah kehidupan manusia (Poerwanto, 2007).
Perkembangan ilmu Pediatri ini tidak dapat dipisahkan dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi karena lebih dari seabad yang lalu ilmu pediarti muncul sebagai
kekhususan dalam menanggapi meningkatan kasadaran bahwa problem kesehatan anak
berbeda dengan orang dewasa dan bahwa respon anak terhadap sakit dan stres berdeda beda
sesuai dengan umur. Pediarti berkenaan dengan kesehatan bayi, anak remaja, pertumbuhan,
perkembangan dan kesempatannya untuk mencapai ptensi penuh sebagai orang dewasa
(Hidayat, 2005).
Dokumentasi perawatan anak merupakan dokumentasi kelompok khusus dalam proses
keperawatan yang di tulis berdasarkan kondisi anak berusia mulai dari 28 hari, sampai 18 tahun
yang harus dicatat secara akurat, konsisten, dan komprehensif. Dalam hal ini perawat sangat
berperan penting dalam mendokumentasikan proses keperawatan pada tatanan keperawatan
anak . pada makalah ini akan dibahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan pada tatanan
keperawatan anak , dimana pendekatan yang digunakan adalah 5 tahap proses keperawatan yaitu
meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Poerwanto,2007)
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa mengetahui tentang proses Dokumentasi Asuhan Keperawatan
pada Tatanan Keperawatan Anak..
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mengetahui definisi dokumentasi keperawatan.
b. Mahasiswa mengetahui tujuan dan manfaat dokumentasi keperawatan.
c. Mahasiswa memahami bagaimana prinsip-prinsip dokumentasi keperawatan.
d. Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang dokumentasi pada tatanan keperawatan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan adalah informasi tertulis tentang status dan perkembangan
kondisi kesehatan pasien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
( Koezier dkk, 2010 ).
Dokumentasi keperawatan merupakan media komunikasi yang efektif antar profesi dalam
suatu tim pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk melihat dan menganalisa perkembangan
kondisi pasien, untuk perencanaan perawatn pasien,sebagai indikator kualitas pelayanan
kesehatan,sumber data untuk penelitian dalam pengembangan keperawatan, pertanggung gugatan
pelaksanaan asuhan keperawatan serta sebagai sarana pendidikan bagi mahasiswa keperawatan
( Manurung,2011).
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat harus menyadari
pentingnya dokumentasi asuhan keperawatan kepada pasien, sebagai pertanggung jawaban dan
pertanggung gugatan pelaksanaan asuhan keperawatan serta untuk menjamin pelaksanaan asuhan
dapat berlangsung kontinue dan akurat. Dengan demikian diharapkan asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dapat optimal dan berkualiatas.
FORMAT PENGKAJIAN
PADA TATANAN KEPERAWATAN ANAK
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan :
2. Tempat tgl lahir/usia :
3. Jenis kelamin :
4. Agama :
5. Pendidikan :
6. Alamat :
7. Tgl masuk : (jam ........)
8. Tgl pengkajian :
9. Diagnosa medik :
10. Rencana terapi :
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a :
b. U s i a :
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan/sumber penghasilan :
e. Agama :
f. Alamat :
2. Ibu
a. Nama :
b. Usia :
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan:
e. Agama :
f. Alamat :
C. Identitas Saudara Kandung
A. Nutrisi
B. Cairan
C. Eliminasi (BAB&BAK)
D. Istirahat tidur
Malam
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur
4. Kesulitan tidur
E. Olah Raga
F. Personal Hygiene
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
H. Rekreasi
Auskultasi
a. BJ I :
b. BJ II :
c. BJ III :
d. Bunyi jantung tambahan :
Data lain :
15. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit :
b. Ada luka / tidak :
Palpasi
a. Hepar :
b. Lien :
c. Nyeri tekan :
Auskultasi
Peristaltik :
Perkusi
a. Tympani :
b. Redup :
Data lain :
16. Genitalia dan Anus :
17. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri :
- Pergerakan abnormal :
- Kekuatan otot kanan / kiri :
- Tonus otot kanan / kiri :
- Koordinasi gerak :
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri :
- Triceps kanan / kiri :
c. Sensori
- Nyeri :
- Rangsang suhu :
- Rasa raba :
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan :
- Kekuatan kanan / kiri :
- Tonus otot kanan / kiri :
b. Refleks
- KPR kanan / kiri :
- APR kanan / kiri :
- Babinsky kanan / kiri :
c. Sensori
- Nyeri :
- Rangsang suhu :
- Rasa raba :
Data lain :
18. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu :
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan :
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil :
- Gerakan kelopak mata :
- Pergerakan bola mata :
- Pergerakan mata ke bawah & dalam :
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori :
- Refleks dagu :
- Refleks cornea :
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik :
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan :
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran :
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan :
- Refleks muntah :
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang :
- Suara :
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan :
- Mengangkat bahu :
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah :
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk :
b. Kernig Sign :
c. Refleks Brudzinski :
d. Refleks Lasegu :
Data lain :
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar
2. Motorik halus
3. Bahasa
4. Personal social
XII. Test Diagnostik
= Laboratorium :
= Foto Rotgen, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG :
XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon individu, keluarga, atau
komunitas terhadap masalah kesehatan/proses hidup yang aktual maupun potensial
(NANDA,1990),diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi yang menjadi
tanggung gugat perawat. perumusan diagnosa keperawatan digunakan dalam proses pemecahan
masalah. Melalui indentifikasi, dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang
membutuhkan asuhan keperawatan. disamping itu, dengan menentukan atau menyelidiki etiologi
masalah,akan dapat dijumpai faktor yang menjadi kendala atau penyebab. Dengan
menggambarkan tanda dan gejala, akanmemperkuat masalah yang ada. Adapun komponen
diagnosa keperawatan adalah problem, etiologi symptom. Dokumentasi keperawatan merupakan
catatan tentang penilaian klinis dari respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan baiak aktual maupun potensial. (Nursalam,2007).
3. Rencana Keperawatan
Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan yang
meliputi tujuan perawatan, penetapan pemecahan masalah, dan menentukan tujuan perencanaan
untuk mengatasi masalah pasien ( Nursalam,2007).
Prinsip mendokumentasikan perencanaan keperawatan pada tatanan keperawatan anak :
1) Memahami konsep dan karakteristik tum-bang anak.
2) Memahami hubungan anak dengan pengasuh
3) Melibatkan keluarga.
4) Orientasi
5) Menciptakan lingkungan yang kondusif
6) Meminimalkan trauma fisik.
7) Universal precaution
8) Membantu keperluan pasien.
4. Implemtasi Keperawatan
Implementasi yang merupakan komponen dari proses keperawatan adalah katagori dari
perilaku untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirkan dari asuhan keperawatan dilakukan
dan diselesaikan dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan menikuti
komponen perencanaan darinproses keperawatan. namun demikian, di banyak lingkungan
perawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai ecara langsung setelah pengkajian
( Nursalam,2007 )
Implementasi dilakukan dengan cara menerapkan intervensi yang dipilih dan melkukan
umpan balik. Adapun prinsip implementasi keperawatan pada tatanan keperawatan anak :
1) Jangan menawarkan pilihan apakah bersedia dilakukan tindakan atau tidak.
2) Beri kesempatan anak memilih tempat dilakukannya tindakan.
3) Jangan membohongi anak bahwa tindakan yang akan dilakukan tidak menimbulkan rasa sakit.
4) Jelaskan tindakan secara singkat dan sederhana.
5) Perkenankan anak untuk mengeluh/menangis jika terasa sakit.
6) Jangan berbisik kepada perawat lain atau keluarga di depan anak.
7) Berpikir positif dan asertif.
8) Waktu tindakan sesingkat mungkin
9) Libatkan keluarga.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang
sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang
dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukkan tercapainya tujuan dan
ktriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus keperawatan. jika sebaliknya, klien akan masuk
kemabali ke dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian
ulang (reassesment) (Koezier,dkk,2010).
Tugas Perawat disini mengumpulkan, mensortir, dan menganalisis data untuk
menentukan apakah tujuan tercapai, perlu modifikasi rencana, perlu alternatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dokumentasi keperawatan adalah informasi tertulis tentang status dan perkembangan kondisi
kesehatan pasien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.
2. Dokumentasi merupakan bukti pencatatan dalam pelaporan yang dimiliki perawat dan tim
kesehatan lainnya.
3. Dokumentasi keperawatan ini mengacu pada proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi.
4. Dokumentasi perawatan anak merupakan dokumentasi kelompok khusus dalam proses
keperawatan yang di tulis berdasarkan kondisi anak berusia mulai dari 28 hari, sampai 18 tahun
yang harus dicatat secara akurat, konsisten, dan komprehensif.
5. Pendekatan keperawatan pada anak berfokus pada masalah pertumbuhan dan perkembangan
anak, semua aspek biopsikososial dan spiritual anak.
B. Saran
Diharapkan kepada semua perawat yang mendokumentasikan proses keperawatan pada
tatanan keperawatan anak mampu untuk mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah
dilakukan. Maka dari itu perawat harus berpegang pada konsep tau proses keperawatan yang
telah ada yaitu menggunakan proses pengkajian,diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA