Anda di halaman 1dari 16

Permasalahan Kesehatan

Pada Anak Balita


Oleh : Kelompok 12 A3 2020

Dosen Pengampu : Ns. Mahathir, M. Kep., Sp. Kep. Kom.


Kelompok 12 Kelas A3 2020
Anggi Regina Budiman 2011312001
Muhammad Usamah Prasetiyo 2011311027
Rahmadoni Saputra 2011311012
Gizi kurang dan Gizi buruk
Balita yang mengalami defisiensi gizi, berat badan lahir rendah dan
penghambatan pertumbuhan akan tumbuh menjadi remaja dan juga orang
dewasa yang mengalami malnutrisi (Atmaria, 2005).
Diare
Diare pada anak merupakan masalah yang sebenarnya dapat dicegah dan
ditangani. Terjadinya diare pada balita tidak terlepas dari peran faktor
perilaku yang menyebabkan penyebaran kuman, terutama yang
berhubungan dengan interaksi perilaku ibu dalam mengasuh anak dan
faktor lingkungan dimana anak tinggal.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan sekelompok
penyakit kompleks dan heterogen yang disebabkan oleh
berbagai penyakit dan dapat mengenai setiap lokasi de
sepanjang saluran nafas (WHO, 1986). ISPA merupakan
salah satu penyebab utama dari tingginya angka kematian
dan angka kesakitan pada balita dan bayi di Indonesia.
Campak
Penyakit campak adalah penyakit yang sangat menular yang
disebabkan oleh virus campak. Penularannya terjadi
melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita.
Virus campak menyebar lewat percikan ludah penderita.
Varisella
Cacar air atau varisela memang merupakan penyakit anak-anak yang sudah
ratusan tahun dikenal orang. Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh,
pusing, demam yang terkadang diiringi batuk, dalam waktu 24 jam timbul bintik-
bintik yang berkembang menjadi lesi dan terakhir menjadi benjolan-benjolan
kecil berisi cairan.
Cacingan
Infeksi cacing dapat ditemukan pada berbagai golongan umur, namun prevalensi
tertinggi ditemukan pada anak balita dan usia SD.
Infeksi Tangan Kuku dan Mulut
Disebabkan oleh virus entero, virus coxsackie A16, ataupun virus entero
71. Masa inkubasi sekitar 3 - 6 hari. Penularannya sangat cepat diantara
usia anak.melalui sentuhan dengan air hidung atau mulut, kencing,
ataupun pengeluaran.
DBD
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke
dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Program promosi dan prevensi terkait
permasalahan kesehatan anak balita
1 2 3 4

Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningktakan


mutu pelayanan status gizi peran serta manajemen
kesehatan dan masyarakat masyarakat kesehatan
pemerataan
pelayanan
kesehatan.
Pengkajian
Data Inti
a. Demografi
b. Statistik vital
c. Karakteristik penduduk

Sub Siatem
d. Lingkungan fisik
e. Sistem kesehatan
f. Ekonomi
g. Keamanan dan transportasi

Persepsi
Pengkajian
Analisa Data
Tujuan:
1. Menetapkan kebutuhan bayi, dan anak
2. Menetapkan kekuatan.
3. Mengidentifikasi pola respon bayi, dan anak.
4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan
pelayanan kesehatan.
Diagnosa
Risiko terjadinya peningkatan penyakit akibat
lingkungan yang kurang bersih (Diare)
Diagnosa Pentingnya Perubahan (+) Penyelesaian untuk Total
keperawatan penyelesaian untuk penyelesaian peningkatan score
komunitas masalah di komunitas kualitas hidup
1. Rendah 1. Tidak ada 1. Tidak ada
2. Sedang 2. Rendah 2. Rendah
3. Sedang 3. Sedang
3. Tinggi
4. Tinggi 4. Tinggi
Risiko terjadinya 2 2 2 6
peningkatan penyakit akibat
lingkungan yang kurang
bersih (Diare) b.d.
kurangnya pengetahuan
terhadap sanitasi
lingkungan yang kurang baik.
Intervensi
Intervensi Rasional
1. Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, 1. Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan
termasuk pengetahuan tentang penyakit dan perawatan fisik dan mental serta latar belakang pengetahuan
anaknya. sebelumnya.
2. Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab 2. Pemahaman tentang masalah ini penting untuk
dan akibatnya terhadap gangguan pemenuhan meningkatkan partisipasi keluarga klien dan keluarga
kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari. dalam proses perawatan klien

3. Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, 3. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga
frekuensi dan cara pemberian serta efek samping yang
mungkin timbul klien dalam pengobatan.

4. Jelaskan dan tunjukkan cara perawatan 4. Meningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien
terhadap kebutuhan perawatan diri anaknya
perineal setelah defekasi
5. Anjurkan pada ibu-ibu untuk melakukan pemilihan 5. Untuk menghindari terjadinya penyebaran
makanan dari segi kesehatan kuman/bakteri pada makanan yang tidak sehat
6. Berikan penyuluhan pada warga untuk melakukan 6. Supaya lingkungan bersih dan sanitasi lingkungan
kerja bakti pada lingkungan rumah dan desa menjadi lebih baik
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai