0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Hasil review menganalisis hubungan pengetahuan tentang glaukoma dengan kepatuhan kontrol pada pasien pasca operasi trabeculectomy. Penelitian menemukan bahwa 55,7% pasien memiliki pengetahuan yang kurang dan 77,1% tidak patuh melakukan kontrol. Analisis menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan yang lebih baik dengan kepatuhan kontrol yang lebih tinggi.
Hasil review menganalisis hubungan pengetahuan tentang glaukoma dengan kepatuhan kontrol pada pasien pasca operasi trabeculectomy. Penelitian menemukan bahwa 55,7% pasien memiliki pengetahuan yang kurang dan 77,1% tidak patuh melakukan kontrol. Analisis menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan yang lebih baik dengan kepatuhan kontrol yang lebih tinggi.
Hasil review menganalisis hubungan pengetahuan tentang glaukoma dengan kepatuhan kontrol pada pasien pasca operasi trabeculectomy. Penelitian menemukan bahwa 55,7% pasien memiliki pengetahuan yang kurang dan 77,1% tidak patuh melakukan kontrol. Analisis menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan yang lebih baik dengan kepatuhan kontrol yang lebih tinggi.
JUDUL JURNAL Hubungan Pengetahuan Tentang Glaukoma Dengan Kepatuhan Kontrol
Pada Pasien Pasca Operasi Trabeculectomy NAMA PENELITI Sumbara, Rizki Muliani , Titing Karis TEMPAT DAN TAHUN Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, 2020 PENELITIAN NAMA REVIEWER Fajar Marlina Siahaan LATAR BELAKANG Mata merupakan salah satu indera manusia yang berfungsi untuk memberikan informasi visual ke otak (Ilyas, 2014). Salah satu penyakit yang dapat menyerang mata adalah glaukoma. Apabila terjadi glaukoma pada mata, maka informasi visual ke otak pasti akan terganggu sehingga dapat mengakibatkan kebutaan (Ilyas, 2014). Glaukoma merupakan salah satu penyebab kebutaan di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2010, penyebab kebutaan paling utama di dunia adalah katarak (47,8%), kemudian glaukoma (12,3%), uveitis (10,2%), age-macular degeneration (AMD) (8,7%), trakhoma (3,6%), corneal opacity (5,1%), diabetic retinopathy (4,8%). Setelah operasi katarak maupun glaukoma apabila tidak dilakukan kontrol maka akan menyebabkan peradangan dan muncul kembali penyakit tersebut. Jumlah penyakit glaukoma di dunia oleh World Health Organization (WHO) diperkirakan ± 60,7 juta orang di tahun 2010, akan menjadi 79,4 juta di tahun 2020 (Artini, 2011). TUJUAN PENELITIAN Pasien dengan trabeculectomy diharuskan melakukan kontrol ulang, yang bertujuan untuk mengurangi keluhan pasca operasi sampai hilang. Selain itu jika klien tidak kontrol ulang dapat menimbulkan berbagai dampak seperti serangan akut glaukoma post trabeculectomy, meningkatnya tekanan intraokular, penurunan tajam penglihatan dan kebutaan. RESPONDEN PENELITIAN Pasien pasca operasi trabeculectomy METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya yaitu pasien pasca operasi trabeculectomy sebanyak 232 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 70 orang dengan kriteria pasien pasca operasi trabeculectomy lebih dari 4 bulan 1 minggu dan tanpa ada komplikasi. Hasil analisa univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel untuk mengetahui berapa persen responden dengan kategori pengetahuan dan tingkat kepatuhan yang dilakukan pasca operasi trabeculectomy. Analisa bivariat menggunakan uji chi square PROSES PENGUMPULAN Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak DATA 70 orang dengan kriteria pasien pasca operasi trabeculectomy lebih dari 4 bulan 1 minggu dan tanpa ada komplikasi HASIL PENELITIAN Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa pengetahuan responden lebih dari setengahnya berpengetahuan kurang sebanyak 39 orang (55,7%) dan sebagian kecil berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (12,9%). Pengetahuan klien yang kurang tentang glaukoma dapat disebabkan karena faktor usia, dimana berdasarkan hasil pendidikan didapatkan usia 28 orang (40%) dengan usia lansia awal. Menurut Notoatmodjo (2010) semakin cukup umur maka pengetahuan seseorang akan bertambah. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian, dikarenakan pada usia lansia awal terjadi penurunan kognitif. Hasil penelitian didapatkan paling banyak klien dengan pendidikan SD sebanyak 22 orang (31,4%) dan SMP sebanyak 24 orang (34,3%) sehingga adanya kesulitan penyerapan informasi yang diberikan. Selanjutnya kurangnya pengetahuan dikarenakan pekerjaan. Pekerjaan merupakan suatu usaha yang dibutuhkan manusia untuk mencapai suatu keadaan yang lebih baik (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian didapatkan sebagian besar klien pasca operasi trabeculectomy bekerja, dan kebanyakan klien bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 28 orang (40%), walaupun klien bekerja yang memudahkan klien untuk mengakses informasi, klien tetap tidak tahu informasi mengenai glaukoma dikarenakan pekerjaan klien bukan di bidang kesehatan.
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kepatuhan responden sebagian besar
tidak patuh sebanyak 54 orang (77,1%) dan sebagian kecil patuh sebanyak 16 orang (22,9%). Yang tidak patuh rata-rata hanya 2-3 kali kontrol. Hasil penelitian diperoleh 54 orang tidak patuh dan 16 orang patuh untuk kontrol pasca operasi trabeculectomy. Banyaknya klien pasca operasi trabeculectomy yang tidak patuh dikarenakan waktu yang lama dan merasa sudah tidak ada keluhan. Dilihat dari usia banyak dengan usia dewasa akhir dan lansia awal, pendidikan banyak yang pendidikan SD dan SMP dan pekerjaan swasta.
Berdasarkan tabel 3 hasil analisis tabel silang antara pengetahuan dengan
kepatuhan kontrol didapatkan bahwa pengetahuan baik diketahui sebagian besar patuh sebanyak 7 orang (77,8%), pengetahuan cukup diketahui sebagian besar tidak patuh sebanyak 17 orang (77,3%) dan pengetahuan kurang diketahui sebagian besar tidak patuh sebanyak 35 orang (89,7%). Dari hasil perhitungan Chi Square, diketahui bahwa nilai p- value (0,000) lebih kecil dari nilai α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan kontrol pada klien pasca operasi trabeculectomy. Dilihat lebih lanjut pengetahuan yang baik ada yang tidak patuh 2 orang, pengetahuan yang cukup ada yang tidak patuh 17 orang, hal ini dikarenakan jarak ke rumah sakit yang jauh dan tidak ada yang mengantar sehingga klien tidak patuh kontrol secara rutin. Selanjutnya ada 4 orang yang pengetahuannya kurang tetapi patuh melakukan kontrol, hal ini dikarenakan klien selalu didorong oleh keluarga untuk selalu rutin melakukan kontrol ulang sampai tuntas. IMPLIKASI PENELITIAN Memberikan penyuluhan secara rutin tentang kepatuhan kontrol pasca DALAM KEPERAWATAN operasi trabeculectomy menggunakan media leaflet dengan materi glaukoma dan kepatuhan untuk kontrol secara rutin pasca operasi trabeculectomy. RENCANA TINDAK LANJUT Beri Pendidikan Kesehatan tentang kepatuhan control secara rutin DI RANAP Beri media leaflet dengan materi glaucoma dan kepatuhan untuk control secara rutin pasca operasi SUMBER JURNAL JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH (e-journal.id)