PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
i
Oleh:
MOHAMMAD BILAL FIRMANSYAH
A0020025
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
ii
Oleh :
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Slawi, 2022
Pembimbing Utama
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji :
iv
v
KATA PENGANTAR
Penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti pengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Orang tua saya yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah.
2. Sri Hidayati, Sp. Kep. MB, selaku pembimbing yang telah membimbing dalam
3. Ramadhan Putra Satria, M. Kep, selaku penguji yang telah membimbing dalam
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan
Slawi,
Peneliti
v
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Studi Kasus........................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus .....................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Konstipasi adalah masalah yang sering terjadi pada pasien kritis yang
dirawat di ICU, bilamana tidak ada defekasi dalam 3-4 hari tanpa adanya
jiwa, hal ini sesuai dengan data Internasional Amerika Serikat Bereau pada
ventilasi mekanik selama 72 jam. Hal inilah yang menjadi salah satu terjadinya
rendah serat, efek samping dari pengobatan, kelainan neurologis atau syaraf,
Kaur, dan Garg (2007, dalam Estri, dkk., 2016) mengatakan bahwa sebanyak
1
pemberian terapi opioid dan 64,1% pasien ICU yang mengalami konstipasi
menyebabkan pasien merasa tidak nyaman, dan menjadi gelisah serta dapat
menjadi lebih lama. Bagi pasien yang dirawat di Ruang ICU Konstipasi harus
2013),
melalui endotrakeal tube (ETT) dan merupakan peralatan yang ada di ICU.
Pasien yang mengalami gagal nafas atau pasien yang tidak mampu bernafas
secara mandiri, Ventilator merupakan alat bantu pernafasan yang tepat untuk
digunakan pada pasien gagal nafas (Musliha, 2010 dalam Sari, Fauzan,
Budiharto, 2015).
perawatan selama 3-4 hari pada pasien yang di rawat di ICU setelah
2
pemasangan alat bantu pernafasan berupa ventilasi mekanik, dan sering terjadi
pada pasien yang berusia lebih dari 40 tahun (Estri, dkk (2016.) Defekasi dua
kali per minggu atau defekasi jarang dan kesulitan mengeluarkan feses
Smeltzer, 2013).
Setyani dan Estri (2014), Dalam penelitian Estri, dkk (2016) mengatakan
kepada pasien yang dirawat di ICU tebukti efektif dalam mengatasi konstipasi
frekuensi defekasi dan membuat feses tidak lagi keras, Massage ini
menggunakan tekanan ringan sampai dengan tekanan yang sedang, terapi ini
dilakukan dalam sehari satu kali dengan waktu 10 – 15 menit selama 7 hari.
Pijat ini menggunakan gerakan memutar seperti arah jarum jam dengan arah
naik pada usus assenden dan transfersum kemudian menurun pada usus
tersebut peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus terkait pengaruh massage
3
abdominal terhadap pasien konstipasi yang terpasang ventilasi mekanik di
mekanik.
4
penelitian yang baru tentang keperawatan kritis mendatang di kepewatan
Siaga,Tegal.
konstipasi.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Mekanik
2.1.1 Pengkajian
Hal – hal yang perlu dilakukan pada pengkajian keperawatan pada pasien
tidur.
6
Kondisi kesehatan pasien saat ini yaitu penurunan motilitas
yang bisa diraba, mengejan berlebihan saat buang air besar (BAB), nyeri
pada saat BAB, nyeri tekan abdomen dengan teraba massa, perkusi
langkah kedua dari proses asuhan keperawatan, Menurut Tim Pokja SDKI
7
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal
(SDKI D.0049).
(SDKI D.0005).
Indonesia (SIKI).
Konstipasi (I.04155) :
dan warna).
c. Identifikasi faktor risiko konstipasi (obat – obatan, tirah baring, dan diet
rendah serat).
motilitas gastrointestinal .
2.1.5 Evaluasi
8
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan
2.2.1 Pengertian Massage adalah istilah atau biasa di sebut dengan memijat
sistem saraf, otot, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan limphe
2.2.2 Jenis Terapi Massage Abdomen adalah jenis yang digunakan untuk
sedang, terapi ini dilakukan dalam waktu 10 – 15 menit selama 7 hari. Pijat
ini menggunakan gerakan memutar seperti arah jarum jam dengan arah naik
pada usus assenden dan transfersum kemudian menurun pada usus desenden
(Kyle, 2014).
9
2.2.3 Teknik Prosedur Terapi Massage Abdomen adalah teknik yang mengikuti
konstipasi, prosedur ini dimulai dengan tahap orientasi, menyiapkan alat dan
2.2.4 Masalah yang sering terjadi pada pasien kosntipasi antara lain massa feses
peningkatan bising usus, prolaps rectal dan hemoroid, adanya tekanan pada
rectum, penurunan nafsu makan, sakit kepala dan fatigue (Okuyan & Bilgili,
a. Minyak khusus untuk memijat seperti baby oil, minyak zaitun, dan
b. Handuk.
c. Stetoskop.
10
2.2.5.3 Tahap Kerja :
jarum jam).
sigmoid.
kebawah.
11
n. Menyelesaikan teknik massase dengan melakukan usapan lembut seperti
selama 7 hari.
b. Melunakan feses.
12
BAB 3
METODE PENELITIAN
yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif contohnya satu
Subyek studi kasus dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah dua
klien (individu dan keluarga) yang telah diamati secara mendalam. Subyek
dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu Pengaruh Massage abdomen untuk
13
3.2.1.4 Bersedia di teliti.
Fokus studi dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah Pengaruh
karena lamanya tirah baring di tempat tidur dan tidak adanya pengeluaran feses
yang lama, serta menjadikan feses keras dan susah untuk dikeluarkan. Massage
abdomen adalah teknik memijat pada bagian perut sekitar 10 menit untuk
Tempat studi kasus adalah tempat yang digunakan oleh peneliti dalam
Tegal. Dengan waktu penelitian pada bulan Maret 2023 – April 2023.
14
3.6.1 Wawancara
Suatu prosedur yang telah direncanakan dan meliputi: anamnesis yang berisi
riwayat penyakit dahulu. Sumber data didapatkan dari pasien, keluarga, dan
gastrointestinal.
wawancara ini yang dibahas adalah terkait pemeriksaan fisik pada pasien
fisik (head to toe) yaitu memeriksa dari ujung rambut sampai ujung kaki
Dokumentasi diambil dari pemeriksaan diagnotik dan data lain yang relevan
15
3.6.5 Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan instrumen
penelitian yaitu human instrumen atau peneliti itu sendiri yang menjadi
asuhan keperawatan.
yang dilakukan.
memilih apa yang terbaik untuk dirinya dan tidak adanya paksaan. Peneliti
harus menghargai dan menghormati keputusan apa yang dipilih oleh pasien.
memilih apakah dia menerima atau tidak untuk terlibat dalam subjek
16
keputusan yang diambil pasien, apabila pasien menolak tindakan maka
kepada semua pasien. Dalam penelitian, setiap pasien memiliki hak untuk
dan adil antara pasien 1 dan 2 dengan diagnosa dan tindakan yang sama
Peneliti harus memberikan hasil yang terbaik pada pasien. Peneliti dalam
dan didampingi oleh perawat lainnya supaya tidak terjadi kesalahan maupun
17
segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien supaya memberikan hasil yang terbaik dan tidak merugikan serta
jujur terhadap tindakan apa yang akan dilakukannya kepada pasien. Peneliti
harus jujur dan jelas dalam menjelaskan tindakan Massage abdomen yang
akan diberikan untuk pasien dan jujur mengatakan kepada keluarga pasien
peneliti juga harus setia kepada pasien dan memiliki komitmen dalam
janji sesuai jadwal yang telah disepakati oleh pasien maupun keluarga
Peneliti harus menjaga rahasia atau privacy setiap pasien pada saat masih
hidup maupun sudah meninggal. Peneliti akan menjaga rahasia dan masalah
yang dialami oleh pasien pada saat diberikan tindakan Massage abdomen
18
peneliti akan memberikan informasi jika sudah ada bukti persetujuan bahwa
pasien memperbolehkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Marshal, A., Aitten, L. and Chaboyer, W. (2015) Critical Care Nursing 4e. third
edit. Australia: elsevier Australia.
Sari, R.F., Fauzan, S., dan Budiharto, I. 2015. Pengaruh Open Suction Terhadap
Tidal Volume Pada Pasien yang Menggunakan Ventilator di Ruang ICU
dr.Soedarso Pontianak. Jurnal Kesehatan Khatulistiwa.
https://jurnal.untan.ac.id. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tim Pokja Siki PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan.
Mostafa, S. M. et al. (2016) ‘Constipation and its implications in the critically ill
patients’, British Journal of Anaesthesia. doi: 10.1093/bja/aeg275.
Smeltzer , S.C. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Handbook for Brunner &
Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing).
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. 2016. Buku ajar keperawatn medikal
bedah. Jakarta: EGC.
Kurnia, Estri A., Rina setyani F.A.,Maria Theresia S.I. 2014. Pengaruh Massage
Abdominal Dalam Uapaya Pencegahan Konstipasi Pada Pasien Yang Menjalani
Rawat Inap Dirumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta : 17-34
Turan, N., & Asti, T. A. (2016). The Effect of Abdominal Massage on Constipation
and Quality of Life. Society of Gastroenterology Nurses and Associates, 48–59.
https://doi.org/10.1097/ SGA.0000000000000202.
McClurg, D., Goodman, K., Hagen, S., Harris, F., Treweek, S., Emmanuel,A., …
Manoukian, S. (2017). Abdominal massage for neurogenic bowel dysfunction in
people with multiple sclerosis (AMBER - Abdominal Massage for Bowel
Dysfunction Effectiveness Research): Study protocol for a randomised
controlled trial. Trials. https://doi.org/10.1186/s13063-0171890-y
Lampiran 1
1. Saya sebagai penulis berasal dari program Diploma III Keperawatan dengan
ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus
dengan Kelebihan Volume Cairan di Ruang ICU RSUD dr. Soeselo Slawi”
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk menggambarkan asuhan
contrast bath untuk penurunan edema kaki pada pasien gagal ginjal kronis
untuk penurunan edema pada pasien gagal ginjal kronis. Penelitian ini akan
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
Umrotul Azizah
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan saya
pada pasien Gagal Ginjal Kronis dengan Kelebihan Volume Cairan di Ruang
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara
apapun.
Slawi, 12 November
2021
................................. .................................
Penulis
Umrotul Azizah
Lampiran 3
Definisi
Tujuan
Prosedur Tindakan
No. Tindakan
1. Tahap Orientasi :
2. Tahap Kerja :
3. Tahap Terminasi :
Contrast Bath
Definisi
menggunakan air hangat dan dilanjutkan dengan air dingin, dimana suhuair
Tujuan
Untuk mengurangi tekanan hidrostatik intrra vena yang menimbulkan pembesaran
Prosedur Tindakan
No. Tindakan
1. Persiapan Alat:
a. 2 wadah baskom/ember
b. Air hangat.
c. Air dingin.
d. Handuk.
2. Tahap Orientasi :
3. Tahap Kerja :
4. Tahap Teminasi :