Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN LATIHAN ROM ( RANGE OF MOTION ) PASIF PADA PASIEN

STROKE DENGAN GANGGUAN IMOBILITAS FISIK


DI RUMAH SAKIT DUSTIRA

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan
Program Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh :
SHINTIA RAHAYU
NIM : 20.099

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


RUMAH SAKIT DUSTIRA
CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Proposal karya Tulis ilmiah ini dengan Judul
“PENERAPAN LATIHAN ROM ( RANGE OF MOTION ) PASIF PADA PASIEN
STROKE DENGAN GANGGUAN IMOBILITAS FISIK DI RUMAH SAKIT DUSTIRA”.
Penyusunan Proposal Karya Tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Rumah Sakit Dustira. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak Proposal Karya Tulis Ilmiah ini akan sulit di selesaikan. Oleh sebab itu, saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah, di antaranya:
1. Eddy Suharyanto, S.K.M., M.K.M selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit
Dustira
2. Guling Setiawan, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Diploma III Keserawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Rumah Sakit Dustira
3. Ibu Regina MP,S.Kp.,MM selaku pembimbing 1 yang telah memberikan waktu luang untuk
bimbingan, memberi motivasi dan saran-saran yang bermanfaat. Sehingga Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Desi Kusmawati, S.Kep.,Ners.,M.K selaku pembimbing 2 yang telah memberikan waktu
luang untuk bimbingan dan memberi saran, motivasi yang bermanfaat sehingga Proposal
Karya Tulis ini dapat terselesaikan
5. Para dosen dan seluruh staff beserta karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit
Dustira pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Dustira yang telah
membimbing dan memberikan ilmunya selama menempuh pendidikan.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril, materil maupun spiritual sehingga
penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stroke merupakan gangguan neurologis yang dapaat mengakibatkan hilangnya fungsi motoric
pada pasien, yang dapat mengakibatkan kelemahan atau hemiparesis dalam kemampuan motoric
pada pasien. Salah satu akibat dari pasien stroke adalah mengalami kelemahan pada bagian tubuh
yang terkena stroke, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan kesulitan berjalan akibat
gangguan pada kekuatan otot yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan kesulitan berjalan
akibat gangguan pada kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi motoric (FATMAWATI,
2022).

Menurut WHO 2018 dalam (Kemenkes RI, 2018). Indonesia menduduki peringkat pertama
sebagai Negara yang mengalami stroke di seluruh ASIA, Data Nasional Indonesia menunjukan
stroke merupakan penyebab kematian tertinggi yaitu sebanyak 15,4%, sekitar 750.000 pertahun
orang mengalami stroke dan 200.000 orang diantaranyamengalami stroke berulang (Putri Arum &
Aji Prima, O. M., 2020).

Berdasarkan data riskesdas (2018) menunjukkan angka kejadian stroke di provinsi lampung tahun 2018
sebanyak 7.6 % . Berdasarkan data yang tercatat di medicalrecord RSUD Jend. Ahmad Yani Metro (2019)
menunjukkan bahwa frekuensi kejadian stroke cukup tinggi, pada tahun 2018 di temukan sebanyak 781
kasus terdiri dari 274 (35,1%) stroke hemoragik dan 507 (64,9%) stroke non hemoragik. Sementara pada
tahun 2019 terjadi penurunan yaitu 570 kasus tak menyebut perdarahaan atau infark (Maryastuti,2019).

Dari data yang dikumpulkan oleh yayasan stroke Indonesia (Yastroki) masalah stroke semakin
mendesak karena jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak dan menduduki peringkat
pertama di ASIA. Jumlah yang disebabkan oleh stroke mendapat urutan kedua pada usia 60 tahun
keatas dan urutan elima pada usia 15-59 tahun. Berdasaran data riset kesehatan dasar
(RISKESDAS) pada tahun 2018 menunjukan meningkatnya jumlah penderita stroke menjadi 12,1
per 1.000 penduduk. dan angka kematian stroke menjai 21,1% di indonesia (Riskesdas, 2016).

Imobilasasi merupakan suatu gangguan gerak dimana pasien mengalami ketidakmampuan


berpindah posisi selama tiga hari atau lebih, dengan gerak anatomi tubuh menghilang akibat
perubahan fungsi fisiologik. Seseorang yang mengalami gangguan gerak atau gangguan pada
kekuatan ototnya akan berdampak pada aktivitassehari-harinya. Efek dari imobilisasi dapat
menyebabkan terjadinya penurunan fleksibilitas sendi (Aziz , 2012).

Rehabilitas yang dapat diberikan pada pasien stroke adalah latihan range of motion (ROM)
yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secra normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus.
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan
keterbatasan imobilitas tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak
dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Latihan ini
bertujuan mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, memelihara mobilitas persendian,
merangsang sirkulasi darah dan mencegah kelainan bentuk (Derison et al, 2016).

Pemberian terapi ROM Pasif berupa latihan gerakan pada bagian pergelangan tangan, siku,
bahu, jari-jari kaki atau pada bagian ekstermitas yang mengalami hemiparesis sangat bermanfaat
untuk menghindari adanya komplikasi akibat kurang kurang gerak, seperti kontraktur, kekakuan
sendi menurut Irfan (dalam Eka Nur So`emah, 2014). Menurut oliviani (dalam Rahmawati, Yurida
Oliviani, dan mahdalena,2017) pemberian penyuluhan kesehatan terhadap keluarga pasien stroke
merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pentingnya
program rehabilitas pada paseien stroke.

Rumah Sakit Dustira Cimahi merupaan salah satu Rumah Sakit Negri Angkatan Darat di Kota
Cimahi, berdasarkan hasil laporan rutin tahunan yang terdokumentasi dalam bentuk laporan profil
Rumah Sakit Dustira, diperoleh data tahun 2019 angka kejadian stroke hemoragik sebanyak 206
pasien pada rawat inap dan 98 pada pasien rawat jalan. Angka tersebut, setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang mungkin disebabkan oleh beberapa determinan selain secara kewilayahan dan
jumlah penduduk Cimahi merupakan termasuk wilayah perkotaan dengan jumlah penduduk yang
cukup padat dan pusat rujukan Rumah Sakit Angkatan Darat Jawa Barat. (Profil RS Dustira,2019)

Mengingat betapa pentingnya penerapan penatalaksanaan tindakan keperawatan dalam


mengurangi kecacatan dan kelemahan otot ekstermitas pada pasien gangguan mobilitas fisik
pasien stroke . Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang :

PENERAPAN LATIHAN ROM ( RANGE OF MOTION ) PASIF PADA PASIEN STROKE DENGAN GANGGUAN
IMOBILITAS FISIK DI RUMAH SAKIT DUSTIRA
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan bagaimana rumusan masalah penelitian yang
akan dilakukan adalah penerapan latihan ROM (Range Of Motion) pasif pada pasien stroke dengan
gangguan imobilitas fisik.

C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran ROM dalam asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan
gangguan mobilitas fisik
2. Tujuan Khusus
a. Mendapat gambaran asuhan keperawatan pada pasien gangguan mobilitas fisik
b. Mengetahui penerapan ROM
c. Mengetahui respon pasien yang diberikan terapi ROM
d. Mngetahui peran dan keterlibatan keluarga dalam teknik ROM

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pasien dan keluarga dengan gangguan mobilitas fisik
Untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta bagi keluarga
pasien yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan stroke, diharapkan dapat
membantu memberikan latihan ROM selama proses penyembuhan.
2. Perawat
Diharapkan hasil dari laporan ini dapat digunakan sebaga bahan masukan dan
informasi bagi tenaga kesehatan dalam melakukan perawatan untuk memenuhi
kebutuhan pasien, perawat mampu mengobservasi kemampuan pasien dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menilai kekuatan otot pasien.
3. Penulis selanjutnya
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan kepada pasien stroke.
4. Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam meningkatkan kualitas pengetahuan
sikap dan keterampilan bagi mahasiswa sebagai motivasi yang tinggi dalam
menerapkan ROM secara efektif untuk meningkatkan kemampuan ADL pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

FATMAWATI. (2022). PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION TERHADAP RESIKO JATUH


PADA PASIEN POST STROKE NON HEMORAGIK DI POLI SARAF RSUD SULTAN
IMANUDIN PANGKALAN BUN. II.
Derison Marsinova Bakara, & Surani Warsito. (2016). Latihan Range Of Motion (ROM) terhadap
rentang sendi pasien pasca stroke. Idea Nursing Journal, 12-18.
Putri Arum, & Aji Prima, O. M. (2020). Auhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di
Rsud Dr.Mowardi.
Riskesdas. (2018). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI Tahun2018.
Martyastuti NE, Yuliyanto MKI. Pengaruh Penatalaksanaan Relaksasi Napas Dalam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoharjo Comal. Pena
J Ilmu Pengetah dan Teknol. 2019;33(1):58. doi:10.31941/jurnalpena.v33i1.877
Aziz Alimul A. (2012). Pengantar kebutuhan dasar manusia:aplikasi konsep dasar proses keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai