PENUGASAN KELOMPOK
PERTEMUAN KE 14
DOSEN FASILITATOR :
KELOMPOK III
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirabbalalamin, puji syukur kami ucapkan kepada Allah yang telah member
ikan begitu banyak nikmat hingga memudahkan jalan bagi kami dalam menyelesaikan tugas
makalah “KEPERAWATAN DEWASA” Selesai nya makalah ini, tidak terlepas dari bantua
n dan dukungan berbagai pihak yang sangat membantu kami baik berupa moril maupun mate
ril. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut serta memb
antu kelancaran penulisan sehingga akhirnya tugas ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kas
ih kami ucapkan kepada:Ns.Defi Eka Kartika,M.Kep selaku Dosen Fasilitator mata kuliah
keperawatan dewasa di Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
menjadi makalah yang baik dan bermanfaat nantinya. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
1.1. Kesimpulan............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
1
Osteosarkoma adalah tumor ganas tulang primer yang berasal dari sel
mesenkimal primitif yang memproduksi tulang dan matriks osteoid (Kemenkes RI,
2017).
Osteosarkoma disebut juga osteogenik sarkoma adalah suatu neoplasma ganas yang
berasal darisel primitive (poorly differentiated cells) didaerah metafise tulang panjang pada
anak-anak. Disebut osteogenik oleh karena perkembangannya berasal dari seriosteoblastik
sel mesensim primitif. Osteosarkoma merupakan neoplasma primer dari tulang yang
tersering nomer setelah myeloma multiple Osteoarkoma biasanya terdapat pada metafisis
tulang panjang dimana lempeng pertumbuhannya (epi-physeal growthplate) yang sangat
aktif; yaitu pada distal femur, proksimal tibia dan fibula, proksimal humerus dan pelvis
(Kawiyana,).
Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahawa osteosarkoma merupakan
tumor ganas tulang yang dapat terjadi pada distal femur, proksimal tibia dan fibula,
proksimal humerus dan pelvis.
2.2 senam ditempat kerja.
Definisi Senam Peregangan Di Tempat Kerja Senam dengan istilah lain disebut
Gymnastic dari asal kata Yunani purba gymnos yang berarti telanjang, karena pada zaman itu
orang – orang melakukan olahraga tidak berpakaian (Margono,2009).Mengemukakan bahwa,
“Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara
sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis”.
Gerakan – gerakan senam sengaja diciptakan untuk menciptakan tujuan tertentu yang
tersusun secara sistematis yang berguna bagi kesehatan tubuh. Sutrisno dan Khafadi (2010)
menyatakan, “Manfaat senam yaitu seseorang dapat memiliki bentuk tubuh yang ideal,
diantaranya indah, bugar,dan kuat”. Sedangkan Mahendra (2000) menyatakan, “Manfaat
senam meliputi manfaat fisik dan mental serta sosial”. Pendapat tersebut menunjukan bahwa,
2
melalui senam akan bermanfaat untuk menambah rasa percaya diri dan memiliki sikap
kesadaran yang sangat baik dan dapat hidup sehat secara jasmani dan rohani. Oleh karena itu,
dalam mengikuti senam harus mampu menggunakan kemampuan berpikirnya secara kreatif
melalui pemecahan masalah – masalah gerak. Dengan demikian akan berkembang
kemampuan mentalnya. Selain itu, melalui senam akan memberikan sumbangan yang sangat
besar dari program senam dalam meningkatkan self-concept (konsep diri). Ini biasa terjadi
karena kegiatan senam menyediakan banyak pengalaman dimana akan mampu mengontrol
tubuhnya dengan keyakinan dan tingkat keberhasilan yang tinggi, sehingga memungkinkan
membantu membentuk konsep yang positif .
Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimen dengan pendekatan one
group pre test and post test design. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan
penelitian kuantitatif dimana proses penggalian informasi diwujudkan dalam bentuk angka
sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Peneliti
menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif asosiatif, sebab dalam penelitian ini
penulis ingin menggali lebih jauh tingkat keefektivitasan senam peregangan di tempat kerja
terhadap kondisi kesehatan (studi kasus pada staf dosen dan tenaga kependidikan Stikes
Bhakti Husada Mulia).
Dari pengumpulan data awal (pretest), pada kelompok kontrol sebagian besar
mengalami gangguan muskuloskeletal dengan skala nyeri sedang (VAS=3) sebanyak 31
responden (86,1%) dan pada kelompok perlakuan sebagian besar mengalami gangguan
muskuloskeletal dengan skala nyeri sedang (VAS=3) sebanyak 27 responden (75,0%). Pada
kelompok perlakuan, diberikan intervensi berupa senam peregangan yang dilakukan
sebanyak 2 kali dalam 1 hari kerja selama kurun waktu 1 bulan. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan data kembali. Hasil pengumpulan data akhir (posttest), pada kelompok kontrol
sebagian besar mengalami gangguan muskuloskeletal dengan skala nyeri sedang (VAS=3)
sebanyak 33 responden (91,7%) dan pada kelompok perlakuan sebagian besar mengalami
gangguan muskuloskeletal dengan skala nyeri sedang (VAS=3) sebanyak 31 responden
(86,1%). Dari hasil uji normalitas didapatkan bahwa data berdistribusi tidak normal sehingga
uji beda digunakan uji wilcoxon. Dari hasil uji wilcoxon dengan signifikasi sebesar 0,05 pada
kelompok kontrol didapatkan nilai Z sebesar -2,342 dan Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,019.
Untuk kelompok perlakuan dari hasil uji paired t test dengan signifikasi sebesar 0,05 pada
kelompok kontrol didapatkan nilai Z sebesar -2,801 dan Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,015.
Dari hasil uji paired t test didapatkan nilai signifikasi pada kelompok kontrol sebesar 0,019 >
kelompok perlakuan sebesar 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi
senam peregangan ditempat kerja efektif untuk menurunkan nyeri akibat gangguan MSDs.
3
2.4 Analisis PICOT
4
BAB III
PENUTUP
1.2. Kesimpulan
intervensi senam peregangan di tempat kerja dapat secara positif mempengaruhi
penurunan gangguan musculoskeletal disorders (MSDs) dan kadar asam urat darah. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan program senam peregangan di lingkungan kerja dapat
berpotensi meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan mengurangi risiko MSDs dan
menurunkan kadar asam urat darah, yang merupakan faktor risiko untuk beberapa masalah
kesehatan. Dengan demikian, intervensi semacam itu dapat dianggap sebagai strategi yang
bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan pekerja di tempat kerja.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hartvigsen J, Hancock MJ, Kongsted A, et al. What low back pain is and why we need to pay
attention. Lancet 2018; 391: 2356–67.
Cieza, A., Causey, K., Kamenov, K., Hanson, S. W., Chatterji, S., & Vos, T. (2021). Global
estimates of the need for rehabilitation based on the Global Burden of Disease study
2019: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2019. The Lancet,
396(10267), 2006–2017.
Sutrisno, Budi. Khafadi, Muhammad Bazin. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Mahendra, Agus. (2000). Senam. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional
19