Anda di halaman 1dari 17

FILARIASIS

DEFINISI

 Filariasis → penyakit menular yang disebabkan


oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai
jenis nyamuk dan bersifat kronik
EPIDEMIOLOGI

 Diderita oleh >90 juta orang di seluruh dunia dan


ditemukan meliputi daerah tropis dan subtropis
 Penyebab kedua diasbilitas permanen dan jangka
panjang
 Jarang menyebabkan kematian
 Prevalensi ↑ bersamaan dengan umur pada
anak-anak dan antara umur 20-30 tahun
ETIOLOGI
Wuchereria bancrofti
(90% kasus)

Brugia malayi (10%


Limfatik
kasus)

Brugia timori
Filariasis

Onchocerca volvulus

Non-Limfatik

Loa-loa
MORFOLOGI

Makrofilaria
• Hidup di saluran / kel. Limfe
• Bentuknya halus seperti benang berwarna putih susu
• Betina mengeluarkan microfilaria yang mempunyai
selubung/sarung
Wucheria bancrofti Brugia malayi Brugia timori

Mikrofilaria
• Hidup dalam darah dan terdapat dlm darah tepi pada waktu tertentu
• W. bancrofti → cephalic space 1:1, bergranula halus dan teratur tapi
tidak sampai ujung ekor, tidak punya inti tambahan
• B. malayi → cephalic space 2:1, granula kasar sampai ujung ekor, ekor
punya 2 inti tambahan
• B. timori → cephalic space 3:1, granula kasar sampai ujung ekor, ekor
punya 2 inti tambahan.
Stadium larva
• Stadium I → bentuk seperti sosis
• Stadium II → memanjang
• Stadium III (bentuk infektif)→ memanjang dan ada
papil/benjolan
VEKTOR
 Filariasis dapat ditularkan oleh
23 spesies nyamuk
 Genus utama → Anopheles,
Culex, Mansonia, Aedes &
Armigeres
SIKLUS HIDUP
GEJALA KLINIS

Filariasis Asimtomatik

• Px. Fisik → pembesaran limfe terutama daerah ingunal


• Px. Darah → mikrofilaria dalam jumlah besar disertai eosinofilia

Filariasis dengan Peradangan

• Limfangitis, demam, menggigil, sakit kepala, muntah dan kelemahan


• Laki-laki → funikulitis disertai dengan penebalan dan nyeri,
epididimitis, orkitis dan pembengkakan skrotum
• Px. Darah → leukositosis dengan eosinofilia ↑
• Komplikasi berat → gangguan fungsi ginjal → hematuria, proteinuria,
cyluria
Filariasis dengan Penyumbatan

• Terjadi jaringan granulasi yang proliferatid serta terbentuk


varises saluran limfe yang luas
• Limfadema pada W.bancrofti mengenai seluruh tungkai
• Dibagi menjadi 4 stadium

Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4

• Edema pitting • Pitting/non • Edema non • Edema non


pada tungkai pitting edema pitting pitting dengan
• Kembali • Tidak dapat • Tidak dapat jaringan
normal bila kembali normal kembali normal fibrosis dan
tungkai bila tungkai bila tungkai verukosa pada
diangkat diangkat diangkat kulit
• Kulit menjadi (elephantiasis)
tebal
PENEGAKAN DIAGNOSTIK
Px. Parasitologi

• Menemukan mikrofilaria dalam sediaan darah, cairan hidrokel /


cairan kiluria pada pemeriksaan darah tebal dengan pewarnaan
Giemsa
• Dilakukan pada malam hari antara pukul 22.00-02.00
• Diperlukan ± 50µl darah
• Diagnosis → ditemukan ≥ 20 mikrofilaria/ml

Px. Imunologi

• Antibodi → IgG4 (filariasis brugia) → tidak dpt membedakan


infeksi aktif/lampau
• Antigen → ELISA atau ICT dengan antibodi monoklonal → Hasil
(+) ada infeksi aktif dalam tubuh penderita, hanya spesifik
filiriasis bancrofti
Deteksi Parasit PCR

• Mendeteksi DNA W. Bancrofti dan B. malayi dengan


sensitivitas tinggi

Px. Radiologi

• USG → skrotum dan kel. Limfe inguinal → gambaran


cacing bergerak2
• Limfosintigrafi → dekstran/albumin ditandai zat
radioaktif → abnormalitas sistem limfatik
TATALAKSANA

Pengobatan Umum

• Istirahat di tempat tidur, pindah


ketempat daerah yang lebih dingin akan
mengurangi derajat serangan akut
• Antibiotik dapat diberikan untuk infeksi
sekunder
• Pengikatan didaerah pembendungan
akan mengurangi edema
PILIHAN PENGOBATAN
DEC (Dietil Karbamasin Citrat)
• Sifat makrofilarisid dan mikrofilarisid
• Dosis → 2 mg/kg BB selama 12 hari 3x sehari
• Pengobatan ini dapat diulang 1 hingga 6 bln kemudian bila perlu / DEC selama
2 hr/bln (6-8 mg/kgBB)
• Efek samping → demam, mual, muntah

Invermektin (Antibiotik Semisintetik)


• Sifat mikrofilarisid, namun tidak dapat membunuh cacing dewasa
• Dosis → 400 g/kg BB (dosis tunggal)
• Efek samping lebih ringan dibanding DEC

Albendazole
• Sifat makrofilarisidal
• Pemberian setiap hari selama 2-3 minggu
• Beberapa penelitian dikatakan obat ini masih belum optimal
Pilihan Obat Kombinasi Filariasis
UPAYA PREVENTIF

 Pemberantasan nyamuk di lingkungan sekitar


(Metode 3M dan fogging)
 Pencegahan individu → penggunaan kelambu
dan obat nyamuk
 Pencegahan massal menurut WHO :
 Kombinasi DEC 5-6mg/kgBB + Albendazol 400mg
 Diberikan 1x/tahun selama 5-10 tahun pada
penduduk usia  2 tahun di daerah endemis
(prevalensi  1%)

Anda mungkin juga menyukai