Blok Tropical Medicine

Skenario 1 SGD XXIV

Seorang laki-laki G berusia 40 tahun, duda tidak mempunyai anak, pekerjaan bertani, tinggal sejak kecil di pantailabu, serdang bedagai. Sejak 2 minggu yang lalu G dirawat di RS Dam I Bukit Barisan dengan keluhan kantong buah zakar membengkak, lebih kurang 3 tahun yang lalu kantong buah zakarnya semakin besar sehingga susah memakai celana dan hanya bisa memakai sarung. Kira-kira 7 tahun lalu G sering menderita demam, nyeri kepala

Klarifikasi Istilah
Hypereosinophilia : Peningkatan kadar

eosinophil dalam darah.

Identifikasi Masalah
1. Apa yang menyebabkan buah zakar Os 2.

3.

4. 5.

6.

membesar ? Mengapa 7 tahun yang lalu Os sering menderita demam, nyeri kepala, pegal seluruh badan serta susah tidur ? Mengapa pembengkakan pada pangkal paha Os hilang timbul dan juga sering sesak nafas pada malam hari? Mengapa setelah pemberian obat, demam tetap masih ada dan penyebabnya ? Apakah ada hubungannya hypereosinohilia dengan gejala yang timbul pada Os ? Apakah ada hubungannya tempat tinggal

Analisa Masalah
1. Apa yang menyebabkan buah zakar Os

membesar ? jawab : mikrofilaria pada nyamuk manusia melalui luka gigitan nyamuk mikrofilaria masuk ke saluran lymphatic manusia daerah inguinal perangsangan sel endotel untuk menghancurkan cacing di saluran limfe cacing mati sehingga terbentuk endapan fibrin di sekitar cacing fibrosis akibat peradangan dengan fibrosis terjadi penyumbatan limfe tekanan hidrostatik meningkat terjadi perembesan cairan edema

2. Mengapa 7 tahun yang lalu Os sering menderita demam, nyeri kepala, pegal seluruh badan serta susah tidur ? jawab :
Adanya proses inflamasi yang berawal dari

kelenjar getah bening ok infeksi dari nematoda Adanya infeksi sekunder oleh bakteri

3. Mengapa pembengkakan pada pangkal paha Os hilang timbul dan juga sering sesak nafas pada malam hari? jawab :
Pembengkakan pada pangkal paha Os hilang

timbul: mikrofilaria yang terdapat dalam darah pada stadium akut menyebabkan peradangan limfangitis pada pangkal paha OS dapat terjadi berulang-ulang secara periodik, mungkin berhubungan dengan aktivitas fisik. Sering sesak nafas pada malam hari: mikrofilaria terdapat dalam darah pada waktu malam hari dan juga dapat disebabkan tropical pulmonary eosinophilia yaitu respon

4. Mengapa setelah pemberian obat, demam tetap masih ada dan penyebabnya ? jawab :
kemungkinan obat yang diberikan mantri

bukan untuk penyebab utamanya ( nematoda)

5. Apakah ada hubungannya hypereosinohilia dengan gejala yang timbul pada Os ? jawab : Cacing dewasa hidup di pembuluh limfe pelebaran dan penebalan pembuluh kelenjar getah bening infiltrasi sel plasma, eosinofil, makrofag didalam dan sekitar pembuluh limfe yang mengalami inflamasi mikrofilaria didarah menyebabkan peradangan ditubuh limfangitis, demam, mialgia, sakit kepala, lesu

6. Apakah ada hubungannya didesa tempat tinggal G yang banyak nyamuk dengan penyakitnya sekarang dan jelaskan ? jawab :
Ada, karena nyamuk anopheles/ aedes yang

terdapat dipedesaan merupakan vektor pada penyakit filariasis.

7. Diagnosa Banding pada Os ? jawab :

Filariasis Hidrokel Varikokel Tumor testis Hernia inguinalis TB kelenjar

Topic tree
(+) HYPEREOSINOPHILI A

DIAGNOSA PEMERIKSAA N PENUNJANG

DD : Filariasis, Hidrokel

PENATALAKSANA AN

Varikokel, Tumor testis Hernia inguinalis, TB kelenjar pembesaran pada buah zakar sering demam, nyeri kepala, pegal seluruh badan, sudah tidur pembengkakan pada pangkal paha Sesak nafas di malam hari

OS

LO
mahasiswa/i mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang : Nematoda jaringan ( filariasis ) Pencegahan pada penyakit filariasis

Nematoda Jaringan
Wuchereria bancrofti Brugia malayi Brugia timori Loa loa Onchocerca volvulus

Wuchereria bancrofti
Penyakit: filariasis bankrofti atau wukereriasis

bankrofti. Hospes : manusia Distribusi geografik: dareah tropis diseluruh dunia dan di indonesia Morfologi: - cacing dewasa bentuknya seperti benang, warna putih kekuningan - cacing jantan: 40 mm, ekor melingkar, punya 2 spikula. - cacing betina: 65-100 mm, ekor lurus berujung tumpul. - mikrofilaria: 250 mikron, sarung pucat, lekuk badan halus, inti badan halus dan teratur, tidak punya inti tambahan. Mikrofilaria bancrofti bersifat periodisitas

Patologi klinis:

- cacing dewasa menyebabkan limfadenitis, limfangitis, demam, orkitis, hidrokel, elefantiasis. - mikrofilaria menyebabkan occult filariasis Vektor - di perkotaaan: nyamuk Culex quinquefasciatus - di pedesaan oleh nyamuk Anopheles atau Aedes Pengobatan: Dietilkarbamasin. Dosis yang dianjurkan 6 mg/kg BB/hari selama 12 hari. Dosis harian obat 3 kali sehari sesudah makan.

Brugia malayi
Penyakit: filariasis malayi Hospes: manusia, kera, kucing, anjing Vektor: Anopheles barbirostis Distribusi geografik: Asia, dari india sampai

jepang termasuk indonesia. Morfologi: - cacing jantan panjang 23 mm, ekor melingkar - cacing betina panjang 55 mm, ekor lurus - mikrofilaria panjang 230 mikron, bersarung merah, lekuk badan kaku, inti badan tidak teratur, ekor punya 1-2 inti

Patologi klinis: limfadenopati, eosinofil

tinggi, elefantiasis tungkai. Pengobatan: Dietilkarbamasin (DEC). Dosis yang dianjurkan 5 mg/kgBB/hari selama 10 hari.

Brugia timori
Penyakit: filariasis timori Hospes: manusia Vektor: Anopheles barbirostis Distribusi geografik:indonesia timur pulau timor,

flores, rote, alor dan beberapa pulau kecil di NTT. Morfologi: - cacing jantan panjang 23 mm, ekor melingkar - cacing betina panjang 39 mm, ekor lurus - mikrofilaria panjang 280 mikron, bersarung pucat, lekuk badan kaku, inti badan tidak teratur, ekor punya 1-2 inti tambahan. Patologi klinis: limfadenopati, eosinofil tinggi, elefantiasis tungkai. Pengobatan: Dietilkarbamasin (DEC). Dosis yang

Loa-Loa
Penyakit: Loaiasis (Calabar Swelling) Hospes: manusia Vektor: lalat Cyrsops Distribusi geografik: Afrika Barat, Afrika

Tengah, Sudan Morfologi: - cacing jantan panjang 34 mm - cacing betina panjang 70 mm - mikrofilaria panjang 300 mikron, ditemukan dalam urin, darah, memiliki sarung - cacing dewasa hidup dalam jaringan

 Patologi klinis: Calabar swelling berupa

peradangan dan pembengkakan sementara. Dapat menyebabkan gangguan mata dan eosinofilia. Pengobatan: Dietilkarbamasin (DEC). Dosis yang dianjurkan 2 mg/kgBB/hari selama 14 hari, dosis harian 3 kali/hari. Cacing dewasa didalam mata harus dikeluarkan dengan pembedahan.

Onchocerca volvulus
Penyakit: onkoserkosis, blinding filariasis Hospes: manusia Vektor: lalat simulium Distribusi geografik: Afrika, Angola, Sudan

sampai Afrika Timur, Dat, tinggi Amerika Tengah, Dat. Tinggi Amerika selatan Morfologi: - cacing jantan panjang 19-42 mm, bentuk seperti kawat putih, transparan - cacing betina panjang 33,5-50 mm - mikrofilaria panjang 285 mikron, tidak bersarung dan tidak mempunyai inti.

 Patologi klinis: cacing dewasa menyebabkan

benjolan dalam jaringan subkutan yang dikenala sebagai onkoserkoma. Mikrofilia dapat menyerang mata dan menimbulkan gangguan pada retina dan saraf optik. Pengobatan: - Ivermektin. Dosis yang dianjurkan 100-150 ug/kgBB. mg/kgBB/hari selama 10 hari. - Suramin, satu-satunya obat yang dapat membunuh cacing dewasa O. Volvulus tetapi jarang dipakai karena toksisitasnya tinggi.

Filariasis bancrofti
Patologi

Cacing dewasa hidup di pembuluh getah bening aferen atau sinus kelenjar getah bening dan menyebabkan pelebaran pembuluh getah bening dan penebalan dinding pembuluh. Infiltrasi sel plasma, eosinofil, makrofag mengalami inflamasi bersama poliferasi sel endotel dan jaringan penunjang, menyebabkan berliku-likunya sistem limfatik dan kerusakan pembuluh getah bening. Limfadema dan perubahan kronik akibat statis bersama dengan edema keras terjadi pada kulit yang mendasarinya. Respon imun menyebabkan proses granulomatosa dan

Gejala klinis
Peradangan
Limfangitis : demam, sakit kepala dan badan,

muntah-muntah, lesu dan tidak nafsu makan. Limfadenitis Funikulitis Epididimis Orkitis

Ini terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu (2-3 minggu). Bila stadium lanjut akan terjadi gejala-gejala hidrokel, kiluria, limfedema, elephantiasis, obstruktif.

Filiriasis bancrofti
1. Bentuk tanpa gejala o Ditemukannya pembesaran

kelenjar limfe terutama di daerah inguinal. o Pada pemeriksaan darah dijumpai mikrofilaria jumlah besar dan eosinofilia 1. Filariasis dengan peradangan inflamasi eosinofil akut diakibatkan karena alergi terhadap metabolisme cacing dewasa yang hidup atau mati. Demam, menggigil, sakit kepala, muntah, dan lesu, ini berlangsung selama beberapa hari-minggu. Terutama yang terkena ialah saluran limfe ketiak, tungkai, epitochlear,

 Inflamasi KGB inguinalperluasan retrogard

ke bawah aliran KGB+edema dingindemam Fenomenanya demam tinggi, menggigil, mialgia, sakit kepala, vesikel, ulkus steril (mengeluarkan serosanguineous) Serangan biasanya selama 1bulan. Degenarasi cacing yang mati dan pertumbuhan jaringan pengikat yang berlebihan mengakibatkan terjadi abses pelvis ginjal, pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar ari-ari dan iliopsoas. Bila mikrofilaria lebih banyak dari cacing dewasa beredar dalam darah kerusakan ginjal derajat rendahhematuria dan proteinuria

 Respon berlebihan imunologik terhadap

infeksi filaria tropical pulmonary eosinophilia

Kadar eosinophil darah tepi yang sangat tinggi Gejala mirip asma Penyakit paru restriktif Kadar antibodi spesifik antifilaria sangat tinggi Respon pengobatan yang baik dengan terapi DEC

3. Filariasis dengan penyumbatan Terjadi jaringan granulasi yang poliferatif serta terbentuk varises saluran limfe yang luas. Kadar protein yang tinggi merangsang dalam saluran limfe merangsang pembentukan jaringan ikat dan kolagen.lama lama akan membesar dan terjadi elephantiasis. penyumbatan pada duktus torasikus mempengaruhi skrotum dan alat genitalia luar perempuan. infeksi inguinal mempengaruhi tungkai dan alat kelamin luar. limfadema tungkai dapat dibagi menjadi 4 tingkat : 1. edema pitting pada tungkai yang dapat kembali normal (reversibel) bila diangkat 2. pitting/non pitting edema yang tidak dapat kembali normal (irreversibel) bila diangkat

Filiriasis Malayi
Gejala yang khas adala limfadenopati

superfisialis dan eosinophila yang tinggi (770%) Gejala lain : demam, peradangan saluran dan kelenjar limfe yang hilang timbul. Limfadenitis biasanya mengenai limfe inguinal. Dapat berkembang menjadi bisul, pecah menjadi ulkus. Pembesaran kelenjar limfe dapat dilihat sebagai tali yang memanjang. sistem limfe alat kelamin tidak pernah terkena, kecuali limfe inginal. Biasanya yang terkena adalah limfe medial tungkai, ketiak, dan medial lengan

Filariasis Timori
Vektornya adalah Anopheles barbirostis. Gejala klinisnya sama dengan filariasis

malayi

Diagnosis
1. Pada pemeriksaan tepi dijumpai leukositosis 2.

3. 4. 5. 6.

dengan eosinophilia 10-30% Mikrofilaria dapat dijumpai pengambilan darah tebal atau tipis yang dipulas dengan pewarnaan giemsa atau wright. Pemeriksaan antigen W. Bancrofti (ELISA dan ICT) Pemeriksaan serologi antibodi Limfoskintigrafi USG dopler

Penatalaksanaan
Umum Farmakologi Bedah Limfangioplasti Istirahat di tempat tidur Dietilcabarmezin (DEC) 6 mg/kg/BB selama 12 hari Diulang 1-6 blan kemudian Pindah ke tempat daerah dingin Pengikatan didaerah pembendungan akan mengurangi edema Antibiotik dapat diberikan untuk infeksi sekunder dan abses Kiluria: terapi nutrisi rendah lemak, tinggi protein, medium chain triglycerides Ivermektin Albendazol;setiap hari sampai 2-3 minggu

Prosedur jembatan limfe Transposisi flap omentum Eksisi radikal dan graft kulit Anastomisis pembuluh limfe tipe kedalam

Bedah mikrolimfatik

Pencegahan pada Penyakit Filariasis

Kontak dengan nyamuk terinfeksi dapat

dikurangi melalui penggunaan obat oles anti nyamuk, kelambu, insektisida. Edukasi untuk meningkatkan kewaspadaan pada pasien yang mengalami infeksi. Dengan edukasi ini diharapkan pasien akan meningkatkan higiene lokal sehingga mencegah episode inflamasi akut. Menghentikan penyebaran infeksi. Daerah endemik filaria harus diketahui, kemudian prpgram pengobatan massal diterapkan untuk mengobati populasi berisiko.

Daftar Pustaka
Sudoyo,W,Aru,dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam,Edisi V,Jakarta:FK UI.2009. Pribadi W, Parasitologi Kedokteran, Edisi 3, Jakarta: FK UI, 2004