Disusun Oleh:
M. Yunus
BAB I
Latar Belakang
Lanjut usia merupakan tahapan hidup dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan suatu penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi. Lanjut usia ditandai
dengan kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi aspek fisiologis. Proses
menua yang terjadi pada lansia secara linier dapat
digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan
(impairment), keterbatasan fungsional (functional
limitations), ketidakmampuan (disability), dan
keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan
dengan proses kemunduran (Muhit.A, dkk, 2016).
Mata merupakan indra yang berfungsi sebagai organ
penglihatan penting bagi manusia. Apabila terjadi
gangguan berat pada organ penglihatan ini dapat
mengakibatkan kebutaan, salah satu peyebabnya yaitu
katarak. Katarak merupakan kekeruhan pada lensa mata
dimana dalam keadaan normal lensa mata biasanya jernih
dan bening. Penglihatan akan menjadi berkabut sampai
tidak dapat melihat sama sekali jika lensa mata kehilangan
sifat beningnya atau kejernihannya. Menurut World Health
Organization (WHO) hampir 18 juta penduduk di dunia
mengalami kebutaan bilateral yang disebabkan oleh
katarak. Hal ini mewakili hampir setengah dari semua
kasus kebutaan global (IAPB, 2018).
Katarak merupakan penyebab utama gangguan penglihatan
di Indonesia, diikuti oleh glaukoma, gangguan refraksi,
gangguan retina, dan abnormalitas kornea. Sekitar 70 – 80
% gangguan penglihatan berat dan kebutaan disebabkan
oleh katarak. Berdasarkan survei nasional tahun 2014
dilaporkan prevalensi di Indonesia yaitu sebesar 1,8%.
Populasi penderita di Indonesia 15 tahun lebih cepat
dibandingkan di populasi negara berkembang. Hasil
survei yang dilakukan dari bulan Maret sampai November
2022 didapatkan bahwa 114 pasien telah terdiagnosis
katarak dan sebanyak 25 pasien katarak telah dilakukan
operasi katarak. .
Rumusan Masalah
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Karakteristik Lansia
Untuk mengetahui Kejadian Katarak Pada Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Alas
Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Katarak Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Alas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Lanjut Usia (Lansia)
Tinjauan Katarak
KERANGKA TEORI
BAB III
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Selanjutnya cross
sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,
dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (Notoatmojo, 2012).
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Alas dan akan
dilaksanakan pada bulan januari 2023
POPULASI PENELITIAN
populasi dalam penelitian ini adalah pasien penderita
katarak di wilayah kerja Puskesmas Alas sebanyak 20
orang.
SAMPEL PENELITIAN
Seluruh sampel yang memenuhi kriteria diambil datanya
dalam kurun waktu penelitian hingga besar sampel yang
diinginkan terpenuhi. Berdasarkan total sampel yang
ditentukan diatas di peroleh jumlah sampel sebanyak 20
orang
DEFINISI OPERASIONAL
PROSEDUR PENELITIAN
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP AKHIR
METODE DAN PENGOLAHAN DATA
TEKNIK PENGOLAHAN DATA
Editing
Coding
Processing
Cleaning
TERIMAKASIH