Mual muntah
BB turun
Malnutrisi tanda anemia: lemah, letih, lesu, pucat, bibir pecah-pecah (dehidrasi
akibat diare)
Contoh malaria:
Contoh DBD:
Demam continue.
Tifoid:
Demam remitten demamnya tidak sampai turun normal kemudian naik lagi.
A. Ascariasis
Etiologi: A. lumbricoides. Habitat pada usus halus manusia (hospes definitif)
Menyebabkan manusia terinfeksi pada fase dewasa dan larva
Fase dewasa: menyebabkan obstruksi distended abdomen (rasa penuh
pada perut) masih bisa buang air besar (bisa saja diare/konstipasi)
Fase larva: Bermigrasi di paru-paru diagnosanya: loeffler syndrome
gejalanya: tanda-tanda pneumonia (sesak, retraksi dinding dada, batuk)
Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan tinja (mikroskopis dan makroskopis)
cek larva. Lebih baik pemeriksaan langsung karena belum dicampurkan
alcohol dsb sebab larvanya belum pada mati banyak pemeriksaan
langsung biasanya dilakukan pada anak-anak sesaat setelah pemeriksaan
colok dubur
Diagnosis: Pemeriksaan makroskopis : Tinja & muntahan (cacing dewasa)
Pemeriksaan mikroskopis : tinja & cairan empedu (telur)
Pemeriksaan laboratorium : Darah tepi (eosinofilia),scratch test (+) karena
ada eusinofil dari makanan
Pemeriksaan radiologis : Barium (ektopik)
Terapi: Mebendazole 500 mg, albendazole 400 mg sigle dose
Pirantel pamoat 10mg/kgbb single dose
Levamisol 120 mg dewasa. 2,5mg/kgbb anak single dose
Paling terpenting dari siklus hidup vector (perantara), ex: nyamuk, lalat,
mamalia.
Selain vector ada host perantara (manusia juga bisa selain host reservoir)
Gold standar obstruksi usus: Barium mil haustra terlihat jelas, ada feeling
defect, putihnya berkumpul di satu tempat di pre obstruksi, post obstruksi
berwarna hitam, di antaranya itu adalah masalah obstruksinyab berada.
B. Trikuriasis
Etiologi: Trichuris trichiura, habitat pada mukosa sekum dan colon.
Ada kaitnya makanya da bisa tinggal di mukosa, sehingga bisa menyebabkan
perdarahan pada mukosa usus tersebut BAB berdarah
Cacing dewasa : toksin (iritasi dan radang), migrasi menembus mukosa.
Infeksi berat : anemia berat Hb≤ 3g%, eosinofilia >3%,diare berdarah, nyeri
perut, mual muntah, BB menurun.
Komplikasi: Prolapsus rectum
Diagnosis:
Pemeriksaan tinja : telur bentuk khas
Protoskopi : cacig dewasa btk cambuk melekat pd mukosa
Terapi kombinasi
Pirantel pamoate 10mg/kgbb single dose + Oksantel pamoate 10-20mg/kgbb
single dose
Mebendazole 2x100mg/hr 3 hr berturut2 atau Levamisol 2.5mg/kgbb/hr single
dose
Anemia : preparat besi dan perbaikan gizi
Nekatoriasis
Fase infektifnya melewati pori-pori kulit
D. Taeniasis