Disusun oleh :
Adelina Pramestuti
14711027
Pembimbing :
dr. Toto Agustianto, Sp. M
dr. Sukoto, Sp. M
Enrique O. Graue-Hernandez, MD, MSc, FACS, Andrea Córdoba, MD, Aida Jimenez-Corona,
MD, PhD, Arturo Ramirez-Miranda, MD, Alejandro Navas, MD, PhD, FACS, Juan C. Serna-
Ojeda, MD, MSc, dan Mark J. Mannis, MD, FACS
ABSTRAK
Tujuan
Untuk memperinci preferensi atau pilihan praktik spesialis kornea saat ini dalam pengelolaan
pterigium primer.
Metode
Sebuah survei 25-hal mengenai indikasi untuk operasi, teknik bedah, penggunaan terapi
adjuvan, jenis dan durasi terapi pasca operasi, dan pengobatan kekambuhan dini dirancang
dan dikirim ke anggota Cornea Society melalui kera-net listserv
Hasil
Dari total, 199 spesialis kornea menyelesaikan kuesioner. Lebih dari 90% menganggap
bahwa pembedahan harus dilakukan ketika ada kedekatan pterigium dengan sumbu visual,
nyeri atau kemerahan, keterbatasan gerak mata, atau induksi astigmatisme. Kosmesik
dianggap sebagai indikasi oleh 41,7% peserta. Teknik yang paling sering dilakukan untuk
eksisi pterigium adalah reseksi lengkap termasuk basis dan sejumlah sedang kapsul Tenon
diikuti oleh autologous conjunctival atau limbal-conjunctival graft. Metode fiksasi graft
yang disukai dalam survei ini adalah fibrin glue (61,2%). Sebagian besar responden
melaporkan tingkat kekambuhan kurang dari 5% dan tidak menggunakan agen adjuvan
untuk mencegah kekambuhan. Ketika kekambuhan awal memang terjadi, agen yang lebih
dipilih adalah kortikosteroid.
Kesimpulan
Studi ini merefleksikan preferensi para ahli kornea mengenai perawatan pterigium primer
dan dapat berfungsi sebagai panduan untuk manajemen penyakit ini.
Analisis Statistik
Mean dan SD (standard deviation) serta median dengan rentang interkuartil mereka
ditampilkan untuk variabel kuantitatif, sedangkan variabel kategori disajikan sebagai
persentase. Analisis bivariat termasuk 𝑥 2 untuk variabel kategori, uji Student t untuk
perbandingan mean, dan uji Wilcoxon rank-sum untuk perbandingan median. Signifikansi
statistik ditetapkan sebagai P < 0,05. Data dianalisis menggunakan STATA/MP 14.2 (Stata
Corporation, College Station, TX).
HASIL
Karakteristik Peserta
Sebanyak 199 dokter mata yang menjawab kuesioner; 160 dari mereka (80,4%) adalah laki-
laki. Enam puluh lima (32,7%) peserta berusia di bawah 40 tahun, 65 (32,7%) peserta berusia
antara 40 dan 49 tahun, dan 69 sisanya (34,6%) berusia di atas 50 tahun. Sebagian besar
peserta melakukan operasi pterigium di Amerika Utara (62,3%), tetapi ada responden dari
seluruh dunia (Tabel 1). Dari spesialis yang berpartisipasi, sebanyak 93,9% memiliki
pelatihan fellowship terkait kornea atau segmen anterior. Sebagian besar peserta (58,8%)
melakukan praktik pribadi; sisanya merupakan gabungan praktik akademis dan pribadi atau
praktik berbasis universitas sepenuhnya.
Reseksi Pterigium
Dua gambar referensi (Gambar 1A, B) digunakan untuk menanyakan para peserta tentang
jumlah jaringan yang mereka ambil melalui pembedahan dan berapa banyak kapsul Tenon
yang mereka reseksi. Mayoritas (53,3%) melakukan pada bagian kepala secara luas dan
reseksi konjungtiva termasuk dasarnya (A-C), 23,1% melakukan reseksi minimal bagian
kepala dan konjungtiva (A-B), 16,6% menghilangkan jaringan hingga ke caruncle (A-D),
dan batas reseksi 7% hingga limbus (A-A) (Gambar 1A). Untuk pengangkatan kapsul Tenon,
22,1% melakukan reseksi minimal (B-A), 60,8% reseksi menengah (B-B), dan 17,1%
melakukan reseksi yang luas (B-C) (Gambar 1B).
GAMBAR 1. A. Area reseksi. A: reseksi hingga limbus, B: reseksi minimal bagian kepala
dan konjungtiva, C: reseksi bagian kepala luas dan konjungtiva termasuk bagian dasar, D:
reseksi luas hingga ke caruncle. B, Pengangkatan kapsul Tenon. A: minimum, B:
menengah, C: luas.
Penggantian Konjungtiva (Jawaban Nonexclusive)
Autologous conjunctival and limbal-conjunctival grafts merupakan 2 metode yang
paling umum digunakan untuk penggantian konjungtiva; 69,3% responden dilaporkan
menggunakan conjunctival autografts dan 28,6% limbal-conjunctival autografts. Dalam
proporsi yang lebih rendah, 23,6% dari peserta menggunakan membran amniotik untuk
penggantian. Selain itu, berkurangnya jumlah spesialis yang dilaporkan menggunakan
teknik lain, seperti simple conjunctiva closure, bare sclera, lamellar cornea/sclera, dan
mukosa buccal (Tabel 2). Analisis oleh subkelompok (spesialis mata yang dilatih melalui
fellowship vs non-fellowship-terlatih) menunjukkan bahwa spesialis mata yang terlatih
dengan kornea atau segmen anterior menggunakan conjunctival autograft lebih sering
daripada yang tanpa pelatihan fellowship (72,7% vs 16,6%, P < 0,01), sedangkan yang
terakhir lebih sering menggunakan teknik bare sclera dibandingkan dengan yang
sebelumnya (16,6% vs 1,0%, P = 0,019). Di sisi lain, perbandingan subkelompok ini
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan limbal-conjunctival
autograft (28,34% vs 28,64%, P = 0,745) atau membran amniotik (23,53% vs 25,0%, P =
0,570).
Beberapa perbedaan penting juga ditemukan antara peserta Amerika Utara dan Amerika
Latin serta Karibia mengenai penggantian konjungtiva. Hasil kami menunjukkan bahwa
conjunctival autograft lebih banyak digunakan di Amerika Utara daripada di Amerika Latin
dan Karibia (74,0% vs 38,1%, P = 0,002), serta membran amniotik (26,6% vs 4, 7%, P =
0,019), sedangkan limbal-conjunctival autograft lebih banyak digunakan di Amerika Latin
dan Karibia daripada di Amerika Utara (66,6% vs 23,7%, P < 0,01).
Judul Artikel: Practice Patterns in the Management of Primary Pterygium: A Survey Study (Pola
Praktek dalam Manajemen Pterigium Primer: Studi Peninjauan)
Penulis: Enrique O. Graue-Hernandez, MD, MSc, FACS, Andrea Córdoba, MD, Aida Jimenez-
Corona, MD, PhD, Arturo Ramirez-Miranda, MD, Alejandro Navas, MD, PhD, FACS, Juan C.
Serna-Ojeda, MD, MSc, dan Mark J. Mannis, MD, FACS
Nama Jurnal: The Journal of Cornea and External Disease
Tahun Terbit: 2019
Formulir dari NICE (National Institute for Health and Care Excellence) clinical guideline untuk
Studi Survei
5 Apakah pertanyaannya Ya
masuk akal, dan Menurut penulis, pertanyaan pada kuesioner cukup mudah dipahami
dapatkah peserta dalam dan tidak menimbulkan pemahaman ganda
sampel memahaminya?
Apakah ada pertanyaan
yang ambigu atau terlalu
rumit?
Piloting (Uji Coba)
6 Tidak
Apakah rincian Pada jurnal tidak dijelaskan terkait dilakukannya penelitian uji coba
diberikan tentang uji
coba yang dilakukan?