Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024
i
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Pengampu
Mata Kuliah
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................4
1.5 Sistematika penulisan............................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................6
2.1 Pengertian Post Operative......................................................................6
2.2 Fase Post Opetative................................................................................6
2.3 Komplikasi Post Operative....................................................................7
2.4 Asuhan Keperawatan Post Operative....................................................9
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
untuk dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
POST-OPERATIVE” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa
adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih sangat jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sebagai
masukan bagi kami kedepan dalam pembuatan makalah sangat berarti. Akhir kata
penulis mengucapkan mohon maaf bila ada kata-kata dalam penyampaian yang
kurang berkenan. Sekian dan terima kasih. Selamat membaca dan mudah-
mudahan makalah kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan para
pembaca.
iv
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pola hidup sehat mempunyai peranan yang penting untuk meningkatkan
dan mempertahankan derajat kesehatan di masyarakat. Dewasa ini memulai gaya
hidup sehat justru di anggap kegiatan yang melelahkan bagi sebagian individu.
Gaya hidup yang kurang sehat dapat saja dipengaruhi oleh peningkatan
kemakmuran dan kemajuan teknologi yang mengakibatkan keburukan pola hidup
masyarakat serta menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit-penyakit
dalam tubuh kita (Sulistiyawati, 2020).
1
Nyeri ada dua macam yaitu nyeri akut dan nyeri kronis, nyeri yang sering
terjadi pada post operasi adalah nyeri akut (Potter & Perry, 2006). Nyeri akut
adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, nyeri akut
muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Menurut Potter dan
Perry (2006) nyeri akut adalah nyeri yang dirasakan secara mendadak dari
intensitas ringan sampai berat dan lokasi nyeri dapat diidentifikasi. Selain itu
nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang muncul
akibat kerusakan jaringan dengan gejala yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi
(NANDA, 2022).
Nyeri post- operative memerlukan tindakan yang tepat. Salah satu tenaga
kesehatan yang memiliki peran penting adalah perawat (Tamsuri, 2022). Peran
perawat dalam penatalaksanaan nyeri post operasi yaitu meliputi pengkajian nyeri,
2
memberikan tindakan mandiri perawat, kolaborasi dan evaluasi nyeri. Dalam
pengkajian nyeri pasien post operasi yang digunakan perawat yaitu mengkaji
dengan instrumen OPQRSTUV (onset, proviking, quality, region, severity,
treatment, understanding, value) (Tamsuri, 2022). Pentingnya perawat melakukan
pengkajian nyeri adalah untuk menentukan tindakan selanjutnya. Pengkajian nyeri
dapat dilakukan dengan mengkaji nyeri pasien, mengobservasi reaksi nonverbal
pasien, menggunakan teknik komunikasi terapeutik, mengontrol lingkungan
pasien (Nursing Intervention and Classification 2013; Sandika et al, 2015).
3
3. Apa komplikasi dalam Post-operative?
2. Bagi Intansi
Menambah bahan pustaka bagi kampus jurusan kebidanan
poltekkes surabaya dalam asuhan keperawatan Post-operative.
3. Bagi Pembaca
Memberi pengetahuan mengenai pada asuhan keperawatan Post-
operative dan sebagai referensi untuk pengembangan asuhan
keperawatan asuhan keperawatan Post-operative.
4
Bab pertama, pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, pelaksanaan, sistematika penulisan.
Bab ketiga, penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran yang terakhir
berisi daftar pustaka.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Post Operative
Post operative adalah periode yang dimulai dari selesainya prosedur
operasi dan pemindahan pasien ke area khusus untuk pemantauan seperti unit
perawatan pasca anestesi (PACU) dan dapat dilanjutkan setelah keluar dari
rumah sakit sampai semua pembatasan dicabut. Sementara untuk pasien yang
dalam kondisi kritis setelah dilakukan operasi akan langsung dipindahkan dari
ruang operasi ke dalam ruang perawatan intensif (ICU) (Donna D.
Ignatavicius, et al., 2016)
6
mendapatkan perawatan fase pertama adalah tergantung pada status
kesehatan, prosedur pembedahan, tipe anestesi, dan kecepatan perkembangan
kestabilan. Hal ini membutuhkan waktu kurang lebih selama satu jam hingga
satu hari.
7
jantung, hipotensi karena penurunan curah jantung, nyeri betis unilateral
dan pembengkakan pada ekstremitas bawah karena DVT.
d. Infeksi
8
Infeksi nosocomial juga dapat terjai di tempat pembedahan, yang
disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di tempat lain di rumah sakit.
Infeksi pada luka operasi akan memperlambat penutupan tepi luka dan
menunda penyembuhan. Gejala yang timbul saat ada infeksi diantara lain
yaitu meningkatnya nyeri pada luka bedah karena proses inflamasi di
awal infeksi, kemerahan di tepi luka yang menyebar jika tidak diobati,
perubahan warna dan bau drainase dari lokasi luka karena respon tubuh
terhadap keberadaan bakteri, biasanya disertai demam.
e. Nyeri
9
c. Pemeriksaan Fisik
Dalam Pemeriksaan fisik ini menggunakan pengkajian 6 B yaitu :
1) B 1 : Breating (Pernapasan)
Untuk mengukur Pola napas, bunyi napas, bentuk dada simetris atau tidak, adaa
tau tidak Gerakan cuping hidung, adaa tau tidak Cyanosis
2) B2 : Bleeding (Kardiovaskuler/Sirkulasi)
Untuk mengetahui Bunyi Jantung, Irama Jantung, Nadi, Tekanan Darah
3) B 3 : Brain (Persyarafan/Neurologik)
Untuk mengukur nilai GCS, Kesadaran
4) B4 : Bladder (Perkemihan)
Terpasang kateter urine atau tidak, urine (jumlah, warna), adaa tau tidak distensi
kandung kemih.
5) B 5 : Bowel (Pencernaan)
Rongga mulut ada lesi atau tidak, adanya dehidrasi atau tidak. Bising usus.
6) B 6 : Bone (Muskuloskeletal)
Warna kulit, suhu, integritas kulit, adanya lesi atau decubitus atau tidak.
d. Pemeriksaan diagnostic
1) Pemeriksaan radiografi
2) Urinalisa
3) Lab seperti kimia dara, darah lengkap, urine.
4) Terapi Bedah
a.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Post Operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya (Anggraeni, 2016). Tahap pasca-operasi dimulai dari
memindahkan pasien dari ruangan bedah ke unit pasca operasi dan berakhir
saat pasien pulang. Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang fisiologis,
tetapi hal ini merupakan salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh klien
setelah pembedahan. Sensasi nyeri mulai terasa sebelum kesadaran klien
kembali penuh, dan semakin meningkat seiring dengan berkurangnya
pengaruh anestesi. Adapun bentuk nyeri yang dialami oleh klien pasca
pembedahan adalah nyeri akut yang terjadi karena adanya luka insisi bekas
pembedahan.
3.2 Saran
a. Bagi mahasiswa
b. Bagi masyarakat
11
DAFTAR PUSTAKA
Bashir, Asri. (2020). Hubungan Nyeri Dan Kecemasan Dengan Pola Istirahat
Tidur Pasien Post Operasi Di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Tengku
Chik Ditiro Sigli, Jurnal sains dan aplikasi vol VIII, No I.
Jim Keogh, D. R.-B., 2019. Medical-Surgical Nursing Demystified. 3rd ed. USA:
McGraw-Hill Education.
Small, C., & Laycock, H. (2020). Acute postoperative pain management. British
Journal of Surgery, 107(2), e70–e80. https://doi.org/10.1002/bjs.11477
12