Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

 
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEJADIAN
DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LANTUNG KECAMATAN LANTUNG KABUPATEN
SUMBAWA BESAR TAHUN 2022

ABDUL HAYI YASIN


 Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian

Latar
anak di negara-negara yang sedang berkembang. Diare
masih merupakan masalah kesehatan nasional karena
angka kejadian dan angka kematian cukup tinggi. Dalam
belakang……berbagai hasil survei kesehatan rumah tangga, diare
menempati urutan ke-2 dan ke-3 sebagai penyebab
kematian bayi di indonesia. Diare pada anak masih
merupakan masalah kesehatan dengan angka kematian
yang cukup tinggi, terutama pada anak usia 1-4 tahun.
Balita di indonesia rata-rata mengalami diare 2-3 kali
pertahun. Sekitar 80% kematian yang berhubungan dengan
diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Anak-anak
rentan terkena diare karena daya tahan tubuhnya masih
rendah sehingga sangat mudah terinfeksi virus (Endang
Sasmitawati, 2011).
 Secara global terjadi peningkatan kasus diare yang menyebabkan kematian pada balita. Data
WHO (2017) menyatakan bahwa terdapat sekitar 1,7 milyar kasus diare pada balita dan
menyebabkan kematian sebanyak 525.000 balita setiap tahunnya. Di Indonesia, diare merupakan
masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi yang tinggi. Berdasarkan data Kemenkes RI
prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau sekitar 1.516.438 kasus pada balita.
Prevalensi tersebut mengalami kenaikan pada tahun 2019 menjadi 40% atau sekitar 1.591.944
kasus pada balita (Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2020). Selain itu, Riskesdas melaporkan prevalensi
diare lebih banyak terjadi pada kelompok balita yang terdiri dari 11,4 % atau sekitar 47.764 kasus
pada laki-laki dan 10,5% atau sekitar 45.855 kasus pada perempuan (Riskesdas, 2018).

 Di Indonesia angka kematian balita yang disebabkan karena diare mencapai 1,5 juta per tahun.
Insiden terbesarnya terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan dan menurun seiring dengan
pertumbuhan anak (Kemenkes RI, 2017) Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang
masih tinggi. Diare merupakan penyakit yang bisa dialami oleh masyarakat. Diare dapat dialami
oleh penduduk di kawasan pedesaan, perkotaan, pegunungan, maupun daerah pesisir pantai.
Semua orang dari berbagai usia bisa mengalami diare, mulai dari bayi, balita, anak-anak, sampai
orang dewasa, bahkan manula (Sasmitawati, 2011)
Tujuan penelitian
Our materi
1. . Tujuan Umum
Untuk mengetahui Apakah ada hubungan Pengetahuan
Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Lantung Kecamatan Lantung
Rumusan masalah Kabupaten Sumbawa Tahun 2022.
Berdasarkan latar belakang  
2. Tujuan Khusus
diatas, maka penulis dapat
a. Untuk mengetahui hubungan pengetahun dengan kejadian diare
merumuskan permasalahan
Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lantung Kecamatan
penelitian tentang “Apakah ada Lantung Kabupaten Sumbawa Tahun 2022.
hubungan Pengetahuan Dan Sikap b. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan kejadian diare
Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lantung Kecamatan
Balita Di Wilayah Kerja Lantung Kabupaten Sumbawa Tahun 2022.
Puskesmas Lantung Kecamatan c. Untuk mengetahui karakteristik responden dengan kejadian
Lantung Kabupaten Sumbawa pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lantung Kabupaten
Sumbawa Tahun 2022
Tahun 2022”.  
 
“”
Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi Peneliti
Dari hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan karakteristik pengolahan makanan dan minuman
dirumah yang dapat menyebabkan diare serta dampak dan penanganan diare di Wilayah Kerja Puskesmas Lantung
Kecamatan Lantung Kabupaten Sumbawa.
2. Bagi Masyarakat
Agar dapat menambah pengetahuan dan lebih memperhatikan saat mengolah dan menghidangkan makanan untuk
keluarga terutama pada anak agar terhindar dari berbagai penyakit pencernaan terutama diare. Serta mengetahui
penanganan pertama pada anak yang mengenai diare.
3. Bagi instansi kesehatan
Agar dapat menjadi dasar untuk memberikan informasi dan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
4. Bagi istitusi pendidikan
Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi materi pembelajaran kepada mahasiswa untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa akan kejadian diare.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini masih dikatakan jauh dari kjata sempurna, namun hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai
referensi tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya .
KEASLIAN PENELITIAN

1. Arindari Rury Dewy dan Eko Yulianto (2018).


2. Febriani Reni, Subardin AB dan Matius Paundanan (2021
3. Girsang Irennius Vierto (2022).
4. Santini Luh & I Made Bulda Mahayana (2020)
5. Utaminingtyas Farida dkk (2020).
Konsep teori
BALITA
definisi Faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi balita

Balita adalah anak yang berumur 0-59


bulan, pada masa ini ditandai dengan proses 1. Ketersediaan dan Konsumsi Pangan.
pertumbuhan dan perkembangan yang 2. Infeksi
sangat pesat dan disertai dengan perubahan
3. Pengetahuan Gizi
yang memerlukan zat-zat gizi yang
jumlahnya lebih banyak dengan kualitas 4. Higiene Sanitasi Lingkungan
yang tinggi.
Kebutuhan Gizi Balita

Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita di antaranya adalah energi dan protein.
Kebutuhan energi sehari untuk tahun pertama kurang lebih 100-200 kkal/kg berat badan. Energi
dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan protein. Protein dalam tubuh
merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk
pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum serta mengganti sel-sel yang telah rusak dan
memelihara keseimbangan cairan tubuh. Lemak merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi
yang mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai sumber lemak esensial, zat pelarut vitamin A, D, E dan
K serta memberikan rasa sedap dalam makanan. Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah
sebanyak 60-70% dari total energi yang diperoleh dari beras, jagung, singkong dan serat makanan.
Vitamin dan mineral pada masa balita sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh
dan kesehatan secara keseluruhan (Dewi, 2013).
Karakteristik Balita

Balita adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bayi usia di bawah satu
tahun juga termasuk golongan ini. Balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai tiga tahun yang yang dikenal
dengan batita dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal
dengan usia pra sekolah (Proverawati & Wati, 2010). Menurut karakteristik,
balita terbagi dalam dua kategori, yaitu anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak usia
pra sekolah. Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak
menerima makanan dari apa yang disediakan oleh ibunya (Sediaotomo, 2010).
konsep diare

Definisi

Diare merupakan gejala umum


dari infeksi saluran cerna yang
disebabkan oleh berbagai macam
Penyebab Tanda dan Gejala Diare
patogen, termasuk bakteri, virus dan
a. Feses lembek dan cair
protozoa. Diare lebih umum terjadi
Penyakit diare dipengaruhi oleh b. Nyeri dan kram perut
di negara berkembang karena beberapa faktor, antara lain keadaan c. Mual dan muntah
kurangnya air minum yang aman, lingkungan, perilaku masyarakat,
d. Nyeri kepala
sanitasi dan kebersihan, serta status pelayanan masyarakat, gizi,
kependudukan, pendidikan yang e. Kehilangan nafsu makan
gizi yang lebih buruk (Cairo et al.,
meliputi pengetahuan, dan keadaan f. Haus terus – menerus
2020).
sosial ekonomi g. Darah pada feses
Penanganan Diare

Rehidrasi.
Nutrisi.
Pemberian Zinc
Konsep sikap
Pengertian Sikap

Menurut Notoatmodjo (2010), sikap adalah respon tert


utup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju,
baik-tidak baik, dan sebagainya). Sikap seseorang terhadap
suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak
maupun perasaan mendukung atau tidak memihak pada
objek tersebut (Berkowitz dalam Azwar, 2013).
Tahapan Sikap

a) 1. Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan


Komponen Sikap
stimulus yang diberikan (objek).
b) 2. Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan
1. Komponen Kognitif tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu
2. Komponen Afektif. usaha untuk 3. menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang
diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa
3. Komponen Konatif.
orang menerima ide tersebut.
c) 4. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d) 5. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi
 
Konsep pengetahuan
Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia terhadap objek yang diamati


sehingga melalui proses tersebut terjadi peningkatan pengetahuan yang baru.
Pengetahuan memiliki enam tingkatan mulai dari mengetahui, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis dan mensintesis, mengevaluasi, hingga
menciptakan (Martina Pakpahan, Adventina Delima Hutapea, 2020). Pengetahuan
sangat berkaitan dengan pendidikan kesehatan, dimana Pendidikan Kesehatan
merupakan suatu cara penunjang program-program kesehatan yang dapat
menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek
(Ribek, N.A and Mertha, 2017).
Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pendidikan.
Media massa/ sumber informasi.
Sosial budaya dan ekonomi.
Lingkungan.
Pengalaman.
Umur.
Tingkat Pengetahuan

Tahu (Know).
Memahami (Comprehension
Aplikasi (Application)
Analisa (Analysis)
Sintesis (Synthesis)
Evaluasi (Evaluation)
HOPOTESIS

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap


permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan
(Nursalam, 2012).

Hipotesa dalam penelitian ini adalah :


HO : ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian diare pada
balita di wilayah kerja puskesmas lantung kecamatan lantung kabupaten
sumbawa besar tahun 2022
 
BAB
III
Tempat Dan Waktu Penelitian

Jenis Penelitian 1. Tempat Penelitian


Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja
pendekatan Desain cross sectional yaitu suatu Puskesmas Lantung Kecamatan Lantung Kabupaten
penelitian dimana pengumpulan data dilakukan Sumbawa Besar.
secara bersamaan

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Juli
2022
Populasi dan sampel penelitian

POPULASI SAMPLE

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian yang diteliti
memiliki balita dengan kajadian diare di Wilayah yang dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam
Kerja Puskesmas Lantung Kecamatan Lantung penelitian ini cara pengambilan sampel dengan cara
Kabupaten Sumbawa Besar yaitu berjumlah 113 total sampling yaitu 113 responden.
responden.
Variabel Penelitian

Variable independen Variabel dependen

Variable independen (bebas) merupakan variabel yang


Variable dependen (terkait) adalah aspek tingkah laku
mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lainnya,
yang diamati dari suatu organism yang dikenal atimulus
yang dimana suatu kegiatan stimulasi yang dimanipulasi oleh
dan factor yang diamati dan diukur untuk menetukan dan
peneliti menciptakan suatu dampak pada variable dependen.
tidaknya hubungan atau pengaruh dari variable bebas
(Nursalam, 2016)
(Nursalam, 2016).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pengetahuan dan sikap ibu. Variable dependen dalam penelitian ini adalah kejadian
diare.
 
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai