Dosen Pengajar
Dwi Agustanti.,M.Kep.,Sp.Kom
Disusun Oleh :
Kelompok 1 (D3 Reguler 2)
KATA PENGANTAR
i
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt., berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun kami juga menyadari masih
ada kekurangan di dalamnya.
Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dwi
Agustanti,.M.Kep.,Sp.Kom selaku dosen mata kuliah Keperawatan Gerontik yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur
dalam makalah-makalah lainnya khususnya bagi mata kuliah Keperawatan Gerontik di masa
yang akan datang. Mohon kritik dan sarannya. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui terapi fisik pada lansia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Terapi pada lansia adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang terpadu
dengan pendekatan medik psikososial edukasional sokasional untuk
mencapai kemampuan fungsional yang optimal.
2
d. Program terapi lansia
a) mencegah steoporosis
steoporosi adalah suatu sindromapenurunan densitastulang (matrik dan mineral
berkurang)" terapi rasio matrik dan mineral tetap normal.steoporosis terjadi karena
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang.Densitas mineral
tulang Berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah walaupun dengan
trauma minimal.
Contoh latihan yang harus dihindari :
Sit up
Menyentuh jari kaki pada posisi berdiri
Duduk dengan punggung membungkuk
Mengangkat beban dengan ayunan punggung
3
kesehatan yaitu kebugaran jantung&paru dan peredaran darah serta kekuatan otot dan
kelenturan sendi.
e. Perlindungan sendi
Usaha perlindungan sendi dapat dilakukan dengan menghindari
pemakaian sendi secara berlebihan menghindari trauma mengurangi pembebanan
4
berusaha menggunakan sendi yang lebih kuat atau lebih Besar dan istirahat sejenak
disela-sela aktivitas konservasi.Energi.Konservasi energy adalah suatu cara
melakukan aktivitas dengan energy yang relative minimal" namun dapat
memperoleh hasil aktivitaas yang baik teknik konservasi energy dapat dicapai
apabila dalam setiap aktivitas memperhatikan hal-hal berikut:
a) Rencanakan aktivtas yang akan dilakukan sehinggatidak ada gerakan kejut
yang akanmeningkatkan strees fisik atau emosional!
b) Atur lingkungan aktivitas sedemikian rupa sehingga pada waktu
melaksanakan aktivitas energy dapat digunakan secara efisien
c) jika mungkin" aktivitas dilakukan dalam posisi duduk
d) jangan menjinjing atau mengangkat barang jika dapat didorong atau digeser!
e) gunakan alat aktivtas yang relatife ringan
f) Lakukan aktivitas dengan cara yang sama karena akan membuat lebih
efisien
g) Dalam setiap aktivitas" harus sering diselingi istirahat.salah satu pedoman
adalah sepuluh menit istirahat untuk setiap satu jam bekerja.
h) Bagi aktivtas menjadi beberapa bagian kemudian kerjakan pada waktu yang
berbeda.
tentukankemampuanototmaksimal
Latihanpada 60-80% kemampuanototmaksimal
Ukur ulang setiap minggu
Istirahat 2-4menit diantara seri
Lakukan 6xseminggu min selama 8 minggu
g. Kegel excercise
Upaya lain dalam meningkatkan otot dasar panggul adalah dengan latihan
kontraksi otot dasar panggul secara aktif! Petunjuknya sebagai Berikut :
5
a) Posisi duduk tegak pada kursi dengan panggul dan lutut tersokong dengan
rileks
b) Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha
c) Konsentrasikan kontraksi pada daerah vagina,uretra,dan rektum
d) Kontraksikan otot dasar panggul seperti menahan defekasi dan Berkemih
e) Rasakan kontraksi otot dasar panggul
f) Pertahankan kontraksi sebatas kemampuannya
g) Rileks dan rasakan otot dasar panggul yang rileks
h) Kontraksikan otot dasar panggul lagi" pastikan otot Berkontraksi dengan benar
tanpa ada kontraksi otot aldominal,Contohnya jangan menahan napas.control
kontraksi otot abdominal dengan meletakkan tangan pada perut.
i) Rileks coba rasakan perbedaan saat berkontraksi dan rilek
j) sesekali kontraksi dipercepat pastikan tidak ada kontraksi otot yang lain
k) Lakukan kontraksi yang cepat beberapa kali.Pada latihan awal" lakukan 3x
pengulangan karena otot yang lemah akan mudah lelah Latih untuk
mengkontraksikan otot dasar panggul dan mempertahankannya sebelum dan
selama aktivitas tertawa,Batuk,bersin,mengangkat benda bangun dari kursi
tempat tidur dan jogging
l) Target latihan ini adalah 10x kontraksi lambat dan 10x kontraksi cepat tiap
kontraksi dipertahankan selama 2x hitungan.Lakukan6-8x dalam sehari atau
setiap saat dapat melakukannya.
5. Farmakoterapi
Pada lansia terjadi penurunan proses farmakokinetik dan farmakodinamik" yaitu :
Dengan pemberian dosis yang lazim KOP (kadar obat Plasma)akan lebih tinggi oleh
karena system eliminasi obat dalam hepar dan ginjal menurun
Dengan pemberian yang sama dapat terjadi FOB (fraksi obat Bebas)lebih tinggi dari
yang lazim sebab kadar albumin pada lansia telah menurun terlebih & lebih pada
waktu sakit atau oleh karena pengangsuran tempat(SilentReseptor )dari ikatan
6
albumin oleh obat lain (Polifarmasi)Perubahan efek farmakodinamik obat
bersamaan dengan penurunan mekanisme regulasi homeostatik dapat menyebabkan
bias besar farmakoterapi
Oleh karena itu semua pemberian obat harus dimulai dengan dosis yang lebih
kecil misalnya ½ dosis standart dan dinaikkan perlahan-lahan dengan.Pemantauan
yang ketat.Dalam banyak hal diperlukan pengukuran KOP dalam darah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lansia atau yang sering di kenal dengan sebutan lanjut usia yang berarti seseorang
yang memiliki umur lebih dari 60 tahun keatas. Menurut WHO pengelompokan usia
dibagi menjadi 4 golongan atara lain yaitu lansia dengan umur 45-60 tahun (middle age),
umur 50-75 tahun (elderly), umur 75- 90 tahun (old), umur diatas 90 tahun (very old)
(Setiawan, Wungouw, & Pangemanan, 2013). Pada lanjut usia akan mengalami suatu
perubahan dari biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (Rahmah, 2015).
Terapi pada lansia adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang terpadu dengan
pendekatan medik psikososial edukasional sokasional untuk mencapai kemampuan
fungsional yang optimal.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,mohon maaf apabila terdapat
banyak kekurangan dikarenakan masih dalam proses pembelajaran
8
DAFTAR PUSTAKA