Abstrak
Masa remaja adalah masa transisi dimana terdapat banyak perubahan, dan terancam masalah salah
satunya adalah keputihan yang membutuhkan pertimbangan khusus. Prevalansi data keputihan di
wilayah provinsi Jawa Barat yang mengalami keputihan adalah sebesar 27,60%, dan dilihat dari
sensus penduduk di Bekasi pada tahun 2014 jumlah remaja mencapai 318.864 jiwa dan yang
mengalami keputihan adalah sebesar 29,48% dari populasi absolut. Sehingga dibutuhkan edukasi
kesehatan agar remaja putri mengetahui perilaku mencegah keputihan yang baik dan benar. Dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Kesehatan Tentang Hygiene
Kewanitaan Terhadap Perilaku Remaja Putri dalam Mencegah Keputihan. Desain penelitian
menggunakan pre-experiment design dengan rancangan one group pretest and posttest. Sampel
berjumlah 30 responden dengan Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, Instrumen
penelitian adalah Angket (kuesioner). Uji statistik adalah parametric dengan menggunakan uji Paired
Samples T-Test, Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perilaku remaja putri sebelum
diberikan edukasi kesehatan dengan skor17,67, dan setelah diberikan edukasi kesehatan dengan skor
27,43, dan ada pengaruh Edukasi Kesehatan Tentang Hygiene Kewanitaan Terhadap Perilaku
Remaja Putri dalam Mencegah Keputihan dengan hasil p : 0,000 <0,05. Disimpulkan bahwa Edukasi
kesehatan mampu meningkatkan Perilaku remaja putri dalam mencegah keputihan dengan demikian
diharapkan remaja putri dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan mengenai Hygiene
kewanitaan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.
Kata kunci : Edukasi Kesehatan, Kesehatan Reproduksi, hygiene kewanitaan, Perilaku, dan Remaja
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 91
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
(Dinas Kesehatan, 2015 dalam Trisnawati I, adanya gejala Infeksi Saluran Reproduksi
2018). (ISR), termasuk penyakit menular seksual
Berbagai masalah pada vagina menjadi HIV/AIDS yang dapat memperluas resiko
dasar utama kunjungan pasien ke bagian kanker srviks, bahkan dapat menyebabkan
ginekologi. Keputihan patologis sering kematian (Umami, 2020)
disebabkan oleh infeksi, salah satunya Agar remaja putri dapat melakukan
Bakterial Vaginosis (BV) adalah penyebab Hygiene dengan baik, perubahan perilaku harus
yang paling sering (40-50% dari kasus infeksi dilakukan. Salah satu cara yang tepat untuk
vagina). Masalah ini perlu disikapi dengan memperluas pengetahuan dan mengubah
sungguh-sungguh, mengingat masih kurang perilaku adalah dengan memberikan edukasi
tersedianya akses bagi remaja untuk kesehatan. Edukasi Kesehatan adalah salah satu
mendapatkan informasi tentang kesehatan cara yang tepat untuk mengubah gaya hidup
rreproduksi. Kesehatan reproduksi Remaja masyarakat. Untuk itu, sebelum seseorang
adalah suatu kondisi atau keadaan sehat secara mengubah gaya hidup mereka, mereka harus
keseluruhan baik fisik, mental dan sosial yang terlebih dahulu memiliki pengetahuan, sikap,
sempurna dalam segala hal yang berkaitan tindakan, dan mendapatkan akses ke layanan
dengan fungsi, peran dan siklus konsepsi yang kesehatan yang baik. Perubahan atau tindakan
dimiliki oleh remaja (Darma, et al. 2017). untuk pemeliharaan dan pengembangan
Organ reproduksi wanita adalah daerah kesehatan ini didasarkan kepada pengetahuan
tertutup dan berlipat, sehingga jika tidak dijaga dan kesadarannya melalui proses pembelajaran.
kebersihannya, akan lebih mudah berkeringat, Sehingga perilaku tersebut diharapkan akan
lembap dan kotor. Tempat yang lembab dan berlangsung lama (long lasting) dan menetap
kotor adalah tempat bagi organisme (langgeng), karena didasari oleh kesadaran
mikroskopis seperti bakteri dan jamur untuk (Dolang dan Kiriwenno, 2020).
berkembang biak. Perilaku buruk dalam Hasil penelitian Andriyani (2018)
menjaga kebersihan organ reproduksi, seperti tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang
membersihkan dengan air kotor, penggunaan Genital hygiene terhadap tingkat pengetahuan
pembersih wanita yang tidak wajar, dengan pencegahan keputihan pada remaja
penggunaan celana dalam yang tidak menyerap siswi di SMA Muhammadiyah Pakem Sleman
keringat, jarang mengganti celana dalam, dan Yogyakarta. Hasil penelitian kategori baik
tidak mengganti pembalut sesering mungkin terjadi peningkatan dari 23,80% menjadi 100%
adalah pemicu timbulnya infeksi yang dapat dan hasil cukup 76,20% menjadi 0% dan hasil
menyebabkan keputihan patologis. Praktik kurang tidak ada.
hygiene yang baik untuk menjaga kebersihan Berdasarkan study pendahuluan yang
organ reproduksi harus terus dilakukan dilakukan terhadap 10 siswi melalui wawancara
khususnya para remaja, karena hal tersebut didapatkan hasil 5 orang siswi SMPN 27 Kota
merupakan salah satu upaya untuk mencegah Bekasi mengalami keputihan yang disertai
keputihan patologis (Kusmiran, 2018). gatal, berbau, berwarna putih, dan 5 orang siswi
Praktik Hygiene adalah suatu tindakan mengalami keputihan setelah dan sebelum
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ menstruasi. Dari 10 siswi tersebut ada yang
reproduksi untuk kesejahteraan fisik dan psikis. sudah mengetahui cara membersihkan
Tujuan adalah dari Hygiene reproduksi adalah genetalianya namun ada yang belum tepat dan
untuk merawat sistem reproduksi dan mereka mengatakan bahwa di sekolah belum
mencegah terjadinya infeksi, iritasi, dan gatal di pernah diadakan penyuluhan tentang
daerah vagina, karena infeksi dapat terjadi pada keputihan. Dari latar belakang diatas, peneliti
semua wanita, infeksi vagina terjadi karena tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan
jamur, bakteri dan virus karena tidak menjaga judul “Pengaruh Edukasi Kesehatan Tentang
kebersihan vulva. Dampak yang terjadi jika Hygiene Kewanitaan Terhadap Perilaku
perilaku Hygiene tidak dilakukan atau buruk, Remaja Putri Dalam Mencegah Keputihan di
akan berpeluang terjadinya beberapa penyakit SMPN 27 Kota Bekasi Tahun 2021”.
infeksi yang seperti kandidiasis, bakterial Dalam penelitian ini bertujuan untuk
vaginosis, keputihan, iritasi, dermatitis, dan mengetahui Pengaruh Edukasi Kesehatan
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 92
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Tentang Hygiene Kewanitaan Terhadap googleform, Hasil ukur Score (0-35) dan skala
Perilaku Remaja Putri dalam Mencegah ukur Ratio.
Keputihan. Pengelolaan data dalam penelitian ini
2. METODE PENELITIAN yaitu Editing , Coding dengan pengukuran
Desain dalam penelitian ini Angket dalam penelitian ini menggunakan
menggunakan pre-experiment design dengan skala Guttman, dengan coding nilai Kuesioner
rancangan one group pretest dan posttest pengetahuan Vulva Hygiene dan Pengetahuan
penelitian ini dilakukan di SMPN 27 Kota Keputihan :Benar: 1, Salah: 0 dan Kuesioner
bekasi, pengambilan data responden dalam tindakan vulva hygiene Melakukan: 1, Tidak
penelitian ini berkolaborasi dengan wakil melakukan:0, dan Tabulating
kurikulum dan kesiswaan melalui online Analisis Data univariat dilakukan
(whatsapp), setelah itu pelaksanaan penelitian dengan analisis statistik deskriptif untuk
dilakukan secara online karena bertepatan melihat variable independent dan dependent
dengan PPKM pada masa pandemic covid-19, dan melihat nilai rata-rata pretest dan posttest
dimulai dari pembuatan grup whatsapp, untuk siswi menggunakan software SPSS. Dan
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, Analisa Bivariat dalam penelitian ini Analisa
pengisian informed consent dan Angket Bivariat dilakukan untuk mengetahui Pengaruh
(kuisioner) pretest melalui Googleform, Edukasi Kesehatan Tentang Hygiene
pemberian intervensi yaitu Edukasi kesehatan Kewanitaan terhadap Perilaku Remaja Putri
tentang hygiene kewanitaan dan keputihan dalam Mencegah Keputihan. Uji statistik yang
melalui Video conference (zoom) dengan digunakan pada penelitian ini dengan uji Paired
metode ceramah dan media power point, samples T-Test. Pada uji Paired samples T-Test
setelah 15 hari pasca intervensi diberikan peneliti ini menggunakan sampel yang sama
Angket (kuisioner) yang sama sebagai posttest. yang digunakan untuk menguji perbedaan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juli antara dua variable yang sama dan mengetahui
2021 sampai 05 Agustus 2021. adanya pengaruh antara kedua variabel. Untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah uji ini peneliti menggunakan software SPSS.
semua siswi perempuan kelas VIII yang
berjumlah 173 siswi dengan sampel sebanyak Penelitian ini sudah lolos etik dari Fakultas
30 sampel, pengambilan sampel menggunakan kedokteran dan Kesehatan Universitas
sampel minimal dengan tehnik sampling yang Muhammadiyah Jakarta dengan No. 142/PE
digunakan adalah non random (non probability /KE/FKK-UMJ/VII/2021. Dan izin penelitian
sampling) dengan tehnik purposive sampling dari kepala sekolah SMPN 27 Kota Bekasi
yaitu pengambilan sampel dengan kriteria yang dengan No. 421.3/119-SMPN 27
telah di tentukan oleh peneliti yang terbagi
menjadi 2 kriteria yaitu:
Kriteria Inklusi : Berusia 12-15 Tahun, Siswi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang sudah mengalami menstruasi, Siswi yang 1. Analisa Univariat
dapat diajak berkomunikasi dengan baik dan a. Rata-rata Perilaku Remaja putri Sebelum dan
Bersedia menjadi responden penelitian. setelah diberikan Edukasi Kesehatan Tentang
Kriteria eksklusi : Siswi yang dalam keadaan Hygiene Kewanitaan
sakit dan Siswi yang tidak bersedia mengikuti Tabel 1.
penelitian karena adanya kendala sinyal atau Rata-rata Perilaku Remaja Putri Sebelum dan
ponsel yang sulit. setelah diberikan Edukasi Kesehatan
Definisi operasional dalam penelitian
ini adalah Variabel independen yaitu Edukasi Perilaku N Mean Selisih Signifikan
kesehatan tentang Hygiene kewanitaan, dengan Remaja Mean (p)
cara ukur Melakukan edukasi menggunakan putri
Video Conference (zoom) dengan Pretest 30 17,67 -9.767 0,000
menampilkan powerpoint, Alat ukur SAP, dan Posttest 30 27,43
variable dependen adalah perilaku remaja putri Sumber: SPSS 25
dengan alat ukur Angket (kuisioner) dalam
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 93
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 94
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
besar memiliki perilaku kurang baik sebanyak tentang hygiene kewanitan dan keputihan
22 orang (66,1%). sehingga remaja aputri dapat mengetahui
Berdasarkan hasil analisis, terjadi bagaimana cara pencegahan keputihan yang
peningkatan pada skor rata-rata Perilaku baik dan benar, salah satu media yang
Remaja Putri Setelah diberikan Edukasi digunakan dalam memberikan informasi adalah
Kesehatan yaitu sebesar 27,43. Kenaikan hasil dapat diberikan melalui video coference dengan
posttest ini dapat naik secara signifikan karena alat pemberian materi melalui power point.
telah diberikan informasi/ edukasi kesehatan
sehingga menambah pegetahuan remaja putri 2. Analisa Bivariat
khususnya tentang keputihan dan Hygiene
kewanitaan. Selain itu factor yang dapat a. Pengaruh Edukasi Kesehatan tentang
mempengaruhi peningkatan perilaku remaja Hygiene Kewanitaan terhadap Perilaku
putri salah satunya adalah keingintahuan dan Remaja Putri dalam Mencegah Keputihan
antusias remaja dalam mendengarkan informasi Hasil penelitian ini menunjukkan
saat dilakukan edukasi kesehatan, hal itu bahwa rata-rata perilaku remaja putri dalam
terlihat dari aktifnya remaja dalam bertanya mencegah keputihan sebelum diberikan
setelah diberikan materi kesehatan edukasi kesehatan adalah 17,67 dan rata-rata
Menurut teori Piaget, Pada masa setelah diberikan edukasi kesehatan adalah
remaja terdapat perubahan kognitif remaja 27,43. Hasil uji paired samples T-test
dimana tingkah laku yang ditampilkan oleh didapatkan p value 0,000 < 0,05 artinya ada
remaja adalah rasa kritis, keingintahuan yang Pengaruh Edukasi Kesehatan Tentang Hygiene
mendalam dimana segala hal harus rasional dan Kewanitaan Terhadap Perilku Remaja Putri
jelas, sehingga remaja sering mempertanyakan dalam Mencegah Keputihan di SMPN 27 Kota
kembali hal-hal/informasi yang diterimanya. Bekasi Tahun 2021.
(Bobak et al ,2015) Terjadi peningkatan dan pengaruh
Edukasi kesehatan merupakan upaya terhadap perilaku sebelum dan setelah
atau kegiatan untuk menciptakan perilaku diberikan edukasi kesehatan salah satunya
masyarakat yang baik dalam hal kesehatan. adalah karena remaja putri mampu menyerap
Artinya, masyarakat perlu mengetahui dengan baik materi yang telah disampaikan,
bagaimana cara memelihara kesehatan dan dalam hal ini peneliti memberikan edukasi
menghindari atau mencegah hal-hal yang dengan metode ceramah didukung dengan
merugikan kesehatan (Notoatmodjo, 2012). penggunaan media power point melalui video
Tujuan Edukasi kesehatan adalah memberikan conference (secara online) yang menampilkan
informasi/pengetahuan untuk mengubah materi-materi beserta gambar tentang
perilaku seseorang atau masyarakat dari keputihan dan hygiene kewanitaan sehingga
perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku mempermudah responden dalam menyerap
sehat (Susilo ,2011) informasi.
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Hal ini didukung dengan penelitian
Astuti Devi A, (2017) yang mengemukakan Masluha S,L et al (2021) yang mengemukakan
bahwa Semakin tinggi pengetahuan remaja bahwa edukasi vulva hygiene salah satunya
putri tentang personal hygiene pada saat dengan metode ceramah merupakan media
menstruasi maka semakin tinggi tingkat yang efektif untk menyampaikan informasi
pengetahuan remaja maka semakin tinggi pula salah satunya adalah kesehatan reproduksi.
remaja putri tersebut berperilaku baik terhadap Hal ini didukung oleh penelitian
personal hygiene nya pada saat menstruasi dan Helmiwati, (2016) yang mengemukakan bahwa
sebaliknya. ada pengaruh penyuluhan dengan media
Menurut asumsi peneliti dalam hal ini powerpoint terhadap pengetahuan sebelum dan
adalah, untuk meningkatkan perilaku remaja sesudah dengan nilai p<0,001. Nilai rata-rata
putri salah satunya adalah perlu di berikan sikap sebelum diberikan penyuluhan dengan
edukasi kesehatan sebagai sarana pemberian media powerpoint yaitu 41,09 dengan standar
informasi agar remaja putri mendapatkan deviasi 1,54 dan sesudah diberikan penyuluhan
pengetahuan dan wawasan yang luas khususnya dengan media powerpoint terjadi peningkatan
yaitu 47,42 dengan standar deviasi 1,69. Dapat
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 95
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 96
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 97
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021