1
Ns. Ira Rahmawati S.Kep.,MNSc.(EM)
Program Studi Ilmu Keperawatan
FIKES
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Materi Sebelum UTS
Materi Setelah UTS
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mampu:
1. Menerapkan filosofi dan konsep holistik pada proses
keperawatan kritis
2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kritis
secara tepat dan confident
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus
kritis
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan
keperawatan kritis
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kass kritis
sesuai dengan standar yang berlaku, berfikir kritis dan
inovatif
Penjelasan Kontrak Belajar
Kehadiran minimal 75% untuk dapat mengikuti UTS dan UAS
Tugas 25%
Kuis 15%
UTS 30%
UAS 35%
Penjabaran Tugas kelompok
Studi kasus:
1. Bradikardia
2. Takikardia
3. Krisis hipertensi
4. AV block
Makalah terdiri dari:
Contoh kasus
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Prosedur diagnostik
Algoritme penatalaksanaan
Analisa Data, Diagnosa dan rencana keperawatan
Konsep Keperawatan Kritis
“Sakit Kritis” Perubahan fisiologis, psikososial,
perkembangan dan spiritual yang mempengaruhi pasien,
keluarga dan orang terdekat.
Evidence based practice (EBP) merupakan bagian inti dari
praktek keperawatan kritis saat ini.
Pengertian EBP atau praktik asuhan keperawatan berbasis
bukti
Langkah – langkah menerapkan EBP/EBN
7 Steps to Evdidence Based Practice
Step Zero:
Cultivate a spirit of inquiry
Menumbuhkan semangat untuk mempertanyakan
“Apa yang bisa ditingkatkan?”
“Apa yang salah ?”
Step one
Ask clinical questions in “PICOT” format
Rumuskan pertanyaan klinis dari permasalahan yang ditemukan
Pertanyaan klinis meliputi PICOT
P : population of interest I : Intervention or Area of Interest
C : Comparison of intervention/ group O : Outcome
T : Time
Contoh pertanyaan klinis:
Apakah adanya MET team di rumah sakit mempengaruhi angka kejadian
henti jantung di rumah sakit dalam waktu 3 bulan?
Step 2
Search for the best evidence
Mencari literature terbaik untuk menjawab pertanyaan klinis
(MEDLINE, CINAHL, Google Scholar)
Step 3
Critically appraise the evidence
3 important questions to evaluate a study:
1. Are the results of the study valid?
2. What are the results and are the important
3. Will the results help me care for my patiens?
Step 4
Integrate the evidence with clinical expertise and patient preferences
and values
Mengintegrasikan “evidence” dengan pertimbangan klinis dan pilihan
dan nilai-nilai pasien
Step 5
Evaluate the outcomes of the practice decisions or changes based on
evidence
Evaluasi hasil dari perubahan yang dilakukan
Step 6
Disseminate EBP results
Menshare / menyebarkan hasil dari penerapan EBP ditempat kita
kepada kolega
Contoh kasus EBP : “Code Stroke”
Anda adalah perawat di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit
yang cukup ramai. Anda memperhatikan banyak pasien yang
datang dengan gejala stroke tidak dapat diberikan terapi dengan
cepat dan sesuai karena banyak prosedur diagnostik yang harus
dilakukan. Hari ini anda mendapatkan informasi bahwa dirumah
sakit lain sudah dijalankan prosedur “Code stroke” apabila ada
pasien yang datang dengan gejala suspek stroke. Anda sangat
tertarik dengan Code Stroke ini dan menceritakan kepada
manager anda. Manager Anda juga tertarik dan menyarankan
anda untuk mencari literature untuk mengetahi lebih lanjut
tentang penerapan Code Stroke tersebut.
Isu end of life di area kritis dan peran
perawat
Isu-isu penting dalam area keperawatan kritis
- DNR (do not resuscitate)
- Penghentian bantuan hidup
- Penolakan terapi karena alasan agama