Disusun oleh
Kelompok 2
•Agustinus
•Ellamareta
•Novi angraini
•Putri kurnia sari
•Solha
Bab II
2.1 Pengertian
Kanker serviks adalah tumor ganas primer
yang berasal dari sel epitel skuomosa.kanker
serviks merupakan kanker yang terjadi pada
serviks atau leher rahim, suatu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan
pintu masuk kearah rahim, letaknya antara
rahim dan liang seggama(vagina).
(Notodiharjo 2002 dalam Ria Riksani &
reiMediaservis 2016)
2.2 Anatomi dan Fisiologi
a. Alat genitalia wanita bagian luar
• Mons veneris
• Bibir besar (Labia mayora)
• Bibir kecil (labia minora)
• Klitoris
• Vestibulum
• Kelenjar Bartholin
• Himen (selaput darah)
b. Alat genetalia wanita bagaian dalam
• Vagina
• Uterus,
• Tuba Fallopi
• Ovarium
• Parametrium
2.3 Etiologi
Terdapat tiga factor penyebab kanker serviks, yaitu :
The seed, yang dimaksud adalah HPV. Infeksi HPV merupakan
penyakit menular seksual yang ditularkan malaui aktivitas
seksual dengan psanagan yang sudah terinfeksi HPV.
The nutrients, yaitu pengaruh nutrisi dan gaya hidup yang bisa
memengaruhi secara langsung imunitas tubuh seseorang
secara spesifik, seperti kebiasaan merokok, penggunaan alat
kontrasepsi terutama pil, termasuk apakah tubuh terinfeksi
penyakit yang menurunkan daya tahan seperti terserang HIV,
HSV, atau chalamyda.
Beberapa penyebab faktor resiko
dan faktor predisposisi :
Melakukan hubungan seksual pada usia dini.
Jumlah Kehamilan dan Partus Kanker servik dijumpai
pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus
semakin besar kemungkinan resiko mendapat kanker
serviks.
Jumlah Perkawinan Wanita yang sering melakukan
hubungan seksual dan bergantiganti pasangan
mempunyai faktor resiko yang sangat besar terhadap
kanker serviks.
Sosial ekonomi
Hygine dan Sirkumsisi
Wanita yang merokok
2.4 Tahapan dan Gejala
2.1 Tahap I kanker terbatas pada daerah serviks
Stadium 0
Penyebaran: Karsinoma in situ, yaitu kanker yang masih terbatas pada lapisan
epitel mulut rahim dan belum memiliki potensi untuk menyebar ketempat atau
organ lain.
Stadium I
Terbatas diuterus
Stadium IA
Terdeteksi kanker invasive hanya mikroskopis
Stadium IA1
Invasive dengan kedalaman kurang dari 3 mm dan lebar kurang dari 5 mm.
Stadium IA2
Invasive dengan kedalaman lebih dari 3 mm tetapi kurang dari 5 mm, dan lebar
kurang dari 7 mm
Stadium IB
Kanker dapat terlihat dengan jelas dipermukaan serviks
Stadium IB1
Kanker dileher rahim kurang dari 4 cm
Stadium IB2
Kanker dileher rahim lebih besar dari 4 cm
2.2 Tahap II penyebaran kestruktur yang berdekatan
Stadium II
Invasi tidak sampai kedinding panggul atau mencapai sepertiga
bagian bawah vagina
Stadium IIA
Menyebar kebagian vagina
Stadium IIB
Menyebar membujur dinding panggul
2.3 Tahap III berkembang lebih luas, tetapi masih dalam
panggul
StadiumIII
Invasi mencapai dinding panggul, sepertiga bagian bawah
vagina atau timbul bendungan ginjal.
Stadium III A
Kanker berkembang panjang kedaerah vagina yang lebih
rendah.
Stadium III B
Kanker berkembang panjang ke dinding panggul, hingga
mengambat saluran kencing.
2.4 Tahap IV menyebar luas dan
melibatkan organ panggul
Stadium IV
Kanker sudah keluar dari panggul.
Stadium IVA
Meliputi bagian dalam kandung kemih dan
rectum
Stadium IVB
Metastasi jauh hingga kebagian paru-paru,
hati atau tulang.
2.6 Komplikasi
Pendarahan
Kematian janin
Infertil
Obstruksi ureter
Hidronefrosis
Gagal ginjal
Pembentukan fistula
Anemia
Infeksi sistemik
Trombositopenia
2.7 Penatalaksanaan