Anda di halaman 1dari 32

DISENTRI AMUBA

Nama: Amaliyah Khairani


NIM: 712022032

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. dr. Zarkasih, Sp. A (K


DISENTRI
Apa itu DISENTRI ?
Disentri berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dys
(gangguan) dan enteron (usus), yang berarti radang usus yang
menimbulkan gejala diare disertai darah bercampur lendir
(mucus) Kondisi ini umumnya berlangsung selama 3-7 hari,
disertai dengan kram perut, mual dan muntah, serta demam.
Apa itu DISENTRI ?
Disentri dibagi menjadi dua yaitu
- Disentri Amuba, disentri yang disebabkan oleh bakteri
parasit Entameba histolytica
- Disentri Basiler, disentri yang disebabkan oleh bakteri
shigella
DISENTRI
AMUBA!
01 DEFINISI
Disentri amoeba adalah penyakit infeksi saluran
pencernaan akibat tertelannya kista E. histolytica yang
merupakan mikroorganisme anaerob bersel tunggal dan
bersifat patogen.

 E. histolytica merupakan protozoa usus, sering hidup


sebagai mikroorganisme komensal (apatogen) di usus
besar manusia.

 Dapat berubah menjadi patogen dengan cara


membentuk koloni di dinding usus dan menembus
dinding usus sehingga menimbulkan ulserasi.
Epidemiologi
Infeksi Entamoeba berkisar antara
1%-40% dari populasi di Amerika
Tengah dan Selatan, Afrika, dan Asia,
dan dari 0,2% sampai 10,8% di
daerah endemik negara maju seperti
Amerika Serikat

Di Indonesia berkisar antara 10 – 18


%

Insiden tertinggi disentri amoeba


ditemukan pada anak-anak usia 1-5
tahun.
ETIOLOGI

Domain Filum Kelas


Eukaryota Amoebozoa Archamoebae

Ordo Genus Spesies


Amoebida Entamoeba E. histolytica
ETIOLOGI
E. Histolytica memiliki ciri-ciri sebagai berikut

Kista memiliki 4
Bentuk Membulat
buah inti

Sample
Kista yang belum
Ukuran 10-60 µm matang memiliki
glikogen
ETIOLOGI

Kista dapat menginfeksi Infeksi dapat juga terjadi Penggunaan tinja manusia
manusia melalui makanan dengan atau melalui vektor sebagai pupuk
atau air yang terkontaminasi seperti lalat dan kecoa
dengan tinja yang
mengandung kista
SIKLUS HIDUP
STADIUM
Patofisiologi
2.
Kista akan berubah menjadi 4.
trofozoit di dalam usus halus Berkurangnya lapisan mucus
dan mengadakan invasi pada yang protektif, kerusakan
kolon barier epitel, dan lisis sel
penjamu

1. 3. 5.
Trofozoit masuk melalui Amuba akan melekat pada Trofozoit mampu melakukan
makanan atau minuman yang selubung mukosa mucus penetrasi jaringan yang
tercemar kista kolon lalu diikuti dengan mendalam sehingga BAB
aktivitas sitolitik bercampur lendir dan darah.
Gambaran klinis

 Nyeri perut kolik


 kram perut dan nyeri tekan di ulu hati
 Diare disertai darah (maupun lendir), >5x/hari
 Mual Muntah
 Tenesmus
 Pada umumnya tidak terdapat gejala sistemik
 Demam, suhu >38°C (Demam tidak selalu ada)
Gejala Klinis
Disentri Amuba Ringan Disentri Amuba Sedang
Onset penyakit perlahan-lahan. Penderita biasanya Pasien masih mampu melakukan
mengeluh perut kembung, kadang nyeri perut aktivitas sehari-hari. Tinja biasanya
ringan. Diare ringan, 4-5 kali sehari, dengan tinja disertai lendir dan darah. Pasien
berbau busuk. Kadang juga tinja bercampur darah mengeluh nyeri perut, demam dan
dan lendir. Keadaan umum pasien biasanya baik, badan terasa lemah
tanpa atau sedikit demam ringan (subfebris)

Disentri Amuba Kronik


Disentri Amuba berat Gejalanya menyerupai disentri amoeba
Penderita mengalami diare disertai ringan, serangan- serangan diare
darah yang banyak, lebih dari 15 kali diselingi dengan periode normal atau
sehari. Demam tinggi (40°C-40,5°C) tanpa gejala. Keadaan ini dapat
disertai mual dan anemia. berjalan berbulan- bulan hingga
bertahun-tahun.
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
DIAGNOSIS
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan  berhubungan dengan diare
atau output berlebihan dan intake yang kurang
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit  berhubungan dengan
kehilangan cairan sekunder terhadap diare
3. Resiko peningkatan suhu tubuh  berhubungan dengan proses infeksi
sekunder terhadap diare
4. Risiko gangguan integritas kulit  berhubungan dengan peningkatan
frekuensi diare
5. Risiko tinggi gg tumbuh kembang berhubungan dengan BB menurun terus
menerus.
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan tinja :
- Diagnosis pasti baru dapat ditegakkan bila ditemukan E. Histolytica bentuk tropozoit
dan kista dalam tinja
- Tinja berbau busuk, bercampur darah dan lendir.

2. Pemeriksaan darah:
Leukositosis dan anemia

3. Pemeriksaan sigmoidoskopi dan kolonoskopi


- Didapatkan ulkus yang khas dengan tepi menonjol, tertutup eksudat kekuningan,
mukosa usus antara ulkus-ulkus tampaknormal

4. Foto rontgen kolon


- Pada kasus amoebiasis kronis, tampak ulkus disertai spasmeotot. Pada ameboma
nampak filling defect yang miripkarsinoma
DIAGNOSIS BANDING
1. Disentri Amuba
2. Disentri Basiler
3. Eschericiae coli
- Escherichia Coli Enteroinvasive (EIEC)
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Tinja dengan Biakan Tinja


Makroskopis dan
Mikroskopis

Pemeriksaan darah rutin Metode Ekstraksi DNA


Entamoeba histolytica dalam tinja dan patologis amebiasis usus. A. Kista E. histolytica diwarnai dengan
trikrom. Perhatikan badan kromatoid dengan ujung tumpul (panah merah). B. Trofozoit dari E. histolytica
dengan eritrosit diwarnai dengan trikrom. Parasit menunjukkan nukleus yang memiliki kariosom kecil yang
terletak di tengah dan kromatin perifer yang tipis dan seragam. C. Intestinal tissue dari pasien dengan
kolitis amebiasis menunjukkan ulkus multipel. D. Classic Flask-shaped Ulkus amebiasis
TATALAKSANA
Terapi Dehidrasi
TATALAKSANA
Terapi Dehidrasi
TATALAKSANA
Terapi Dehidrasi
TATALAKSANA
Amoebiasis Ringan-Sedang
 Metronidazole
Dosis 33-50 mg/kgBB atau 3x500 mg
sehari, selama 5 hari

Tinidazole
Dosis 50mg/kgBB atau 2gr sehari, selama
2-3 hari.

Oraidazole
- Dosis 50-60mg/kgBB atau 2 gr sehari,
selama 3 hari
TATALAKSANA
Amoebiasis Berat
Selain pengobatan seperti pada disentri amoeba
ringan dan sedang perlu ditambah emetin atau Go, go, go!
dehidroemetin.
Emetin
1mg/kgBB sehari (maksimum 60mg sehari),
selama 3-5 hari
Dehidro-emetin
11,5mg/kgBB sehari (maksimal 90mg sehari)
selama 3-5 hari.
Go, go, go!
Pencegahan
Mencuci tangan dengan Mencuci sayuran sampai bersih atau
bersih sebelum makan memasaknya sebelum dimakan

Buang air besar di jamban

Tidak menggunakan tinja


manusia untuk pupuk

Menutup dengan baik makanan yang dihidangkan


untuk menghindari kontaminasi oleh lalat dan
lipas

Membuang sampah ditempat sampah yang


ditutup untuk menghindari lalat
KOMPLIKASI

- Perdarahan usus

- Perforasi

- Amoeboma

- Striktura

- Abses hepar (1-2 bulan setelah amubiasis saluran


cerna).
PROGNOSA
Prognosis disentri amuba ditentukan oleh
berat ringannya penyakit, diagnosis dan
pengobatan yang tepat serta kepekaan
amuba terhadap obat yang diberikan.

Pada umunya prognosis disentri amuba


adalah baik terutama yang tanpa
komplikasi
Terima Kasih

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, infographics & images by Freepik
LEFLEAT
DOKUMENTASI PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai