Anda di halaman 1dari 4

HELMINTHIASIS USUS DAN JARINGAN

Arimaswati, dr., M.Sc

Harus berpikir (dalam diagnosis) dimulai dari memastikan keluhan infeksi 


demam (kalor=panas), kalau tidak ada demam artinya tanda-tanda infeksi yang lain
(rubor=kemerahan, dolor=sakit/nyeri, tumor=bengkak, fungsio laesa/loss of
function=fungsi jaringan/organ terganggu.

Gejala Infeksi Akibat Helminthiasis:

Diare, kalau bukan diare maka konstipasi (susah BAB)

Mual muntah

BB turun

Malnutrisi  tanda anemia: lemah, letih, lesu, pucat, bibir pecah-pecah (dehidrasi
akibat diare)

Contoh malaria:

Demam?  tipe demam apa?  continue/remitten/intermitten?  intermitten lalu


turun sampai normal kemudian tinggi lagi naiknya.

Contoh DBD:

Demam continue.

Tifoid:

Demam remitten  demamnya tidak sampai turun normal kemudian naik lagi.

A. Ascariasis
Etiologi: A. lumbricoides. Habitat pada usus halus manusia (hospes definitif)
Menyebabkan manusia terinfeksi  pada fase dewasa dan larva
Fase dewasa: menyebabkan obstruksi  distended abdomen (rasa penuh
pada perut)  masih bisa buang air besar (bisa saja diare/konstipasi)
Fase larva: Bermigrasi di paru-paru  diagnosanya: loeffler syndrome 
gejalanya: tanda-tanda pneumonia (sesak, retraksi dinding dada, batuk)
Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan tinja (mikroskopis dan makroskopis)
 cek larva. Lebih baik pemeriksaan langsung karena belum dicampurkan
alcohol dsb sebab larvanya belum pada mati banyak  pemeriksaan
langsung biasanya dilakukan pada anak-anak sesaat setelah pemeriksaan
colok dubur
Diagnosis: Pemeriksaan makroskopis : Tinja & muntahan (cacing dewasa)
Pemeriksaan mikroskopis : tinja & cairan empedu (telur)
Pemeriksaan laboratorium : Darah tepi (eosinofilia),scratch test (+)  karena
ada eusinofil dari makanan
Pemeriksaan radiologis : Barium (ektopik)
Terapi: Mebendazole 500 mg, albendazole 400 mg sigle dose
Pirantel pamoat 10mg/kgbb single dose
Levamisol 120 mg dewasa. 2,5mg/kgbb anak single dose

(Nama obat, sediaan, dosisnya)  1st or 2nd line teraphy or another.


Can choose single dose or sharing dose. Only one medicine for all
kindinfection, there is no sympotmatis teraphy for helminth.

Paling terpenting dari siklus hidup  vector (perantara), ex: nyamuk, lalat,
mamalia.
Selain vector ada host perantara (manusia juga bisa selain host reservoir)

Manusia tertular melalui fase infektif


Pada fase diagnostic, disitulah dilakukan pemeriksaan penunjang

Gold standar obstruksi usus: Barium mil  haustra terlihat jelas, ada feeling
defect, putihnya berkumpul di satu tempat di pre obstruksi, post obstruksi
berwarna hitam, di antaranya itu adalah masalah obstruksinyab berada.

B. Trikuriasis
Etiologi: Trichuris trichiura, habitat pada mukosa sekum dan colon.
Ada kaitnya makanya da bisa tinggal di mukosa, sehingga bisa menyebabkan
perdarahan pada mukosa usus tersebut  BAB berdarah
Cacing dewasa : toksin (iritasi dan radang), migrasi menembus mukosa.
Infeksi berat : anemia berat Hb≤ 3g%, eosinofilia >3%,diare berdarah, nyeri
perut, mual muntah, BB menurun.
Komplikasi: Prolapsus rectum
Diagnosis:
Pemeriksaan tinja : telur bentuk khas
Protoskopi : cacig dewasa btk cambuk melekat pd mukosa
Terapi kombinasi
Pirantel pamoate 10mg/kgbb single dose + Oksantel pamoate 10-20mg/kgbb
single dose
Mebendazole 2x100mg/hr 3 hr berturut2 atau Levamisol 2.5mg/kgbb/hr single
dose
Anemia : preparat besi dan perbaikan gizi

C. Ankilostomiasis & Nekatoriasis


Ankilostomiasis menyebabkan gejala klinis BAB berdarah

Nekatoriasis
Fase infektifnya melewati pori-pori kulit

Cutaneos larva migran  infeksi sekunder di bagian kaki

D. Taeniasis

Anda mungkin juga menyukai