Anda di halaman 1dari 8

Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal.

01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

PENGARUH PENEKANAN TITIK AKUPRESUR TAIXI (Ki3),


SANYINJIAO (Sp6) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI
DI PSTW JEMBER

Sulton Wariin1, Andi Eka Pranata2


1,2
STIKES dr. Soebandi Jember, Indonesia
Email : sultonwariin@gmail.com

ABSTRAK

Penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular salah satunya adalah hipertensi.
Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan
hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. 25,8% hipertensi, menyebabkan setidaknya 45%
kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian karena penyakit stroke. Macam-macam
pengobatan yaitu pengobatan secara farmakologi dan non-farmakologi. Pengobatan secara
farmakologi salah satunya adalah terapi akupresur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh penekanan titik akupresur taixi (Ki3), Sanyinjiao (Sp6) penurunan terhadap tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Jember. Desain penelitian yang
digunakan yaitu quasy eksperiment one group pretest posttest. Sampel dalam penelitian ini diambil
secara simple random sampling yaitu lansia berusia diatas 60 tahun dengan hipertensi di PSTW
Jember sebanyak 20 orang. Setelah dilakukan terapi akupresur sebagian besar tekanan darah lansia
mengalami penurunan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS dengan uji paired sampel t-test
jika distribusi data normal dan Wilcoxon signed rank test jika distribusi data tidak normal. Hasil
analisa mengunakan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai sistole p=0,001
(p < α), nilai MAP p= 0,000 (p < α) dan diastol menggunakan uji Wilcoxon signed rank test
didapatkan p= 0,004 (p < α) yang menunjukkan bahwa penekanan titik akupresur Taixi (Ki3) dan
Sanyinjiao (Sp6) efektif menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di PSTW Jember.

Kata kunci : Titik akupresur taixi (Ki3), Sanyinjiao (Sp6), Tekanan darah

ABSTRACT

Most prevalent diseases in the elderly is of Non-Infectious Diseases, one of which is hypertension.
Hypertension is a silent killer which symptoms can various in each others and similar with the
symptoms of other diseases. 25.8% hypertension, causes at least 45% of deaths due to heart disease
and 51% of deaths due to stroke. The kind of treatment consist of pharmacology and non-
pharmacology. One of the non-pharmacology tretment is acupressur therapy The purpose of this study
to determine the emphasis effect of acupressure points Taixi (Ki3), Sanyinjiao (SP6) to reduction
blood pressure in the elderly with hypertension in PSTW Jember. The study design used is quasy
experiment one group pretest posttest. Samples taken by simple random sampling, that is the elderly
aged over 60 years with hypertension in Jember PSTW as many as 20 person. After the acupressure
therapy mostly elderly blood pressure is decreased. The results were analyzed using SPSS with paired
sample t-test if normal data distribution and the Wilcoxon signed rank test if data distribution is not
normal. Results of analysis using paired samples t-test showed that the value of systole p = 0.001 (p <
α). This research of the value of MAP p= 0.000 (p < α) and diastole using the Wilcoxon signed rank
test was obtained p = 0.004 (p < α ) mean that suppression effect of acupressure points Taixi (Ki3)
and Sanyinjiao (SP6) effective to decrease blood pressure in the elderly with hypertension in PSTW
Jember

Keywords: Acupressure points of Taixi (Ki3), Sanyinjiao (SP6), Blood Pressure

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 1


Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal. 01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Pendahuluan: Jember. Tujuan penelitian ini untuk


Penyakit tidak menular (PTM) menjadi mengetahui pengaruh penekanan titik
penyebab utama kematian secara global. Data akupresur taixi (Ki3), Sanyinjiao (Sp6)
WHO menunjukkan dari 57 juta kematian penurunan terhadap tekanan darah pada lansia
terjadi di dunia. 36 juta atau hampir dua dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna
pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Werdha Jember.
Menular. Proporsi penyebab kematian PTM
pada orang-orang berusia kurang dari 70 Metode:
tahun, penyakit kardiovaskular merupakan Penelitian ini menggunakan rancangan
penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%) quasy eksperiment one group pretest posttest.
(Kemenkes RI, 2012). Penelitian inI mengobservasi tekanan darah
Secara global PTM penyebab kematian sebelum dilakukan tindakan akupresur dan
nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit tekanan darah setelah melakukan tindakan
kardiovaskuler. American Heart Association akupresur di PSTW Jember. Analisa data
(AHA) dalam Kemenkes RI, penduduk yang digunakan untuk mengetahui perbedaan
Amerika yang berusia diatas 20 tahun tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan
menderita hipertensi telah mencapai angka tindakan akupresur menggunakan uji
hingga 74,5 juta jiwa dan hampir sekitar 90- komparasi dengan skala data interval dan di uji
95% kasus tidak diketahui penyebabnya. dengan Paired sample t test jika data
Komplikasi dari hipertensi antara lain adalah berdistribusi normal dengan dilakukan uji
jantung koroner dan gagal jantung. Secara normalitas data Kolmogorov-Sfirnov test, jika
nasional angka lansia dengan hipetensi berusia data tidak berditribusi normal uji yang
55-64 tahun sebesar 45,9%, usia 65-74 tahun digunakan adalah menggunakan uji Wilcoxon
sebesar 57,6% dan usia >75 tahun sebesar signed rank test dengan bantuan program
63,8%. (Kemenkes RI, 2014). aplikasi Software Product and Service
Hasil Riskesdas 2013, penyakit terbanyak Solution (SPSS) dengan tingkat kepercayaan
pada lanjut usia adalah Penyakit Tidak 95% ( α < 0,05).
Menular (PTM) antara lain hipertensi, dan
menempati peringkat kedua penyakit teratas Hasil :
setelah infeksi saluran nafas di Kabupaten Hasil penelitian yang dilakukan di PSTW
Jember. Penyakit degeneratif biasanya lebih Kabupaten Jember terdapat beberapa lansia
sering menyerang lansia. Dengan yang gugur dalam kriteria penelitian yang
bertambahnya umur, fungsi fisiologis ditentukan oleh peneliti. Dari sampel sebanyak
mengalami penurunan akibat proses penuaan 28 lansia, terdapat 8 lansia yang gugur dan
sehingga penyakit tidak menular banyak tidak masuk dalam penelitian. 1 lansia karena
muncul pada lanjut usia (Kemenkes RI, 2016; osteoporosis pada bagian kaki kanan, 2 lansia
Dinkes Kabupaten Jember , 2014). mengalami kelumpuhan dan mendapatkan
Untuk menekan angka hipertensi tersebut penanganan total care. 1 lansia tidak berkenan
terdapat beberapa macam pengobatan Macam- menjadi responden, 2 lansia mengalami stroke,
macam pengobatan terbagi menjadi dua, yaitu 1 lansia mengalami edema pergelangan kaki
pengobatan secara farmakologi dan karena asam urat dan 1 orang berumur kurang
pengobatan non-farmakologi. Salah satu dari 60 tahun. Jadi jumlah responden pada
pengobatan non-farmakologi adalah penelitian ini sebanyak 20 lansia.Berikut akan
Akupresur. Akupesur adalah teknik dengan ditampilkan data umum dan khusus dari hasil
menggunakan keterampilan tangan untuk penelitian.
melakukan preser atau tekanan melalui titik
akupuntur yang terdapat dipermukaan
tubuh.teknik ini amat efisien dan relatif cukup
aman karena tidak dilakukan secara invasif atu
melukai kulit tubuh.
Berdasarkan data diatas penulis tertarik
untuk melakukan penelitian pengaruh
penekanan titik akupresur taixi (Ki3),
Sanyinjiao (Sp6) terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia dengan hipertensi di PSTW

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 2


Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal. 01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

A. Data Umum Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden


Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kebiasaan makan makanan asin
berdasarkan jenis kelamin pada lansia dengan pada lansia dengan hipertensi di PSTW Jember
hipertensi di PSTW Jember bulan Maret 2017 bulan Maret 2017

No Jenis Frekuensi Prosentase


Kebiasaan Frekuensi Prose
kelamin (f) No
makan (f) ntase
makanan (%)
1 Laki-laki 11 55%
asin
2 Perempuan 9 45% 1 Ya 20 100
Total 20 100% 2 Tidak - -
Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa Total 20 100
sebagian besar responden berjenis kelamin
laki-laki, yaitu sejumlah 11 orang (55%). Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa
seluruh responden mempunyai kebiasaan
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden makan-makanan asin, yaitu sejumlah 20 orang
berdasarkan usia pada lansia dengan hipertensi (100%).
di PSTW Jember bulan Maret 2017
No Usia Frekuensi Prosentase B. Data Khusus
(f)
12 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi tekanan darah
1 60-74 60%
sebelum dilakukan tindakan akupresur
2 75-90 8 40%
Indikator N Mean Min Max Std.
Total 20 100% Devia
Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa tion
sebagian besar responden berumur 60-74
sejumlah 12 orang (60%). Pretest 20 155 130 190 14,96
Sistole
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden Pretest 20 93,5 80 100 5,871
berdasarkan kebiasaan merokok pada lansia
Diastol
dengan hipertensi di PSTW Jember bulan
Maret 2017 Pretest 20 114 96 130 6,915
Kebiasaan MAP
No Frekuen Prosentase
merokok si (f) (%) Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui bahwa
1 Ya 6 30 % jumlah responden adalah 20 dan mempunyai
nilai tekanan rata-rata sistole sebesar 155
2 Tidak 14 70%
mmHg, tekanan darah rata-rata diastol sebesar
Total 20 100 % 93,5mmHg dan besar MAP rata-rata sebesar
Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa 114 mmHg. Nilai minimal sistole 130 mmHg,
sebagian besar responden mempunyai Diastol 80 mmHg dan untuk MAP adalah 96
kebiasaan tidak merokok sejumlah 14 orang mmHg. Nilai maksimal untuk sistole 190
(70%). mmHg, nilai diastole 100 mmHg dan nilai
MAP 130 mmHg. Nilai standar deviasi sistole
sebesar 14,093, diastole sebesar 5,871 dan
MAP sebesar 6,915.

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 3


Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal. 01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi tekanan darah 0,05 (p < α). Hal ini menunjukkan ada
sesudah dilakukan tindakan akupresur pengaruh penekanan titik akupresur Taixi
SD (Ki3) dan Sanyinjiao (Sp6) terhadap
Indikator N Mean Min Max
penurunan tekanan darah pada lansia dengan
Postest 20 142 120 180 16,73 hipertensi di PSTW Jember.
Sistole
20 85 70 100 7,60 Tabel 5.10 Tabel hasil uji Wilcoxon signed rank
Postest
test
Diastol
20 104 90 126 9,43 Indikator N Mean Std. p value
Postest
Deviation
MAP

Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa Pretest 93,5 5,87


responden memiliki rata-rata tekanan darah Diastol 20 0,004
sistole adalah sebesar 142 mmHg, tekanan
darah rata-rata diastol sebesar 93,5mmHg, dan Postest 85 7,6
besar MAP rata-rata sebesar 104 mmHg. Nilai Diastol
minimal sistole 120 mmHg, Diastol 70 mmHg Selisih 8,5 -1,73
dan untuk MAP adalah 90 mmHg. Nilai
maksimal untuk sistole 180 mmHg, nilai
diastole 100 mmHg dan nilai MAP 126 mmHg Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa,
Nilai standar deviasi untuk sistole sebesar perbedaan tekanan darah rata-rata diastol
16,73, diastol sebesar 7,60 dan MAP sebesar terjadi penurunan sebesar 8,5 mmHg dan
9,4 perbedaan standar deviasi sebesar -1,73. Hasil
uji SPSS menggunakan uji Wilcoxon signed
Tabel 5.7 Tabel hasil uji paired sampel t-test rank test menunjukkan nilai p= 0,004 dengan
Std. nilai α= 0,05 (p < α), Hal ini menunjukkan
Indikator N Mean p value
Deviation bahwa ada pengaruh penekanan titik akupresur
Taixi (Ki3) dan Sanyinjiao (Sp6) terhadap
Pretest 155 14,09 penurunan tekanan darah pada lansia dengan
Sistole 20 0,001
hipertensi di PSTW Jember. Data diastol diuji
Postest 142 16,73 menggunakan uji Wilcoxon signed rank test
Sistole karena data tidak berdistribsi normal setelah di
Selisih 13 -2,64 uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-
Sfirnov.
Pretest 114 6,91
MAP 20 0,000
Diskusi:
Postest 104 9,43 a. Tekanan Darah Sebelum Dilakukan
MAP Penekanan Titik Akupresur Taixi (Ki3),
Selisih 10 -2,52 Sayinjiao (Sp6) Terhadap Penurunan
Tekanan Darah
Data pengukuran tekanan darah
Berdasarkan Tabel 5.7 diketahui bahwa
dan penghitungan MAP diketahui
perbedaan tekanan darah rata-rata sistole pada
bahwa rata-rata tekanan darah sistole
saat sebelum dan setelah dilakukan tindakan
responden adalah 155 mmHg, tekanan
akupresur terjadi penurunan tekanan darah
darah diastol sebesar 93,5 dan rata-rata
sistole sebesar 13 mmHg, untuk perbedaan
MAP sebesar 114. Data tersebut
standar deviasi sebesar -2,64 dan perbedaan
menunjukkan tekanan darah pada
rata-rata MAP terjadi penurunan sebesar 10
lansia terbilang tinggi. Sementara itu
mmHg, untuk perbedaan standar deviasi
penelitian ini dilaksanakan pada lansia
sebesar -2,52. Hasil uji SPSS menggunakan uji
yang berumur lebih dari 60 tahun,
paired t-test sampel di PSTW Jember, nilai
menunjukkan bahwa peningkatan
pretest dan postest sistole menunjukkan p=
tekanan darah pada lansia berbanding
0,001 dengan nilai α= 0,05 (p < α) dan nilai
lurus dengan bertambahnya usia.
MAP menunjukkan p= 0,000 dengan nilai α=
Selain itu, peningkatan tekanan darah

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 4


Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal. 01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

pada lansia terjadi karena multifaktor ditimbulkan terdapat kandungan


dan penurunan fungsi organ peredaran natrium didalamnya. Natrium ini yang
darah. Hal ini diperkuat oleh Fatimah menyebabkan cairan tidak dapat
(2010), yang menyatakan bahwah dieksresikan sehingga terjadi retensi
perubahan pada lansia terutama semua cairan dalam tubuh. Ketika cairan
sistem kardiovaskuler mengakibatkan dalam tubuh terlalu banyak, hal ini lah
penurunan kemampuan untuk yang menyebabkan pompa jantung
berfungsi secara efisien. Timbulnya lebih bekerja keras sehingga
kalsium dan lemak berkumpul di mengakibatkan tekanan darah tinggi
dinding arteri, vena menjadi berkelok- atau hipertensi . Hal ini didukung oleh
kelok, katup menebal dan menjadi Prabowo (2014), yang menyatakan
kaku, elastisitas dinding aorta bahwa hipertensi dapat terjadi karena
menurun, curah jantung menurun, adanya kelebihan volume cairan dalam
kinerja jantung lebih rentan terhadap tubuh.
dehidrasi dan perdarahan. Tekanan Lansia di PSTW jember
darah meninggi akibat resistensi mempunyai kegiatan rutin senam
pembuluh darah perifer meningkat. setiap hari selasa dan jumat. Namun
Ditinjau dari distribusi responden dari total 20 (100%) lansia terdapat
hipertensi berdasarkan jenis kelamin, beberapa lansia yang tidak melakukan
dari 20 (100%) lansia terdapat 11 olahraga rutin senam diakarenakan
lansia (55%) berjenis kelamin laki-laki alasan keterbatasan gerak dan
dan 9 (45%) lansia perempuan. penurunan kekuatan otot. Padahal
Meskipun jumlah jenis kelamin laki- olahraga adalah salah satu faktor yang
laki yang menderita hipertensi lebih mampu mempengaruhi tekanan darah
banyak, jenis kelamin perempuan bahkan mampu menurunkan tekanan
sebenarnya lebih beresiko terkena darah. Sebagaimana yang dikatakan
hipertensi seiring bertambahnya usia oleh Corwin (2009), bahwa olahraga
dan proses menua. Penelitian yang mampu menurunkan tekanan darah
dilakukan Novitaningtyas (2014), dengan menurunkan kecepatan denyut
menyatakan rata-rata perempuan akan jantung istirahat dan mungkin TPR.
mengalami peningkatan resiko Olahraga juga meningkatkan kadar
tekanan darah tinggi (hipertensi) HDL yang dapat mengurangi
setelah menopouse yaitu usia diatas 45 terbentuknya aterosklerosis akibat
tahun. Perempuan yang belum hipertensi. Penelitian yang dilakukan
menopouse dilindungi oleh hormon oleh Andria, K (2013) menyatakan,
estrogen yang berperan dalam pada latihan atau olahraga ringan tidak
meningkatkan kadar High Density ada perubahan kadar aktivitas rennin
Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol dalam plasma, perubahan konsentrasi
HDL rendah dan tingginya kolesterol aldosteron serum, maupun perubahan
LDL (Low Density Lipoprotein) aktivitas angiotensin converting
mempengaruhi terjadinya proses enzyme yang bermakna, sehingga
aterosklerosis (Anggraini , 2009). melalui latihan ringan tekanan darah
Pada penelitian ini didapatkan dapat menurun. Dengan kata lain, efek
data bahwa lansia di PSTW Jember stimulasi sistem rennin angiotensin
terbiasa makan-makanan asin, bisa diatasi dengan latihan yang
dikarenakan pihak dari PSTW ringan. Kegagalan latihan untuk
kesulitan jika masih membedakan menurunkan tekanan darah pada
masakan untuk diet hipertensi yang beberapa individu mungkin karena
rendah garam, mengingat jumlah perbedaan fungsi hemodinamik dan
lansia di PSTW Jember sebanyak 140 neuroendokrin.
lansia, jadi tidak ada diet khusus pada Data umum lansia dari segi
lansia dengan hipertensi dan kualitas tidur ditemukan 8 (40%)
semuanya akan mendapatkan makanan lansia, mengeluhkan tidak nyenyak
yang sama. Padahal kita ketahui tidur terutama pada malam hari.
makanan dengan rasa asin yang Padahal ketika kebutuhan dan kualitas

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 5


Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal. 01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

tidur terganggu juga akan nilai rata-rata nilai sistole 142 mmHg,
mempengaruhi kerja daripada jantung rata-rata diastol sebesar 85 mmHg dan
lebih berat. hal ini sesuai dengan besar rata-rata MAP 104 mmHg.
Potter & Perry (2012), yang Menurut Hartati (2012), akupresur
menyatakan bahwa kualitas tidur yang merupakan salah satu bentuk
sesuai untuk usia 60 tahun keatas atau pengobatan Cina yang dalam
lansia yaitu 6 jam /hari. Kualitas tidur praktiknya menggunakan jari-jari
yang buruk atau kebiasaan durasi tidur untuk menekan titik akupresur pada
yang pendek juga dihubungkan permukaan kulit, serta merangsang
dengan peningkatan tekanan darah. kemampuan tubuh secara alami dalam
Ketidakcukupan kualitas dan kuantitas usaha penyembuhan diri sendiri.
tidur dapat merusak memori dan Pada penelitian ini responden
kemampuan kognitif. Bila hal ini mendapatkan perlakuan terapi non-
berlanjut hingga bertahun-tahun, akan farmakologi yaitu akupresur melalui
berdampak pada tekanan darah tinggi, titik Taixi (Ki3) dan Sanyinjiao (Sp6).
serangan jantung, stroke, hingga Semua responden akan mendapatkan
masalah psikologis seperti depresi dan terapi pijat selama 10 menit yang
gangguan perasaan lain. Apabila hal dilakukan 3 kali dalam jarak waktu
ini berlangsung dalam waktu yang setiap 2 hari. Peneliti membagi 2
lama, akan menyebabkan individu kloter untuk jadwal pemijatan, 11
tersebut mengalami kurang tidur dan lansia dilakukan hari pertama dan 9
mengakibatkan peningkatan resiko lansia dilakukan dihari kedua dengan
penyakit yang dideritanya. aturan yang sama yaitu tiap kloter
Data umum kebiasaan merokok mendapatkan terapi akupresur setiap 2
lansia di PSTW Jember. Dari 20 hari. Pemberian terapi akupresur tidak
(100%) responden terdapat 6 (30%) boleh dilakukan terhadap klien dengan
lansia yang mempunyai kebiasaan odem pada titik pijat, lecet kulit dan
merokok. Padahal dalam rokok penyakit gawat seperti gagal
terdapat zat aktif nikotin. Selain zat ini jantung.Selama proses pemijatan
bersifat toksik, nikotin mempengaruhi banyak lansia yang merasakan
pembuluh darah agar vasokontriksi nyaman dan rileks, dan sedikit nyeri.
sehingga efek yang ditimbulkan Dan rata-rata responden terlihat rileks
adalah terjadi peningkatan tekanan saat mendapat terapi akupresur.
darah. Hal ini didukung oleh Menurut Hartono (2012), dalam teknik
penelitian yang dilakukan oleh pemijatan sebaiknya jangan terlalu
Setyanda (2015), menyatakan hasil uji keras dan membuat pasien kesakitan.
chi-square menunjukkan adanya Pemijatan yang benar harus dapat
hubungan bermakna antara kebiasaan menciptakan sensasi rasa nyaman,
merokok dengan kejadian hipertensi pegal, sedikit nyeri, kesemutan dan
(p=0,003). Nikotin yang ada di dalam lain sebagainya. Jika sensasi ini dapat
rokok dapat mempengaruhi tekanan tercapai akan merangsang keluarnya
darah seseorang, bisa melalui hormone endomorfin , dan hormon
pembentukan plak aterosklerosis, efek inilah yang mempunyai sifat
langsung nikotin terhadap pelepasan vasodilatai vaskuler sehingga
hormon epinefrin dan norepinefrin, mampu menurunkan tekanan darah.
ataupun melalui efek CO dalam Ketika mendapat pijatan tuubuh
peningkatan sel darah merah. menjadi relaks dan secara otomatis
mempengaruhi saraf parasimpatis.
b. Tekanan Darah Sesudah Dilakukan Hal ini sesuai dengan yang dikatakan
Penekanan Titik Akupresur Taixi oleh Cowin (2009), teknik relaksasi
(Ki3), Sayinjiao (Sp6) Terhadap dapat mengurangi denyut jantung
Penurunan Tekanan Darah dan tahanan perifer total dengan cara
Hasil pengukuran tekanan darah
menghambat respon stres saraf
sesudah dilakukan tindakan akupresur
simpatis.
terhadap 20 (100%) lansia didapatkan

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 6


Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal. 01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Peneliti berpendapat bahwa Andria, K. (2015). Hubungan Antara


ketika proses pemijatan terjadi Perilaku Olahraga, Stress Dan Pola
aktifasi saraf parasimpatis melalui Makan Dengan Tingkat Hipertensi Pada
jalur meridian yang berhubungan Lanjut Usia Di Posyandu Lansia
dengan sumsum tulang belakang dan Kelurahan Gebang Putih Kecamatan
diteruskan ke vasomotor. Ketika Sukolilo Kota Surabaya. Jurnal
responden merasa rileks, hal ini Promkes,1 (2), 111-117
menunjukkan saraf parasimpatis Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian
bekerja dan akan menimbulkan efek Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
vasodilatasi pembuluh darah dan rineka Cipta
perlambatan denyut jantung Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik
sehingga terjadi penurunan tekanan Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Badan
darah . ketika pembuluh darah Pusat Statistik
melebar otomatis kerja dari tekanan Buckman & Wescott. 2010. Apa Yang
yang harus dipompa oleh jantung Seharusnya Anda Ketahui Tentang
juga akan menurun. tekanan Darah Tinggi. Klaten: PT.
c. Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Intan Sejati
dan Sesudah Dilakukan Penekanan Bunner & Suddart. 2006. Keperawatan
Titik Akupresur Taixi (Ki3), Sayinjiao Medikal Bedah. Jakarta: EGC
(Sp6) Terhadap Penurunan Tekanan Corwin, E. 2009. Buku Saku Patofisiologi.
Darah alih bahasa, Nike Budhi Subekti.
Jakarta: EGC
Kesimpulan: Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.2014.
Tekanan darah pada lansia dengan Profil Kesehatan Kabupaten Jember.
hipertensi sebelum dilakukan tindakan Jember : Dinkes Kabupaten Jember
penekanan titik akupresur taixi (Ki3), Djuawantoro,D. 2014. Patofiologi Buku
sanyinjiao (Sp6) terhadap penurunan Ajar Ilustrasi. Tanggerang Selatan :
tekanan darah pada lansia dengan Binarupa Aksara Publisher
hipertensi di PSTW Jember memiliki rata- Fatimah.(2010). Merawat Manusia Lanjut
rata sistole 155 mmHg dan rata-rata Usia.Jakarta: Trans Info
diastol 93,5 mmHg dan tekanan darah Hartati, S. 2012. Dahsyatnya Pijat
pada lansia dengan hipertensi sesudah Akupresur Untuk Sembuhkan 39
dilakukan tindakan penekanan titik
Penyakit Ringan dan Ganas. Jakarta
akupresur memiliki rata-rata sistole 142
Timur: Dunia Sehat
mmHg dan rata-rata diastol 85 mmHg dan
Hartono, R. 2012. Akupresur Untuk
Ada perbedaan tekanan darah sebelum dan
Berbagai penyakit.Yogyakarta: Rapha
sesudah dilakukan tindakan akupresur,
terlihat dari terjadinya penurunan tekanan smawan, B.2010. Herbal Indonesia
darah pada lansia dengan hipertensi di Berkhasiat Bukti Ilmiah dan cara racik.
PSTW Jember. Hal ini menunjukkan Depok: Trubus Info Kit
tindakan penekanan titik akupresur taixi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
(Ki3) dan sanyinjiao (Sp6) efektif untuk 2012. Penyakit Tidak Menular.Jakarta:
menurunkan tekanan darah pada lansia Kemenkes RI
dengan hipertensi di PSTW Jember. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2014. Hipertensi. Jakarta Selatan:
Daftar pustaka: Kemenkes RI
Afrila, N.(2015). Efektifitas Kombinasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Terapi Slow Stroke Back Massage Dan 2014. Situasi Kesehatan Jantung.
Akupresur Terhadap Penurunan Jakarta Selatan: Kemenkes RI
Tekanan Darah Pada Penderita Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Hipertensi. Universitas Riau, 2 (2), 2016. Situasi Lanjut Usia di
1299-1307 Indonesia.Jakarta: Kemenkes RI

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 7


Wariin, Sulton & Pranata, Andi Eka.......................................hal. 01 – 08
Journal.stikesdrsoebandi.ac.id

Kozier, et al. Buku Ajara Fundamental Kediri Jalan Penanggungan No. 41A
Keperawatan. Jakarta: EGC Kota Kediri; RSUD Dr. Soetomo
Li, et al.(2014). Acupuncture For Essential Surabaya/FK Universitas Airlangga
Hypertension: A Meta-Analysis Of Surabaya; Fakultas Keperawatan
Randomized Sham-Controlled Clinical Universitas Airlangga, 1 (10), 9-19
Trials. Evidence-Based Complementary Rakhman, dkk. (2015). Pengaruh Terapi
and Alternative Medicine, 1-7 Akupresur Terhadap Kadar Asam Urat
Li, et al.(2016). Effectiveness Of Darah Pada Lansia. Jurnal
Acupressure On The Taichong SKOLASTIK Keperawatan, 1 (2), 62-
Acupoint In Lowering Blood Pressure 68
In Patients With Hypertension: A Saputra,K. 2002. Akupuntur Klinik.
Randomized Clinical Trial. Hindawi Surabaya: Airlangga University Press
Publishing Corporation Evidence- Saputra,K. 2005. Akupuntur Klinik.
Based Complementary and Alternative Surabaya: Airlangga University Press
Medicine, 1-9 Setyanda, dkk .(2015). Hubungan Merokok
Mukhoirotin & Fatmawati.(2016). Pengaruh dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-
Akupresur Pada Titik Sanyinjiao Dan Laki Usia 35-65 Tahun di Kota Padang.
Slow Stroke Back Massage Terhadap Jurnal Kesehatan Andalas, 4 (2), 434-
Penurunan Intensitas Nyeri Haid 440
(Dismenorea).UNIPDU Jombang, 24- Sugiyono. 2016.Metode Penelitian
30 Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
Novitaningtyas, T. (2014). Hubungan CV.Alfabeta
Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin, Wibowo, M. (2010). Pengaruh Pemberian
Tingkat Pendidikan) Dan Aktivitas Jus Mentimun Terhadap Penurunan
Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik
Lansia Di Kelurahan Makamhaji Penderita Hipertensi Esensial Pada
Kecamatan Kartasura Kabupaten Lansia Di PSTW Budi Luhur
Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.STIKES Aisyiyah
Surakarta, 1-14 Yogyakarta, 1-14
Notoadmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Zhaguo, et al.2002. Chinese Acupunture
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta And Moxibustion. Shanghai: Shanghai
Nugroho, W.2008. Keperawatan Gerontik University Of Traditional Chinese
dan Geriatrik. Jakarta: EGC Medicine.
Pearce, E. 2013. Anatomi Dan Fisiologi
Untuk Paramedis.Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Prabowo & Pranata. 2014. Asuhan
Keperawatan Sistem
Perkemihan.Yogyakarta: Nuha Medika
Putri dan Rahayu.(2014). Pengaruh
Akupresur Terhadap Morning Sickness
Di Kecamatan Magelang Utara Tahun
2014. Universitas Muhammadiyah
Magelang
Potter& Perry. 2012. Buku Ajar
fundamental Keperawatan, Konsep,
Proses dan Praktik.Edisi 4 Volume 2.
Jakarta: EGC
Rahayu, dkk.(2015). Produksi Asi Ibu
Dengan Intervensi Acupresure Point
For Lactation Dan Pijat Oksitosin.
Akademi Keperawatan Dharma Husada

Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol. 6, No. 2 8

Anda mungkin juga menyukai