Anda di halaman 1dari 38

Parasitologi

Oleh
dr. Sri Mirajjumiati
Pendahuluan
Parasitologi : ilmu yang mempelajari
ajasad-jasad yang hidup untuk sementara
atau tetap pada permukaan jasad lain
dengan maksud untuk mengambil makanan
sebagian atau seluruh dari jasad itu

Pembagian parasit
Zooparasit : parasit yang berupa hewan
a. Protozoa : hewan bersel satu (amoba)
b. Metazoa : hewan bersel banyak ( helmintes dan
artropoda)
Fitoparasit : parasit yang berupa tumbuh tumbuhan
a. Bakteri
b. Fungus
Spirochaeta dan virus

Golongan parasit menurut sifat nya
Menurut tempat hidupnya
a. ektoparasit : hidup pada permukaan hospes
b. endoparasit : hisup dalam organ tubuh hospes
Menurut keperluan akan hospes
a. parasit obligat : tidak dapat hidup tanpa
hospes dan mati jika dikeluarkan dari hspes
b. parasit fakultatif : dapat hidup tanpa hospes,
hanya memerlukan hospes untuk sebagian
makanannya
Menurut jumlah hospes yang dihinggapi
a. parasit monoksen : hanya menghinggapi satu
spesies hospes
b. parasit poliksen : dapat menghinggapi
berbagai spesies hospes
Menurut lamanya menetap pada hospes
a. parasit permanen : menetap dalam hospes
selama hidupnya
b. parasit temporer : hanya sewaktu-waktu
menghinggapi hospes untuk makan

HELMINTOLOGI
Adalah ilmu yang mempelajari parasit yang
berupa cacing
Berdasar toksonomi terbagi;
a. Nemathelmintes : kelas Nematoda
(cacing gilik)
b. Platyhelminthes : kelas Trematoda
(cacing pipih)
Nematoda
Mempunyai jumlah spesies yang terbesar di
antara cacing-cacing yang hidup sebagai parasit
Cacing-cacing ini berbeda-beda dalam habitat,
daur hidup dan hubungan hospes parasit
Nematoda usus
Manusia merupakan hospes beberapa nematoda
usus
Terdapat beberapa spesies yang ditularkan
melalui tanah (soil transmitted helminths)
Yang penting bagi manusia :
Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator
americanus, Strongyloides stercoralis, Trichiura dan
spesies Trichhostrongylus, Oxyuris vermicularis dan
Trichinella spiralis
Ascaris lumbricoides
Hospes : manusia
Penyakit : askariasis
Gangguan pada larva, Gejala : gangguan paru, batuk,
demam dan eosinofilia, Pada foto thorax tampak
infiltrat yang menghilang dalam 3 minggu : sindrom
Loeffer
Gangguan pada cacing dewasa : gangguan usus, mual,
nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi
Gangguan berat : ileus obstruktif


Pada keadaan tertentu cacing dewasa
mengembara ke saluran empedu, apendiks atau
bronkus dan menimbulkan keadaan gawat
garurat
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan tinja
secara langsung
* Telur dalm tinja
* Keluarnya cacing dewasa dari mulut, hidung
atau tinja
Pengobatan :
# Perorangan :
piperasin, piramtel pamoat atau mebendazol
# Masal, dg syarat :
1. obat mudah diterima masyarakat
2. aturan pemakaian sederhana
3. mempunyai efek samping yang minim
4. bersifat polivalen (beberapa jenis cacing)
5. harga murah

Prognosis
Baik, dengan pengobatan sembuh 80-99%
Tanpa pengobatan, sembuh sendiri dalam waktu 1,5
tahun
Toxocara canis dan Toxocara cati
Hospes : Toxocara canis : anjing
Toxocara cati : kucing
Patologi klinis
Pada manusia larva tidak menjadi dewasa dan
mengembara d organ dalam khususnya di hati
Penyakit : visceral larva migrans
Gejala : eosinofilia, demam dan hepatomegali
Diagnosis : menemulan larva atau potongan larva dalam
jaringan



Cacing tambang (hookworm)
Beberapa spesies cacing tambang yang penting :
Necator americanus manusia
Ancylostoma duodenale manusia
Ancylostoma braziliense kucing,anjing
Ancylostoma ceylanicum anjing,kucing
Ancylostoma caninum anjing,kucing
Necator americnus dan Ancylostoma
duodenale
Penyakit : nekatoriasis dan ankilostomiasis
Patologi dan kilinik
1. Stadium larva :
bila banyak larva filariform sekaligus
menembus kulit (ground itch)
2. Stadium dewasa :
gejala tergantung spesies dan jumlah cacing
serta keadaan gizi penderita
Gejala :
1. anemia hipokromik mikrositer
2. Eosinofilia
3. Daya tahan tubuh dan prestasi kerja menurun
Diagnosis : ditemukan telur dalam tinja segar
atau larva dalam tinja lama
Pengobatan : Pirantel pamoat, mebendazol
Ansylostoma braziliense dan
Ancylostoma caninum
Penyakit : creeping eruption
Patologi dan klinik
suatu kelainan dermatitis dengan kelainan kulit
intrakutan
pada tempat larva filiriform menembus kulit terjadi
papel keras,merah dan gatal.
dalam beberapa hari terbentuk terowongan intrakutan
sempit tampak sebagai garis merah, sedikit timbul, gatal
sekali dan bertambah panjang menurut gerakan larva
dalam kulit
sepanjang garis berkelok-kelok terdapat vesikel-vesikel
kecil dan dapat terjadi infeksi sekunder karena garukan

Diagnosis
1. gambaran klinis yang khas pada kulit
2. biopsi
Pengobatan
1. semprotan kloretil
2. Tiabendazol
Trichuris trichiura
Hospes : manusia
Penyakit : trikuriasis
Patologi dan klinik : Hidup disekum ,dapat juga
di kolon asenden
Gejala : diare, sindrom disentri, anemia, BB
turun kadang disertai prolapsus rektum
Diagnosis : ditemukan telur dalam tinja
Pengobatan : mebendazol dan oksantel pamoat
Strongyloides stercoralis
Hospes : manusia
Penyakit : strongiloidiasis
Patologi dan klinik :
larva menembus kulit : creeping eruption
cacing dewasa menyebabkan kelainan pada
mukosa usus : rasa sakit seperti tertusuk-tusuk di
daerah epigastrium tengah dan tidak menjalar
Diagnosis : ditemukan larva dalam tinja segar
dan biakan dalam aspirasi duodenum
Pengobatan : tiabendazol dengan dosis
25 mg/kg BB satu atau dua kali sehari dalam 2
sampai 3 hari
Enterobius vermicularis (cacing kremi)
Hospes : manusia
Penyakit :enrerobiasis
Patologi dan klinik:
relatif tidak berbahaya, kecuali jika terjadi iritasi
di sekitar anus, perineum dan vagina shg
enimbulkan pruritus lokal
Gejala :
kurang nafsu makan, BB turun, aktivitas meningkat,
anuresis, cepat marah, gigi menggeretak, insomnia
Diagnosis
menemukan telur dan cacing dewasa dengan anal
swab
Pengobatan
Piperazin, pirvium pamoat, tiabendazol dan
mebendazol
Trichinella spiralis
Hospes : manusia, babi, tikus, beruang, anjing,
kucing
Penyakit : trikinosis, trikinelosis, trikiniasis
Patologi dan klinik :
gejala tergantung beratnya penyakit,stadium
cacing dewasa dan stadium larva
Pada cacing dewasa, invasi ke mukosa usus,
gejala sakit perut, diare, mual dan muntah
Larva tersebar di otot,timbul gejala nyeri otot,
radang otot yang disertai demam, eosinofilia atau
hipereosinofilia
Pada infeksi berat (kira-kira 5000 ekor
larva/kgBB),penderita mungkin meninggal
dalam 2-3 minggu tetapi biasanya kematian
terjadi 4-8 minggu akibat kelainan paru, otak dan
jantung
Diagnosis
tes kulit, tes ikatan komplemen dan tes presipitat
mencari larva dalam darah dan cairan otak
setelah hari ke 8-14 sesudah infeksi
Pengobatan :
umum : simtomatis
spesifik : tiabendazol dg dosis 25 mg/kgBB dua
kali sehari selama 5-7 hari

Nematoda Jaringan
Wuchereria bancrofti
merupakan parasit manusia dan menyebabkan
filariasis bankrofti
Tergolong dalam filariasis limfatik
Patologi dan klinik :
1. Stadium mikrofilaremia : tanpa gejala
2. Stadium akut : timbul peradangan saluran dan
kelenjer limfe (limfadenitis, limfangitis
retrograd,funikulitis,epididimitis,orkitis)
3. Stadium menahun : hidrokel,limfaedema,elefantiasis

Diagnosis ditemukan mikrofilaria dalam urin,
cairan hidrokel atau cairan kiluria atau potongan
cacing dewasa dalam saluran dan kelenjer limfe
dari jaringan yang dicurigai sebagai tumor
Pengobatan
dietilkarbamasin sitrat (DEC) 6 mg/kg BB/hari
selama 12 hari dapat diberikan 3 kali sehari
Efek samping : demam. Mual, muntah


Brugia malayi dan Brugia timori
o Brugia malayi dibagi dalam dua varian : hidup pada
manusia dan pada manusia dan hewan
o Brugia timori hanya terrdapat pada manusia
o Penyakit : Brugia malayi disebut filariasis malayi, Brugia
timori disebut filariasis timori, keduanya disebut
filariasis brugia.
o Patologi dan klinik
limfadenitis inguinal di satu sisi berlangsung 2-5 hari
dan dapat sembuh sendiri. Kadang-kadang peradangan
bisa menjalar ke jaringan sekitardan menimbulkan
infiltrat sampai menjadi ulkus
tidak pernah mengenai alat kelamin dan payudara

o Diagnosis : berdasar gejala klinis dan dibuktikan
dengan menemukan mikrofilaria di dalam darah
tepi. Potongan cacing dewasa dapat ditemukan
pada biopsi jaringan
o Pengobatan :
DEC dosis 5 mg/kgBB/hari selama 10 hari
Occult filariasis (tropical pulmonary
eosinophilia)
Merupakan penyakit filariasis limfatik yang
disebabkan penghancuran mikrofilaria dalam
jumlah yang berlebihan oleh sistem kekebalan
tubuh penderita
Gejala penyakit : hipereosinofilia, peningkatan
kadar serum Ig E, kelainan klinis menahun
dengan pembengkakan kelenjer limfe dan gejala
asma bronkial
Kelenjer limfe yang sering terkena kelenjer limfe
inguinal, leher, lipat siku
Foto Roentgen thorax memperlihatkan garis-garis yang
berlebihan pada kedua hilus dan bercak-bercak halus
terutama di lapangan paru bawah
Diagnosis berdasarkan gejala
klinik,hipereosinofilia,peningkatan kadar IgE,
peningkatan zat anti terhadap mikrofilaria dan
gambaran R paru, menemukan benda Meyer
Kouwenaar pada biopsi dan adanya perbaikan gejala
setelah pengobatan DEC
Pengobatan : DEC dengan dosis 6 mg/kgBB/hari
2-3 minggu
Loa loa
Hospes : manusia
Penyakit: loaiasis atau Calabar swelling (fugitive
swelling)
Cacing dewasa bisa beredar diseluruh tubuh
seringkali menimbulkan gangguan dikonjungtiva
mata dan pangkal hidung dengan menimbulkan
iritasi pada mata,mata sembab,sakit dan kelopak
mata bengkak
cacing dewasa juga dapat ditemukan dalam
cairan cerebrospinal pada orang yang menderita
meningoencefalitis
Diagnosis : dibuat dengan menemukan
mikrofilaria dalam darah yang diambil pada siang
hari atau menemukan cacing dewasa dari
konjungtiva atau jaringan lain
Pengobatan : DEC, cacing dewasa dalam
konjungtiva dikeluarkan melalui pembedahan
oleh ahli
Onchocerca volvulus
Hanya ditemukan pada manusia
Penyakit disebut onkoserkosis
Patologi dan klinik:
1. Cacing dewasa yang hidup dalam jaringan ikat akan
merangsang pembentukan serat-serat yang
mengelilingi cacing dalam jaringan
2. Mikrofilaria yang dikeluarkan oleh cacing betina
kemudian akan beredar dalam jaringan menuju kulit
Pada umumnya lesi mengenai kulit dan mata
Kelainan berupa benjolan kulit yg disebut
onkoserkoma dalam jaringan subkutan
Benjolan bervariasi jumlah dan
ukurannya,biasanya terdapat di tulang
skapula,iga,tengkorak,siku-siku,krista
ilika,lutut,dan sakrum
Gejala: fotofobia,lakrimasi,blefarospasmos dan
sensasi dari benda asing, kasus menahun
terdapat keratitis berbintik,glukoma, atrofi dan
berakhir dengan kebutaan
Diagnosis : menemukan mikrofilaria pada biopsi
kulit
Pengobatan : IVERMECTIN 150 mcg/kgBB
dosis tunggal
Tugas
Trematoda darah
Trematoda hati
Trematoda paru
Trematoda usus

Anda mungkin juga menyukai