Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, e-ISSN: 2775-2437

Vol. 1 No.2 Edisi Desember 2021


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
===============================================================================================
Received: 19 June 2021 :: Accepted: 13 December 2021 :: Published: 31 December 2021

PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE MENCUCI TANGAN


DENGAN KECACINGAN MURID SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH
DASAR NEGERI 104243 KABUPATEN DELI SERDANG LUBUK
PAKAM

Fitri Ramadani Harahap1*, Nora Ervina Sembiring1, Darwin Tamba1

Program Studi Keperawatan, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Jln. Sudirman No.38 LubukPakam, Kabupaten Deli Serdang,


Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: fitrirama94@gmail.com

DOI 10.35451/jpk.v1i2.766

Abstrak
Kecacingan merupakan penyakit endemik kronik yang diakibatkan satu atau
lebihcacing yang masuk ke dalam tubuh manusia, dengan prevalensi tertinggi
terdapat pada anak - anak. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional,
pemilihan sampel dilakukan 3 tahap yaitu dengan purposivestratified sampling,
proporsional sampling dan simple random sampling. Analisa data dengan uji statistik
chi square , alternative Fisher’s Exact Test dengan tingkat kemaknaan (á) 0,05. Hasil
penelitian menunjukan bahwa dari 59 subjek penelitian, hanya 18 orang ( 30,5 % )
yang memiliki personal hygiene baik , sedangkan 22 orang ( 37,3 % ) memiliki
personal hygiene sedangdan 19 orang ( 32,2 % ) memiliki personal hygiene yang
buruk. Dengan hasil positif kecacingan 44 orang ( 75,3 % ) dan negative kecacingan
sebanyak 15 orang ( 24,7 % ).

Kata kunci:Personal Hygiene, Kecacingan, Ascaris Lumbrocides

Abstract
Dewormy is a chronic endemic disease caused one or more worms that enter intothe
human body, with the highest prevalence found in children. The research was carried
out with methods, selection of cross-sectional samples performed 3 stages, namely
with proportional stratified sampling, purposive sampling and simple random
sampling. A sample of 59 respondents. Analyzed data with chi-square statistical test
of the significance level (á) of 0.05. The results showed that out of 59 study subjects,
know to students with good personal hygiene status as many 18 people ( 30,5 % ),
and less well as many as 22 people ( 37,3 %). Laboratory results for the category of
positive Dewormy amounted to 44 people ( 75,5 % ) and the negative category
Dewormy is equal to 15 people ( 24,7 % ) .

Keywords:Personal Hygiene, Dewormy, Ascaris Lumbricoides

1. Pendahuluan merupakan tantangan utama bagi


Sasaran pembangunan millennium pembangunan global.termasuk
atau Millennium Development Goals Indonesia, yang terurai dalam delapan
yang biasa di singkat Tujuan butir Deklarasi Milenium. Salah satu
Pembangunan Milenium adalah untuk target tersebuat adalah pengurangan
mencapai kesejahteraan masyarakat angka kesakitan dan peningkatan angka
dan pembangunan 4.444 komunitas kesembuhan pada anak – anak. Anak
pada tahun 2015. Tujuan ini usia sekolah dasar atau dikenal dengan

277
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.2 Edisi Desember 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
===============================================================================================
Received: 19 June 2021 :: Accepted: 13 December 2021 :: Published: 31 December 2021

anak usia sekolah adalah investasi yang Yulianto (2010) juga


akanperlu disiapkan agar tumbuh dan menyatakan bahwa ada hubungan yang
berkembang secara optimal. bermakna antara kebiasaan mencuci
Pertumbuhan dan perkembangan yang
tangan, kebiasaan memotong kuku,
optimal akan mempengaruhi kualitas
hidup anak usia sekolah di masa depan. kebiasaan mengkonsumsi makanan
Anak yang sehat akan memiliki mentah, dan kepemilikan jamban
pertumbuhan dan perkembangan yang dengan kejadian kecacingan pada anak
optimal. usia sekolah dasar. Namun pada
Anak usia sekolah memiliki penelitian yang sama diperoleh bahwa
pertumbuhan dan perkembangan yang jenis lantai rumah dan ketersediaan air
khas yakni perlambatan pertumbuhan
bersih tidak memiliki hubungan yang
fisik jika dibandingkan dengan masa
bayi dan remaja. Namun di sisi lain signifikan dengan kejadian kecacingan.
sebenarnya anak usia sekolah Hubungan yang signifikan antara
mengalami peningkatan motorik, mental personal hygiene dan makan obat
dan kognitif yang menyebabkan anak cacing dengan kejadian kecacingan
mulai belajar untuk membaca, menulis, pada anak usia sekolah dasar
serta memahami berbagai pengetahuan ditemukan oleh Ginting (2010). Dengan
sesuai dengan sifat ingin tahu anak
demikian faktor personal hygiene atau
(Allender & Spradley, 2011).
Masalah kesehatan pada anak-anak perilaku hidup yang buruk menjadi
yang paling utama terjadi di negara- faktor resiko yang dominan dalam
negara berkembang terutama di meningkatkan resiko kecacingan pada
kalangan anak-anak di daerah pedesaan anak usia sekolah.
dengan lebih dari dua-pertiga kasus Perawat komunitas memiliki
adalah penyakit tropis terabaikan yaitu
peran yang strategis dalam upaya
masalah kecacingan (Nasr, 2013).
Neglected Tropical Disease pengendalian kecacingan. Peran
(Penyakit tropis terabaikan) adalah perawat komunitas dalam pencegahan
kecacingan pada anak usia sekolah
sekelompok penyakit parasit kronis dan
kondisi terkait yang merupakan tentunya tidak terlepas dari peran
penyakit yang paling umum di antara tenaga keperawatan dan tenaga
2,7 miliar orang di dunia yang hidup kesehatan lainnya. Helvie (1998)
dengan pemasukan kurang dari US $ 2 menjelaskan beberapa peran perawat
per hari (Derib, 2012). komunitas yang salah satunya adalah
Hasil beberapa penelitian peran sebagai pendidik (educator).
menunjukkan bahwa perilaku Perawat komunitas sebagai educator
dapat memberikan pendidikan
kebersihan diri yang belum baik dan
sanitasi lingkungan bermain, tempat kesehatan kepada individu, keluarga
tinggal maupun kejadian yang tidak dan kelompok masyarakat yang
sehat menjadi faktor resiko kecacingan beresiko mengalami masalah
kesehatan, dalam rangka upaya
pada anak usia sekolah. Phiri (2010)
melakukan penelitian pada anak usia pencegahan penyakit dan peningkatan
sekolah yang tinggal di daerah urban status kesehatan masyarakat termasuk
yang kumuh di Malawi dengan perilaku kelompok anak usia sekolah.
defekasi di sembarang tempat dan tidak Penyuluhan ini bertujuan untuk
mensosialisasikan dan mengedukasi
menggunakan alas kaki. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sampel memiliki siswa agar dapat hidup sehatmenjaga
prevalensi kecacingan yang lebih tinggi personal hygiene dan pengaruhnya
dibandingkan dengan anak yang tinggal terhadap kejadian kecacingan.
di daerah rural yang kumuh.

278
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.2 Edisi Desember 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
===============================================================================================
Received: 19 June 2021 :: Accepted: 13 December 2021 :: Published: 31 December 2021

2. Metode kejadian kecacingan pada anak sekolah


Kegiatan pengabdian ini dilakukan dasar di SDN 104243 lubuk pakam
melalui penyuluhan menggunakan kabupaten deli serdang menunjukkan
metode deskriptif korelatif, rancangan bahwa 18 responden mempunyai
yang di gunakan adalah cara cross personal hygiene baik ditemukan positif
sectional. Populasi dalam penelitian ini infeksi kecacingan sebanyak 7 orang
adalah seluruh murid dari kelas 1 (35.0%), sedangkan sebanyak 11 orang
sampai kelas 5 sekolah dasar negeri (65.0%). Kemudian sebanyak 14 orang
107951 Lubuk Pakam di Kabupaten Deli ( 51.4 %) positif terinfeksi pada
Serdang sebanyak 221 siswa. personal hygiene sedang dan 8 orang
Pengambilan jumlah sampel sekolah (48.6%) dengan hasil negative dan dari
dilakukan secara stratifed random 19 respon yang memiliki personal
sampling, Maka besar sampel yang hygiene buruk sebanyak 15 orang
diambil adalah 68 responden.Cara (81.8%) ditemukan positif terinfeksi ,
pengambilan sampel dilakukan dengan sebanyak 4 orang (18.2 % ) tidak
cara dengan teknik Purposive Sampling terinfeksi.
yaitu peneliti memilih responden Kebersihan diri ataupun personal
berdasarkan pada pertimbangan hygiene individu adalah faktor utama
subyektifnya. Pengumpulan data primer yang menyebabkan angka kecacingan
di lakukan dengan cara wawancara meningkat , karena jika seseorang
langsung dengan menggunakan memiliki individu yang buruk maka akan
kuesioner. cepat sekali individu tersebut terinfeksi
dan terpapar oleh kuman penyebab
3. Hasil dan Pembahasan penyakit lainnya.
Dari hasil analisa data yang telah
Pada penelitian yang dilakuka
dilakukan maka diperoleh hasil :
noleh (Diwianti, 2012) pada anak
1) Dari 59 anak sekolah dasar di SDN
sekolah dasar di desa pasuruang
104243 Lubuk Pakam kabupaten
ditemukan hasil uji hubungan personal
Deli Serdang
hygiene dengan kecacingan p = 0,003
2) Mayoritas umur proporsi kecacingan
.hal ini berarti menunjukan bahwa ada
adalah usia 6 – 8 tahun sebanyak 29
hubungan antara personal hygiene
orang (40.8 %).
dengan kecacingan.
3) Dari 59 anak sekolah dasar di SDN
Kemudian dari hasil uji chi –
104243 Lubuk Pakam kabupaten
squere Hubungan personal hygiene
Deli Serdang mayoritas jenis
dengan kecacingan diperoleh nilai p =
kelamin
0,000 & lt; p = 0,05, sehingga ada
proporsikecacinganadalahlaki –
hubungan antara 4.444 personal
lakisebanyak 34 orang (58.4 %).
4) Dari 59 anak sekolah dasar di SDN
hygiene dengan kecacingan.
104343 Lubuk Pakam kabupaten Kebersihan pribadi adalah tindakan
Deli Serdang mayoritas murid tidak menjaga seseorang tetap bersih dan
rutin memakan obat cacing rutin sehat demi kesehatan fisik dan
selama 6 bulanadalahsebesar 39 mental. Kurangnya perawatan diri
orang (68.4 %). adalah situasi di mana seseorang
Berdasarkan hasil data bivariat yang tidak dapat melakukan perawatan
dilakukan oleh peneliti maka kesehatan sendiri. Anak – anak
diperoleh hasil seperti berikut ini : biasanya tidak menganggap masalah
Dapat diketahui hasil tabulasi silang kebersihan harus diperhatikan. Hal ini
antara personal hygiene dengan terjadi karena mereka percaya bahwa

279
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.2 Edisi Desember 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
===============================================================================================
Received: 19 June 2021 :: Accepted: 13 December 2021 :: Published: 31 December 2021

masalah kesehatan adalah masalah adanya hubungan personal hygiene


umum, dan jika dibiarkan terus akan dengan kecacingan dengan p value =
mempengaruhi kesehatan Anda secara 0,000 < p = 0,05.
keseluruhan. Oleh karena itu, setiap
orang harus selalu berusaha untuk 5. UcapanTerima Kasih
menjaga dan meningkatkan kebersihan Pengabdi menyampaikan ucapan
diri (Potter, 2010). Cacingan yang terima kasihk epada :
sering terjadi pada anak usia sekolah a. (LPPM) Institut Kesehatan Medistra
adalah “soil borne worm” (STH). STH LubukPakam
adalah infeksi cacing usus yang ditularkan b. Kepala Sekolah Dasar 104243
melalui tanah. Infeksi cacing usus yang Kabupaten Deli Serdang Lubuk
banyak terjadi di Indonesia disebabkan Pakam.
oleh parasit cacing seperti; Ascaris
lumbricoides (cacing gelang), 6. Daftar Pustaka
Trichuristrichiura (cacing cambuk), Aleksander. 2010. Buku Ajar
Ancylostoma duodenale dan parasitologi. Jakarta :Egc
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian:
Necatoramericanus (cacing tambang).
Suatu pendekatan praktik. Edisi
Faktor terpenting dalam penyebaran ke14.Jakarta : Rineka Cipta
cacing-cacing tersebut adalah adanya Bobak. 2010. Buku Ajar Keperawatan
kontaminasi tanah oleh tinja yang Maternitas. Jakarta :Egc.
mengandung telur cacing (tidak Cuningham,Dkk. 2011. William Obstetri.
membutuhkan hospes perantara) Jakarta: Egc.
Depkes RI. 2010. Indikator Indonesia
(Yulianto, 2011).
Sehat 2020 dan Pedoman
Kecacingan pada anak usia Penetapan Indikator Provinsi
sekolah jarang menimbulkan kematian Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat.
secara langsung, namun sangat Jakarta.Dinkes Propinsi Sumatera
mempengaruhi kualitas hidup Utara. 2004. Keputusan Menteri
penderitanya, terutama akibat dari Kesehatan Republik
dampak kronis dan komplikasi yang Indonesia.Nomor:
128/MENKES/SK/II/2004/ Tentang
ditimbulkannya. Kecacingan berupa
Kebijakan Dasar PusatKesehatan
infeksi cacing gelang yang berat/kronik Masyarakat. Jakarta.
akan menimbulkan malnutrisi dan Hidayat, A. A. 2010. Metode Penelitian
gangguan pertumbuhan dan Keperawatan Dan Tekhnik Analisis
perkembangan anak, sedangkan infeksi Data. Jakarta: Salemba Medika.
cacing tambang akan menimbulkan Jalaluddin. 2012. Pengaruh sanitasi
anemia atau defisiensi zat besi (siska, lingkungan, personal hygene dan
karakteristik anak terhadap infeksi
2010).
kecacingan murid sekolah dasar di
Kecamatan Blang Mangat Kota
4. Kesimpulan Lhokseumawe.
Dari hasil penelitian mengenai (http://repository.usu.ac.id/,
hubungan personal hygiene dengan diperoleh tanggal 4Juni 2014).
kecacingan pada murid sekolah dasar di Khatim. 2012. Cara mengenal tanda-
SDN 104243 lubuk pakam kabupaten tanda kecacingan. Bandung : Budi
Mulia
deli serdang dapat diambil kesimpulan
Mangunsong. 2011. Prilaku hidup sehat
yaitu dari 59 anak sekolah dasar di SDN pada anak. Bandung. Budi Mulia
104243 Lubuk Pakamk abupaten Deli Muhammad,Ari. 2010. Hambatan
Serdang mayoritas memiliki personal Komunikasi Dan Teknik
hygiene yang cukup baik (sedang) Komunikasi Pada Anak usia
sebanyak 22 orang (57.2 %). Dan sekolah.Jakarta :Yudistira

280
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.2 Edisi Desember 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
===============================================================================================
Received: 19 June 2021 :: Accepted: 13 December 2021 :: Published: 31 December 2021

Nailatul. Konsep personal hygien. Potter, P.A. & Perry, A.G. 2010. Buku
Keperawatan/206312001/Bab2.Pdf Ajar Fundamental Keperawatan.
. Diakses Pada Tanggal 10 April Jakarta :Egc.
2014. Rahayu,Siti.2012.Hambatan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Perkembangan Dan Belajar Anak .
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Salemba Medika
Jakarta: Rineka Cipta. Siska, B. 2012. Parasitologi Kedokteran
Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan Buku I Protozoologi Kedokteran.
Metodologi Penelitian Ilmu Editor Fitri. Cetakan Pertama.
Keperawatan. Jakarta: Salemba Prestasi Pustaka. Jakarta
Medika.

281

Anda mungkin juga menyukai