Oleh
NIM. P07124220103
i
Lembar Persetujuan
Naskah Publikasi
Ni Luh Putu Sri Erawati, S.Si.T., MPH Ni Wayan Armini, S.ST., M.Keb
NIP. 197508252000122002 NIP. 198101302002122001
MENGETAHUI:
Oleh
NIM. P07124220103
Jaba P. Rahguslyani Budarsana 1 , Ni Luh Putu Sri Erawati 2 , Ni Wayan Armini 3 3
ABSTRAK
Vulva hygiene adalah tindakan perawatan pada alat kelamin perempuan yang berperan penting pada
status prilaku kesehatan seseorang, untuk menghindari gangguan pada organ reproduksi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui manfaat penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri
tentang vulva hygiene di SMP Negeri 11 Denpasar. Penelitian ini menggunakan metoda analitik komparatif
dengan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah siswi kelas VIII di SMP
Negeri 11 Denpasar sebanyak 124 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Proportionate Cluster Random Sampling . Intrumen yang digunakan berupa kuesioner pre test dan posttest
sebanyak 25 pertanyaan yang sudah valid dan reliabel. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian untuk pretest pengetahuan rata-rata adalah 57.71 dan posttest pengetahuan setelah
mendapatkan penyuluhan melalui media zoom menjadi 83.68. Hasil uji Wilcoxon diperoleh p value =0,000
< 0,05 hasil tersebut menunjukan ada peningkatan pengetahuan remaja putri tentang Vulva Hygiene di
SMP Negeri 11 Denpasar. Pihak sekolah dan puskesmas diharapkan meningkatkan promosi kesehatan .
ABSTRACT
Vulva hygiene is a treatment on female genitals which have an important role in the status of someone's
health behavior to avoid disturbances in the reproductive organs. The purpose of this study was to
determine the advantages of counseling in improving teenager’s knowledge about vulva hygiene at SMP
Negeri 11 Denpasar. This study employed a comparative analytical method with a one group pretest-
posttest design. The sample of this research was 124 students of VIII class at SMP Negeri 11 Denpasar.
The sampling technique in this study was Proportionate Cluster Random Sampling. The instrument used
was a pre-test and post-test questionnaire with 25 valid and reliable questions. The data were analyzed by
using Wilcoxon test. The results of the research showed that the average of pretest knowledge was 57.71
and the average of posttest knowledge after getting counseling through zoom was 83.68. The results of the
Wilcoxon test showed that p value = 0.000 <0.05. These results indicated that there was an improvement
of teenager’s knowledge about Vulva Hygiene at SMP Negeri 11 Denpasar. It is expected that schools and
health centers will increase the health education.
Keywords: Knowledge, Female Teenager, Vulva Hygiene
LATAR BELAKANG 2014). Dampak dari kurang baiknya perilaku
vulva hygiene pada remaja putri dapat
Kesehatan reproduksi remaja menyebabkan keputihan. Keputihan (leucorrhea,
merupakan suatu kondisi sehat yang vaginal discharge) adalah keluarnya sekret atau
menyangkut sistem reproduksi (fungsi, cairan selain darah yang berlebihan dari liang
komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja vagina dengan variasi bau, konsistensi, dan
baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual. warna. Keputihan dapat terjadi secara normal
Kejadian masalah organ reproduksi pada remaja (fisiologis) maupun abnormal atau penyakit
perlu mendapat perhatian yang serius, karena (patologis) (Pradnyandari dkk., 2019).
masalah tersebut paling sering muncul pada Dampak dari kurang baiknya perilaku
negara-negara berkembang termasuk Indonesia. vulva hygiene pada remaja putri dapat
Gangguan reproduksi yang sering terjadi di menyebabkan keputihan. Keputihan (leucorrhea,
Indonesia adalah infeksi saluran reproduksi vaginal discharge) adalah keluarnya sekret atau
(Darma, dkk 2017). cairan selain darah yang berlebihan dari liang
Kejadian infeksi saluran reproduksi vagina dengan variasi bau, konsistensi, dan
tertinggi di dunia pada masa remaja sebesar warna. Keputihan dapat terjadi secara normal
35% hingga 42%. Kejadian infeksi saluran (fisiologis) maupun abnormal atau penyakit
reproduksi di Indonesia akibat kurangnya (patologis) (Pradnyandari dkk., 2019).
hygiene pada organ reproduksi masih cukup Terdapat beberapa penelitian mengenai
tinggi, berkisar antara 9 hingga 100 kasus per tingkat pengetahuan remaja dalam vulva hygiene
100 ribu penduduk setiap tahun (Pratiwy, 2019). dengan kejadian keputihan. Berdasarkan hasil
Berdasarkan Data statistik Riskesdas (2018) di penelitian dari Atapukang (2017) di SMP
Indonesia 43,3 juta jiwa remaja usia 10-14 tahun Muhammadiyah 1 Yogyakarta dari 61 siswi
berperilaku hygiene sangat buruk. Hasil riset di sebagian besar (62,3%) tingkat pengetahuan
Indonesia membuktikan 5,2% remaja putri remaja tentang vulva hygiene pada kategori
diseluruh provinsi di Indonesia mengalami cukup dan sebagian kecil (37,7%) pada kategori
keluhan yang sering terjadi setelah menstruasi baik. Hasil uji statistik didapatkan terdapat
akibat tidak menjaga genetalia hygiene (Pratiwy, hubungan yang signifikan antara tingkat
2019). pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene
Data Survei Kesehatan Reproduksi dengan kejadian keputihan, akan tetapi Rahman,
Remaja Indonesia (SKRRI) menyatakan bahwa dkk., (2013) menyatakan dari 64 siswi 90,3%
secara nasional remaja yang perilaku hygiene mengalami keputihan patologis, dan 15,6%
dengan benar sebesar 21,6 %. Hasil survei memiliki pengetahuan kurang tentang vulva
menunjukan remaja terpapar informasi Pusat hygiene. Hasil uji statistiknya menunjukan tidak
Informasi Konseling Remaja (PIK-Remaja) ada hubungan pengetahuan dengan kejadian
mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari 100 remaja keputihan pada remaja.
yang akses dengan kegiatan yang berkaitan Penelitian Yessi (2017) menyatakan
dengan informasi kesehatan reproduksi berkaitan bahwa pengetahuan sebelum diberikan
dengan hygiene genitalia (Pratiwy, 2019). penyuluhan didapatkan pengetahuan sebesar
Remaja sangat penting memiliki 75,15% dan sikap sebesar 67,86%, kemudian
pengetahuan tentang cara membersihkan daerah setelah diberikan penyuluhan didapatkan hasil
genitalia (vulva hygiene). Pengetahuan remaja penegtahuan sebesar 86,15 % dan sikap
yang baik mengenai kesehatan reproduksi 72,85%. Nilai signifikansi pengetahuan dan sikap
khususnya organ reproduksi eksternal (vulva), 0,000 atau p<0,05, maka disimpulkan terdapat
akan berpengaruh terhadap pemeliharaan pengaruh penyuluhan personal hygiene terhadap
kebersihan organ reproduksi itu sendiri (Indah,
tingkat pengetahuan dan sikap personal hygiene Status
saat menstruasi. Menarche
Berdasarkan uraian latar belakang yang
Ya 120 96.8
telah dijelaskan di atas peneliti mendapat
rumusan masalah yaitu “Apakah ada manfaat Tidak 4 3.2
penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan Total 124 100.0
remaja putri tentang vulva hygiene di SMP Sumber
Negeri 11 Denpasar. Informasi
Ya 58 46.8
METODE PENELITIAN
Tidak 66 53.2
Penelitian yang digunakan dalam Total 124 100.0
penelitian ini adalah analitik komparatif dengan
rancangan one group pretest-posttest design. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi responden terbanyak dengan usia 14 tahun yaitu
kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 84 responden (67.7 %), remaja putri yang sudah
11 Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi yang menstruasi sebanyak 120 responden (96.8 %)
berjumlah 124 sampel. Cara pengambilan dan yang belum menstruasi sebanyak 4
sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik responden (3.2 %). Berdasarkan informasi vulva
probability sampling dengan tipe Proportionate hygiene yang diperoleh oleh remaja putri
Cluster Random Sampling. Pengumpulan data sebanyak 58 responden (46,8%) sudah
dilakukan dengan cara memberikan kuisioner mendapatkan informasi tentang vulva hygiene
pretest dan posttest yang berisi pernyataan sedangkan 66 responden (53.2 %) tidak pernah
tentang tingkat Pengetahuan Remaja Putri mendapatkan informasi tentang vulva hygiene.
Tentang Vulva Hygiene Di SMP N 11 Denpasar
yang diisi oleh responden melalui google form
dengan alamat link. Uji statistik yang digunakan Tabel 2 . Manfaat Penyuluhan Terhadap
dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal Vulva Hygiene Di SMP N 11 Denpasar
dengan nilai p < 0,05. Penelitian ini sudah Penge Media Tingkat Z Nilai
mendapatkan surat kelaikan etik penelitian dari tahua n Pencapaian P
Komisi Etik Penelitian di Poltekkes Kemenkes n Minimum
Denpasar dengan Nomor : LB.02.03/EA/ Maximum
KEPK/0428/2021 pada tanggal 27 April 2021 Pretes 60.00 20 80
t
HASIL PENELITIAN - 0,00
9.556 0
Tabel 1 . Karakteristik Responden di SMP Poste 84.00 70 100
Negeri 11 Denpasar st
Karakteristik Frekuensi Persentase Hasil uji Wilcoxon rank nilai median pretes 60.00
(%) dan nilai posttes 84.00, untuk nilai Z yaitu
-9.556 , sedangkan nilai p = 0,000 (0,000<0,05)
Umur
hasil tersebut menunjukan bahwa H0 di tolak dan
13 Tahun 23 18.5 Ha diterima yang artinya ada peningkatan yang
14 Tahun 84 67.7 signifikan dari penyuluhan vulva hygiene
15 Tahun 17 13.7 terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri
Total 124 100.0
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan responden setelah diberikan penyuluhan adalah
vulva hygiene. 84.00.