Anda di halaman 1dari 34

EVIDANCE BASE

PRACTICE
SIRKUMSISI
SUKARMIN
UM KUDUS
INDIKASI UMUM
KESEHATAN MOTIF EKONOMI????

2
Alasan dilakukan sirkumsisi

• Menjalankan syariat agama


• Menjaga kebersihan dan mencegah penularan
penyakit
• Sosial : masyarakat menganggap sebagai
tradisi
• Ekonomi
MALE CIRCUMCISION POLICY
IGNORES RESEARCH
SHOWING BENEFITS
Male circumcision also provides some protection against
many common, as well as not so common, sexually
transmitted infections, including the epidemic of cancer-
causing types of human papillomavirus and genital
herpes, genital ulcer disease and HIV, among others.
Circumcision also helps protect against penile
candidiasis (thrush), inflammatory skin
conditions and inferior penile hygiene. It can help those
with physical problems, such as a tight foreskin that
interferes with passing urine, and an inability to return the
foreskin after it is retracted. It virtually eliminates the risk
of penile cancer that occurs in one in 1,000 uncircumcised
males over their lifetime. And there may also be some
reduction in the risk of prostate cancer.
KOMPLIKASI
SIRKUMSISI
1. Hematom dan peradarahan :
rupturnya pembuluh darah
sehingga menimbulkan
tonjolan.
2. Edema : pemberian anestesi
yang berlebihan.
3. Perlukaan pada glans : tidak
hati-hati dalam memotong
4. Syok anafilaksis / neurogenik :
alergi obat anestesi,
ketakutan/nyeri hebat
5
KOMPLIKASI LANJUT
1. Infeksi; alat, cara dan lingkungan yang
tidak mendukung prinsip steril
2. Preputium tumbuh lagi; pemotongan kulit
dan mukosanya terlalu pendek.
3. Sukar kencing; sumbatan pada muara
saluran kencing luar oleh bekuan darah.
4. Meatal stenosis yaitu adanya pengerutan
pada saluran kencing.

6
Research

• Bond University ePublications@bond


Humanities & Social Sciences papers Faculty of
Humanities and Social Sciences 12-1-2000
• Ritual and Medical Circumcision among
Filipino boys: Evidence of Post-traumatic
Stress Disorder Samuel Ramos Gregory J. Boyle
Bond University, Gregory_Boyle@bond.edu.au
CONCLUSION

Kelompok yang disirkumsisi secara ritual menunjukkan secara


signifikan lebih tinggi tingkat gejala PTSD (post traumatic stress
disorder) dibandingkan dengan kelompok yang disunat secara
medis. Namun, kedua kelompok menunjukkan bukti kuat PTSD.
Hasilnya tidak hanya menunjukkan tinggi persentase anak laki-
laki yang telah didiagnosis menderita PTSD berdasarkan
prosedur ritual (69%) tetapi juga mengungkapkan persentase
tingginya anak laki-laki yang menunjukkan PTSD (51%) yang
disirkumsisi menggunakan prosedur medis. dimana dua dari
empat anak laki-laki menunjukkan PTSD.
TEHNIK-TEHNIK
SIRKUMSISI

9
METODE KONVENSIONAL
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK GULOTIN
Metode kuter
Metode Smartklam
smartklamp
RESEARCH SMARTCLAMP

Can Urol Assoc J. 2015 Jan-Feb; 9(1-2): E10–E13.


Published online 2015 Jan 12. doi: 10.5489/cuaj.2131
PMCID: PMC4301962
PMID: 25624960
SmartClamp circumcision versus conventional dissection technique
in terms of parental anxiety and outcomes: A prospective clinical
study
Mert Ali Karadag, MD,* Kursat Cecen, MD,* Aslan Demir,
MD,* Yuksel Kivrak, MD,† Murat Bagcioglu, MD,* Ramazan
Kocaaslan, MD,* Mustafa Ari, MD,§ and Fatih Altunrende, MD¥
Author information Copyright and License information Disclaimer
RESULT

• There were no statistically significant differences among the 2


groups in terms of age, bleeding, infection, and cosmetic
displeasure (p > 0.05). The STAI scores of the parents from the
SmartClamp group were statistically higher than that of the
other group (p < 0.001). Penile edema was more common in the
SmartClamp group (p = 0.039). However, the mean operative
time was statistically shorter (p < 0.001) and the inner mucosal
length was significantly longer in the SmartClamp group (p <
0.001).
TEHNIK RING / KLEM

 Menggunakan klem melingkar


yang terbuat dari bahan
plastik elastis
 Mencegah resiko glans terluka
oleh gunting
 Meminimalkan perdarahan
Surgery performed on infants heals much more
quickly than when performed on older boys or
adults
RESEARCH

Elsevier
Journal of Pediatric Surgery Case Reports
Volume 1, Issue 7, July 2013, Pages 186-188
Journal of Pediatric Surgery Case Reports
Management of Plastibell circumcision ring migration and glans
penis incarceration
Author links open overlay
panelA.W.SmithA.HebraJ.M.MansfieldC.J.Streck
Show more
https://doi.org/10.1016/j.epsc.2013.05.007Get rights and content
Under a Creative Commons licenseopen access
Result

Case Age at Post-circumcision Clinical


circumcision day presentation
(months)
1 3 28 Glans disfigured
2 8 29 Dysuria
3 4 16 Normal
Research wound healing circumcision
RESEARCH WOUND HEALING
POST CIRCUMCISION

J Acquir Immune Defic Syndr. 2016 Jun 1; 72(Suppl 1): S24–S29.


Published online 2016 May 24. doi: 10.1097/QAI.0000000000000736
PMCID: PMC4936424
PMID: 27331586

Factors Associated With Delayed Healing in a Study of the PrePex Device


for Adult Male Circumcision in Kenya
Paul J. Feldblum, PhD,
* Elijah Odoyo-June, MBChB, MSc, PhD,†‡ Robert C. Bailey, PhD, MPH,§ Jaim Jou Lai, MPH,* Debra Weiner,
* * * *
MPH, Stephanie Combes, MS, Catherine Hart, AAS, Shelly Fischer, BS, Walter Obiero, MBChB, MS,
§ and Peter Cherutich, MBChB, MPH‖
Result

• Of the 427 men, 341 completing a day 42 visit with


physical examination and recorded healing status
were included. Fifty-four percent of included men
were healed by day 42 visit. Factors associated
with delayed healing in univariate analysis and
remaining significant in the multivariate analysis
were as follows: age 25 years or older [odds ratio
(OR): 1.8; 95% confidence interval (CI): 1.4 to 2.4],
an adverse event by day 44 (OR: 1.4; 95% CI: 1.03
to 2.0), and severe pain during device removal
(protective association: OR: 0.7; 95% CI: 0.5 to
0.99
Research

• Clin Infect Dis. 2018 Apr 15; 66(Suppl 3): S229–S235.


• Published online 2018 Apr 3. doi: 10.1093/cid/cix953
• PMCID: PMC5888964
• PMID: 29617777
• Adolescent Wound-Care Self-Efficacy and Practices After
Voluntary Medical Male Circumcision—A Multicountry
Assessment
• Webster Mavhu,1 Karin Hatzold,2 Kim H Dam,3 Michelle R
Kaufman,4 Eshan U Patel,5 Lynn M Van Lith,3 Catherine
Kahabuka,6 Arik V Marcell,7 Lusanda
Mahlasela,8 Emmanuel Njeuhmeli,9 Kim Seifert
Ahanda,9 Getrude Ncube,10 Gissenge Lija,11 Collen
Bonnecwe,12 and Aaron A R Tobian5
Metode

• Data seacra kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan di


Afrika Selatan, Tanzania, dan Zimbabwe antara Juni
2015 hingga September 2016. Survei pasca-prosedur
dilakukan sekitar 7-10 hari setelah tindakan voluntary
medical male circumcision (VMMC) di kalangan remaja
pria (n = 1293)
• Survei pasca prosedur menilai pengetahuan perawatan
luka yang tepat dan efikasi diri perawatan-luka.
Wawancara mendalam (n = 92) dengan remaja laki-laki
6-10 minggu setelah prosedur VMMC untuk
mengeksplorasi lebih lanjut pemahaman tentang
instruksi perawatan luka serta praktik perawatan luka,
dan diskusi kelompok fokus dengan orang tua / wali 24
orang yang dipilih secara acak
Result

• Klien VMMC remaja menghadapi banyak tantangan


dengan perawatan luka pasca-sirkumsisi karena
faktor-faktor seperti lupa, pemahaman yang tidak
tepat, dan mengabaikan instruksi. Meskipun
remaja yang lebih muda menyatakan bahwa
intervensi orang tua membantu mereka mengatasi
hambatan terhadap perawatan luka, orang tua dan
wali tidak memiliki informasi penting tentang
perawatan luka karena sebagian besar belum
mengikuti sesi konseling. Beberapa remaja yang
lebih tua melaporkan mengabaikan gejala infeksi
dan tidak kembali ke klinik untuk diperiksa ketika
terjadi peristiwa buruk yang berhubungan dengan
luka post sirkumsisi.
Research Wound Healing

• Clinical Outcomes And Risk Factors In Patients


Circumcised By Chinese Shang Ring: A
Prospective Study Based On Age And Types Of
Penile Disease
Metode

• Penelitian ini terdiri dari 657 pasien yang disunat


dengan circumcision with Chinese Shang Ring (
CSR) antara Agustus 2017 dan Agustus 2018. Semua
kasus ditindaklanjuti pada pasca operasi selama 3
hingga 15 bulan. Data-data Surgery time (ST),
wound healing time (WHT), kepuasan dengan
penampilan penis pasca operasi dan komplikasi
dikumpulkan dan dianalisis secara komparatif.
Analisis multivariat digunakan untuk menentukan
faktor risiko yang terkait dengan kkeberhasilan
sirkumsisi. Indeks kepercayaan penelitian 95%.
Result
• Semua kasus berhasil memakai CSR. ST dan WHT masing-
masing adalah 5,75 ± 2,27 menit dan 21,15 ± 5,05 hari.
• Komplikasi jangka panjang 5,30%, total complications(TC)
11,70% , kepuasan 97,70% dan keberhasilan sirkumsisi
94,70%.
• Untuk TC dan SC, ada perbedaan antara phimosis dan kulup
berlebihan (21,30% vs 6,20%, P <0,001 dan 89,20% vs 97,8%, P
<0,001). Dalam hal kepuasan dan SC, remaja lebih tinggi
daripada anak-anak (98,70% vs 94,70%, P = 0,035 dan 96,80%
vs 90,10%, P = 0,024, masing-masing) tetapi serupa dengan
orang dewasa (98,70% vs 100,00%, P = 0,071 dan 96,80% vs
98,00%, P = 0,257, masing-masing). Tingkat rasa sakit dan
kejadian dehiscence luka pada orang dewasa lebih tinggi dari
remaja (P <0,05). Phimosis (OR = 1,47, 95% CI = 1,26-1,79, P
<0,001) dan masa kanak-kanak (OR = 1,13, 95% CI = 1,06-
1,36, P <0,001).
WOUND CARE

• Metode terbuka (Open Care )


Perawatan ini bisa dilakukan bila ada
jaminan penderita mampu menjaga
kebersihan luka.
• Setelah diolesi betadine dan salep
antibiotika biarkan secara terbuka
(dianjurkan urologi).

30
WOUND CARE

• Metode tertutup (Close Care)


Setelah diberi betadine dan salep
antibiotika, berikan sufratule secara
melingkar.
Tutup denga kasa steril, ujung kain
kasa dipilin sebagai tempat fiksasi
supra pubic dengan menggunakan
plester.

31
POST OPERATION CARE

• Medikamentosa :
 1. Analgetika
 2.Antibiotika
 3. Antiperdarahan

32
EDUKASI

1. Luka dalam 3 hari jangan kena air, atau urine.


2. Hati hati dengan perdarahan post
circumsisi, bila ada segera kontrol.
3. Perbanyak istirahat
4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing
dengan tissue basah
5. Diet TKTP dan minum cukup
33
MATURNUWUN
TETAP SEMANGAT

Anda mungkin juga menyukai