Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PUBLIKASI

MANFAAT PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN


PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA
HYGIENE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 11 DENPASAR

Oleh

JABA P. RAHGUSLYANI BUDARSANA

NIM. P07124220103

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN SARJANA TERAPAN
DENPASAR
2021

i
Lembar Persetujuan
Naskah Publikasi

MANFAAT PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN


PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA
HYGIENE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11
DENPASAR

Telah Mendapatkan Persetujuan

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ni Luh Putu Sri Erawati, S.Si.T., MPH Ni Wayan Armini, S.ST., M.Keb
NIP. 197508252000122002 NIP. 198101302002122001

MENGETAHUI:

KETUA JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

Dr. Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M. Biomed


NIP. 19700218 198902 2 00
NASKAH PUBLIKASI

MANFAAT PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN


PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA
HYGIENE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 11 DENPASAR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Pendidikan pada Jurusan Kebidanan
Pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

Oleh

JABA P. RAHGUSLYANI BUDARSANA

NIM. P07124220103

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN SARJANA TERAPAN
DENPASAR
2021
Manfaat Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Vulva Hygiene di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Denpasar

Jaba P. Rahguslyani Budarsana 1 , Ni Luh Putu Sri Erawati 2 , Ni Wayan Armini 3  3 

UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan , jabaputu21@gmail.com



Poltekkes Kemenkes Denpasar, erawatiputu@yahoo.com

Poltekkes Kemenkes Denpasar,amiarmini81@gmail.com
Corresponding Author: jabaputu21@gmail.com

ABSTRAK
Vulva hygiene adalah tindakan perawatan pada alat kelamin perempuan yang berperan penting pada
status prilaku kesehatan seseorang, untuk menghindari gangguan pada organ reproduksi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui manfaat penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri
tentang vulva hygiene di SMP Negeri 11 Denpasar. Penelitian ini menggunakan metoda analitik komparatif
dengan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah siswi kelas VIII di SMP
Negeri 11 Denpasar sebanyak 124 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Proportionate Cluster Random Sampling . Intrumen yang digunakan berupa kuesioner pre test dan posttest
sebanyak 25 pertanyaan yang sudah valid dan reliabel. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian untuk pretest pengetahuan rata-rata adalah 57.71 dan posttest pengetahuan setelah
mendapatkan penyuluhan melalui media zoom menjadi 83.68. Hasil uji Wilcoxon diperoleh p value =0,000
< 0,05 hasil tersebut menunjukan ada peningkatan pengetahuan remaja putri tentang Vulva Hygiene di
SMP Negeri 11 Denpasar. Pihak sekolah dan puskesmas diharapkan meningkatkan promosi kesehatan .

Kata Kunci: Peningkatan Pengetahuan, Remaja Putri, Vulva Hygiene

THE ADVANTAGES OF COUNSELING IN IMPROVING TEENAGER'S KNOWLEDGE ABOUT VULVA


HYGIENE AT SMP NEGERI 11 DENPASAR

ABSTRACT

Vulva hygiene is a treatment on female genitals which have an important role in the status of someone's
health behavior to avoid disturbances in the reproductive organs. The purpose of this study was to
determine the advantages of counseling in improving teenager’s knowledge about vulva hygiene at SMP
Negeri 11 Denpasar. This study employed a comparative analytical method with a one group pretest-
posttest design. The sample of this research was 124 students of VIII class at SMP Negeri 11 Denpasar.
The sampling technique in this study was Proportionate Cluster Random Sampling. The instrument used
was a pre-test and post-test questionnaire with 25 valid and reliable questions. The data were analyzed by
using Wilcoxon test. The results of the research showed that the average of pretest knowledge was 57.71
and the average of posttest knowledge after getting counseling through zoom was 83.68. The results of the
Wilcoxon test showed that p value = 0.000 <0.05. These results indicated that there was an improvement
of teenager’s knowledge about Vulva Hygiene at SMP Negeri 11 Denpasar. It is expected that schools and
health centers will increase the health education.
Keywords: Knowledge, Female Teenager, Vulva Hygiene
LATAR BELAKANG 2014). Dampak dari kurang baiknya perilaku
vulva hygiene pada remaja putri dapat
Kesehatan reproduksi remaja menyebabkan keputihan. Keputihan (leucorrhea,
merupakan suatu kondisi sehat yang vaginal discharge) adalah keluarnya sekret atau
menyangkut sistem reproduksi (fungsi, cairan selain darah yang berlebihan dari liang
komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja vagina dengan variasi bau, konsistensi, dan
baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual. warna. Keputihan dapat terjadi secara normal
Kejadian masalah organ reproduksi pada remaja (fisiologis) maupun abnormal atau penyakit
perlu mendapat perhatian yang serius, karena (patologis) (Pradnyandari dkk., 2019).
masalah tersebut paling sering muncul pada Dampak dari kurang baiknya perilaku
negara-negara berkembang termasuk Indonesia. vulva hygiene pada remaja putri dapat
Gangguan reproduksi yang sering terjadi di menyebabkan keputihan. Keputihan (leucorrhea,
Indonesia adalah infeksi saluran reproduksi vaginal discharge) adalah keluarnya sekret atau
(Darma, dkk 2017). cairan selain darah yang berlebihan dari liang
Kejadian infeksi saluran reproduksi vagina dengan variasi bau, konsistensi, dan
tertinggi di dunia pada masa remaja sebesar warna. Keputihan dapat terjadi secara normal
35% hingga 42%. Kejadian infeksi saluran (fisiologis) maupun abnormal atau penyakit
reproduksi di Indonesia akibat kurangnya (patologis) (Pradnyandari dkk., 2019).
hygiene pada organ reproduksi masih cukup Terdapat beberapa penelitian mengenai
tinggi, berkisar antara 9 hingga 100 kasus per tingkat pengetahuan remaja dalam vulva hygiene
100 ribu penduduk setiap tahun (Pratiwy, 2019). dengan kejadian keputihan. Berdasarkan hasil
Berdasarkan Data statistik Riskesdas (2018) di penelitian dari Atapukang (2017) di SMP
Indonesia 43,3 juta jiwa remaja usia 10-14 tahun Muhammadiyah 1 Yogyakarta dari 61 siswi
berperilaku hygiene sangat buruk. Hasil riset di sebagian besar (62,3%) tingkat pengetahuan
Indonesia membuktikan 5,2% remaja putri remaja tentang vulva hygiene pada kategori
diseluruh provinsi di Indonesia mengalami cukup dan sebagian kecil (37,7%) pada kategori
keluhan yang sering terjadi setelah menstruasi baik. Hasil uji statistik didapatkan terdapat
akibat tidak menjaga genetalia hygiene (Pratiwy, hubungan yang signifikan antara tingkat
2019). pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene
Data Survei Kesehatan Reproduksi dengan kejadian keputihan, akan tetapi Rahman,
Remaja Indonesia (SKRRI) menyatakan bahwa dkk., (2013) menyatakan dari 64 siswi 90,3%
secara nasional remaja yang perilaku hygiene mengalami keputihan patologis, dan 15,6%
dengan benar sebesar 21,6 %. Hasil survei memiliki pengetahuan kurang tentang vulva
menunjukan remaja terpapar informasi Pusat hygiene. Hasil uji statistiknya menunjukan tidak
Informasi Konseling Remaja (PIK-Remaja) ada hubungan pengetahuan dengan kejadian
mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari 100 remaja keputihan pada remaja.
yang akses dengan kegiatan yang berkaitan Penelitian Yessi (2017) menyatakan
dengan informasi kesehatan reproduksi berkaitan bahwa pengetahuan sebelum diberikan
dengan hygiene genitalia (Pratiwy, 2019). penyuluhan didapatkan pengetahuan sebesar
Remaja sangat penting memiliki 75,15% dan sikap sebesar 67,86%, kemudian
pengetahuan tentang cara membersihkan daerah setelah diberikan penyuluhan didapatkan hasil
genitalia (vulva hygiene). Pengetahuan remaja penegtahuan sebesar 86,15 % dan sikap
yang baik mengenai kesehatan reproduksi 72,85%. Nilai signifikansi pengetahuan dan sikap
khususnya organ reproduksi eksternal (vulva), 0,000 atau p<0,05, maka disimpulkan terdapat
akan berpengaruh terhadap pemeliharaan pengaruh penyuluhan personal hygiene terhadap
kebersihan organ reproduksi itu sendiri (Indah,
tingkat pengetahuan dan sikap personal hygiene Status
saat menstruasi. Menarche
Berdasarkan uraian latar belakang yang
Ya 120 96.8
telah dijelaskan di atas peneliti mendapat
rumusan masalah yaitu “Apakah ada manfaat Tidak 4 3.2
penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan Total 124 100.0
remaja putri tentang vulva hygiene di SMP Sumber
Negeri 11 Denpasar. Informasi
Ya 58 46.8
METODE PENELITIAN
Tidak 66 53.2
Penelitian yang digunakan dalam Total 124 100.0
penelitian ini adalah analitik komparatif dengan
rancangan one group pretest-posttest design. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi responden terbanyak dengan usia 14 tahun yaitu
kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 84 responden (67.7 %), remaja putri yang sudah
11 Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi yang menstruasi sebanyak 120 responden (96.8 %)
berjumlah 124 sampel. Cara pengambilan dan yang belum menstruasi sebanyak 4
sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik responden (3.2 %). Berdasarkan informasi vulva
probability sampling dengan tipe Proportionate hygiene yang diperoleh oleh remaja putri
Cluster Random Sampling. Pengumpulan data sebanyak 58 responden (46,8%) sudah
dilakukan dengan cara memberikan kuisioner mendapatkan informasi tentang vulva hygiene
pretest dan posttest yang berisi pernyataan sedangkan 66 responden (53.2 %) tidak pernah
tentang tingkat Pengetahuan Remaja Putri mendapatkan informasi tentang vulva hygiene.
Tentang Vulva Hygiene Di SMP N 11 Denpasar
yang diisi oleh responden melalui google form
dengan alamat link. Uji statistik yang digunakan Tabel 2 . Manfaat Penyuluhan Terhadap
dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal Vulva Hygiene Di SMP N 11 Denpasar
dengan nilai p < 0,05. Penelitian ini sudah Penge Media Tingkat Z Nilai
mendapatkan surat kelaikan etik penelitian dari tahua n Pencapaian P
Komisi Etik Penelitian di Poltekkes Kemenkes n Minimum
Denpasar dengan Nomor : LB.02.03/EA/ Maximum
KEPK/0428/2021 pada tanggal 27 April 2021 Pretes 60.00 20 80
t
HASIL PENELITIAN - 0,00
9.556 0
Tabel 1 .  Karakteristik Responden di SMP Poste 84.00 70 100
Negeri 11 Denpasar st
Karakteristik Frekuensi Persentase Hasil uji Wilcoxon rank nilai median pretes 60.00
(%) dan nilai posttes 84.00, untuk nilai Z yaitu
-9.556 , sedangkan nilai p = 0,000 (0,000<0,05)
Umur
hasil tersebut menunjukan bahwa H0 di tolak dan
13 Tahun 23 18.5 Ha diterima yang artinya ada peningkatan yang
14 Tahun 84 67.7 signifikan dari penyuluhan vulva hygiene
15 Tahun 17 13.7 terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri
Total 124 100.0
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan responden setelah diberikan penyuluhan adalah
vulva hygiene. 84.00.

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Responden Sebelum Diberikan


Penyuluhan Tentang Vulva Hygiene

Pada penelitian ini Nilai minimum


responden sebelum diberikan penyuluhan
tentang vulva hygiene adalah 20 dan nilai
maksimum yaitu 80. Rentang nilai pengetahuan
sebelum diberikan penyuluhan tentang vulva
hygiene berkisar 57-71 dan nilai median
Gambar 1. Pengetahuan Responden pengetahuan responden sebelum diberikan
Sebelum diberikan penyuluhan tentang Vulva penyuluhan adalah 60.00. Berdasarkan hasil
Hygiene penelitian Istiqamah (2018) menunjukkan bahwa
pada kelompok SMP nilai pretest reponden
 Gambar diatas menunjukan gambaran terbanyak yaitu dengan tingkat pengetahuan
pengetahuan responden sebelum dilakukannya cukup sebanyak 29 orang (69,0). Sedangkan
penyuluhan vulva hygiene, nilai minimum pada kelompok SMA, responden terbanyak
pengetahuan responden sebelum diberikan memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 22
penyuluhan vulva hygiene adalah 20 dan nilai orang (52,4%).
maksimum yaitu 80 ,nilai median pengetahuan Berdasarkan pandangan peneliti nilai
responden sebelum diberikan penyuluhan adalah minimum, maximum, median sebagian besar
60.00.  nilainya kecil karena di masa pandemi remaja
putri SMP Negeri 11 Denpasar tidak pernah
melakukan tatap muka dengan guru karena
kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring
serta ada beberapa yang belum mengetahui
tentang vulva hygiene dan sebagian besar
remaja putri di SMP Negeri 11 Denpasar belum
mendapat penyuluhan tentang vulva hygiene.
Kurangnya informasi tentang vulva hygine
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Karimah (2014) yang menyatakan bahwa
Gambar 1. Pengetahuan Responden sesudah kurangnya sumber informasi tentang sesuatu
diberikan penyuluhan tentang Vulva Hygiene berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang.
Semakin banyak terpapar informasi maka
Gambar diatas menunjukan gambaran pengetahuan seseorang meningkat.
pengetahuan responden setelah diberikan 2. Pengetahuan Responden Sesudah Diberikan
penyuluhan tentang vulva hygiene, nilai minimum Penyuluhan Tentang Vulva Hygiene
pengetahuan responden setelah diberikan
penyuluhan vulva hygiene adalah 70 dan nilai Setelah diberikan penyuluhan tentang
maksimum yaitu 100, nilai median pengetahuan vulva hygiene dengan media zoom nilai
pengetahuan responden sebagian besar
meningkat dengan nilai minimum 70 dan sehingga ada peningkatan pengetahuan sebelum
maksimum 100 dan nilai median pengetahuan dan sesudah diberikan penyuluhan.
responden setelah diberikan penyuluhan adalah Efektifitas yang dimaksud dalam
84.00. penggunaan aplikasi ini yaitu peningkatan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan pengetahuan, atau individu memperoleh atau
oleh Sari (2016) menunjukkan bahwa menambah informasi dan pemahaman terhadap
penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan tertentu. Berdasarkan hasil analisis
responden dan dapat dimaksimalkan dengan data dari uji statistik yaitu Analisa data
menggunakan beberapa metode dan media menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian dari
sehingga proses penyuluhan dapat berjalan 90 responden dilakukan uji Wilcoxon didapatkan
dengan baik sehingga informasi yang diberikan nilai p = 0,000 < α (0,05) dapat disimpulkan
selama penyuluhan dapat diserap dan diterima bahwa ada pengaruh pengetahuan remaja
dengan maksimal oleh responden. tentang perilaku vulva hygiene (Arianti, 2017).
Peningkatan pengetahuan terjadi Penelitian yang menunjukan bahwa
dikarenakan responden sangat senang dengan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan
adanya penyuluhan ini dan menyimak dengan seseorang terhadap materi penyuluhan dilakukan
baik informasi yang diberikan. Banyak dengan menggunakan media, salah satunya
pertanyaaan yang diajukan ketika kegiatan menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
penyuluhan berlangsung. Hal ini sesuai yang Fanny (2017) bahwa dengan menggunakan
diungkapkan oleh Prihartini (2017) bahwa media penyuluhan dalam penelitian dapat
pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi meningkatkan pengetahuan remaja sebanyak 84
melalui proses sensoris khususnya mata dan %.
telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya perilaku terbuka. SIMPULAN
Menurut pandangan peneliti nilai Kesimpulan pada penelitian ini adalah
responden terdapat peningkatan dari pretest ke Penyuluhan tentang vulva hygiene dengan media
posttes, hal itu disebabkan karena remaja putri di zoom bermanfaat dalam peningkatan
SMP Negeri 11 Denpasar memahami selama pengetahuan remaja putri. Hal ini juga dapat
proses penyuluhan, terlihat dari adanya keaktifan dilihat dari nilai p value 0,000 < α 0,05 sehingga
siswa dalam bertanya mengenai organ dapat disimpulkan H0 di tolak dan Ha diterima
reproduksi, cara merawat organ kewanitaan, dan yang artinya ada peningkatan pengetahuan
bagaimana cara mencegah keputihan. remaja putri yang signifikan sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan tentang vulva
3. Analisis Manfaat Penyuluhan Terhadap hygiene. Bagi peneliti selanjutnya dapat
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri mengembangkan penelitian ini dengan variabel
Tentang Vulva Hygiene lain sehingga mendapatkan suatu inovasi baru
dalam promosi kesehatan. Beberapa pernyataan
Hasil analisis data manfaat penyuluhan pada kuesioner yang tidak valid dan tidak reliabel
terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri pada saat uji coba kuesioner sebaiknya
tentang vulva hygiene sebelum dan setelah dilakukan perubahan redaksi agar menjadi valid
diberikan penyuluhan didapatkan nilai z -9.556 dan reliabel.
dan nilai p sebesar 0,000 Hal ini menunjukan  
bawasannya penyuluhan tentang vulva hygiene UCAPAN TERIMA KASIH 
dengan media zoom bermanfaat dalam Terimaksaih kepada pihak institusi telah
peningkatan pengetahuan remaja putri. Hal ini memberikan ijin pada peneliti untuk melakukan
juga dapat dilihat dari nilai p 0,000 < α 0,05
penelitain dan pihak sekolah yang telah 7. Pratiwy, U. (2019). Pengaruh Praktik
mendukung penelitian ini. Hygiene Genitalia Pada Remaja Putri di
  SMPN 1 Suli. Jurnal Fenomena Kesehatan,
DAFTAR PUSTAKA  02(01), 228–236.
1. Arianti. (2017). Pengaruh Pengetahuan
Remaja tentang Vulva Hygiene terhadap
Perubahan Perilaku Pencegahan Keputihan
patologis pada siswi Kelas X Di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. 4–10.
2. Avianty, I. (2020). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Tingkat Genital Di
Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten
Bogor. PROMOTOR Jurnal Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat, 3(1), 56–63.
3. Darma, M., Yusran, S., & Fachlevy, A.
(2017). Hubungan Pengetahuan, Vulva
Hygiene, Stres, Dan Pola Makan Dengan
Kejadian Infeksi Flour Albus (Keputihan)
Pada Remaja Siswi Sma Negeri 6 Kendari
2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Unsyiah, 2(6), 198314.
4. Istiqamah, N. (2018). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan dengan Metode Stratagem
Terhadap Pengetahuan Vulva Hygiene pada
Remaja Putri (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar).Bali Provincial Health Service.
Bali Province Health Profile 2017. Denpasar;
2018.
5. Afifah DN. Factors Contributing to the
Failure of Exclusive Breastfeeding
Practices. J Univ Diponegoro. 2007
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. (2020). Surat Edaran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor
35952/MPK.A/HK/2020. Mendikbud RI, 1–
2.;
6. Pradnyandari, I. A. C., Surya, I. G. N. H. W., LAMPIRAN PUBLIKASI
& Aryana, M. B. D. (2019). Gambaran
pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang 1. Tempat Publikasi
vaginal hygiene terhadap kejadian
keputihan patologis pada siswi kelas 1 di
SMA Negeri 1 Denpasar periode Juli 2018.
Intisari Sains Medis, 10(1), 88–94.
https://doi.org/10.15562/ism.v10i1.357
2. Test Plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai