Anda di halaman 1dari 49

1

FILARIASIS

Dr. Yenny Fitrika, Sp.PD


PENDAHULUAN
2

 Filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit


menular menahun, disebabkan oleh cacing filaria &
dan ditularkan oleh nyamuk
 Menimbulkan kecacatan menetap, stigma sosial,
hambatan psikologis
 Menurunkan kwalitas SDM dan menimbulkan
kerugian ekonomi
DEFINISI
3

 Filariasis adalah Infeksi pada saluran limfe atau


kelenjar limfe yang disebabkan oleh cacing
Wucheria bancrofti, Brugia malayi atau B. Timori.
 Secara klinis bervariasi : infeksi subklinis,
limfedema, hidrokel, dan kaki gajah (elephantiasis).
 Toksin yang dilepaskan oleh cacing dewasa
menyebabkan limfeangiektasia, bila cacing dewasa
mati dapat menyebabkan limfangitis filaria akut
dan obstruksi saluran limfe.
PENYEBAB FILARIASIS
3 SPESIES CACING filaria

Microfilaria dari spesies Microfilaria dari spesies


Wuchereria bancrofti Brugia malayi

4
Microfilaria dari spesies Brugia timori
Gambar Cacing Dewasa
Filaria di Saluran & Kelenjar Limfe

5
NYAMUK PENULAR FILARIASIS

Aedes sp Mansonia sp

Anopheles sp
Culex sp

Armigeres sp

6
Semua nyamuk dpt jadi vektor penular filariasis !!
TEMPAT NYAMUK BERKEMBANG
BIAK

7
Bagaimana cara penularan filariasis?
8

Cacing dewasa Anak cacing


Anak cacing (Mikrofilaria)
dalam tubuh (mikrofilaria)
manusia masuk pembuluh
darah tepi

Cacing masuk ke badan orang Nyamuk mengisap darah


lain yang digigit nyamuk orang yang mengandung
mengandung anak cacing anak cacing
PENDEKATAN DIAGNOSTIK
9

 Filariasis dapat berlangsung selama beberapa


tahun dengan gambaran klinis yang berbeda-
beda.
 Infeksi filaria dibagi 3 stadium :
 Bentuk tanpa gejala/asimptomatik
 Filariasis dengan peradangan (akut)

 Filariasis dengan penyumbatan


10

 Bentuk tanpa gejala/asimptomatis


 Pembesaran kelenjar limfe terutama daerah inguinal
 Di dalam darah ditemukan banyak mikrofilaria,
disertai eosinofilia
11

 Filariasis dengan peradangan (akut)


 Demam, menggigil (bila ada infeksi sekunder karena
bakteri), sakit kepala, muntah, lemah, mialgia, hematuria
mikroskopik, proteinuria.
 Saluran limfe/ kelenjar getah bening (KGB) yang terkena :
axila, inguinal, tungkai, epitroklear, genitalia (funikulitis,
epididimis, orkitis).
 Pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal,
kelenjar ari-ari dan iliopsoas.
 Infeksi kulit, plak edematosa, disertai vesikel, Ulkus steril
(cairan serosanquneus), dan hiperpigmentasi.
 Leukositosis dengan eosinofilia.
12

 Sindroma eosinofilia paru tropik (tropical


pulmonary eosinofilia), kejadian <1% dari seluruh
kasus filariasis, ditandai dengan :
 Kadar eosinofil darah tepi yang sangat tinggi.
 Gejala mirip asma, mengi, batuk.
 Penyakit paru restriktif (kadang obstruktif).
 Kadar antibodi spesifik antifilaria sangat tinggi.
 Respon pengobatan yang baik dengan terapi
antifilaria (DEC).
 Berlangsung selama 1 bulan atau lebih.
13

 Filariasis dengan penyumbatan


Limfedema pada filariasis bancrofti biasanya mengenai
seluruh tungkai, dapat dibagi dalam 4 tingkat, yaitu :
 Tingkat 1 : edema pitting pada tungkai, hilang bila tungkai
diangkat.
 Tingkat 2 : edema pitting/non pitting, tidak hilang bila
tungkai diangkat.
 Tingkat 3 : edema non pitting, tidak hilang bila tungkai
diangkat, kulit menjadi tebal.
 Tingkat 4 : edema non pitting dengan jaringan fibrosis dan
verukosa pada kulit (elephantiasis).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
14

 Pemeriksaan parasitologi mikroskopik, ditemukan mikrofilaria


dalam darah (kapiler lebih baik daripada vena), cairan
hidrokel, atau cairan tubuh lainnya. Kesulitan penegakan
diagnosis sering dialami, karena mikrofilaria menghilang
setelah cacing dewasa mati, dan cacing dewasa hidup yang
ada di pembuluh limfe atau KGB yang sulit dijangkau.
 Limfoskintigrafi dengan radionuklir pada sistem limfatik
ekstremitas.
 USG doppler pada skrotum atau payudara, terlihat cacing
dewasa aktif.
 ELISA dan ICT untuk antigen W. Bancrofti yang bersirkulasi
(sensitivitas 96-100%, spesitifitas hampir 100%).
 Polimerase chain reaction (PCR) untuk deteksi DNA W. Bancrofti.
DIAGNOSA BANDING
15

 Pada episode akut :


 Tromboflebitis

 Infeksi

 Keganasan

 Gagal jantung kongestif


 Trauma

 Abnormalitas sistem limfatik


PENATALAKSANAAN
16

 Umum :
 Tirah baring
 Penggunaan stocking elastis untuk kompresi edema

 Antibiotik bila ada infeksi sekunder


17

 Spesifik :
 Pengobatan infeksi :
 Dietilkarbamazin (DEC), 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari,
dapat diulangi 1-6 bulan kemudian bila perlu, atau selama 2
hari perbulan (6-8 mg/kg/hari).
 Ivermektin 200 mcg/kgBB, efektif untuk mikrofilaremia.
 Albendazol 1-2 x 400 mg setiap hari selama 2-3 minggu.

 Pengobatan penyakit :
 Aspirasi dan operasi.
 Psikoterapi.
 Fisioterapi.
KOMPLIKASI
18

 Abses pelvis renalis sampai kerusakan ginjal.


 Fibrosis interstisial paru kronik dan gagal nafas.
 Rejeksi sosial, disabilitas seksual dan depresi.
PROGNOSIS
19

 Prognosis baik pada kasus yang terdeteksi dini dan


sedang, sedangkan prognosis lebih buruk pada
kasus yang sudah lanjut terutama dengan edema
genitalia (skrotum) dan tungkai (elephantiasis),
dapat menyebabkan kecacatan permanen.
Dampak Kecacatan Menetap
20
Penyakit Kaki Gajah

Perlu biaya
berobat yang
tidak sedikit
Dampak Kecacatan Menetap
21
Penyakit Kaki Gajah

menghambat
penderitanya
untuk
beraktivitas
seperti biasa
Dampak Kecacatan Menetap
22
Penyakit Kaki Gajah

Merasa rendah
diri/malu
terhadap
lingkungannya
Kecacatan Menetap pada tahap
23
awal
Kecacatan menetap menahun
24
GEJALA KLINIS
25 a)Tahap awal (Akut)

 Demam berulang > 1 – 2 x setiap bulan bila bekerja berat, tapi dpt
sembuh tanpa diobati
 Timbul benjolan & terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa ada
luka

23
GEJALA KLINIS

b) Tahap lanjut (Kronis)  Limfedema

 Pembesaran yang hilang timbul pada kaki, tangan,


payudara, skrotumMenetap

26
GEJALA KLINIS

b) Tahap lanjut (Kronis)


 Pembesaran yang hilang timbul
 Lama kelamaan pembesaran tsb menjadi cacat
menetap

27
Mengenai Alat Kelamin (Hidrokel)

28
PENDERITA LIMFEDEMA
(anak-anak)
Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
30

1. Menghindari gigitan dan memberantas


nyamuk penular

2. Pemberian Obat Pencegahan Massal


Penyakit kaki gajah
31
Pemberian Obat
Pencegahan Massal Filariasis
32

Dengan semua orang


minum obat pencegah,
penyakit kaki gajah dapat
hilang selamanya dari
masyarakat.
Mengapa POPM perlu dilaksanakan?
33

 POPM akan melindungi seluruh masyarakat dari


penyakit kaki gajah.

 POPM akan memutuskan rantai penularan penyakit


kaki gajah sehingga generasi berikutnya akan bebas
dari kecacatan akibat penyakit kaki gajah selamanya

 Sangat sulit untuk mengetahui apakah seseorang


terinfeksi pada tahap awal karena gejalanya sangat
umum
Bulan Eliminasi Kaki Gajah
34

Bulan yang ditetapkan


untuk minum obat
pencegah penyakit kaki
gajah secara serentak
di seluruh daerah
endemis di Indonesia,
yaitu Bulan
OktoberOOktober
Paket Obat
Pencegah Penyakit
Kaki Gajah:

Diethylcarbamazine
Citrate (DEC) &
Albendazole.

35
Dosis Pemberian Obat
Berdasarkan Umur
36

Umur DEC Albendazole


≥ 14 tahun /dewasa 3 tablet 1 tablet
6 – 14 tahun 2 tablet 1 tablet
2 – 5 tahun 1 tablet 1 tablet
Catatan: semua tablet diminum dalam satu kali waktu

Untuk menghindari muntah saat minum obat:


• Obat diminum dengan air satu per satu
• Albendazole bisa dikunyah atau dihancurkan sebelum
diminum.
Siapa Saja yang Harus
Minum Obat?

 Seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di


kabupaten/kota yang masih terdapat penularan
penyakit kaki gajah harus minum obat pencegah.
 Semua orang berusia 2- 70 tahun wajib minum
obat pencegah penyakit kaki gajah.
37
38
Dimana Obat Dapat
Diberikan?
Pembagian obat pencegah Penyakit Kaki Gajah bisa
dilakukan di pos obat, di kantor-kantor, di sekolah
atau dari rumah ke rumah (jika diperlukan).
39

Obat pencegah Penyakit Kaki


Gajah diminum sesudah makan
dan diminum langsung
di depan petugas.
Orang Yang Tidak Boleh
Minum Obat Pencegah Kaki Gajah
40
41
Ibu Menyusui
Boleh Minum Obat
Pencegah Penyakit
Kaki Gajah
Penderita Sakit Berat yang Tidak Boleh Minum
Obat Pencegah Penyakit Kaki Gajah
42

 Orang yang sering cuci darah


 Penderita epilepsi/Ayan
 Anak yang sering kejang
 Penderita sakit berat yang harus berbaring di tempat
tidur
 Demam tinggi
 Batuk darah
 Kanker
 Anak yang sangat kurus
 Penderita Penyakit Kaki Gajah yang demam tinggi
43

Penderita sakit
yang harus
Minum Obat
Pencegah di
bawah
pengawasan
dokter:
44
Kejadian Ikutan Umum
yang Mungkin Muncul Setelah Minum Obat
Pencegah Penyakit Kaki Gajah

Jika terjadi
hal lain,
segera
hubungi
Puskesmas/
dokter
terdekat.

45
DUA PILAR UTAMA
ELIMINASI FILARIASIS
46
1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis dengan Pemberian
Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di daerah endemis.
Sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Obat yang dipakai:
DEC (Diethylcarbamazine Citrate) dan Albendazole

2. Mencegah dan membatasi kecacatan dengan penatalaksanaan


kasus filariasis mandiri melalui:

- Cuci bagian tubuh yang bengkak dg air bersih dan sabun


- Beri salep antibiotik/antijamur sesuai indikasi
- Meninggikan bagian yang bengkak
- Menggerakkan bagian yang bengkak setiap saat
- Memakai alas kaki/pakaian yang tdk ketat
47
Manifestasi Infeksi Cacing Usus

48
49

Anda mungkin juga menyukai