e-mail : @stikes-bu.ac.id
ABSTRAK
Hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah dan menjadi
masalah bagi lansia. Salah satu terapi yang mudah adalah teknik relaksasi napas
dalam dapat menimbulkan rasa tenang dan merilekkan otot. Tujuan penelitian ini
untuk mempelajari pengaruh teknik relaksasi napas dalam terhadap perubahan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan
adalah pra experimental One Grup Pra-Post Test Design, lansia diukur dahulu
tekanan darahnya kemudian diberikan teknik relaksasi napas dalam dan setelah
pemberian teknik relaksasi napas dalam lansia diukur kembali tekanan darahnya
kemudian dianalisis dengan cara Membandingkan rerata tekanan darah sebelum
dan sesudah diberikan teknik relaksasi napas dalam. Populasi pada penelitian ini
ada 25 lansia dengan hipertensi di UPT PSLU Jombang. Tehnik sampling yang
digunakan adalah total sampling dan didapatkan 25 sampel lansia dengan hipertensi.
Alat ukur yang dipakai lembar observasi. Dari hasil penelitian didapatkan nilai rerata
tekanan darah sebelum teknik relaksasi napas dalam sistole 171,00 diastole 78,00
dan p= 0,00 (p=<0,05). Rerata tekanan darah sesudah teknik relaksasi napas dalam
sistole 17,36 diastole 3,20 dan p=0,172 (p=>0,05). Terdapat pengaruh sistole
tekanan darah lansia sebelum dan sesudah teknik relaksasi napas dalam sebesar
17,36 dan pada diastole tidak ada pengaruh 3,20.
ABSTRACT
Hypertension is a disorder of the circulatory system and is a problem for the elderly.
One easy therapy is deep breathing relaxation techniques that can calm and calm
muscles. The purpose of this study was to determine the effect of breath relaxation
techniques on changes in blood pressure in the elderly with hypertension. The type
of research used was the pre-experimental One Group Pre-Post Test Design, the
elderly who had their blood pressure measured first were then given a deep
relaxation breathing technique and after giving breath relaxation techniques the
elderly were re-measured their blood pressure then analyzed by comparing the mean
blood pressure before and after being given deep breath relaxation techniques. The
population in this study were 25 elderly with hypertension in UPT PSLU Jombang.
The sampling technique used was total sampling and obtained 25 samples of elderly
people with hypertension. The measuring instrument used is the observation sheet.
From the results of the study, it was found that the value of blood pressure before
breathing relaxation techniques in the hole was 171.00 diastole 78.00 and p = 0.00 (p
= <0.05). The mean blood pressure after breathing relaxation techniques in systole
was 17.36 diastole 3.20 and p = 0.172 (p => 0.05). There is an effect of blood
pressure systole in the elderly before and after deep breathing relaxation techniques
of 17.36 and in diastole there is no effect 3.20.
teknik relaksasi napas dalam masih Hal ini dapat mengurangi tekanan
jarang di lakukan untuk pasien darah karena meningkatkan jumlah
hipertensi ringan sedang berat. oksigen yang masuk (Robert, 2004).
Teknik relaksasi merupakan Berdasarkan hasil penelitian oleh
salah satu intervensi dalam asuhan Sudiarto (2007) pengaruh teknik
keperawatan, teknik relaksasi napas relaksasi terhadap penurunan tekanan
dalam masih jarang dilakukan untuk darah pada lansia memposisikan tubuh
pasien hipertensi ringan sedang berat. dalam kondisi tenang, sehingga akan
Ahli psikologi telah menciptakan mengalami relaksasi dan pada
beberapa teknik relaksasi yang dapat akhirnya akan mengalami kondisi
menurunkan tingkat stres dalam keseimbangan dengan demikian
pekerjaan. Beberapa teknik dapat pernafasan akan meningkatkan
dipraktekkan dengan mudah saat anda sirkulasi oksigen ke otot sehingga otot
sedang bekerja. Salah satu teknik akan mengendur tekanan darah akan
dasar adalah menarik napas dalam. menurun
Data Umum
Tabel 1 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan data umum responden di UPT PSLU Jombang
No Variabel Frekuensi Persentase
(N) (%)
1 Usia 55-64 tahun 2 8
85-70 tahun 6 24
> 70 tahun 17 68
2 Jenis Kelamin Laki-laki 11 44
Perempuan 14 56
3 Riwayat Keluarga Ya 24 96
Tidak 1 4
4 Berat Badan 39-45 kg 18 72
46-50 kg 7 28
5 Tinggi Badan 130-140 cm 6 24
141-150 cm 11 44
151-160 cm 7 28
161-170 cm 1 4
6 Kebiasaan olahraga Ya 9 36
Tidak 16 64
7 Kebiasaan Merokok Ya 14 56
Tidak 11 44
8 Kebiasaan Minum Alkohol Ya 1 4
Tidak 24 96
9 Kebiasaan konsumsi Ya 19 76
garam berlebih Tidak 6 34
HASIL PENELITIAN
Data Khusus
1. Tekanan darah sebelum dilakukan teknik relaksasi napas dalam
Tabel 2 : Tekanan darah pada saat pretest di UPT PSLU Jombang, Tanggal 29 Juni 2015
NO Tekanan Darah N Mean ± SD 95% CI P
1 Sistole 25 171,00 86,08-99,91
±13,99
2 Diaistole 25 78,00 86,06-99,93 0.000
±10,00
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 2 menunjukkan bahwa diastole sebelum dilakukan teknik
pada tekanan darah pada saat pretest relaksasi napas dalam.
rata-rata tekanan darah sistole yaitu
171,00 dan rata-rata tekanan darah
diastole yaitu 78,00. Sedangkan nilai P
= 0,000 yang berarti ada perbedaan
antara tekanan darah sistole dan
3. Perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah di lakukan terapi relaksasi napas
dalam
Tabel 4 : Tekanan darah pada saat presest-postest di UPT PSLU Jombang, Tanggal 29 Juni 2015
NO Tekanan Darah N Mean ± SD 95% CI P
1 Sistole 25 17,36 12,68-22,03 0.000
±11,33
2 Diaistole 25 3,20 -1,48-7,88 0.172
±11,35
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada rata-rata tekanan darah diastole yaitu
tekanan darah pada saat pretest- 3,20 dan nilai P = 0,172 yang berarti
postest rata-rata tekanan darah sistole tidak ada pengaruh terapi nafas dalam
yaitu 17,36 dan nilai P= 0,000 yang terhadap penurunan hipertensi di UPT
berarti ada pengaruh terapi nafas PSLU Jombang.
dalam terhadap penurunan hipertensi
di UPT PSLU Jombang. Sedangkan
2. Tekanan darah sesudah dilakukan
Pembahasan teknik relaksasi napas dalam;
1. Tekanan darah sebelum dilakukan Dari tabel 4.3 rata-rata tekanan
teknik relaksasi napas dalam darah sistole yaitu 153,64 dan
Dari penelitian didapatkan rata- rata-rata tekanan darah diastole
rata tekanan darah sistole yaitu yaitu 74,80.
171,00 dan rata-rata tekanan Teknik relaksasi napas dalam
darah diastole yaitu 78,00. yaitu bagaimana cara melakukan
Sedangkan nilai P = 0,000 yang napas dalam, napas lambat (
berarti ada perbedaan antara menahan inspirasi secara
tekanan darah sistole dan diastole maksimal ) dan bagaimana
sebelum dilakukan teknik relaksasi menghembuskan napas secara
napas dalam. perlahan. Teknik relaksasi napas
Faktor-faktor yang dalam juga dapat meningkatkan
mempengaruhi hipertensi yaitu ventilasi paru dan meningkatkan
usia, jenis kelamin, keturunan, oksigen darah. tujuan teknik
obesitas, kurang olahraga, relaksasi napas dalam adalah
kebiasaan merokok, untuk meningkatkan ventilasi
mengkonsumsi garam berlebih dan alveoli, memelihara pertukaran
minum alkohol (Elsanti, 2009). gas, mencegah atelektasi paru,
Berdasarkan tabel 2 meningkatkan efesiensi batu,
menunjukkan bahwa lebih dari mengurangi stress baik stress fisik
sebagian responden berusia > 70 maupun emosional (smeltzer &
tahun (68%) sebanyak 17 Bare, 2002). Salah satu manfaat
responden, yang beusia antara 55- dari teknik ini mengoptimalkan
64 tahun sebanyak 2 responden fungsi kedua sisi otak dan
(8%), dan yang berusia antara 85- menenangkan sistem saraf dan
70 tahun sebanyak 6 responden pikiran sehingga merilekan otot
(24%). Semakin tinggi umur sehingga menurunkan tekanan
seseorang semakin tinggi tekanan darah.
darahnya, jadi orang yang lebih tua Hal ini menunjukkan bahwa
cenderung mempunyai tekanan teori ada kesesuaian antara
darah yang tinggi dari orang yang perlakuan teknik relaksasi napas
berusia lebih muda. Hipertensi dalam terhadap tekanan darah,
pada usia lanjut harus ditangani karena mengoptimalkan fungsi
secara khusus (Elsanti, 2009). Hal kedua sisi otak dan menenangkan
ini juga ditemukan pada penelitian sistem saraf dan pikiran sehingga
ini bahwa lebih dari sebagian merilekan otot sehingga
responden berusia > 70 tahun menurunkan tekanan darah
yang dapat dikataan sebagai usia
lanjut 3. Menganalisa pengaruh tekanan
darah sebelum dan setelah di
lakukan terapi relaksasi napas
KESIMPULAN
Dengan memperhatikan hasil
penelitian dan pembahasan pada bab
4 dapat disimpulkan bahwa :
DAFTAR PUSTAKA
Momon Sudarman, 2008. Sosiologi Kebutuhan Dasar Klien Jakarta
Untuk Kesehatan. Jakarta. Salemba Media
salemba.media.
Smeltzer dkk 2002, Buku Ajar
IsmaFauzi, 2014. Buku Pintar Deteksi Keperawatan Medikal Bedah
Dini Gejala, dan Pengobatan Brunner dan Suddarth
Asam Urat, Diabetes Dan (Ed.8,Vol.1,2), Alih bahasa oleh
Hipertensi. Yogyakarta. Araska. Agung Waluyo…(dkk), EGC,
Tamher dkk, 2009. Kesehatan usia Jakarta.
lanjut dengan pendekatan
Elrita Tawaang dkk 2013 Pengaruh
asuhan keperawatan, Jakarta
Teknik Relaksasi Napas Dalam
Salemba medika.
Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi
R Siti Maryam dkk, 2008. Mengenal
Sedang - Berat Di Ruang Irina C
usia lanjut dan perawatanya.
BLU Prof. Dr. R. D. Kandou
Jakarta Salemba medika.
Program Studi Ilmu Keperawatan
Hidayat Azizah Alimun, A (2007).
Fakultas Kedokteran Universitas
Metode Penelitian Keperawatan
Sam Ratulangi
dan Teknik Analisa Data, Jakarta
: Salemba Media. Kresna GL 2014 Yoga Utuk Orang
Sibuk, Yogyakarta PT BUKU
Hidayat Azizah Alimun, A(2007). Riset
SERU
keperawatan dan tehnik
penulisan ilmiah. Jakarta : Prastiwi suhartin, 2010. TEORI
Salemba PENUAAN, PERUBAHAN PADA
SISTEM TUBUH DAN
Nursalam. (2008). Konsep dan
IMPLIKASINYA PADA LANSIA
Penerapan Metodologi Penelitian
(https://
Ilmu Keperawatan, Jakarta :
prastiwisp.files.wordpress.com/20
Salemba Medika.
10/11 / teori-penuaan dan
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian perubahan-fisiologis-lansia.pdf )
Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Diakses pada 13 maret 2015.
Bandung : Alfabeta.
Badan Pom Ri
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian http://pionas.pom.go.id/book/ioni-
Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, bab-2-sistem-kardiovaskuler-23-
Kualitatif, dan R&D). Bandung: antihipertensi/237-antihipertensi-
Alfabeta. kerja-sentral. Diakses pada 13
maret 2015
Asmadi. (2008). Teknik Prosedur
Keperawata Konsep dan Aplikasi