Anda di halaman 1dari 3

JURNAL READING

“Prevalence and Major Causes of Visual


Impairment in
Iranian Adults: A Systematic Review”

Oleh:
Miftah Rizqi (2011730155)

Pembimbing:
dr. Arief Priyadi, Sp. M

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R. SYAMSUDIN SH, SUKABUMI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
JOURNAL READING

RSUD R. SYAMSUDIN SH, SUKABUMI

ILMU KESEHATAN MATA

I. Judul Jurnal Prevalence and Major Causes of Visual Impairment in


Iranian Adults: A Systematic Review

II Latar Belakang • Pada tahun 2010, 0,5% dari populasi dunia mengalami
kebutaan dan 2,8% memiliki gangguan penglihatan
sedang ke berat (MSVI).
• 85% dari kasus kebutaan dan 78% pada kasus MSVI
adalah mereka yang berusia lebih dari 50 tahun, dan
60%-nya adalah wanita.
• Prevalensi rerata usia 50 tahun dari kasus kebutaan
adalah sebesar 1,9% dan MSVI sebesar 10,4%.

III. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan perkiraan
gabungan dari gangguan penglihatan sedang-berat (MSVI) dan
kebutaan di Iran untuk orang-orang 50 tahun ke atas dan untuk
mengidentifikasi penyebab utama melalui tinjauan sistematis.

IV. Metodologi Sebuah penelitian dengan mengumpulkan data dicari dari database
Penelitian Internasional (PubMed, ISI Web of Science, dan Scopus) dan database
nasional (Database Informasi Ilmiah, Sistem Pengetahuan Jaringan
Pengetahuan Barakat, database Databank of Ophthalmology Research,
dan Magiran). Setelah penilaian relevansi dan penilaian kritis, delapan
studi dimasukkan. Sebuah plot digali untuk mengeksplorasi stabilitas
estimasi. Analisis meta-analisis variabel tunggal diterapkan untuk
penilaian heterogenitas, dan model efek acak digunakan (tetapi tidak
ada sumber signifikan untuk heterogenitas yang diamati ditemukan).
V. Hasil • Perkiraan usia standard untuk gabungan MSVI adalah
4,24% untuk pria, dan 4,08% untuk wanita.
• Kebutaan (visual ketajaman <3/60) prevalensinya adalah
1,31% untuk pria, dan 1,13% untuk wanita.
• Penyebab gangguan penglihatan (VI) adalah katarak
(40,23%), ambliopia (12,03%), opasitas kornea (9,63%),
degenerasi makula usia (9,31%), retinopati diabetik
(4,94%), dan glaukoma (3,67%).

VI. Kesimpulan Prevalensi VI pada usia 50 tahun dan populasi yang lebih tua di
Iran tampaknya jauh lebih baik daripada perkiraan global.
Dimana secara kasar diperkirakan sebesar 60% adalah
gangguan penglihatan yang bisa diobati, sebagian besar
disebabkan katarak yang tidak dioperasi.

VII. Rangkuman & Penelitian ini berkontribusi dalam mengevaluasi peristiwa


Hasil Pembelajaran
gangguan penglihatan tingkat sedang ke berat dan kejadian
kebutaan pada populasi di Iran. Rasio kejadian untuk kohor ini
lebih rendah daripada apa yang diamati pada estimasi secara
global. Didapatkan prevalensi gangguan visual terbanyak
disumbang dari katarak yang masih bisa dioperasi dimana
sebesar 40,23% dimana hal tersebut terbilang besar meninjau
komplikasi yang ditimbulkan dari katarak yang berujung pada
kebutaan.

Anda mungkin juga menyukai