FILARIASIS
OLEH :
BETHA NURVIA
DEFINISI
Filariasis/penyakit kaki
gajah adalah penyakit
menular yang disebabkan
oleh cacing filarial dan
ditularkan oleh berbagai
jenis nyamuk
Lanjutan
Hospes
Vektor
Filariasis
Klasifikasi
berdasarkan
etiologi
Daur hidup
HOSPES
Hospes definitive
Manusia
Hospes reservoar
Tipe B malayi yg dapat hidup
merupakan sumber infeksi utk
manusia
Vektor
Cx quinquefasciatus, Cx annulirestris
Mansonia uniformis
Mansonia bonneae
B. Malayi Mansoni dives
B. Timori
An barbiroftris
Daur Hidup
Mikrofilaria yang terisap oleh nyamuk melepaskan sarung dalam
lambung dan bersarang di otot otot thorax (siklus dalam tubuh nyamuk
selama 2 minggu)
Stad III: Pada hari ke-10 larva bertukar kulit sekali lagi, tumbuh
semakin panjang dan lebih kurus
Larva stad III bermigrasi, mula mula ke rongga abdomen lalu ke kepala dan
alat tusuk nyamuk
Nyamuk mengigit manusia, larva tsb masuk ke dalam tubuh melalui tempat
tusukan dan bersarang di sal limfe setempat
Larva stad III berganti kulit sebanyak 2x dan tumbuh menjadi larva
stad IV (9-14 hari stlh infeksi)
PATOFISIOLOGI
Reaksi jaringan
(histiosit, epiteloid, limfosit, sel plasma, makrofag, eosinofil)
Hiperplasia endotel & infiltrasi seluler perilimfatik
(sekitar filaria & proksimal pemb. limfe)
Limfangitis % limfadenitis
Stenosis pemb. limfe
Tek. hidrostatik /
permeabilitas
Sal. limfe bocor/pecah
Protein merembes keluar
peritoneum
Ves.urinari/re
n
T. vaginalis
elefantiasis
kiloasites
kiluria
hidrokel
Bagaimana gejalanya ?
1. Demam berulang-ulang
selama 3 - 5 hari
2. Pembengkakan kelenjar
getah bening
3. Panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki
atau pangkal lengan
kearah ujung
4. Pembesaran tungkai,
lengan, buah dada, buah
zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa
panas (early lymphodema).
Klasifikasi
Pencegahan
1. Menutup ventilasi rumah
dengan kasa nyamuk / kawat
nyamuk.
2. Menggunakan obat nyamuk
semprot / obat nyamuk bakar
3. Mengoles kulit dengan obat
anti nyamuk.
4. Menggunakan kelambu bula
Filariasis Wuchereria
bancrofti
DEFINISI
Infeksi yang disebabkan
oleh Wuchereria
bancrofti.
EPIDEMIOLOGI
banyak ditemukan
terutama di daerah
sekitar garis khatulistiwa
dan merupakan masalah
di dataran rendah
Di Indonesia filariasis
tersebar luas; daerah
endemic terdapat di
banyak pulau di seluruh
Nusantara, seperti
Sumatera dan sekitarnya,
Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, NTT, Maluku,
dan Irin Jaya
Pedesaan>>kota
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Order : Spirurida
Subordi : Spirurina
Famili: Onchocercidae
Genus : Wuchereria
Morfologi
Cacing dewasa jantan dan betina hidup di sal dan
kel limfe
Bentuk: halus dan warna putih susu
Cacing betina berukuran 65-100 mm x 0,25 mm
dan ukuran yg jantan 40 mmx0,1 mm
Cacing betina mengelurkan mikrofilaria yang
bersarung dgn ukuran 250-300 mikron x 7-8
mikron
Gejala Klinis
a. Stadium Tanpa Gejala
- Pembesaran kel limfe terutama di inguinal
-. Px darah: ditemukan mikrofilaria dlm jumlah besar disertai
eosinofilia
b. Stadium Peradangan (Akut)
- Stad ini berlangsung beberapa hari hingga minggu
-. Limfangitis, infalamsi eosinofil akut, demam, menggigil, sakit
kepala, muntah, kelemahan tubuh
-. Menyerang sal limfe tungkai, ketiak, epitrochelar, dan alat kelamin
-. Pada laki2: dpt ditemukan funikulitis, epididimitis, orkitis, dan
pembengkakan skrotum
-. Terkadang dpt muncul hematuri dan proteinuria
c. Stadium Penyumbatan
- Dpt ditemukan hidorokel, limfadema, dan elefantiasis
- Limfadema tungkai dibagi dalam:
1. Tingkat 1: edema pitting tungkai, kembali normal
bila tungkai diangkat
2. Tingkat 2: edema pitting/non, tdk dpt kembali
normal bila tungkai diangkat
3. Tingkat 3: edema non pitting, tdk dpt kembali
normal bila tungkai diangkat, kulit tebal
4. Tingkat 4: edema non pitting dgn jar fibrosis dan
verukosa kulit (elefantiasis)
Diagnosis
ANAMNESIS
Riw bepergian ke daerah endemis
GK sesuai
PX FISIK
Pembengkakan unilateral pada kaki, lengan
skrotum, vulva dan payudara
Hidrokel,
Mengi dan ronkhi (pada tropical pulmonary
esonifilia)
PX PENUNJANG
Px darah perifer: leukositosis, eosinofilia
Ditemukan mikrofilia dlm darah tepi, cairan
hidrokel. Pengambilan spesimen disesuaikan dgn
puncak aktifnya.
Biopsi kelenjar atau jar limfe: ditemukan cacing
dewasa
ELISA dan ICT: utk deteksi antigen
Pencitraan limfoskintigrafi dgn radionuklir, USG
doppler
Tata Laksana
1. Perawatan Umum
. Istirahat dan bila dipindahkan di daerah dingin dpt
mengurangi derajat serangan akut
. Antibiotik utk infeksi sekunder dan abses
. Pengikatan di daerah bendungan utk mengurangi
edema
2. Medikamentosa
. Dietilcarbamazine (DEC) 6 mg/kgBB/hari selama 12
hari -> pengobatan dapat diulang 1-6 bulan atau
selama 2 hari/bln dgn dosis 6-8 mg/kgBB/hari
3. Pembedahan
Aspirasi hidorkel, limfangioplasti, prosedur
jembatan limfe, transportasi flab omentum, eksisi
radikal dan graft kulit, anastomosis pemb limfe ke
dalam, dan bedah mikrolimfatik.
Epidemiologi
a. B,Malayi
Hanya terdapat di Asia, dari India sampai ke
Jepang
b. B Timori
Di Indonesia
Klasifikasi
Brugia Timori
Kingdom: Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Order : Spirurida
Subordi : Spirurina
Famili: Onchocercidae
Genus : Brugia
Spesies : Brugia
Timori
Brugia Malayi
Kingdom: Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Secernentea
Order : Spirurida
Subordi : Spirurina
Famili: Onchocercidae
Genus : Brugia
Spesies : Brugia
Malayi
Morfologi
Perbedaan
B. malayi
B. timori
Makrofilaria
Panjang : 2,2-2,3 cm
Panjang : 2,1-3,3 cm
Lebar
Lebar
Mikrofilaria
: 0,09 mm
: 0,1 cm
kali lebar
kali lebar
B. Malayi
B. Timori
Gejala Klinis
a. Stad Akut
. Demam (5-15 hari), limfadenitis, (hilang timbul,
biasanya unilateral, limfangitis retrograd, sering
terjadi pada orang/ petani yang bekerja di
ladang/sawah
b. Stad Kronik
. Limfedema dan elephantiasis yang terutama
terjadi di ekstremitas bawah
Lokasi: Paling sering kelenjar inguinal, lokasi
lain: aksilla (Tidak pernah mengenai alat
genital)
Tata Laksana
DEC
Ivermektin ->> D: 400 mg/kg BB diberikan sekali
setahun
Albendizol ->> D: 400 mg dosis tunggal setiap
hari untuk 2-3 minggu
Pencegahan
Pencegahan Massal
Pemutusan rantai penularan dengan pengobatan masal pada
penduduk di kecamatan endemis dengan menggunakan
DEC 6 mg/kgBB dan Albendazole 400 mg setahun sekali
selama 5 tahun.
Pencegahan Individu
Menghentikan penyebaran infeksi (dengan kombinasi dua
obat antara albendazole, ivermektin dan DEC)
Meringankan beban penderita (dalam hal ini edukasi untuk
meningkatkan kewaspadaan pasien terhadap infeksi).
Terima Kasih
Atas
Perhatiannya.