Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN

PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATOLOGIS


MAHASISWI SEMESTER VI PRODI ILMU KEPERAWATAN
DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
ILDA APRILIA ANGGRAINI
201210201031

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN
PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATOLOGIS
MAHASISWI SEMESTER VI PRODI ILMU KEPERAWATAN
DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘AisyiyahYogyakarta

Disusun oleh:
ILDA APRILIA ANGGRAINI
201210201031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU
PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATOLOGIS MAHASISWI
SEMESTER VI PRODI ILMU KEPERAWATAN
DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
ILDA AP RIL IA ANG G RA I*
20121020103 I

Telah Disetujui

•iYt STUDI ILMU KEPERAWATAN


*AKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU
PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATOLOGIS MAHASISWI
SEMESTER VI PRODI ILMUKEPERAWATAN
DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA1

Ilda Aprilia Anggraini2, Yuni Purwati3

INTISARI
Latar Belakang: Perilaku pencegahan keputihan kurang baik akan
menimbulkan berbagai dampak, seperti kurang percaya diri, keputihan
patologis, radang panggul kangker rahim, kemandulan, hingga kematian. Ada
beberapa faktor penghambat untuk berperilaku sehat dalam upaya
pencegahan keputihan patologis diantaranya kurangnya pengetahuan dan
kesadaran individu tentang penceghan keputihan patologis
Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan keputihan patologis mahasiswi semester VI Prodi Ilmu
Keperawatan Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Metode: Pendekatan dengan Cross Sectional, dengan sampel 92 responden,
pengambilan sampel secaratotal sampling,dan uji statistik menggunakan
Kendal Taudan alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Subjek
penelitian ini yaitu mahasiswi semester VI Prodi Ilmu Keperawatan di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Hasil: Menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas cukup baik yaitu
(85,9%) dan perilaku pencegahan keputihan patologis mayoritas cukup baik
yaitu (66,3%). Hasil uji Kendal Taudidapatkan nilai 0,424 dengan taraf
signifikan 0.001(p<0.05).
Simpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan
keputihan patologis mahasiswi semester VI Prodi Ilmu Keperawatan di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dibuktikan dengan hasil analisis dengan
nilai signifikan 0,001.
Saran: Mahasiswi semester VI Prodi Ilmu Keperawatan Universita ‘Aisyiyah
Yogyakarta perlu menambah informasi atau meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang keputihan, dengan membaca
buku di perpustakaan dan mengakses melalui internet seperti cara pencegahan
keputihan patologis dan bagaimana cara penceghan keputihan dengan tepat.
Kata Kunci :Tingkat Pengetahuan, Perilaku Pencegahan Keputihan
Patologis
Kepustakaan : 12 Buku (2007-2012), 3 jurnal
Jumlah Halaman :v, 6 halaman, 4 tabel
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL AND
PREVENTIVE BEHAVIOR OF PATHOLOGICAL FLOUR ALBUS IN
SIXTH SEMESTER STUDENTS AT SCHOOL OF NURSING
‘AISYIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA1

Ilda Aprilia Anggraini2, Yuni Purwati3

ABSTRACT

Background: Poor preventive behavior of flour albus will generate various effects,
such as less confident, pathological flour albus, pelvic inflammatory of cervical
cancer, sterility, and death. There are some obstacle factors to apply healthy life in
preventing pathological flour albus namely lack of knowledge and individual
awareness about pathological flour albus prevention.
Aim: The research is aimed at investigating the correlation between knowledge level
and preventive behavior of pathological flour albus on sixth semester students at
School of Nursing, ‘Aisyiyah University of Yogyakarta.
Method: The research used cross sectional approach with 92 respondents. The
sample was taken by total sampling. The statistical test used Kendal Tau test. The
data were collected by using questioner. The subjects were School of Nursing sixth
semester students, ‘Aisyiyah University of Yogyakarta.
Result: The research shows that the majority of knowledge level was good enough
(85.9%). The preventive behavior of pathological flour albus was mostly good
enough (66.3%). The result of Kendal Tau test showed that t values was 0.424 with
the significant level is 0.001 (p<0.05).
Conclusion: There is a correlation between knowledge level and preventive behavior
of pathological flour albus on sixth semester students at School of Nursing,
‘Aisyiyah University of Yogyakarta since significant value of the analysis result is
0,001.
Suggestion: It is suggested to students who are the research subjects to add
information and increase the knowledge about reproduction health mainly about
flour albus such as how to prevent it quickly by reading books in libraries and
browsing on the internet.
Key words : knowledge level, preventive behavior of pathological flour
albus,
References : 12 books (2007-2012), 3 journals
Number of pages : v, 6 pages, 4 tables
1
Title of the Thesis
2
Student of School of Nursing, Faculty of Health Sciences, ‘Aisyiyah University of Yogyakarta
3
Lecturer of School of Nursing ‘Aisyiyah University of Yogyakarta

PENDAHULUAN normal terjadi disebabkan oleh infeksi atau


Keputihan merupakan suatu peradangan, ini terjadi karena perilaku yang
keadaan yang normal (fisiologis) tidak sehat seperti mencuci vagina dengan
ataupun dapat berupa suatu penyakit air kotor, menggunakan cairan pembersih
(patologis). Keputihan normal yang berlebihan, cara membasuh organ
biasanya tidak berwarna atau bening, intim yang salah, stres yang
tidak berbau, tidak berlebihan dan berkepanjangan, merokok dan menggunakan
tidak menimbulkan keluhan, alkohol (Kusmiran, 2012).
sedangkan keputihan yang tidak Cara menjaga kesehatan organ
normal biasanya berwarna kuning atau reproduksi wanita saat keputihan adalah
hijau keabu-abuan, berbau amis atau dengan menjaga kebersihan organ
busuk, jumlah berlebihan dan kewanitaan hal ini dapat dilakukan dengan
menimbulkan gatal (Kissanti, 2008). membersihkan vagina menggunakan air
Keputihan patologis atau tidak yang bersih dan membersihkannya dari
depan kebelakang (arah vagina ke informasi kesehatan reproduksi yang
anus) untuk mencegah kotoran atau cukup (Muflih, 2015), sehingga
bakteri dari anus masuk ke vagina perilaku sehat pencegahan keputihan
serta mengganti pembalut sesering patologis masih perlu diperhatikan.
mungkin setelah penuh atau tidak Berdasarkan penelitian Hidayatet
lebih dari 6 jam dan menjaga al(2010) tentang kesehatan reproduksi
kelembabannya (Kusmiran, 2012). dari 69 responden yang memiliki
Perilaku remaja yang kategori baik terdapat 52,17%, cukup
menyimpang terjadi karena 43,48%, dan kurang 4,35% dan
pengetahuan remaja tentang kesehatan perawatan organ reproduksi memiliki
reproduksi masih rendah. Hasil katagori baik 25,86%, cukup 67,24%,
penelitian didapatkan bahwa distribusi dan kategori buruk 6,8%.
frekuensi pengetahuan remaja sebesar Dampak positif pada remaja
51,1% dalam kategori tinggi, dan putri yang melakukan perilaku hygiene
48,9% dalam kategori rendah. Masih pada saat keputihan yaitu akan
tingginya persentase remaja yang terhindar dari kanker rahim, merasa
memiliki pengetahuan rendah tentang nyaman beraktivitas sehari-hari,
kesehatan reproduksi mengindikasikan percaya diri, bersemangat dan tidak
bahwa remaja belum mendapatkan malas-malasan lagi saat beraktivitas.
Sedangkan apabila perilaku
pencegahan keputihan tersebut tidak
dilakukan karena remaja putri kurang
peduli akan kebersihan alat
reproduksinya, dapat terkena kangker
rahim, keputihan patologis, dan
kurang percaya diri (Hutagaolet al.,
2013). Bahkan dapat mengakibatkan
radang penyakit panggul, kemandulan,
dan bahkan sampai ke kematian
(Shadine, 2012)
Pemerintah telah menjalani
programnya seperti yang dicantumkan
dalam UU nomer 36 tentang kesehatan
melalui Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) yaitu
membuka wadah bagi para remaja
melalui Pusat Informasi Kesehatan
Remaja (PIK-R). BKKBN
menjelaskan bahwa tujuan dari
kegiatan PIK remaja adalah
memberikan informasi kesehatan
reproduksi remaja, pendewasaan usia
perkawinan, serta keterampilan
kecakapan hidup yang sesuai minat
dan kebutuhan remaja (BKKBN,
2010).
Ada beberapa faktor
penghambat untuk berperilaku sehat
dalam upaya pencegahan keputihan
patologis diantaranya adalah merupakan kesan, hasil ingat maupun hasil
kurangnya pengetahuan dan kesadaran tahu setelah orang melakukan penginderaan
individu tentang pencegahan terhadap suatu objek tertentu (Maulana,
keputihan patologis. Pengetahuan 2009).
Berdasarkan latar belakang HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah maka peneliti tertarikuntuk
1. Karakteristik Sampel Penelitian
mengetahui lebih jauh mengenai
Karakteristik responden yang
hubungan tingkat pengetahuan dengan
diamati dalam penelitian ini adalah
perilaku pencegahan keputihan
umur. Distribusi frekuensi dan
petologis mahasiswi semester VI Prodi
persentase dapat dilihat sebagai
Ilmu Keperawatan di Universitas
berikut:
‘Aisyiyah Yogyakarta.
a. Umur mahasiswa
Karakteristik responden
METODE PENELITIAN berdasarkan umur disajikan dalam
Penelitian ini merupakan tabel 1, sebagai berikut:
penelitian analitik korelasi dengan Tabel 4.1Distribusi frekuensi
pendekatan waktu Cross Sectional karaktristik responden berdasarkan
yaitu antara variabel independen dan umur mahasiswi semester VI Prodi
dependen hanya diobservasi dan Ilmu Keperawatan Di Universitas
diambil satu kali saja dalam waktu ‘Aisyiyah
bersamaan pada saat penelitian No Umur Jumlah Persentase
(Notoadmodjo, 2012b). Lokasi (%)
penelitian di Universitas ‘Aisyiyah 1 20 57 62,0
Yogyakarta. Populasi yang digunakan tahun
dalam penelitan ini mahasiswi 2 21 33 35,9
tahun
semester VI Prodi Ilmu Keperawatan
3 22 2 2,2
adapun jumlah sampel 92 responden tahun
yang diambil dengan menggunakan Total 65 100.0
total sampling. Instrumen yang
digunakan berupa kuesioner untuk Sumber: Data Primer, 2016
variabel bebas tingkat pengetahuan, Tabel 1 dapat dilihat umur
dan variabel terikat berupa kuesioner padamahasiswi semester VI Prodi
perilaku pencegahan keputihan Ilmu Keperawatan di Universitas
patologis. Data yang dikumpulkan ‘Aisyiyah Yogyakarta. Jumlah paling
dalam penelitian adalah data primer. banyak yaitu pada umur 20 tahun yaitu
Teknik analisa penelitian ini sebanyak 57 responden (62,0%),
menggunakan analisa univariat dan sedangkan kelompok umur yang
bivariat dengan uji Kendal Tau. paling sedikit terdapat pada umur 22
tahun yaitu 2 responden (2,2%).
2. Analisa Univariat
a. Tingkat Pengetahuan
Karakteristik responden
berdasarkan tingkat pengetahuan
disajikan dalam tabel, sebagai berikut:
Tabel4.2 Distribusi Frekuensi
Tingkat Pengetahuan Mahasiswi
Semester VI Prodi Ilmu
Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

No Tingkat Jumlah Persentas


Pengetah e
uan (%)
1 Baik 4 4,3
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
Sumber: Data Primer, 2016 baik, cukup baik, dan kurang baik.
Tabel 4 dapat dilihat Responden yang memiliki tingkat
menunjukkan tingkat pengetahuan pengetahuan baik sebanyak 13
dibagi menjadi tiga, yaitu baik, cukup responden (14,1%), cukup baik
baik, dan kurang baik. Responden sebanyak 61 responden (66,3%)
yang memiliki tingkat pengetahuan sedangkan sebanyak 18 responden
baik sebanyak 4 responden (4,3%), (19,6%) memiliki pengetahuan kurang
cukup baik sebanyak 79 responden baik.
(85,9%) sedangkan sebanyak 9 3. Analisa Bivariat
responden (9,8%) memiliki Hasil Analisa Hubungan Tingkat
pengetahuan kurang baik. Pengetahuan Dengan Perilaku
b. Perilaku Pencegahan Keputihan Pencegahan Keputihan Patologis
Patologis Mahasiswi Semester VI Prodi Ilmu
Karakteristik responden Keperawatan Di Universitas
berdasarkan perilaku pencegahan ‘Aisyiyah Yogyakarta
keputihan patologis disajikan dalam Tabel 4.4 Hasil Analisa
tabel, sebagai berikut: Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Perilaku Dengan Perilaku Pencegahan
pencegahan keputihan patologis Keputihan Patologis Mahasiswi
Mahasiswi Semester VI Prodi Ilmu Semester VI Prodi Ilmu
Keperawatan Keperawatan Di Universitas
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta ‘Aisyiyah Yogyakarta.

No Perilaku Jum Persenta Variabel 1 Variabel 2 p vlue


pencegahan lah se
keputihan (%) Tingkat Perilaku 0.001
patologis pengetahuan pencegaha
1 Baik 13 14,1 n keputihan
2 Cukup Baik 61 66,3 patologis
3 Kurang 18 19,6 Contingency Coeffienct 0,424
Baik Sumber: Data Primer, 2016
Total 92 100.0 Tabel dapat dilihat bahwa nilai p lebih
Sumber: Data Primer, 2016 kecil dari 0.05 maka dapat dinyatakan
Tabel 5 dapat dilihat perilaku hipotesis diterima, dan hasil dari
pencegahan keputihan patologis Contingency Coeffienct sebesar
0,424bahwa ada hubungan sedang
antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku pencegahan keputihan
patologis mahasiswi semester VI Prodi
Ilmu Keperawatan ‘Aisyiyah
Yogyakarta.

Pembahasan
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan
dengan perilaku pencegahan
keputihan patologis mahasiswi Yogyakarta.
semester VI Prodi Ilmu Pengetahuan merupakan hasil dari
Keperawatan Di ‘Aisyiyah tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek yang diperoleh. Maulana (2009) juga
(stimulus) tertentu. Pengindraan menyebutkan bahwa pendidikan
terjadi melalui pancaindera manusia, kesehatan merupakan metode yang
yaitu indra penglihatan, pendengaran, tepat untuk meberikan informasi
penciuman, rasa, dan raba (Ariani, kepada remaja. Perilaku yang didasari
2014). pengetahuan lebih tahan lama
Berdasarkan hasil analisis dibandingkan perilaku yang tidak
statistik menggunakan rumus Kendal didasari pengetahuan. Hasil Uji
Tau diperoleh nilai p=0,001 yang statistik Kendal Tau didapatakan nilai
menunjukkan p<0,005 sehingga H0 𝞀 sebesar 0,424 terletak diantara 0,40-
ditolak dan Ha diterima dengan 0,599 bearti terhadapat hubungan yang
interprestasi “Ada hubungan tingkat sedang antara kedua variabel. Dengan
pengetahuan dengan perilaku demikian hasil penelitian ini
pencegahan keputihan patologis memberikan kesimpulan ada
mahasiswi semester VI Prodi Ilmu hubungan tingkat pengetahuan dengan
Keperawatan di Universitas ‘Aisyiyah perilaku pencegahan keputihan
Yogyakarta. patologis mahasiswi semester VI Prodi
Dalam penelitian ini dibahas Ilmu Keperawatan di Universitas
tentang hubungan tingkat pengetahuan ‘Aisyiyah Yogyakarta.
dengan perilaku pencegahan keputihan Tingkat keeratan hubungan
sedang dalam penelitian ini bisa terjadi
patologis, dengan asumsi mahasiswi
karena responden memiliki
semester VI Prodi Ilmu Keperawatan pengetahuan serta informasi yang
yang mempunyai tingkat pengetahuan benar tentang perilaku pencegahan
tentang perilaku pencegahan keputihan keputihan. Responden sudah
patologis dapat mempengaruhi menerapkan perilaku pencegahan
perilaku pencegahan keputihan keputihan dengan baik pada kehidupan
sehari-hari, seperti membasuh vagina
patologis. Hasil analisis yang telah
dari depan kebelakang, intensitas
dilakukan ternyata tingkat penggantian pembalut yang lebih
pengetahuan tentang perilaku sering serta penerapan pola hidup
pencegahan keputihan patologis sehat. Keterpaparan seseorang
adalah cukup baik dengan perilaku terhadap informasi dapat merubah
pencegahan keputihan patologis yang pengetahuan, sikap dan perilaku yang
cukup baik. dimiliki (Notoatmodjo, 2007). Hal ini
sesuai dengan teori Potter dan Perry
Menurut Notoatmodjo (2010a) (2009) bahwa sikap seseorang
dijelaskan bahwa pengetahuan dapat melakukan perilaku hygine perorangan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
dibentuk melalui frekuensi informasi
pengetahuan, citra tubuh, praktik
sosial, status sosial ekonomi,
kebiasaan, dan kondisi fisik.
Menurut Notoatmodjo (2010)
dijelaskan bahwa pengetahuan dapat
dibentuk melalui frekuensi informasi
yang diperoleh. Maulana (2009) juga
menyebutkan bahwa pendidikan pengetahuan lebih tahan lama dibandingkan
kesehatan merupakan metode yang perilaku yang tidak didasari pengetahuan.
tepat untuk meberikan informasi
kepada remaja. Perilaku yang didasari
SIMPULAN DAN SARAN Kebumen. Jurnal Ilmiah
Berdasarkan hasil penelitian Kesehatan Keperawatan,
mengenai Tingkat pengetahuan hampir Volume 6,
seluruh responden memiliki tingkat No.3.http://digilib.stikesmuhgo
mbong.ac.id/files/disk1/23/jtsti
pengetahuan cukup baikdalam
kesmuhgo-gdl-nurfitriya-1136-
perilaku pencegahan keputihan 2-hal.111-7.pdf. (Accseed 14
patologis, dan responden memiliki November 2015)
perilaku pencegahan keputihan
patologis mayoritas cukup baik, dan Hutagaol, E., Nanlessy, D.M.,
bahwa ada hubungan sedang antara Wongkar, D. 2013. Hubungan
tingkat pengetahuan dengan perilaku Antara Pengetahuan Dan
Perilaku Remaja Puteri Dalam
pencegahan keputihan patologis
Menjaga Kebersihan Alat
mahasiswi semester VI Prodi Ilmu Genitalia Dengan Kejadian
Keperawatan di Universitas ‘Aisyiyah Keputihan Di SMA Negeri 2
Yogyakarta. Pineleng. Jurnal Ilmiah
Dari hasil penelitian tersebut, Kesehtan Keperawatan,
maka diharapkan Mahasiswi Volume 1, No 1. (Accseed 20
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Februari 2016)
diharapkan menambah informasi atau Kissanti, A. 2008. Buku Pintar
meningkatkan pengetahuan tentang Wanita: Kesehatan dan
kesehatan reproduksi khususnya Kecantikan, Areska
tentang keputihan, dengan membaca Kusmiran, E. 2012. Kesehatan
buku diperpustakaan dan mengakses Reproduksi Remaja dan
melalui internet bagaimana cara Wanita. Jakarta: Salemba
penceghan keputihan dengan tepat. Medika
Maulana, H.D. 2009. Promosi
Kesehatan. Jakarta: EGC
DAFTAR RUJUKAN Muflih, 2015. Pengetahuan
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi
Nasional (BKKBN). 2010. Berhubungan Dengan
Pegangan Kader Tentang Jepercayaan Diri Remaja
Pembinaan Anak Remaja. Untuk Menghindari Seks
Hidayat N., Herniyatun., Suhartini. Bebas. Jurnal Diterbitkan
2010. Hubungan Personal Yogyakarta: FIKES UNRIYO.
Hygine Perineal Pada Volume 5, Nomor 1. (Accsed
Pasangan Usia Subur 20 februari 2016)
Terhadap Kejadian
Keputihan Di Wilayah Kerja Notoatmodjo. 2010b. Metode
Puskesmas Kebumen I Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Kabupaten Rineka Cipta
2010a. Pendidikan Dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
2007.
Kesehatan Masyarakat
Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta
. 2012. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Potter. Perry. 2009. Fundamental
Keperawatan Buku 1 Edisi 7.
Jakarta: Salemba Medika
Maulana, H. 2009. Promosi
Kesehatan. Jakarta: EGC
Shadine. 2012. Penyakit Wanita.
Yogyakarta: Citra Pustaka
Wijayanti. 2009. Fakta
Penting
Seputar Kesehatan Reproduksi
Wanita. Yogyakarta: Diglosia
Printika

Anda mungkin juga menyukai